Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1485 Pertemuan Memberi Arahan

Share

Bab 1485 Pertemuan Memberi Arahan

Author: Sarjana
Saat Haron sedang mengungkapkan ambisinya, Ardika sedang menemani Farlin meninggalkan Kediaman Wali Kota secara pribadi.

"Pak Farlin, terima kasih atas laporan yang kamu sampaikan dalam pertemuan memberi arahan kali ini. Hasilnya sangat bagus. Kulihat semua orang sudah nggak terlalu keberatan dengan pembubaran beberapa rumah sakit swasta itu lagi."

Beberapa rumah sakit swasta yang ingin dibubarkan oleh Ardika adalah beberapa rumah sakit di bawah naungan Perusahaan Investasi Mahasura itu.

Sebelum Kota Banyuli mengalami bencana hujan badai, dia sudah memberi peringatan terakhir pada Amir.

Namun, Amir bukan hanya tidak mengindahkan peringatan darinya, bahkan memanas-manasi situasi. Selain itu, Tiano juga sering mengutarakan sindiran-sindiran terhadap dirinya.

Karena itulah, timbul penolakan keras dari seluruh jajaran medis Kota Banyuli terhadap hal pembubaran rumah sakit swasta.

Dengan wibawa Ardika di Kediaman Wali Kota, tentu saja dia bisa membubarkan rumah sakit secara paksa. Tidak aka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1486 Menyandera

    "Guruku mengatakan selama Pak Farlin bersedia, beliau akan berutang budi besar pada Pak Farlin. Uang, kekuasaan, atau wanita, Pak Farlin pilih saja sendiri!"Saat berbicara, Kaori membuat gerakan tangan mempersilakan.Baginya, walaupun Farlin adalah sosok dokter yang dikenal bermoral tinggi di seluruh negeri ini, tetapi Farlin hanya berpura-pura bersikap baik dan bermoral hanya untuk meraih popularitas belaka.Pria tua itu pasti tidak akan menolak penawaran yang mereka berikan."Haron?"Farlin mengerutkan keningnya dan berkata, "Kaki empat orang adik seperguruanmu itu dipatahkan oleh Ardika?"Saat dia berada di dalam mobil dan dalam perjalanan ke bandara, dia sudah mendengar Ardika menceritakan secara singkat, padat dan jelas dendam yang ada antara dirinya dengan Haron. Dia tahu Empat King Kong dilumpuhkan oleh Ardika."Pak Farlin, aku tahu hubunganmu dengan Ardika cukup baik. Kamu bahkan menjadi Duta Promosi perusahaannya, 'kan?"Ekspresi Kaori tampak sedikit masam.Baginya, pria tua

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1487 Tidak Mengobati Penjahat

    Di mata para penumpang yang berada di sekeliling tempat itu, Kaori dan yang lainnya seperti sedang mengawal Farlin masuk ke dalam mobil.Mereka sama sekali tidak menyadari Farlin dan asistennya sedang disandera.Terlebih lagi, saat menghadapi para penjahat ganas seperti mereka, Farlin yang sudah tua juga tidak berani melakukan perlawanan.Tak lama kemudian, rombongan mobil itu melaju meninggalkan bandara, langsung menuju ke Rumah Sakit Prima, ke hadapan Haron."Farlin, 'kan? Cepat operasi keempat muridku.""Kalau mereka nggak bisa pulih seperti sedia kala, ke depannya kamu juga akan berakhir seperti mereka, hanya bisa berbaring di tempat tidur!"Haron sudah mengetahui sikap Farlin dari Kaori.Karena itulah, begitu bertemu dengan Farlin, dia sama sekali tidak sungkan-sungkan lagi, melainkan langsung melontarkan ancaman dengan memasang ekspresi muram.Begitu mendengar ucapannya, ekspresi Farlin langsung berubah menjadi masam saking kesalnya.Sebagai dokter nasional, orang-orang terpandan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1488 Arogan dan Mengintimidasi

    Dengan iringan bunyi "krak", kaki asisten Farlin itu langsung patah."Ahhhh ...."Asisten itu terjatuh ke lantai. Sambil memegangi kakinya, dia berguling-guling di lantai, tampak sangat kesakitan.Haron tertawa dingin dan berkata, "Eh, Farlin, sekarang asistenmu ini sudah mengalami cedera seperti muridku, apa kamu juga nggak akan melakukan operasi padanya?""Guru, jangan menyetujui permintaan mereka!"Di lantai, asisten itu menahan rasa sakitnya sambil berkata dengan gigi terkatup, "Biarpun Guru melakukan operasi pada mereka, demi pengaruhnya, Haron juga nggak akan melepaskan Guru. Cari cara untuk hubungi Tuan Ardika ....""Bam!"Sebelum asisten itu bisa menyelesaikan kalimatnya, Kaori sudah melayangkan tendangan ke dagunya.Dalam sekejap, mulut dan hidung asisten itu berdarah. Dia terlihat makin menyedihkan.Farlin berteriak dengan marah, "Haron, kamu benar-benar keterlaluan!""Haha, kamu benar!"Haron tertawa terbahak-bahak, lalu berkata dengan arogan, "Di sini, aku adalah hukum! Aku

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1489 Pergi ke Zetawa

    Ardika segera meletakkan proposal dalam genggamannya, lalu beranjak bangkit dan berkata, "Aku mengantar Pak Farlin ke bandara secara pribadi. Setelah melihatnya masuk ke bandara, aku baru pergi. Pasti terjadi sesuatu padanya saat dia berada di dalam bandara."Saat ini, Hamdi kembali menerima sebuah panggilan telepon.Setelah mendengar beberapa patah kata dari ujung telepon, ekspresinya langsung berubah drastis. "Tuan Ardika, seharusnya Pak Farlin disandera di landasan pacu pesawat tepat di hadapan banyak orang sebelum naik ke pesawat!""Menurut pernyataan staf darat di lokasi, saat itu ada beberapa buah mobil dengan pelat ibu kota provinsi yang melaju masuk melalui jalur khusus dam berhenti di depan pesawat yang ditumpangi oleh Pak Farlin.""Orang-orang di sekitar tempat itu mengira mereka datang untuk menjemput tokoh hebat, jadi nggak terlalu memperhatikan."Bisa melajukan mobil memasuki landasan pacu pesawat, tidak dapat dilakukan oleh orang biasa.Karena itulah, wajar saja kalau tid

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1490 Rumah Sakit Edinbum

    Niat membunuh yang kuat tampak jelas di wajah Haron, ekspresinya terlihat ganas.Farlin berkata dengan marah, "Haron, kamu nggak bisa mengabaikan hidup dan mati orang lain hanya demi muridmu! Masih ada pasien di banyak tempat yang menunggu untuk menerima perawatan medis dariku!""Apa kamu pikir hanya nyawa muridmu yang berarti, sedangkan nyawa orang lain nggak berarti?"Walaupun Haron dijuluki sebagai ahli bela diri, tetapi sifatnya tidak berbeda dengan preman.Semua orang yang mengundangnya untuk mendapat perawatan medis darinya, selalu bersikap hormat padanya.Namun, Haron malah langsung mengancamnya. Selain itu, kini pria itu memaksanya untuk tidak memberikan perawatan medis kepada orang lain.Paling tidak, butuh waktu tiga bulan bagi Empat King Kong untuk pulih kembali.Dalam kurun waktu tiga bulan ini, sudah berapa banyak orang yang bisa disembuhkannya?Saat ini, Farlin benar-benar ingin melawan pria bajingan itu hingga akhir.Haron mencibir dan berkata pada Farlin dengan nada bic

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1491 Menerobos Masuk

    Ardika menggelengkan kepalanya sambil menghela napas. "Ternyata memang benar, sistem beberapa rumah sakit ini sama saja. Satpam yang dipekerjakan juga adalah preman.""Sial! Kamu bergumam apaan?!"Petugas keamanan itu memelototi Ardika dengan tajam, sama sekali tidak mendengar jelas ucapan Ardika.Dia mengulurkan tangannya, hendak membuka pintu mobil. "Cepat keluar dari mobil sekarang juga ....""Bam!"Pintu mobil tiba-tiba terbuka, tubuh orang itu langsung terpental akibat benturan yang keras."Sialan ...."Petugas keamanan lainnya hendak mengambil walki-talkinya. Namun, saat itu, Ardika sudah turun dari mobil.Dia melambaikan tangannya dan berkata, "Kemarilah.""Sial! Berani-beraninya kamu memerintahku!"Petugas keamanan itu hendak menggulung lengan bajunya, tetapi Ardika sudah muncul di hadapannya dan menendangnya, hingga dia terjatuh ke tanah dan tidak bisa bergerak lagi.Ardika melambaikan tangannya, lalu melangkah memasuki rumah sakit dengan cepat.Dari kejauhan, dia mendapati be

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1492 Tidak Ada Satu Pun yang Bisa Lolos

    Sebelumnya, saat Sumalin, Klito dan yang lainnya mengatakan Ardika sangat arogan dan menyebalkan, Kaori masih tidak percaya.Namun, sekarang, hanya beberapa patah kata yang keluar dari mulut Ardika saja, sudah berhasil menyulut niat membunuh yang kuat dalam hatinya!Ardika tidak memedulikan Kaori, dia langsung berjalan menghampiri Farlin."Maaf, Pak Farlin, kali ini pertimbanganku kurang matang, sampai-sampai menyebabkanmu disandera oleh sekelompok orang ini."Saat berbicara, dia mendapati ada memar-memar samar di wajah Farlin. Dia mengerutkan keningnya dan bertanya dengan dingin, "Siapa yang memukulmu?""Aku yang memukulnya. Memangnya kenapa? Kamu ingin membalaskan dendam tua bangka itu?"Kaori tersenyum ganas dan berkata, "Sebaiknya kamu urus saja dulu dirimu sendiri, berani-beraninya kamu datang seorang diri dan berlagak hebat di hadapan kami! Kamu benar-benar sombong!""Karena gegabah dan meremehkan lawan, Empat King Kong baru dilumpuhkan olehmu. Apa kamu pikir kamu benar-benar seh

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1493 Melumpuhkan Kaori

    Dalam kurun waktu belasan detik saja, beberapa orang murid Haron itu sudah tergeletak tak berdaya di lantai.Masing-masing dari mereka mengalami patah satu lengan.Dalam suasana yang sangat hening itu, Ardika menepuk-nepuk tangannya dan berkata dengan acuh tak acuh, "Yah, padahal penyelesaian masalah ini sangat mudah saja, yaitu dengan berlutut meminta maaf. Tapi, karena kalian memilih untuk menyerangku, maka masing-masing dari kalian patah satu lengan sebagai bentuk hukumannya."Mendengar nada bicara santai Ardika, sudut bibir Sumalin dan Klito berkedut.Ardika benar-benar menakutkan!Walaupun saat berada di Kediaman Keluarga Rewind, mereka sudah pernah menyaksikan kehebatan Ardika, tetapi saat ini mereka tetap terkejut bukan main.Di hadapan Ardika, murid Haron lemah bagaikan porselen.Hanya dengan satu gerakan saja, Ardika sudah bisa menumbangkan mereka semua dan membuat mereka tak berdaya!"Tuan Kaori, cepat panggil Tuan Haron, Tujuh Bilah dan Serigala Ganas! Hanya mereka yang bisa

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2318 Berlian Asli

    Dikenal sebagai orang ganas yang tidak takut pada apa pun, menghadapi Timnu saat ini, Lisman bersikap sangat sopan layaknya seekor anjing penjilat. Dia bahkan tidak berani berdiri dengan tegak."Ada apa lagi ini?"Timnu mengerutkan keningnya dengan agak kesal.Sedikit keterkejutan terlihat di mata Lisman. Dia berusaha mengendalikan dirinya agar tetap tenang, lalu berkata dengan suara dalam, "Penjual berlian yang kamu suruh aku cari itu, sudah kutemukan!""Bawa dia masuk!"Lisman berbalik, melambaikan tangannya. Saat itu juga, beberapa orang petarung membawa seorang pria dan seorang wanita memasuki ruangan."Sialan! Kalian berdua ini, dasar penipu!"Begitu melihat seorang pria dan seorang wanita itu, secara naluriah Werdi langsung melompat bangkit.Mulai dari tadi malam hingga sekarang, dia sudah menghabisi kedua orang itu berkali-kali dalam hatinya.Si pria adalah penjual berlian tersebut. Sementara itu, si wanita yang terlihat lebih tua dan memancarkan aura elegan dengan mengenakan ka

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2317 Menjadikan Ardika Sebagai Kambing Hitam

    "Kak Timnu, semua ini salahku! Aku ini bodoh, aku adalah pecundang!""Tapi orang yang sudah mati nggak bisa hidup kembali. Sekarang Sofian sudah mati, kamu memakiku seperti apa pun, nggak akan ada gunanya!""Tolong selamatkan aku, Kak Timnu!"Werdi bersujud di lantai tanpa henti, bahkan kepalanya sudah berdarah. "Dengan mempertimbangkan hubungan persaudaraan yang terjalin antara kita selama ini, tolong selamatkan aku untuk terakhir kalinya, Kak Timnu!"Dia benar-benar ketakutan setengah mati. Untungnya, begitu menyadari situasi tidak memungkinkan, dia segera melarikan diri ke Hainiken. Kalau tidak, dia pasti sudah dihabisi oleh orang-orang Organisasi Snakei sebelum bisa keluar dari Sekolah Bela Diri Sopran.Bahkan sekarang, juga sudah ada banyak murid Organisasi Snakei yang mengepung luar Hainiken.Kalau dia berani melangkahkan kakinya keluar sekarang, begitu dia menginjakkan kakinya keluar dari pintu utama Hainiken, dia pasti akan langsung ditangkap, lalu ditenggelamkan ke sungai."Me

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2316 Sekelompok Orang Bodoh

    "Bam ...."Tubuh Werdi membentur sudut ruangan dengan keras. Dia merasakan tulang di sekujur tubuhnya seperti sudah retak.Namun, sakit yang menjalar di tubuh fisiknya ini juga tidak bisa menandingi perasaan takut yang menyelimuti hatinya saat menghadapi kematian.Sambil menahan rasa sakit luar biasa yang menjalar di tubuhnya, dia mengangkat kedua lengannya untuk menopang tubuhnya, lalu berlutut dan merangkak kembali ke hadapan Timnu.Sepanjang proses ini berlangsung, Werdi muntah darah, organ dalamnya seperti sedang bergejolak.Namun dia tidak peduli.Werdi tahu jelas kali ini dia sudah menimbulkan masalah yang sangat besar. Kalau Timnu tidak menyelamatkannya, maka nyawanya ini akan melayang."Kak Timnu, aku benar-benar nggak sengaja membunuh Sofian!""Awalnya dari awal hingga akhir aku melakukan sesuai instruksi darimu. Tapi, nggak tahu apa yang salah dengan otak si Ardika itu, begitu bertemu Sofian, dia langsung melayangkan satu tamparan ke wajah Sofian!""Hal yang lebih penting lag

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2315 Menimbulkan Kasus Pembunuhan

    Sosok Werdi saat ini bagaikan seorang dewa perang.Dia tampak sangat mengintimidasi.Semua orang dikejutkan oleh aura mengintimidasinya itu, bahkan sampai lupa untuk maju menghentikannya."Pfffttt ...."Kilatan pedang itu melintasi udara. Saat itu juga, bagian tenggorokan Sofian sudah tersayat. Berawal dengan terlihatnya daging berwarna putih, lalu berubah menjadi kemerahan dengan cepat.Darah segar berwarna merah cerah itu langsung muncrat keluar."Uh ... uh ... kamu ...."Sofian mengeluarkan beberapa kata itu dengan tidak jelas. Dia mengangkat lengannya ingin menunjuk Werdi. Akan tetapi, saat itu juga lengannya terkulai lemas, kepalanya miring ke samping. Dia tewas di tempat diliputi dengan perasaan tidak terima.Sebelum ajal menjemputnya, dia masih tidak mengerti mengapa dia bisa mati di tangan seorang pecundang seperti Werdi."Ah ... pembunuhan!"Raina dan beberapa orang wanita berteriak histeris.Sebelum kejadian ini terjadi, Ardika sudah memeluk Futari, membenamkan wajah gadis mu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2314 Hingga Tetes Darah Penghabisan

    Sambil menggertakkan giginya dengan emosi, Sofian berusaha keras untuk merangkak bangkit kembali. Ekspresinya sudah tampak sangat muram.Dulu, bagian tulang rusuknya pernah mengalami cedera, masih belum sepenuhnya pulih. Bagian inilah bagian paling rentan di tubuhnya.Biasanya, saat melawan para ahli bela diri, dia akan memperhatikan untuk melindungi bagian tulang rusuknya itu.Namun, hari ini karena menganggap remeh Werdi, dia sama sekali tidak memperhatikan hal itu.Saat pertama kali Werdi menyerang bagian tulang rusuknya, dia juga tidak berpikir banyak. Siapa sangka kali ini di bawah arahan dari Ardika, Werdi kembali menyerang titik kelemahannya itu dengan tepat."Eh, bajingan, tutup mulutmu! Setelah aku melumpuhkan Werdi, akan kuhabisi kamu!"Sofian sudah bertekad untuk melumpuhkan Werdi.Dia tidak akan berhenti sebelum menginjak-injak bocah yang satu ini."Mati kamu!"Sambil mengatupkan giginya dengan rapat, Sofian berteriak dengan keras. Kemudian, dia kembali menerjang ke arah We

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2313 Tuan Muda Werdi Sudah Menjadi Seorang Ahli

    "Mati saja sana!"Saat berbicara, Sofian meneriakkan tiga patah kata itu dengan marah. Kemudian, dia langsung menerjang ke arah Werdi. Tinjunya yang besar itu membelah udara, melesat menuju ke dahi Werdi.Sebelum tinju itu mendarat ke sasaran, aura membunuh yang menakutkan sudah menyelimuti target.Saking ketakutannya, jiwa Werdi seperti sudah meninggalkan raganya. Secara naluriah, dia ingin menghindari serangan tersebut.Tepat pada saat ini, suara Ardika tiba-tiba terdengar olehnya. "Mundur selangkah dengan kaki kananmu, lalu pukul bagian tulang rusuknya!"Kata-kata yang singkat, padat dan jelas ini, membuat Werdi bisa langsung memahaminya tanpa harus berpikir lagi.Seolah-olah menemukan penyelamatnya, tubuhnya bergerak mengikuti instruksi Ardika dengan refleks."Plak ...."Tubuh Werdi menghindar ke kanan, kebetulan berhasil menghindari serangan mematikan dari Sofian itu. Pada saat bersamaan, dia melayangkan pukulan yang tepat mengenai bagian tulang rusuk Sofian yang terekspos itu."P

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2312 Jangan Harap Satu Pun Bisa Pergi

    Seolah-olah baru tercerahkan, Futari berkata, "Jadi, kamu hanya sedang memanas-manasi situasi, bukan benar-benar ingin membantu mereka, 'kan?"Dia hampir lupa hari ini Werdi dan yang lainnya memanggil Ardika ke Sekolah Bela Diri Sopran, pasti punya niat jahat.Jangankan membantu mereka, Ardika tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk menjatuhkan mereka saja, juga sudah cukup "setia kawan"."Kak Ardika, kalau begitu kita mundur saja lebih jauh lagi. Kalau sampai terjadi sesuatu, kita juga bisa lebih cepat kabur!"Futari langsung menarik Ardika mundur menuju ke arah pintu keluar. Dia menyaksikan pertunjukan yang sedang berlangsung itu dengan ekspresi menikmati."Sialan!"Menyaksikan pemandangan ini melalui sudut matanya, Werdi yang sudah babak belur akibat perkelahian itu hampir muntah darah.Hanya menyulut api tanpa bertanggung jawab memadamkan api.Dia pernah melihat orang yang tidak tahu malu, tetapi tidak pernah melihat orang yang begitu tidak tahu malu!Tentu saja Ardika sama sekali

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2311 Hanya Berperan Sebagai Penonton

    Orang-orang yang bisa mengikuti Sofian, tentu saja adalah anggota-anggota inti Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan yang memihak pada Wilgo. Masing-masing di antara mereka memiliki kemampuan bela diri yang luar biasa.Di sisi lain, sekelompok tuan muda seperti Werdi juga bukanlah tipe orang yang mudah ditindas.Mereka juga sedikit berkemampuan. Kalau tidak, biarpun ada dukungan dari keluarga mereka, mereka juga tidak berani menantang kelompok Sofian.Dalam sekejap mata, perkelahian sengit antara dua kelompok itu pun dimulai.Namun, sepanjang proses itu berlangsung, kedua belah pihak masih mengendalikan diri mereka. Mereka hanya berkelahi dengan tangan kosong, tidak ada yang mengeluarkan senjata.Bagaimanapun juga, di antara kedua belah pihak ini, keduanya memiliki latar belakang yang cukup kuat.Yang satunya memiliki Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan sebagai pendukung, sedangkan yang satunya lagi memiliki Timnu, orang kepercayaan Jerfis sebagai pendukung.Berkelahi bukan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2310 Ini Baru Dinamakan dengan Memprovokasi

    Sofian Remax, ahli bela diri yang menempati perangkat pertama di antara generasi muda Organisasi Snakei cabang Provinsi Denpapan.Kekuatan orang ini luar biasa besar, dia sudah memberikan kontribusi besar untuk Wilgo.Dengar-dengar, guru orang ini adalah salah seorang tetua dari Organisasi Snakei cabang Gotawa. Alasan mengapa dia bergabung dengan cabang Provinsi Denpapan adalah untuk mencari pengalaman, agar suatu hari nanti dia bisa menduduki posisi ketua cabang.Juga ada yang mengatakan bahwa kekuatan Sofian sudah bisa mengejar Vita, salah satu dari sepuluh orang berbakat Organisasi Snakei cabang Gotawa.Terlebih lagi, itu adalah situasi satu tahun yang lalu.Kekuatan Sofian sekarang mungkin sudah jauh lebih kuat lagi!Jadi, ada rumor yang beredar bahwa kali ini Wilgo ingin berduel dengan pihak Vita dan Cahdani, perwakilan utamanya adalah Sofian ini.Hal ini juga membuat Sofian menjadi orang yang populer di kalangan kelas atas ibu kota provinsi.Sementara itu, konflik antara Sofian d

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status