"Perpisahan memang menyakitkan bagi siapa pun di muka bumi ini. Tapi, tak ada cara selain mengikhlaskan perpisahan. Karena pada kenyataannya tak ada manusia yang abadi bersama."***"Gue kok, enggak tahu sama sekali ya, kalau kalian kenal Djati."Biru melirik kepada sepupunya, Irvin saat para kerabat, dan kolega bisnis datang untuk mengantar kepergian terakhir Djati Gaharu Mahesta. Biru tak tahu kalau ternyata akan ada sebanyak itu yang mengenal Djati. Bahkan sepupunya sendiri ternyata teman dekat rivalnya tersebut. Ia pikir selama ini, sang bandar adalah pribadi yang tertutup, padahal tidak.Sekarang, Biru mengerti mengapa bisnis Djati bisa sangat sukses, sebab dia dikenal sebagai orang yang supel, dan pandai bergaul. Di mata teman-teman, dan kolega bisnisnya, Djati adalah orang yang baik, toleran, dan juga dermawan. Di luar itu, dia adalah bandar paling sukses yang pernah Biru buru. Bahkan untuk mengungkap kejahatannya saja, Biru benar-benar tak sanggup."Ava yang kenal Djati. Gue t
Read more