"Ardika, kamu nggak perlu membicarakan logika-logika yang nggak masuk akal itu padaku. Seorang pebisnis, hanya fokus berbisnis. Bagiku, hal yang paling penting adalah bisnis."Amir tertawa dingin dan berkata, "Hidup dan mati Hongkem nggak ada hubungannya denganku. Selama bisa menghasilkan uang, aku juga nggak keberatan berinvestasi pada mereka. Tapi, sangat disayangkan, ini hanyalah lelucon yang nggak ada artinya.""Seharusnya kamu urus saja urusanmu sendiri, kamu saja belum membersihkan namamu sendiri, bisa-bisanya kamu malah mengkhawatirkan hal-hal seperti ini, sungguh konyol!"Apa yang dimaksud oleh Amir, tentu saja adalah masalah Ardika yang terjebak dalam opini publik.Dengan makin memanasnya kasus Teodor, kritikan-kritikan yang tertuju pada Ardika juga makin memanas.Ardika tersenyum dan berkata, "Karena kamu berinisiatif menyebut hal ini, kalau begitu aku beri tahu kamu saja, opini publik sama sekali nggak akan memengaruhiku. Sebelumnya, Teodor nggak berhasil, kali ini Perusahaa
Baca selengkapnya