Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 431 - Bab 440

Semua Bab Menantu Pahlawan Negara: Bab 431 - Bab 440

1628 Bab

Bab 431 Xavier Bisa Menyelamatkan Keluarga Basagita

Luna tahu kalau bukan demi mencarikan pekerjaan untuk Ardika, dia tidak akan meminta bantuan Tina. Dengan begitu, Ardika sama sekali tidak mungkin bekerja di Grup Lautan Berlian.Sebelum itu, Ardika juga sama sekali tidak pernah mengatakan dia ingin bekerja di Grup Lautan Berlian.Karena itulah, Luna sudah mulai ragu.Kalau Ardika benar-benar difitnah dan dicelakai oleh orang lain, saat ini Ardika pasti sedang memikirkan betapa tidak percayanya Luna dan keluarga Luna pada dirinya, serta memikirkan bagaimana Luna melayangkan tamparan ke wajahnya, Ardika pasti sangat putus asa sekarang.Di saat seperti ini.Kalau dia menyetujui permintaan keluarganya untuk mengumumkan perceraian dengan Ardika, maka sama saja dengan menancapkan sebilah pisau lagi ke hati Ardika yang sudah berdarah!Sebelumnya, saat dia sedang diinterogasi dan di saat dirinya paling putus asa, Ardika berinisiatif untuk menyerahkan diri ke polisi untuk menemaninya.Namun, saat Ardika mengalami hal yang sama, dia malah seper
Baca selengkapnya

Bab 432 Semuanya Ditembak Mati

"Kami adalah anggota Aliansi Lautan Berlian. Kalau nggak ingin mati, cepat buka gerbangnya!" teriak pemimpin kelompok pembunuh itu dengan marah.Begitu gerbang terbuka, dua puluh orang itu langsung melenggang masuk.Namun, begitu mereka memasuki kompleks mewah tersebut, pemimpin kelompok pembunuh itu menerima panggilan telepon dari Bromo. Karena itulah, dia berjalan di paling belakang."Paman Bromo, ada apa?""Misi dihentikan! Seorang tokoh hebat sudah memberi instruksi, kita nggak bisa membunuh Keluarga Basagita lagi!"Di ujung telepon, terdengar suara Bromo yang sedang menahan kekesalannya.Baru saja Ferdi Darma, wakil kapten tim tempur Provinsi Denpapan mengirim orang untuk menyampaikan pesan padanya.Mereka tidak punya pilihan lain selain menghentikan aksi mereka."Oh."Pembunuh yang menerima panggilan telepon dari Bromo itu menganggukkan kepalanya. Begitu dia mendongak, tiba-tiba dia langsung tercengang."Oh apaan oh? Cepat kembali sekarang juga!" teriak Bromo dengan marah sekalig
Baca selengkapnya

Bab 433 Menghibur Diri Sendiri

Xavier tahu pasti Draco yang memerintahkan anak buahnya untuk menembak mati semua pembunuh itu.Hanya tokoh sehebat itu baru berani mengeluarkan perintah seperti ini.Namun, karena anggota Keluarga Basagita menganggap itu sebagai kontribusinya, dia tidak mengakui, juga tidak menyangkal hal itu.Karena itulah, anggota Keluarga Basagita makin menjilat Xavier.Mereka bahkan ingin segera menikahkan Luna kepada pria itu!Dengan begitu, Keluarga Basagita sudah bisa menjalin relasi dengan Keluarga Darma! Bagaimanapun juga, ayah Xavier adalah seorang wakil kapten!Di sisi lain.Setelah mengetahui dua puluh orang pembunuh yang mereka kirim semuanya ditembak mati, semua anggota Aliansi Lautan Berlian sangat terkejut sekaligus ketakutan!Terutama Bromo, anggota lama Aliansi Lautan Berlian. Dia marah sekaligus sedih.Dua puluh orang itu adalah anak buahnya yang paling kuat.Namun, mereka semua malah kehilangan nyawa mereka di Kompleks Vila Bumantara!Edrik melakukan panggilan telepon.Setelah meng
Baca selengkapnya

Bab 434 Aku Akan Membantumu Menjaga Istrimu

"Aku tenangkan diriku dulu."Tidak tahu apakah Ardika mendengarkan ucapan Jesika atau tidak, dia hanya melambaikan tangannya tanpa ekspresi.Sebelum pergi, Jesika melirik pria itu dengan sorot mata khawatir.Kondisi Ardika saat ini sangat tidak normal, seperti sebuah kompor yang telah tersulut api gas dan bisa meledak kapan saja.Sementara itu, petugas yang berdiri tidak jauh dari sana melirik Ardika dengan sorot mata aneh, lalu membawanya kembali ke ruang penahanan tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Ada banyak pelaku kejahatan yang dikurung untuk sementara waktu di ruang penahanan."Eh, ternyata ada orang baru. Kamu melakukan kesalahan apa sampai bisa masuk ke sini?"Begitu Ardika memasuki ruangan, orang-orang yang bermaksud jahat itu langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah Ardika.Kini, pikiran Ardika dipenuhi dengan pengumuman perceraian Luna terhadap dirinya, jadi dia sama sekali tidak memedulikan orang-orang itu."Kalau kalian nggak ingin mati, jangan ganggu aku."Dia hanya
Baca selengkapnya

Bab 435 Kebetulan Menyulut Emosi

Tiba-tiba Ardika mendongak dan menatap Alvaro dengan lekat!Dalam sekejap, aura membunuh yang kuat menyelimuti Alvaro!Melihat ekspresi Ardika dan merasakan aura menakutkannya, ekspresi Alvaro sedikit berubah. Dia segera melangkah mundur dua langkah.Dia teringat bahwa kekuatan Ardika luar biasa besar. Hari itu, saat di tempat perjudian, satu tendangan dari Ardika mampu mematahkan beberapa tulang anak buahnya."Kenapa, hah?! Ardika, apa kamu mau membunuh orang di sini? Apa kamu nggak tahu tempat apa ini?!"Tarno menegur Ardika dengan ekspresi galak, lalu tertawa dingin dan berkata, "Ucapan Tuan Muda Alvaro tadi nggak salah. Aku juga akan menjadi orang yang membantumu menjaga istrimu."Dia mengalihkan pandangannya ke arah Alvaro dan berkata, "Bagaimana, Tuan Muda Alvaro? Kamu nggak keberatan, 'kan?"Alvaro tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Tentu saja aku nggak keberatan. Tapi, tetap harus tunggu giliran, ya. Aku yang duluan menjaganya ....""Bam!"Dengan iringan suara hantaman yang k
Baca selengkapnya

Bab 436 Memangnya Apa Hebatnya Billy

"Huh! Kamu saja berani membunuh orang, mengapa aku nggak berani?!"Randy berkata dengan kejam, "Jangan khawatir, setelah membunuhmu, aku akan membuat lokasi kejadian terlihat seakan-akan kamu merampas pistol dan melarikan diri. Lagi pula, kamu adalah penjahat kelas berat yang baru saja membunuh dua orang. Kalau kamu mati, aku nggak hanya akan mendapat hadiah dari atasanku, aku juga akan mendapat banyak hadiah dari pendukung Tuan Muda Alvaro!"Di mana-mana selalu saja ada orang bodoh yang cari mati sendiri.Ardika menatapnya dengan tatapan kasihan dan berkata, "Kalau begitu, kamu tembak saja.""Berani-beraninya kamu memprovokasiku?!"Randy langsung marah besar dan menarik pelatuk tanpa ragu."Dor!"Saat terdengar suara tembakan, Randy berteriak kesakitan dan terjatuh ke lantai.Luka bakar kehitaman tampak jelas di telapak tangannya!Sementara itu, pistol yang tadinya ada dalam genggamannya sudah berubah menjadi seperti besi bengkok yang tak berguna lagi dan terjatuh ke lantai.Situasi s
Baca selengkapnya

Bab 437 Vincent

"Baik, Tuan!"Vincent menerima perintah dari majikannya dengan penuh hormat, lalu berbalik dan hendak berjalan pergi."Tuan, menurut informasi dari mata-mata yang kita tempatkan di Gedung Glori, mereka sudah mengundang Titus pergi ke pusat penahanan untuk membalaskan dendam Alden dengan membunuh Ardika!""Dua puluh tahun yang lalu, Titus adalah pengawal pribadi Alden. Dia juga dikenal sebagai pembunuh nomor satu ibu kota provinsi. Dengan berbekal sebilah pedang panjang, nggak ada seorang pun yang bisa mengalahkannya di Kota Banyuli.""Kalau Vincent bertemu dengannya sebelum membunuh target, sepertinya kemungkinan besar akan membawa kerugian pada kedua belah pihak," kata Rohan.Mendengar ucapan Rohan, Vincent menoleh dan berkata dengan dingin, "Kalau aku bertemu dengan Titus, aku akan membunuhnya terlebih dahulu!"Dia menganggap dirinya sebagai ahli bela diri nomor satu di dunia preman Kota Banyuli, jadi tentu saja dia tidak menganggap serius Titus yang sudah pensiun selama dua puluh ta
Baca selengkapnya

Bab 438 Membunuh Dalam Hitungan Detik

"Minggir sana," kata Titus dengan acuh tak acuh tanpa menghentikan langkah kakinya.Perlahan tapi pasti, dia melangkahkan kakinya menuju ke arah area pengawasan."Huh! Kamu bahkan nggak menanyakan namaku?"Kilatan tajam melintas di mata Vincent. Sikap meremehkan Titus benar-benar sudah menyulut amarahnya."Aku nggak perlu tahu nama orang mati."Saat ini, jarak antara Titus dan Vincent hanya tersisa sepuluh langkah saja.Vincent mengangkat pisau bajanya dan menunjukkan aura membunuh yang kuat. "Eh! Sebelum kamu mati, aku beri kamu satu kesempatan untuk menanyakan namaku ...."Sebelum dia sempat menyelesaikan kalimatnya, Titus yang sebelumnya masih berjarak sepuluh langkah darinya, tiba-tiba muncul tepat di hadapannya!"Syuuu!"Dia langsung mengayunkan pedangnya yang sudah patah itu."Kamu ...."Seperti melihat hantu, Vincent membelalak tidak percaya.Sebelum dia sempat mengucapkan kata kedua, lehernya sudah ditebas dan kepalanya jatuh ke tanah seperti bola yang terjatuh ke tanah.Tubuh
Baca selengkapnya

Bab 439 Aku Tidak Menindas Lansia

"Kamu nggak akan bisa membunuhku."Ardika menempatkan kedua tangannya di punggungnya. Ucapan Titus sama sekali tidak menyebabkan gejolak dalam hatinya.Titus mendengus dan berkata, "Aku sudah berkali-kali mendengar ucapan seperti ini. Tapi, setiap kali orang yang mengucapkan kata-kata seperti ini pasti akan berakhir dengan kematian."Tiba-tiba, Ardika mengalihkan pandangannya ke arah kiri dan kanan tembok dan tampak mengerutkan keningnya.Pergerakan Titus hampir sama persis dengannya.Ardika mengalihkan pandangannya kembali ke arah Titus dan berkata dengan acuh tak acuh, "Ada sepuluh orang di setiap sisi. Kalau begitu, bagaimana kalau kita bersaing siapa yang terlebih dahulu menyingkirkan orang-orang itu? Kalau kamu kalah, kamu harus pergi sendiri dari sini!"Dia tidak berniat membunuh Titus.Orang di hadapannya ini memiliki kekuatan yang luar biasa, pasti merupakan orang kepercayaan Alden.Karena dia memang tidak membunuh Alden, dia tidak perlu bermusuhan dengan orang kepercayaan Alde
Baca selengkapnya

Bab 440 Ada Pengkhianat

"Pembunuh yang kamu maksud adalah Billy atau pengkhianat dalam Grup Lautan Berlian?" tanya Ardika tanpa menoleh ke belakang.Ucapan yang keluar dari mulut Ardika membuat Titus tercengang.Dia berkata dengan terkejut, "Maksudmu ada pengkhianat dalam Grup Lautan Berlian?""Kemarin aku sempat meminum teh bersama Alden dan mengingatkannya dia sudah keracunan."Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Ada sejenis racun kuno, ia terdiri dari komposisi racun dan penyebab racun kumat. Komposisi racun ini bisa bertahan di dalam tubuh orang yang keracunan selama tiga tahun atau paling singkat setengah tahun. Ia akan menggerogoti saraf dan pembuluh darah orang yang keracunan. Tapi, selain tubuh melemah perlahan-lahan, nggak akan ada pengaruh yang berlebihan.""Begitu komposisi racun dan penyebab racun kumat bentrok, orang yang keracunan akan langsung mati."Jadi, tidak diketahui sebenarnya kapan Alden terkena racun kuno itu.Kapan orang yang terkena racun kuno itu mati, hanya orang yang keracunan it
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4243444546
...
163
DMCA.com Protection Status