Mendengar maksud Ardika, Luna menyadari suaminya itu ingin tinggal untuk menangani Wulan.Dia buru-buru berkata, "Sayang, walau Wulan memang pantas menerima konsekuensi atas perbuatannya, kamu beri dia pelajaran saja, ya? Aku nggak ingin hal ini memengaruhimu ke depannya."Sebenarnya, setelah mengalami kejadian hari ini, dia benar-benar sudah tidak memedulikan hidup dan mati Wulan lagi.Namun, dia takut Ardika terlibat dalam kasus pembunuhan, kelak suaminya yang akan tertimpa masalah."Jangan khawatir, aku tahu apa yang kulakukan."Ardika menepuk-nepuk punggung istrinya sambil tersenyum."Sayang, berjanjilah padaku, jangan menimbulkan masalah untuk diri sendiri hanya karena orang yang nggak penting!"Setelah mengucapkan satu kalimat itu dengan penuh penekanan, Luna baru meninggalkan tempat itu.Begitu keluar, Luna langsung melihat mayat-mayat yang berserakan di tanah itu.Saat itu juga, hawa dingin langsung menyelimuti hatinya.Saat dia melihat Yaori yang mati tertancap belati di kursi
Read more