Ardika menunjuk satu per satu dari orang-orang yang tersisa.Mereka semua hanya bisa memasang ekspresi muram tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun."Kalian nggak bisa mengeluarkan uang itu, aku bisa. Kalau kalian bukan pecundang, memangnya apa?"Selesai berbicara, Ardika langsung melambaikan tangannya pada Elsy tanpa melirik orang-orang itu sama sekali. "Elsy, siap-siap untuk menandatangani kontrak.""Menandatangani kontrak apaan? Siapa bilang aku bersedia menjualnya pada kalian?!"Akhirnya Hardi sudah mendapatkan kesempatan untuk berbicara. Dia memelototi Ardika, tertawa dingin dan berkata, "Saham ada di tanganku! Aku yang berhak menentukan menjual Starindum kepada siapa!"Santi berkata dengan bangga, "Ardika, hilangkan saja pemikiranmu itu! Kontrak sudah ditandatangani! Kamu sudah datang terlambat!""Ya, benar!"Hardi mengambil kontrak yang baru selesai ditandatangani, lalu melambai-lambaikannya di hadapan Ardika. "Kamu sudah lihat sendiri, 'kan? Nona Lea sudah menandatangani kontr
Baca selengkapnya