Dengan iringan bunyi "krak", kaki asisten Farlin itu langsung patah."Ahhhh ...."Asisten itu terjatuh ke lantai. Sambil memegangi kakinya, dia berguling-guling di lantai, tampak sangat kesakitan.Haron tertawa dingin dan berkata, "Eh, Farlin, sekarang asistenmu ini sudah mengalami cedera seperti muridku, apa kamu juga nggak akan melakukan operasi padanya?""Guru, jangan menyetujui permintaan mereka!"Di lantai, asisten itu menahan rasa sakitnya sambil berkata dengan gigi terkatup, "Biarpun Guru melakukan operasi pada mereka, demi pengaruhnya, Haron juga nggak akan melepaskan Guru. Cari cara untuk hubungi Tuan Ardika ....""Bam!"Sebelum asisten itu bisa menyelesaikan kalimatnya, Kaori sudah melayangkan tendangan ke dagunya.Dalam sekejap, mulut dan hidung asisten itu berdarah. Dia terlihat makin menyedihkan.Farlin berteriak dengan marah, "Haron, kamu benar-benar keterlaluan!""Haha, kamu benar!"Haron tertawa terbahak-bahak, lalu berkata dengan arogan, "Di sini, aku adalah hukum! Aku
Read more