Home / Thriller / Janji Cinta Polisi Tampan / CII : MENGEJAR AKHIR

Share

CII : MENGEJAR AKHIR

Author: Cha
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Tak ada yang pernah bisa mengehui akhir dari sebuah takdir. Segalanya terasa abu-abu, sulit untuk terprediksi."

***

"Saya akan menemui kamu di lokasi yang dikirimkan ke saya. Saya tidak akan ingkar janji, karena saya sama sekali tidak takut dengan kamu. Bukan salah saya, kalau adik kamu tertangkap. Itu karena kebodohannya sendiri, dan juga Djati!"

Praba nampak kesal. Ia banting ponsel yang ia pegang, dan raut wajahnya benar-benar marah sekarang. Ia tahu tertangkapnya Abdul Johar akan berimbas panjang kepada sang kakak, Malik Johar. Seperti dirinya, Malik sangatlah disegani di negara tetangga sebagai mafia paling berpengaruh.

Sayangnya sebagai mafia, Malik tak punya barang yang bagus untuk dijual. Ia harus bekerja sama dengan Djati untuk menjual semua bentuk narkoba ke seluruh penjuru negara di kawasan Asia Tenggara. Inilah yang membuat Praba sangat sayang pada Djati, dan melarangnya menjalani hidup normal seperti orang lainnya. Tidak hanya pintar, Djati juga piawai dalam berbisnis. I
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Janji Cinta Polisi Tampan   CIII : PENGORBANAN DJATI

    "Tak mudah berkorban. Apalagi untuk kebahagiaan, dan kenyamanan orang lain."***"Saya tidak tahu sama sekali kalau ada orang lain yang mengikuti saya, Malik!"Praba berbicara dengan lugas. Matanya tidak menunjukkan ketakutan sama sekali, meskipun Malik tengah menodongkan senjata padanya. Di satu sisi Radjarta juga tengah panik. Tim KPK, dan kepolisian juga telah berpencar mengejar, serta menangkap anak buah Malik. Tinggal Praba, Radja, Malik, dan tangan kanan Malik yang tersisa di aula besar rumah tua itu.Malik menggeleng tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Praba. Ia tahu, pria itu pasti menjebaknya. Jadi, ia pun menembak Praba, menekan tuas, dan melepaskan satu peluru ke arah pria itu. Sayangnya aksi itu dihalangi oleh Djati yang entah datang dari mana. Satu peluru pun meleset.Bernardio yang melihat bosnya berlari menyelamatkan Praba membuatnya kesal bukan main. Ia tidak sempat menghalangi bosnya itu. Bernardio hanya bisa pasrah menerima keputusan Djati yang tak masuk akal

  • Janji Cinta Polisi Tampan   CIV : WAKTU YANG HAMPIR USAI

    "Bila masa lalu membuatmu takut, maka masa depan saja bisa jadi lebih cerah. Tergantung sekuat apa usaha yang dilakukan. Karena sejatinya, tak ada masa depan apik tanpa usaha maksimal."***"Anda hanya punya waktu lima belas menit. Tak lebih dari itu."Dewandaru Angkasa Biru mengangguk. Menuruti aturan yang diberlakukan oleh pihak KPK. Walau bagaimana pun, Biru juga semestinya tak diperbolehkan bertemu Praba. Hanya karena nama ayahnya, semua jalan terasa mudah bagi siapa pun.Biru memasuki sebuah kamar rawat. Ada seorang polisi berjaga di dalam, ia langsung berdiri, dan hormat. Setelah Biru memberi anggukan polisi tersebut pun keluar dari kamar. Terlihat Praba sedang dibantu untuk makan, karena kaki, dan tangan kirinya ditembak oleh Malik Johar."Jangan lama-lama ya, Pak. Meskipun seorang tahanan, tapi pasien masih butuh banyak waktu untuk istirahat. Terlebih Pak Praba juga baru saja makan, dan minum obat. Jadi, kemungkinan akan cepat mengantuk.""Baik, Suster."Sang suster pun mengan

  • Janji Cinta Polisi Tampan   CV : DJATI YANG KRITIS

    "Tak ada yang bisa menebak kapan manusia terlahir, dan berakhir."***"Apa? Ditembak? Bang Djati ditembak?"Reaksi Pramudya tak bisa dibohongi. Ia jelas sangat kaget mendengar kabar yang sama sekali tak ia duga sebelumnya. Ia pikir dengan dirinya melakukan gerakan tutup mulut dari segala informasi yang ada, maka semuanya akan berjalan lancar. Tapi, ternyata pikirannya salah besar.Djati Gaharu Mahesta tetap saja tak lepas dari kesialan. Ia tertembak, dan entah berita ini benar atau tidaknya. Tapi, melihat keseriusan dari polisi yang menyebutkan informasi tadi, membuat Pramudya yakin kalau hal tersebut benar adanya. Lagipula apa untungnya mereka berbohong padanya, percuma saja."Dia wali kamu, kan?"Pramudya mengangguk. Ia memang tak menutupi informasi yang satu itu. Tanpa ia beri tahu sekali pun, polisi juga pasti sudah tahu kalau walinya adalah Djati. Mereka bisa menelusuri latar belakangnya jika mereka perlu."Bagaimana keadaannya?" tanya Pramudya penasaran. Sungguh, ia tak bisa men

  • Janji Cinta Polisi Tampan   CVI : PERTENGKARAN PERTAMA

    "Segala tindak tanduk manusia memiliki bukti. Bila tak ada satu pun bukti yang tersisa, ada Tuhan yang memiliki mata, dan melihat segalanya." *** "Maksud kamu apa? Bukti apa?" Biru jelas bingung dengan pernyataan yang dibuat oleh istrinya. Ia tidak mengerti sama sekali dengan bukti yang dimaksud oleh Ava. Ia memandangi Ava yang juga tengah menatapnya dengan senyum di wajahnya yang mungil bersih. Biru selalu terpukau melihat wajah itu, namun kali ini pesona apa pun yang dipakai oleh Ava tak akan mampu membuat Biru terdistraksi tentang topik menarik yang tengah mereka bahas. Biru ingin tahu bukti kuat apa yang bisa membuktikan kalau Djati adalah seorang bandar narkoba. Selama beberapa tahun ini ia mencari, tak ia temukan bukti itu. Ava sendiri yakin, suaminya pasti akan sangat kaget saat melihat bukti yang dimilikinya. Ia sendiri takut kalau Biru marah, karena Ava menyembunyikan bukti ini untuk mengetahui alasan pasti Djati menjual narkoba. Ava lalu mengambil ponselnya, dan menggul

  • Janji Cinta Polisi Tampan   CVII : PERMASALAHAN RUMAH TANGGA

    "Tiap rumah tangga tidak melulu soal bersama, dan bahagia. Ada ego yang dipendam, dan akan keluar saat disenggol di waktu yang tepat."***Dewandaru Angkasa Biru benar-benar gila. Setelah berputar semalaman tak tentu arah, ia pun pulang ke apartemen kakaknya tepat pukul setengah satu malam. Rasa kecewanya tak mampu dibendung. Ia tak sanggup pulang, dan melihat wajah Ava, meskipun dirinya menginginkannya sekali pun. Baginya masalah ini terlalu berat."Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya sang Ibu yang kebetulan terbangun, dan melihat anaknya sedang memasuki pintu apartemen. Matanya melirik pada jam yang membuat langsung berdecak marah. "Ini jam setengah satu, Biru. Bukannya langsung pulang, ngapain pakai menginap di apartemen kakakmu? Memangnya kamu bujang?"Biru jelas kaget, ia memukul keningnya dengan pelan. Kesal, karena waktu yang dirasa kurang tepat. "Kok Ibu ada di sini?""Bukannya menjawab pertanyaan Ibu, malahan mengalihkan dengan jawaban lain. Kakakmu sedang demam. Jadi, Ibu

  • Janji Cinta Polisi Tampan   CVIII : KEJUJURAN AVA

    "Dalam setiap kebohongan terdapat sebuah kejujuran yang tersembunyi. Meskipun tersembunyi, namun beban yang ditanggung sangatlah berat untuk dipikul oleh setiap manusia." *** "Bagaimana keadaannya? Djati?" Praba tak bisa memulai, tapi ia tetap harus bertanya mengenai apa yang terjadi pada Djati. Setelah pengorbanan yang dilakukan oleh anak angkatnya itu untuk membuatnya tetap hidup, Praba tidak mungkin tetap diam, dan menonton. Ia harus tahu, karena dalam lubuh hati paling terdalamnya ia sangatlah merasa bersalah pada Djati. Apa pun yang dikatakan Biru adalah kebenaran. Semua ini adalah kesempatan terakhirnya. Ia mungkin tidak bisa menebus semua kesalahan orang-orang yang telah ia jahati, tapi setidaknya ia bisa menebus sedikit dosa pada orang-orang yang seharusnya ia sayangi, yakni Djati, dan juga Ava. Ia harus meminta maaf pada Djati, dan juga Ava. Terutama kepada Ava, orang yang selama ini telah tak ia anggap sebagai putri kandungnya. "Dia kritis. Kesempatan hidupnya kecil sek

  • Janji Cinta Polisi Tampan   CIX : BERITA BURUK TENTANG DJATI

    "Tidak ada manusia yang abadi di dunia ini. Tiap manusia pasti akan menemui waktu akhirnya masing-masing." *** "Wah, perkembangannya bagus sekali. Berat badan ibu bertambah, dan berat badan bayi juga bertambah. Ini bagus. Dijaga terus ya, jangan sampai lebih, atau pun kurang. Di minum vitamin, dan susu ibu hamilnya. Ada keluhan tidak selain morning sickness menjelang pagi?" Dua bulan kemudian berlalu, dan segalanya telah terlewati dengan sangat mudah. Kandungan Ava memasuki minggu ke enam belas. Perutnya memang belum kelihatan membesar, tapi Ava sudah bisa merasakan bahwa di dalam tubuhnya terdapat nyawa lain yang harus ia jaga, dan rawat dengan baik. Tak hanya dirinya yang lebih perhatian, tapi Biru, dan juga mertuanya selalu mengiriminya perhatian lewat makanan-makanan enak, serta bergizi untuk calon cucu pertama mereka. Selain kesibukan tentang dirinya, juga ada kesibukan lain yang disiapkan oleh keluarga mereka, yakni pernikahan Samudera dengan Asla yang akan berlangsung dua mi

  • Janji Cinta Polisi Tampan   CX : SELAMAT TINGGAL DJATI

    "Perpisahan memang menyakitkan bagi siapa pun di muka bumi ini. Tapi, tak ada cara selain mengikhlaskan perpisahan. Karena pada kenyataannya tak ada manusia yang abadi bersama."***"Gue kok, enggak tahu sama sekali ya, kalau kalian kenal Djati."Biru melirik kepada sepupunya, Irvin saat para kerabat, dan kolega bisnis datang untuk mengantar kepergian terakhir Djati Gaharu Mahesta. Biru tak tahu kalau ternyata akan ada sebanyak itu yang mengenal Djati. Bahkan sepupunya sendiri ternyata teman dekat rivalnya tersebut. Ia pikir selama ini, sang bandar adalah pribadi yang tertutup, padahal tidak.Sekarang, Biru mengerti mengapa bisnis Djati bisa sangat sukses, sebab dia dikenal sebagai orang yang supel, dan pandai bergaul. Di mata teman-teman, dan kolega bisnisnya, Djati adalah orang yang baik, toleran, dan juga dermawan. Di luar itu, dia adalah bandar paling sukses yang pernah Biru buru. Bahkan untuk mengungkap kejahatannya saja, Biru benar-benar tak sanggup."Ava yang kenal Djati. Gue t

Latest chapter

  • Janji Cinta Polisi Tampan   EXTRA PART III : PERMULAAN UNTUK PADMA

    "Lepasin tangan gue! Lo tuh, sudah punya istri. Mau apa lagi sih?"Padma memaksa Travis untuk melepas tangannya. Tapi, pria itu seperti menolak permintaannya. Padahal Travis sudah menjadi suami Ayunda, tapi mengapa masih saja mengemis untuk menjelaskan hal yang sudah berlalu. Padma tak segila itu untuk mendengarkan, dan membuang waktunya hanya untuk pria itu.Travis masih kencang memeganginya, padahal tangan Padma sudah merah karena terus dipaksa. Padma ingin berteriak, tapi di tangga darurat itu tak ada siapa pun. Pria itu sengaja menariknya ke sini untuk menyudutkannya, dan melakukan apa pun yang pria itu ingin lakukan. Namun Padma jelas tak akan membiarkannya."Dia minta dilepasin, lo enggak dengar memangnya? Apa karena lo bule, makanya harus pakai bahasa Inggris? Cepat lepasin, sebelum gue terpaksa mematahkan tangan itu."Padma, dan Travis kaget. Ternyata ada orang lain di koridor tersebut. Ia sedang duduk tak jauh dari kami, dan sepertinya sudah memperhatikan kami sejak tadi. Tra

  • Janji Cinta Polisi Tampan   EXTRA PART II : JATUH CINTA VERSI BERNARDIO

    "Maaf, anda siapa ya?"Istri dari Radjarta bertanya, saat Bernardio berdiri di depan rumahnya. Ia sengaja langsung bertemu sang pemilik untuk memberikan aset yang sedianya dititipkan Praba padanya kepada keluarga Radjarta. Karena amanat, Bernardio pun langsung melakukannya, dan menjalankan tugasnya secepat ia bisa."Maaf, kalau saya mengganggu." Bernardio pun menyodorkan tangannya, dan istri Radjarta langsung menjabatnya. "Saya Bernardio. Saya tangan kanannya Pak Djati, anaknya Pak Praba. Saya ingin menyampaikan pesan dari Pak Praba untuk anda.""Oh, ya, silahkan masuk."Bernardio pun masuk, dan diminta duduk di salah satu kursi di ruang tamu tersebut. "Mohon maaf sebelumnya, Ibu. Karena saya tidak tahu nomor rekening Ibu, atau pun Pak Radja. Jadi, saya memberikannya dalam bentuk cek. Jadi, nanti anda bisa datang ke bank terdekat, dan meminta untuk mentransfernya ke rekening yang Ibu miliki.""Aduh, maaf Mas Bernard, tapi ini tuh, maksudnya apa ya? Bisa bicaranya pelan-pelan. Saya ini

  • Janji Cinta Polisi Tampan   EXTRA PART I : PRABA DAN KONSEKUENSINYA

    "Anda tahu kan, kesempatan anda sempit untuk tidak mendapat hukuman seumur hidup. Meskipun kita ajukan banding sekali pun, pastinya akan sulit untuk menang. Kesalahan anda terlalu banyak, dan itu tidak bisa ditukar hanya dengan kerja sama dengan pihak kepolisian sekali pun."Praba mengangguk, ia mengerti segala konsekuensi yang ia harus hadapi kedepannya. Semenjak Djati dinyatakan meninggal, dan Ava sudah mau menemuinya, segala keputusan yang diberikan padanya akan diterimanya dengan ikhlas. Praba tak akan pernah menuntut apa-apa. Apa pun yang diterimanya adalah ganjaran dari seluruh perbuatannya di masa lalu."Saya sudah bilang tidak apa-apa kan, Jeremy? Jadi, jangan tanya lagi. Apa pun yang diputuskan oleh hakim, saya akan menerimanya.""Tidak ada akan menyesal?"Praba menggeleng. "Jika saya takut menyesal, maka saya tidak akan melakukan semua kejahatan di masa lalu, Jeremy. Apa pun yang terjadi ke depannya, saya akan terima. Kamu tidak perlu takut. Kamu juga patutnya berubah. Pilih

  • Janji Cinta Polisi Tampan   CXVII : AKHIR JANJI CINTA POLISI TAMPAN

    "Ada permulaan, dan ada akhir. Ada pertemuan, dan juga perpisahan. Jadi, jangan pernah sesali apapun."***"Mama bahagia deh! Ava mau melahirkan, dan Asla dinyatakan hamil. Nah sat set begini dong. Dalam waktu yang enggak lama keluarga kita akan ramai dengan tangisan bayi. Ya Tuhan, terima kasih!"Ava tertawa sambil merangkul bahu mertuanya yang terlihat sangat bahagia. Kini, meskipun tantangan di hadapannya akan lebih berat, namun Tarissa lebih bahagia. Tidak hanya sebagai nenek, Tarissa akan menyandang status baru, yakni menjadi ibu negara. Perhitungan cepat dilakukan, dan untuk sementara hasil akhir menentukan kalau ayah mertuanya, Berdaya Adinegara unggul dengan enam puluh satu persen. Jauh mengungguli pesaingnya.Walaupun demikian, Tarissa tak peduli. Kebahagiaan anak-anaknya sekarang adalah hal utama. Ia sangatlah senang melihat kalau kedua putranya tak lama lagi akan menjadi ayah. Menjalani pernikahan yang bahagia bersama istri-istri mereka. Masalah negara, itu urusan nanti."K

  • Janji Cinta Polisi Tampan   CXVI : PERJALANAN MEMBERANTAS NARKOBA

    "Tak ada yang pasti dalam hidup ini. Termasuk manusia yang tiap hari, jam, menit, dan detik bisa berubah pikiran, serta sikap."***"Wah, sudah berapa bulan, Mbak kehamilannya?"Seorang ibu yang mengantar putrinya cek kandungan bertanya, dan Ava hanya menjawab sekadarnya sambil tersenyum. Ia lalu menceritakan kalau putrinya juga hamil tak jauh dari usia kandungan Ava. Sayangnya tak sebahagia Ava yang bisa diantar kemana-mana oleh sang suami. Ava sebenarnya enggan mendengarkan masalah rumah tangga orang lain, tapi karena Biru tak juga kembali dari toilet membuat Ava akhirnya terpekur mendengar kisah cinta orang lain.Baru setengah jalan Ibu itu bercerita, terdapat keributan di ujung lorong lantai rumah sakit tempat Ava duduk menunggu untuk diperiksa dokter kandungan. Ava, dan sang ibu menoleh. Mereka mendapati seorang perempuan tengah berteriak, dan membentak si laki-laki dengan caci maki yang begitu keras. Awalnya Ava tak peduli, ia melengos, dan kembali melemparkan pandangan ke korid

  • Janji Cinta Polisi Tampan   CXV : BUAH DARI KEJAHATAN

    “Setiap hal di muka bumi ini akan ada timbal balik. Setiap kejahatan yang manusia tanam, akan mendapat imbas yang serupa. Setiap kebaikan yang manusia berikan, maka akan mendapat hadiah yang besar, bahkan berlipat ganda nikmatnya.” *** “Apa anda yakin akan membongkar semuanya?” Praba mengangguk dengan yakin. Tak pernah ada sedikit pun kegundahan di hatinya yang membuat Praba tidak yakin dengan pernyataannya. Ia ingin mengungkapkan segalanya, seperti permintaan Biru, dan juga Ava. Bila mereka ingin Praba menghabiskan waktu untuk selamanya di penjara, maka akan ia lakukan semua itu dengan sukarela, dan juga ikhlas. Ia tahu kesalahannya sangatlah banyak, dan juga tak terbendung. Ia bahkan rela menanggung kesalahan Djati untuk ia tanggung, karena memang semua yang terjadi pada Djati adalah salahnya. Ia yang menjerumuskan Djati ke dunia ini. Ia pula yang memaksa, dan mengancam Djati untuk tetap menjual narkoba, meskipun anak itu tak menginginkannya sama sekali. “Tolong catat semua ora

  • Janji Cinta Polisi Tampan   CXIV : DISKUSI AYAH DAN PUTRI KANDUNG

    "Kata orang-orang, saat mencintai pria, standar pertama bagi seorang perempuan adalah ayahnya. Lalu bagaimana jika figur ayah tak pernah muncul dalam diri seorang perempuan?"***Ava meringis saat melihat ayah kandungnya sendiri. Lama tak melihat Praba, membuatnya lupa akan sosok itu. Sosok yang dahulu pernah sangat ia benci sedemikian rupa, sekarang terkurung menyedihkan di dalam jeruji besi yang dingin. Inilah yang Ava inginkan, meskipun kini rasa iba itu muncul, menyeruak memenuhi seluruh hatinya."Apakabar Pak Praba?" tanya Ava memulai pembicaraan. Ava menunggu, tapi Praba tak juga memulai pembicaraan, jadi ia mendahuluinya dengan suara bergetar. "Ini pertemuan pertama kita, setelah segala permasalahan dan plot twist yang tersaji di hidup kita."Praba diam, tapi ia tak mungkin duduk di situ, dan tak memulai apa pun. "Walau saya tak suka tempat ini, tapi saya baik-baik saja. Tempat ini tak seburuk pikiran saya. Kemungkinan saya mulai merasa nyaman di sini.""Ini serius, atau hanya

  • Janji Cinta Polisi Tampan   CXIII : MERTUA DAN MENANTU

    "Terkadang dalam hidup banyak hal yang tak terduga. Termasuk sebuah keinginan yang tak terwujud, tapi digantikan dengan hal lain yang lebih besar oleh Tuhan."***"Kalian bertengkar?"Biru melirik istrinya dari balik kertas-kertas berisi laporan keuangan perusahaannya. Biru benar-benar banyak sekali pekerjaan, selepas platform permainannya viral, dan brand pakaiannya mengalami peningkatan penjualan yang sangat drastis. Mengalahkan pekerjaannya sebagai seorang polisi, Biru hampir saja menghabiskan sisa dua puluh empat jam hanya untuk pekerjaan sampingannya. Belum lagi, kini ia harus membagi waktunya yang sudah sempit untuk istri, dan calon bayi mereka.Ava yang baru selesai mandi, dan tengah mengeringkan rambutnya tersebut juga hanya menghela napas. Ia tahu akan percuma membagi kisah ini pada suaminya, tapi selain Biru, Ava tak tahu lagi harus bercerita pada siapa. Jadi, meskipun Biru tak memahami alasannya marah pada Padma, ia tetap menjelaskan kronologi pertengkarannya dengan sahabat

  • Janji Cinta Polisi Tampan   CXII : PERNIKAHAN IMPIAN

    "Tak ada yang sempurna dalam hidup, termasuk sebuah pernikahan. Pasti ada pasang surut yang membuat sebagian orang pasangan akhirnya berpisah, dan memilih jalan lain sendiri-sendiri."***"Selamat ya, Mas Samudera, dan Mbak Asla. Semoga kalian langgeng terus hingga maut memisahkan. Benar-benar deh, kalian berdua cocok banget!"Celetukan Irvin membuat beberapa keluarga tertawa saat mendengarnya. Namun apa yang dikatakan Irvin benar adanya. Samudera yang tampan sangat cocok bersanding dengan Asla yang sangat manis, dan cantik. Samudera yang hanya memakai kemeja putih, dan Asla yang memakai gaun putih selutut sangatlah padu bersama.Belum lagi dengan latar belakang pantai Anyer di Novus Jiva Villa, membuat suasana yang terasa begitu intim, serta indah. Dengan dihadiri oleh keluarga besar kedua mempelai, pernikahan Samudera, dan Asla terasa sangat berkesan. Keduanya seperti larut dalam bahagia bersama orang-orang yang mereka kenal dekat sejak kecil."Peenikahan yang indah, ya?" tanya Asta

DMCA.com Protection Status