Ardika segera meletakkan proposal dalam genggamannya, lalu beranjak bangkit dan berkata, "Aku mengantar Pak Farlin ke bandara secara pribadi. Setelah melihatnya masuk ke bandara, aku baru pergi. Pasti terjadi sesuatu padanya saat dia berada di dalam bandara."Saat ini, Hamdi kembali menerima sebuah panggilan telepon.Setelah mendengar beberapa patah kata dari ujung telepon, ekspresinya langsung berubah drastis. "Tuan Ardika, seharusnya Pak Farlin disandera di landasan pacu pesawat tepat di hadapan banyak orang sebelum naik ke pesawat!""Menurut pernyataan staf darat di lokasi, saat itu ada beberapa buah mobil dengan pelat ibu kota provinsi yang melaju masuk melalui jalur khusus dam berhenti di depan pesawat yang ditumpangi oleh Pak Farlin.""Orang-orang di sekitar tempat itu mengira mereka datang untuk menjemput tokoh hebat, jadi nggak terlalu memperhatikan."Bisa melajukan mobil memasuki landasan pacu pesawat, tidak dapat dilakukan oleh orang biasa.Karena itulah, wajar saja kalau tid
Niat membunuh yang kuat tampak jelas di wajah Haron, ekspresinya terlihat ganas.Farlin berkata dengan marah, "Haron, kamu nggak bisa mengabaikan hidup dan mati orang lain hanya demi muridmu! Masih ada pasien di banyak tempat yang menunggu untuk menerima perawatan medis dariku!""Apa kamu pikir hanya nyawa muridmu yang berarti, sedangkan nyawa orang lain nggak berarti?"Walaupun Haron dijuluki sebagai ahli bela diri, tetapi sifatnya tidak berbeda dengan preman.Semua orang yang mengundangnya untuk mendapat perawatan medis darinya, selalu bersikap hormat padanya.Namun, Haron malah langsung mengancamnya. Selain itu, kini pria itu memaksanya untuk tidak memberikan perawatan medis kepada orang lain.Paling tidak, butuh waktu tiga bulan bagi Empat King Kong untuk pulih kembali.Dalam kurun waktu tiga bulan ini, sudah berapa banyak orang yang bisa disembuhkannya?Saat ini, Farlin benar-benar ingin melawan pria bajingan itu hingga akhir.Haron mencibir dan berkata pada Farlin dengan nada bic
Ardika menggelengkan kepalanya sambil menghela napas. "Ternyata memang benar, sistem beberapa rumah sakit ini sama saja. Satpam yang dipekerjakan juga adalah preman.""Sial! Kamu bergumam apaan?!"Petugas keamanan itu memelototi Ardika dengan tajam, sama sekali tidak mendengar jelas ucapan Ardika.Dia mengulurkan tangannya, hendak membuka pintu mobil. "Cepat keluar dari mobil sekarang juga ....""Bam!"Pintu mobil tiba-tiba terbuka, tubuh orang itu langsung terpental akibat benturan yang keras."Sialan ...."Petugas keamanan lainnya hendak mengambil walki-talkinya. Namun, saat itu, Ardika sudah turun dari mobil.Dia melambaikan tangannya dan berkata, "Kemarilah.""Sial! Berani-beraninya kamu memerintahku!"Petugas keamanan itu hendak menggulung lengan bajunya, tetapi Ardika sudah muncul di hadapannya dan menendangnya, hingga dia terjatuh ke tanah dan tidak bisa bergerak lagi.Ardika melambaikan tangannya, lalu melangkah memasuki rumah sakit dengan cepat.Dari kejauhan, dia mendapati be
Sebelumnya, saat Sumalin, Klito dan yang lainnya mengatakan Ardika sangat arogan dan menyebalkan, Kaori masih tidak percaya.Namun, sekarang, hanya beberapa patah kata yang keluar dari mulut Ardika saja, sudah berhasil menyulut niat membunuh yang kuat dalam hatinya!Ardika tidak memedulikan Kaori, dia langsung berjalan menghampiri Farlin."Maaf, Pak Farlin, kali ini pertimbanganku kurang matang, sampai-sampai menyebabkanmu disandera oleh sekelompok orang ini."Saat berbicara, dia mendapati ada memar-memar samar di wajah Farlin. Dia mengerutkan keningnya dan bertanya dengan dingin, "Siapa yang memukulmu?""Aku yang memukulnya. Memangnya kenapa? Kamu ingin membalaskan dendam tua bangka itu?"Kaori tersenyum ganas dan berkata, "Sebaiknya kamu urus saja dulu dirimu sendiri, berani-beraninya kamu datang seorang diri dan berlagak hebat di hadapan kami! Kamu benar-benar sombong!""Karena gegabah dan meremehkan lawan, Empat King Kong baru dilumpuhkan olehmu. Apa kamu pikir kamu benar-benar seh
Dalam kurun waktu belasan detik saja, beberapa orang murid Haron itu sudah tergeletak tak berdaya di lantai.Masing-masing dari mereka mengalami patah satu lengan.Dalam suasana yang sangat hening itu, Ardika menepuk-nepuk tangannya dan berkata dengan acuh tak acuh, "Yah, padahal penyelesaian masalah ini sangat mudah saja, yaitu dengan berlutut meminta maaf. Tapi, karena kalian memilih untuk menyerangku, maka masing-masing dari kalian patah satu lengan sebagai bentuk hukumannya."Mendengar nada bicara santai Ardika, sudut bibir Sumalin dan Klito berkedut.Ardika benar-benar menakutkan!Walaupun saat berada di Kediaman Keluarga Rewind, mereka sudah pernah menyaksikan kehebatan Ardika, tetapi saat ini mereka tetap terkejut bukan main.Di hadapan Ardika, murid Haron lemah bagaikan porselen.Hanya dengan satu gerakan saja, Ardika sudah bisa menumbangkan mereka semua dan membuat mereka tak berdaya!"Tuan Kaori, cepat panggil Tuan Haron, Tujuh Bilah dan Serigala Ganas! Hanya mereka yang bisa
Ardika mengerutkan keningnya, hendak mengejar mereka.Saat ini, Farlin angkat bicara. "Ardika, lupakan saja. Nggak semua anggota Keluarga Rewind pantas menerima hukuman seperti itu. Lagi pula, kalau kamu melumpuhkan mereka, hanya akan menambah beban dokter ortopedi Kota Banyuli.""Aku dengar dalam dua hari ini, sudah ada puluhan pasien yang mengalami cedera pada tulang. Mereka semua ada hubungannya denganmu."Saat membicarakan hal ini, Farlin merasa sedikit tidak bisa berkata-kata.Hanya Ardika seorang, sudah membuat departemen ortopedi berbagai rumah sakit besar Kota Banyuli merasakan beban yang berat."Eh ... baiklah."Ardika menggelengkan kepalanya dengan sedikit malu. Dia ingin mengatakan puluhan orang itu tidak ada hubungannya dengannya, melainkan Levin.Namun, sepertinya sumber permasalahan memang terletak pada dirinya.Farlin berkata, "Ayo pergi. Aku harus melakukan operasi pada asistenku secepatnya."Ardika langsung membawa mereka berdua ke dalam mobil."Hentikan mereka! Jangan
Haron berjalan menghampiri Sigit, menatapnya dengan sorot mata dingin dan berkata, "Kamu adalah ketua kantor polisi pusat Kota Banyuli? Kerja apaan kamu ini? Bukannya menangkap orang yang penjahat yang melukai orang, kamu malah menyegel rumah sakit! Apa kamu sudah nggak ingin menjabat sebagai ketua kantor polisi pusat lagi?!"Tentu saja Sigit tahu identitas Haron.Namun, dia sudah dikenal sebagai penegak keadilan dan dijuluki Topeng Besi, tentu saja dia tidak akan takut pada Haron."Perintah yang kamu peroleh adalah menyegel Rumah Sakit Edinbum. Adapun mengenai menangkap penjahat yang melukai orang? Kami nggak menerima perintah seperti itu."Sigit menanggapinya dengan tenang tanpa bersikap merendah."Perintah dari siapa? Wali kota kalian?"Haron berkata dengan nada bicara memerintah, "Kalau begitu, kamu kembali dan beri tahu dia untuk nggak menyegel Rumah Sakit Edinbum, melainkan langsung menangkap dan menembak mati Ardika, menantu benalu Keluarga Basagita itu! Bilang saja padanya ini
Jelas-jelas dia sudah mendatangi Kota Banyuli secara pribadi, tetapi Ardika masih saja berani melakukan hal seperti ini.Bukankah sama saja dengan sedang mempermalukan dirinya?!"Ardika, aku pasti akan membunuhmu!"Haron melontarkan beberapa patah kata itu dengan gigi terkatup.Saat ini, niat membunuh yang luar biasa kuat, bahkan belum pernah dirasakannya sebelumnya menyelimuti hatinya!Sumalin memanfaatkan kesempatan ini untuk menghasutnya. "Tuan Haron, cepat turun tangan habisi Ardika! Dia sama sekali nggak menganggap serius Tuan! Tuan harus menghabisinya untuk menunjukkan wibawa Tuan!""Plak!"Haron tiba-tiba mengangkat lengannya dan melayangkan satu tamparan ke wajah Sumalin, sampai-sampai wanita itu terjatuh ke tanah."Tuan Haron, kamu!"Sambil menutupi wajahnya, Sumalin memelototi Haron dengan marah.Dia adalah pelayan Tisya.Berani-beraninya pria itu memukulnya!"Bam!"Haron kembali melayangkan tendangan ke tubuh wanita itu, sampai-sampai membuat wanita itu berteriak kesakitan.
Jigo adalah salah satu dari lima tetua kabinet Negara Nusantara.Kabinet sendiri mengurus segala urusan politik dalam negeri Negara Nusantara.Di antara peringkat pemegang kekuasaan di Negara Nusantara, tidak perlu diragukan lagi organisasi ini menempati peringkat pertama.Memiliki level yang lebih tinggi dibandingkan tim tempur, departemen hukum dan organisasi-organisasi lainnya.Jadi, lima tetua kabinet tentu saja merupakan lima orang pemegang kekuasaan paling tinggi di Negara Nusantara."Pak Jigo, ada yang bisa kubantu? Silakan katakan saja ... baik, baik ... aku mengerti!"Setelah panggilan telepon itu berakhir, ekspresi terkejut masih menghiasi wajah Helios. Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun.Melihat reaksinya, sorot mata terkejut juga tampak jelas di mata Olin dan Danu, tidak tahu apa yang telah dibicarakan oleh Pak Jigo dalam panggilan telepon tadi."Kak Helios, Pak Jigo memberi instruksi apa?"Danu mengajukan pertanyaan itu dengan penasaran. Setelah mengajukan pertanyaan i
Nada bicara wanita ini tidak tajam, tetapi terdengar seperti membawa tekanan.Dia bernama Olin Dougli, kodam sebuah provinsi di Montawa, satu tingkat dengan Helios.Boleh dibilang sangat jarang seorang wanita bisa menjadi seorang Duta Perbatasan, yang memegang kekuasaan atas satu provinsi.Selain kemampuannya yang sendiri yang luar biasa, latar belakang Olin juga memberinya dukungan yang sangat besar dalam mengembangkan kariernya.Dia berasal dari Keluarga Dougli Montawa, juga merupakan keluarga kaya setempat.Di antara seluruh Keluarga Dougli yang tersebar di berbagai wilayah Negara Nusantara, boleh dibilang Keluarga Dougli di mana Olin berada ini, juga merupakan cabang yang paling kuat.Saat ini, pria paruh baya yang berada di samping Olin juga berkata dengan suara dalam, "Kak Helios, sebagai sesama rekan, kami nggak bermaksud untuk memaksamu melakukan apa pun.""Tapi, kali ini Wali Kota Banyuli sudah keterlaluan. Dia sudah menyulut amarah seluruh cabang Keluarga Dougli di Negara Nus
Kalau Pasukan Pengawal Internal adalah pasukan pertahanan paling elite Negara Nusantara, maka Pasukan Drakon adalah pasukan penyerang paling elite Negara Nusantara.Anggota Pasukan Drakon sudah menjalani banyak pertarungan di medan perang, bertarung hingga berlumuran darah dan masih bertahan hidup.Mereka bagaikan bilah tajam Negara Nusantara dalam menghadapi pertarungan dengan pihak luar, adalah puncak daya tempur individu, juga merupakan kekuatan yang digunakan oleh Negara Nusantara untuk mengintimidasi negara lain.Mereka sering mewakili Negara Nusantara untuk berpartisipasi dalam perlombaan besar antar negara dan telah memenangkan banyak penghargaan.Sementara itu, kelompok anggota terbaru Pasukan Drakon, sama seperti Thomas, juga dilatih oleh Ardika.Setelah peperangan berakhir, orang-orang ini juga sudah bubar, mencari tujuan sendiri.Ada yang direkrut menjadi Pasukan Drakon, ada pula yang bergabung dengan Kediaman Dewa Perang, bergabung menjadi pasukan pengawal pribadi Ardika, y
Ardika tahu lansia yang satu ini selalu mempertimbangkan rakyat dan negara. Beliau ingin dirinya menggantikan beliau menduduki jabatan itu, hanya demi rakyat, demi negara. Jadi, dia tidak tega menolak niat baik lansia tersebut begitu saja."Pak Davinko, jujur saja aku sudah berjanji pada Ratu Ular untuk menjabat sebagai ketua cabang Organisasi Snakei Gotawa.""Selama aku berada di Kota Banyuli, menurutku daripada aku menduduki posisi tertinggi dalam tim tempur, lebih baik aku menduduki posisi terendah. Dengan begitu, aku lebih praktis untuk melakukan hal-hal tertentu.""Contohnya saja, membersihkan pihak-pihak luar negeri yang telah memasuki wilayah Negara Nusantara."Mendengar ucapannya, nada bicara Davinko di ujung telepon langsung berubah menjadi serius. "Pihak-pihak luar negeri yang telah memasuki wilayah Negara Nusantara?""Sebenarnya apa yang terjadi?"Mendengar ucapannya, Ardika pun menceritakan tentang kejadian Tentara Bayaran Lane menyelinap masuk ke Negara Nusantara."Dasar s
"Tuan Ardika, orang-orang Tridon mengatakan setelah acara pemakaman besok, mereka akan menggali kubur Tuan Delvin, menjadikan tempat itu sebagai makam Yomde!"Desta mengucapkan kata-kata itu dengan hati-hati, bulir-bulir keringat dingin bercucuran membasahi keningnya.Karena tiba-tiba saja suhu di dalam ruangan menurun secara signifikan, suasana menjadi tegang, membuat orang merasa kesulitan untuk bernapas.Orang-orang lainnya menggigil ketakutan, tidak berani berbicara.Mereka tahu saat ini amarah Ardika benar-benar sudah tersulut.Semua orang tahu Ardika dan Delvin adalah sahabat yang memiliki hubungan baik layaknya saudara.Kala itu, demi membalaskan dendam Delvin, Ardika menghancurkan tiga keluarga besar yang telah mengacaukan Kota Banyuli selama bertahun-tahun.Sekarang Tridon malah ingin menggali makam Delvin untuk dijadikan sebagai makam muridnya?Pasti akan terjadi pertarungan hidup dan mati!Namun, tak lama kemudian, Ardika tenang kembali. Dia melambaikan tangannya dan berkata
"Tuan Ardika, Tridon adalah orang Galea, dia sama sekali nggak memedulikan hidup dan mati rakyat Negara Nusantara.""Kalau dia menggila dan melakukan pembunuhan besar-besaran, penduduk Kota Banyuli benar-benar akan menghadapi ajal!"Dengan dipimpin oleh Desta, Zaki dan Baron, semua orang menatap Ardika dengan tatapan cemas sambil menyampaikan kekhawatiran mereka.Melihat puluhan ribu orang anggota dunia preman memasuki Kota Banyuli, tentu saja mereka yang paling khawatir.Kekuatan sebesar itu bisa meluluhlantakkan Kota Banyuli yang awalnya tenang dan terstruktur.Kalau begitu, pada akhirnya yang mengalami kerugian paling besar adalah mereka yang memiliki aset dan bisnis besar di kota ini.Ardika mengerutkan keningnya, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Desta dan dua orang lainnya. "Kalian juga sudah ditemui? Apa kata mereka?""Mereka menyampaikan pesan dari Tridon.""Katanya, kalau tiga keluarga kami nggak ingin hancur dan dihabisi hingga nggak ada satu pun yang tersisa, seluruh kel
"Tapi aku tahu alasannya.""Karena kamu ini nggak berperikemanusiaan, kamu hanya diliputi aura membunuh yang kuat.""Orang sepertimu terlahir sebagai alat untuk membunuh, terlahir untuk medan perang.""Sebelumnya aku terus menekanmu, nggak membiarkanmu menyerang, karena tempat itu adalah Galea. Aku tahu begitu kamu beraksi, para penduduk akan menghadapi situasi yang sangat sulit.""Tapi kali ini di Negara Nusantara. Aku mau kamu mengerahkan seluruh kemampuanmu dan melakukan pembunuhan besar-besaran.""Siapa pun yang berani menghalangimu, habisi saja semuanya."Tridon melontarkan kata-kata itu tanpa adanya gejolak emosi apa pun.Seakan-akan hal-hal seperti ini sangat normal, seperti makan dan minum saja.Namun, makin dia tampak tenang, maka makin menakutkan.Mendengar sang majikan, Pandu yang bertugas melayani di samping, langsung merasakan kaki dan tangannya dingin saking ketakutannya.Walaupun dia sudah bekerja untuk Tridon selama bertahun-tahun, tetapi kebanyakan dia hanya bertanggun
Tridon juga tidak bodoh.Secara tidak langsung, dia membiarkan orang-orang Keluarga Dougli dari berbagai wilayah ini untuk bertindak demikian.Setelah Ardika dihabisi, itulah saatnya pembagian keuntungan besar tersebut.Saat itu tiba, tentu saja proyek kota baru Sungai Banyuli harus dijadikan sebagai imbalan.Jadi, para anggota Keluarga Dougli yang berkutat dalam dunia politik dari berbagai wilayah Negara Nusantara datang ke Provinsi Denpapan juga bukan hanya untuk memberikan tekanan kepada Helios, agar dia melepaskan Ardika.Mereka juga ingin mendukung orang-orang sendiri untuk menjadi Wali Kota Banyuli.Sambil menggunakan kekuatan di dunia pemerintahan untuk menekan pihak pemerintahan, mereka juga menggerakkan kekuatan dunia preman untuk menakut-nakuti berbagai perusahaan besar."Hanya sebuah proyek kota baru Sungai Banyuli saja bisa menarik begitu banyaknya 'binatang buas', berawal dari Haron, sekarang Tridon. Kalau 'binatang-binatang buas' yang memimpin ini nggak dihabisi semuanya,
Seiring dengan ribuan hingga puluhan ribu orang yang dibawa oleh Keluarga Dougli dan Tentara Bayaran Lane dari berbagai wilayah di Negara Nusantara berkumpul.Seluruh Provinsi Denpapan pun terguncang.Dalam sekejap, Kota Banyuli yang menjadi titik kumpul semua orang itu, menjadi pusat perhatian banyak orang.Banyak pasang mata yang tertuju pada tempat tersebut.Orang-orang mulai berdiskusi satu sama lain.Dengar-dengar, Keluarga Dougli dan Tentara Bayaran Lane bahkan menggerakkan relasinya di dunia politik, memberi tekanan pada Kediaman Kodam Provinsi Denpapan pada saat bersamaan, agar Helios tidak melindungi Ardika.Karena berdasarkan peninjuan dari kejadian-kejadian sebelumnya, Ardika tampaknya memiliki hubungan yang baik dengan Kodam Helios.Paling tidak, tanpa persetujuan dari Helios, Ardika tidak akan bisa menjabat sebagai wali kota sementara....Kota Banyuli.Kediaman Wali Kota."Tuan Ardika, apa Tuan benar-benar ingin turun dari jabatan? Sekarang adalah momen-momen Kota Banyuli