Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Kamu mengancamku dengan membawa-bawa nama Haron, itu artinya kamu nggak bisa melakukan apa pun terhadapku, 'kan? Kalau begitu, minggir saja sana. Sekarang aku nggak punya waktu untuk berurusan denganmu.""Kamu!"Saking kesalnya, dada Tiano sampai naik turun. Dia menunjuk Ardika dengan marah dan berkata, "Oke, oke, aku mau lihat bagaimana kamu mati hari ini!"Di bawah sorot mata aneh yang ditujukan oleh orang-orang ke arahnya, dia duduk kembali dengan memasang ekspresi masam.Dia menatap Ardika dengan tatapan tajam.Saat ini, Haron berkata dengan nada bicara sedingin es, "Ardika, berani-beraninya kamu bersikap begitu arogan di perjamuan malamku, apa kamu nggak menganggap serius aku?"Dia sudah tidak memedulikan ucapan Tiano lagi.Terlepas dari apakah Ardika adalah Wali Kota Banyuli atau bukan, mereka sudah ditakdirkan untuk melawan satu sama lain hingga tetes darah penghabisan.Ardika bertanya balik sambil tersenyum, "Bukankah kamu sendiri sudah tah
Read more