Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 761 - Bab 770

Semua Bab Menantu Pahlawan Negara: Bab 761 - Bab 770

1632 Bab

Bab 761 Amarah Gilang

Tiba-tiba, Yanto yang merinding ketakutan berkata, "Kurasa sepertinya dulu Ardika sudah cukup berbesar hati pada kita. Dia nggak pernah bertindak sekejam ini pada kita."Ekspresi Tuan Besar Misra Basagita dan yang lainnya berubah drastis. Mereka tidak mengucapkan sepatah kata pun.Mereka benar-benar terkejut menyaksikan aksi kejam dan tak berperasaan Ardika barusan.Kalau dibandingkan dengan apa yang dialami oleh Lea dan yang lainnya, boleh dibilang Ardika memang sudah cukup berbesar hati pada mereka."Cepat panggil ambulans dan antar Nona Lea ke rumah sakit! Gilang pasti nggak akan tinggal diam setelah mengetahui apa yang menimpa putrinya."Tuan Besar Misra Basagita menghela napas dan berkata, "Ardika dasar bajingan! Dia bisa mencelakai Jacky sekeluarga!"Semua orang bergidik ngeri.Dulu, mereka pasti akan merasa senang melihat Luna sekeluarga tertimpa masalah.Namun, sekarang, hal itu sama sekali tidak tebersit dalam benak mereka.Mereka semua diliputi kegelisahan.Siapa tahu di saat
Baca selengkapnya

Bab 762 Kembalikan Uang Atau Menyerahkan Nyawa

"Oke."Panji menjawab dengan sopan, lalu berkata, "Apa rencana Tuan Gilang untuk melawan Ardika?""Jangan menggunakan kata 'melawan' untuk bajingan sepertinya, dia nggak layak."Gilang mendengus, lalu berkata dengan tajam, "Bukankah dia sangat memedulikan istrinya? Kalau begitu, aku akan memulai semuanya dari Luna. Kamu hubungi Davis si direktur Bank Sentral, minta Bank Sentral untuk turun tangan terlebih dahulu. Aku ingin merebut bisnis miliknya, lalu menyiksanya perlahan-lahan.""Aku nggak peduli apakah idiot itu benar-benar gila atau hanya berpura-pura gila. Kali ini, aku akan membuatnya menggila."Dia tidak merasa Ardika adalah seorang pengidap gangguan jiwa.Pria itu malah terlihat seperti memanfaatkan alasan dirinya mengidap gangguan jiwa sebagai perlindungan bagi diri sendiri untuk melakukan hal-hal gila.Harus diakui bahwa penilaian Tuan Gilang Keluarga Misra ini benar-benar akurat.Di Grup Perfe.Para petugas keamanan yang terluka sudah diantar ke rumah sakit.Proses operasion
Baca selengkapnya

Bab 763 Bank Sentral Tidak Bisa Melakukan Apa-Apa

"Bu Luna, Pak Davis bilang begini, hati-hati nyawa akan melayang!"Saat informasi itu tersebar luas dan menggemparkan dunia luar, Vania juga bergegas pergi ke Vila Cakrawala dan menyampaikan ucapan Davis kepada Luna."Dia juga bilang sebelum besok, kita harus memilih antara mengembalikan uang atau menyerahkan nyawa ...."Begitu mendengar ucapan itu, Luna sekeluarga yang berada di sekeliling Vania merasakan diri mereka seolah-olah terjatuh ke dalam sebuah jurang kegelapan.Kata-kata itu keluar dari mulut Vania yang sedang terisak saja masih terkesan sangat menakutkan.Sangat sulit dibayangkan betapa menakutkannya ketika kata-kata itu keluar dari mulut Davis.Sebenarnya, begitu mendapat ancaman dari Davis, proses operasional Grup Perfe langsung dihentikan.Semua karyawan segera meninggalkan perusahaan dan pulang ke rumah masing-masing.Mereka takut mereka juga terlibat dalam masalah besar itu dan kehilangan nyawa mereka."Dua hari yang lalu, Tuan Besar dan yang lainnya juga didorong oleh
Baca selengkapnya

Bab 764 Performamu Cukup Bagus

"Sebarkan kata-kataku ini ke seluruh pelosok Kota Banyuli. Luna adalah sahabatku. Kalau Bank Sentral ingin bertindak semena-mena di Kota Banyuli, seharusnya mereka tanyakan padaku terlebih dahulu apakah aku setuju atau nggak!" seru Tina.Di hadapan semua orang, Tina langsung menghubungi anak buahnya untuk menyebarkan kata-kata ke seluruh pelosok Kota Banyuli.Aura wanita ini luar biasa kuat.Sejak berkuasa atas Kota Serambi, auranya sudah berbeda.Saat dia memerintah anak buahnya, dia sangat berwibawa.Benar-benar sangat mirip seorang raja preman.Kalau bukan karena tahu hubungannya dengan Luna, mungkin Luna sekeluarga juga akan takut padanya.Tanpa butuh waktu lama, melalui dunia preman, anggota Grup Lautan Berlian sudah menyebarluaskan ucapan Tina.Banyak pihak yang menunggu bagaimana reaksi Bank Sentral.Di satu sisi adalah raja preman yang berkuasa atas Kota Banyuli dan Kota Serambi.Di sisi lain adalah kekuatan dunia preman yang sudah berkuasa sangat lama dan memiliki relasi yang
Baca selengkapnya

Bab 765 Apa Kamu Sudah Selesai Bicara

"Untungnya masih luka baru, sekarang tergantung pada kalian apakah mau memilih untuk menjalankan operasi atau pengobatan jangka panjang?" kata Farlin dengan serius.Panji berkata, "Mereka adalah pengawal kepercayaan Tuan Gilang Keluarga Misra, tentu saja mereka harus bisa menggerakkan tangan dan kaki mereka dengan baik.""Kami berharap Pak Farlin bisa melakukan operasi pada mereka secara pribadi dan memastikan kaki mereka bisa sembuh kembali seperti sedia kala. Adapun mengenai biaya operasi, bisa kita bicarakan lagi."Farlin menggelengkan kepalanya dan berkata dengan sedikit tidak senang, "Sembuh kembali seperti sedia kala? Nggak ada seorang pun yang bisa menjamin hal ini."Namun, sebagai seorang dokter, dia tetap akan berusaha semampunya untuk menyembuhkan pasiennya.Adapun mengenai biaya operasi, dia sama sekali tidak membahasnya."Kami seratus persen memercayai kemampuan medis Pak Farlin."Setelah melontarkan beberapa patah kata itu dengan sopan sambil tersenyum, Panji bertanya deng
Baca selengkapnya

Bab 766 Keluarga Misra Adalah Hukum

"Eh, Pak Farlin, apa maksudmu?"Ekspresi di wajah Panji langsung membeku.Dia tidak menyangka biarpun dia sudah menyampaikan hal itu dengan penuh penghayatan, Farlin tetap tidak tersentuh.Farlin mendengus dan berkata, "Kamu nggak tahu, 'kan? Aku diundang oleh Ardika secara pribadi ke Kota Banyuli. Aku jauh lebih mengenalnya dibandingkan kamu! Aku mengenal jelas bagaimana karakternya!"Saat ini, Panji ingin sekali menghilang ditelan bumi.Wajahnya memerah seakan-akan baru ditampar dengan keras oleh seseorang.Jelas-jelas dia sudah berakting dengan penuh penghayatan, tetapi pada akhirnya di mata orang lain, pertunjukannya itu tidak lain seperti pertunjukan topeng monyet.Selain itu, Farlin mengatakan bahwa kedatangannya ke Kota Banyuli atas undangan dari Ardika.Hal ini membuat Panji sangat terkejut.Seorang menantu benalu yang tidak bisa apa-apa seperti Ardika bisa mengundang seorang tokoh hebat dunia medis seperti Farlin?Farlin melambaikan tangannya dengan kesal dan berkata, "Kalian
Baca selengkapnya

Bab 767 Tiga Keluarga Besar Adalah Contohnya

"Ardika?"Begitu melihat Ardika, ekspresi Panji langsung berubah menjadi muram. "Kamu adalah orang yang telah memukul Nona Lea dengan cambuk, sampai-sampai membuatnya dalam kondisi sekarat! Berani-beraninya kamu muncul lagi di hadapanku!"Selesai berbicara, dia langsung melambaikan tangannya.Beberapa orang ahli bela diri yang tadinya mengepung murid-murid Farlin, kini beralih mengepung Ardika.Tanpa melirik beberapa orang itu sama sekali, Ardika berkata dengan nada penuh penyesalan, "Ah, kalau begitu, Lea belum mati, ya? Sungguh disayangkan."Saat memukul Lea, dia mengendalikan kekuatan yang dikerahkannya.Tentu saja Lea tidak akan mati.Dia sengaja berbicara seperti itu hanya untuk menyulut amarah Panji.Saat menghadiri perjamuan malam yang diselenggarakan oleh Keluarga Misra sebelumnya, dia sudah pernah bertemu dengan tua bangka ini.Saat itu, tua bangka ini berada di belakang Gilang. Dengan memasang ekspresi ramah, dia menyapa para tamu undangan dengan sopan.Sekarang akhirnya kara
Baca selengkapnya

Bab 768 Dibakar

Setelah melemparkan Panji ke lantai, Ardika langsung membawa Farlin pergi meninggalkan rumah sakit.Beberapa murid Farlin juga ikut bersama Ardika dan Farlin menuju ke Vila Cakrawala.Direktur Rumah Sakit Ortopedi adalah murid Farlin.Setelah menerima panggilan telepon dari sang guru, diam-diam dia menambahkan beberapa tempat tidur lagi di rumah sakit.Saat Panji dan yang lainnya tiba, hanya ada empat tempat tidur, yaitu ditempati oleh Ishak dan tiga orang lainnya.Sekarang jumlah tempat tidur sudah bertambah, berjumlah sembilan tempat tidur.Gilang masih belum tahu apa yang terjadi di rumah sakit.Dia sedang melakukan panggilan telepon dengan Davis dari Bank Sentral.Sambil menggenggam ponselnya, Gilang bertanya dengan nada tidak senang seolah-olah menyalahkan Bank Sentral, "Pak Davis, setelah pihak Grup Lautan Berlian angkat bicara, kalian masih belum memberikan tanggapan apa pun. Sepertinya biasanya Bank Sentral nggak akan diam saja?"Dia sengaja meminta Bank Sentral untuk mencari m
Baca selengkapnya

Bab 769 Tanggapan yang Keras

Tina memasang ekspresi muram, dia berencana untuk segera kembali ke Grup Lautan Berlian.Dia khawatir ada kekuatan dunia bawah yang sedang mencari masalah, jadi dia ingin segera melakukan pengaturan.Tepat pada saat ini, dia menerima panggilan telepon dari anak buahnya lagi."Apa?! Orang yang melakukan pembakaran adalah Bank Sentral?!"Ekspresinya langsung berubah menjadi sangat muram.Sebelumnya, setelah dia melontarkan beberapa patah kata itu, Bank Sentral hanya diam saja tanpa memberikan tanggapan.Awalnya, dia mengira pihak lawannya itu tidak akan memberikan tanggapan lagi, ingin menghentikan perseteruan begitu saja.Namun, siapa sangka.Pihak lawan malah membakar beberapa orang kepercayaan Grup Lautan Berlian hidup-hidup.Pihak lawan bukan tidak memberikan tanggapan, melainkan menggunakan cara kejam seperti ini sebagai bentuk tanggapan yang keras!"Kak Tina, pihak Bank Sentral mengakui bahwa mereka yang telah membakar anggota kita. Selain itu, mereka tetap meminta Nona Luna untuk
Baca selengkapnya

Bab 770 Bank Sentral

Efektivitas kerja Yoga memang sangat tinggi.Begitu Ardika masuk ke dalam mobil, dia sudah menemukan markas Bank Banyuli."Tuan Ardika, markas Bank Sentral bukanlah rahasia, nggak ada orang yang berani menyinggung mereka. Hampir semua markas mereka di berbagai wilayah sudah setengah terbuka."Sebuah asosiasi keuangan ilegal yang telah merusak keuntungan bank malah berani beroperasi dalam kondisi setengah terbuka.Dapat dilihat dengan jelas betapa arogannya mereka.Setelah memutuskan sambungan telepon, Yoga segera mengirimkan data diri detail anggota Bank Sentral di Kota Banyuli.Karena beroperasi dengan setengah terbuka, maka tentu saja data diri orang-orang ini tidak sulit diselidiki.Sambil melihat-lihat data diri orang-orang itu, Ardika tertawa dan berkata, "Bagus, bagus. Semuanya memang pantas dibunuh."Tentu saja tawanya bukan tawa biasa, melainkan tawa dengan aura membunuh yang kuat.Draco yang duduk di samping Ardika tahu bahwa malam ini bosnya akan melakukan pembunuhan besar-be
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7576777879
...
164
DMCA.com Protection Status