Semua mata tertuju pada tas tangan ungu muda di hadapanku sementara aku melirik semua orang sembari tersenyum canggung sebelum tatapanku berhenti pada Nyonya Zhang.“Sepertinya kau sedang mendapat panggilan. Angkatlah...,” ucap Nyonya Zhang. Seringai lebar terukir di wajahnya.Aku meletakkan ponselku sebelum merogoh ke dalam tas tanganku dan mengeluarkan ponsel model lama dari dalamnya, hanya untuk menekan tombol menolak panggilan masuk yang memang tidak perlu kuterima.“Tidak usah dilanjutkan, Pak CEO,” ucapku pelan pada Andi yang duduk tak jauh dariku.Bukannya menuruti permintaanku, Andi malah mengulangi panggilan dan menatap kosong padaku setelah ponsel merah yang kupegang kembali bergetar, hingga aku melambaikan ponsel merah itu ke arahnya. “Nah, Anda tidak perlu melakukan panggilan lagi,” ucapku sebelum tersenyum canggung padanya.“A-anda...”“Ya,” sahutku, mengerti arah pertanyaannya yang terhenti.“Apa yang terjadi? Apa kau baru saja menelepon pemegang saham utama?” tanya Tuan
Last Updated : 2023-12-15 Read more