Kalau didengar dari kata-kata Yaori, situasi saat ini seakan-akan sudah berada di bawah kendalinya.Seolah-olah Ardika sudah kalah telak."Pak Yaori, ide bagus! Kalau presdir Grup Bintang Darma yang dilepas pakaiannya, lalu digantung di tiang bendera, pemandangan itu ... ckckck ... pasti lebih menggemparkan dibandingkan pemandangan Kak Husam dan yang lainnya digantung di tiang bendera!"Emina yang berdiri di samping, melemparkan sorot mata meremehkan sekaligus bangga ke arah Ardika. Dia seperti sudah bisa membayangkan pemandangan Ardika digantung di tiang bendera, lalu kulitnya terkelupas di bawah sinar matahari."Tuan Ardika, ini ...."Hadiman menatap Ardika dengan ekspresi bersalah, bahkan dia ingin menggantikan Ardika untuk digantung di tiang bendera.Awalnya Ardika dan Yaori tidak salah mengenal.Ardika bisa terlibat perselisihan dengan pria sialan itu karena dirinya.Ardika melambaikan tangannya pada Hadiman, lalu menatap Yaori dengan tatapan penuh minat dan berkata, "Pak Yaori, a
"Perusahaan Investasi Yoritas? Nggak masalah!""Tuan Ardika beri aku waktu lima menit, dijamin tiba tepat waktu!"Di ujung telepon, tanpa banyak bicara lagi, Wakanda langsung menyetujui permintaan Ardika."Eh, Ardika, hingga saat seperti ini, kamu masih saja berlagak hebat di hadapan kami!"Melihat Ardika sudah memutuskan sambungan teleponnya, Emina tertawa dingin dan berkata, "Jangan beri tahu aku, kamu memanggil seribu ekor sapi kemari!"Hanya dengan satu panggilan saja, bisa memanggil seribu orang yang ahli bertarung kemari?Di seluruh dunia preman Kota Banyuli saja, tidak ada preman sebanyak itu.Jadi, menurut mereka, Ardika melakukan panggilan telepon itu hanya untuk berlagak hebat."Bos, nggak perlu beromong kosong dengan bocah itu lagi! Biarkan kami menyerangnya sekarang juga!"Seorang pria kekar yang memimpin dua ratus orang petarung itu berjalan maju dan melontarkan kata-kata itu sambil tersenyum ganas.Mereka sudah mendengar dengan jelas ucapan Ardika tadi. Ardika sangat mere
Suasana di lobi Perusahaan Investasi Yoritas hening seketika.Yaori dan yang lainnya benar-benar tercengang.Ucapan Hugo sangat mengejutkan mereka, bahkan jauh lebih mengejutkan dibandingkan saat seribu orang itu tiba-tiba muncul begitu saja!Benar-benar datang seribu orang!Tidak lebih dan tidak kurang seorang pun!Terlebih lagi, mereka adalah anggota Sekolah Bela Diri Wakanda!Kalau dibandingkan dengan semangat orang-orang sekolah bela diri ini, dua ratus orang preman itu sama sekali bukan apa-apa bagi mereka kalau berduel.Apalagi, saat ini mereka benar-benar berjumlah seribu orang, jauh lebih banyak lima kali lipat dibandingkan jumlah orang Perusahaan Investasi Yoritas!Saat ini, suasana hati Yaori sangatlah buruk.Dia sama saja dengan sekretarisnya dan yang lainnya, tidak menganggap serius ucapan Ardika.Dia mengira Ardika keras kepala dan berlagak hebat saja.Namun sekarang, Ardika benar-benar memanggil seribu orang yang ahli berkelahi ke sini hanya dengan satu panggilan telepon,
Menghadapi teguran arogan dari Ardika itu, Yaori merasa kesal setengah mati.Bagaimanapun juga, dia merupakan seorang tokoh hebat yang dihormati.Sejak kapan dia berakhir tunduk pada orang lain seperti sekarang ini?Namun, situasi saat ini tidak menguntungkan baginya. Jadi, mau tidak mau dia harus tunduk."Kalau begitu, Ardika, kamu nggak berencana untuk melepaskanku, ya?"Sambil berusaha menahan amarah yang bergejolak dalam hatinya, Yaori berkata dengan gigi terkatup, "Kehidupan ini seperti roda yang berputar, ada kalanya di atas, ada kalanya di bawah. Lebih banyak teman, tentu saja lebih baik.""Hari ini kamu memperlakukanku seperti ini, siapa tahu suatu hari ini saat roda kehidupanmu sedang berputar di bawah, apakah ada orang yang akan melakukan hal yang sama terhadapmu atau nggak."Saat berbicara, Yaori menatap Ardika dengan tatapan penuh arti.Emina yang berdiri di belakangnya juga memberanikan diri dan berkata dengan suara melengking, "Ar ... Ardika, Pak Yaori benar! Bertindak ha
Selesai berbicara, Ardika melambaikan tangannya pada Hugo.Dengan sangat peka, Hugo segera memindahkan sebuah kursi dan mempersilakan Ardika untuk duduk."Dia nggak perlu datang secara pribadi, hanya membiarkanmu melihatnya saja, kamu pasti akan berlutut dengan patuh!"Dengan menyunggingkan seulas senyum ganas, Yaori mengeluarkan ponselnya dan melakukan panggilan video."Ada apa?"Tanpa butuh waktu lama, panggilan video sudah terhubung. Wajah seseorang muncul di layar ponsel.Begitu melihat wajah itu, Ardika langsung tertawa. 'Ya ampun, sepertinya dunia ini sempit sekali, ya!' pikirnya."Pak Amir, aku benar-benar nggak berguna! Awalnya pembelian Hongkem sudah hampir berhasil, tapi digagalkan oleh seseorang. Sekarang, Perusahaan Investasi Yoritas bahkan sudah diserang dan di bawah kendalinya!"Yaori segera beranjak berlutut di lantai, lalu mengarahkan kamera ke dirinya sendiri."Siapa yang memukulmu sampai seperti itu?!"Orang yang berada di ujung panggilan telepon tidak lain adalah Ami
"Karena Yaori bukan orang Pak Amir, maka aku akan mulai beraksi, juga nggak perlu khawatir menyinggung Pak Amir lagi ...."Ardika melontarkan beberapa patah kata itu sambil tersenyum tipis.Tiba-tiba saja, dia mengangkat kakinya dan menginjak targetnya dengan keras."Ahhh!"Yaori yang tergeletak di lantai mengeluarkan teriakan menyedihkan yang bisa membuat orang merinding. Saking kesakitannya, bulir-bulir keringat dingin sudah bercucuran di tubuhnya.Satu kakinya langsung dipatahkan oleh Ardika!Menyaksikan pemandangan menakutkan itu, baik Emina maupun anggota Perusahaan Investasi Yoritas langsung merinding ketakutan, wajah mereka semua tampak pucat pasi.Mereka menatap Ardika dengan tatapan terkejut sekaligus ketakutan.Sejak saat itulah, mereka mulai merasa ketakutan terhadap pemuda yang bisa mematahkan lengan dan kaki orang lain sambil bercanda itu.Amir yang berada di layar ponsel, walaupun tidak menunjukkan ekspresi apa pun saat menyaksikan adegan tersebut, tetapi sorot mata dingi
"Ardika, kamu nggak perlu membicarakan logika-logika yang nggak masuk akal itu padaku. Seorang pebisnis, hanya fokus berbisnis. Bagiku, hal yang paling penting adalah bisnis."Amir tertawa dingin dan berkata, "Hidup dan mati Hongkem nggak ada hubungannya denganku. Selama bisa menghasilkan uang, aku juga nggak keberatan berinvestasi pada mereka. Tapi, sangat disayangkan, ini hanyalah lelucon yang nggak ada artinya.""Seharusnya kamu urus saja urusanmu sendiri, kamu saja belum membersihkan namamu sendiri, bisa-bisanya kamu malah mengkhawatirkan hal-hal seperti ini, sungguh konyol!"Apa yang dimaksud oleh Amir, tentu saja adalah masalah Ardika yang terjebak dalam opini publik.Dengan makin memanasnya kasus Teodor, kritikan-kritikan yang tertuju pada Ardika juga makin memanas.Ardika tersenyum dan berkata, "Karena kamu berinisiatif menyebut hal ini, kalau begitu aku beri tahu kamu saja, opini publik sama sekali nggak akan memengaruhiku. Sebelumnya, Teodor nggak berhasil, kali ini Perusahaa
"Tuan Ardika, terima kasih banyak karena sudah mempertimbangkan Hongkem dan membantuku menangani masalah.""Tapi, pikiranku sudah terbuka. Karena nggak bisa dihidupkan kembali, maka aku akan membiarkannya hancur di tanganku saja."Setelah keluar dari pintu Perusahaan Investasi Yoritas, Hadiman segera berterima kasih pada Ardika, lalu mengucapkan kata-kata itu.Ardika mengerutkan keningnya, lalu berkata, "Hadiman, kamu nggak perlu patah semangat seperti ini. Bukankah kamu sudah mengembangkan Hongkem dengan susah payah selama bertahun-tahun? Apa kamu rela membiarkannya hancur begitu saja?""Nggak rela pun, aku juga nggak berdaya untuk mengubah situasi."Sambil tersenyum getir, Hadiman berkata, "Walau Amir hanyalah makhluk yang mementingkan keuntungan tanpa memiliki batasan, ucapannya benar juga. Pihak yang mengikuti tren akan makmur, sebaliknya pihak yang nggak mengikuti tren akan binasa.""Pasang surut dunia bisnis telah berjalan selama bertahun-tahun, merek yang dihancurkan bukan hanya
Musa berkata dengan datar, "Kamu sedang mengisyaratkanku untuk nggak membunuhmu?""Baiklah, aku percaya untuk sementara waktu."Selesai berbicara, dia melangkah maju satu langkah.Tidak terlihat dia mengerahkan kekuatannya, tetapi di saat telapak kakinya menyentuh permukaan tanah, tubuhnya langsung condong ke depan, melesat ke arah Draco berdiri.Seperti anak panah yang lepas, kecepatan Musa luar biasa cepat!Dalam sekejap mata saja, dia sudah muncul di hadapan Draco dan mengayunkan lengannya.Pergerakan lengannya ini bahkan lebih cepat dibandingkan tubuhnya, bahkan terdengar seperti melesat menebus udara.Dengan menggunakan tinju tersebut sebagai mata angin, topan tak kasat mata seperti terbentuk di sekitarnya, seakan-akan sedang mengoyak udara dengan ganas!Kalau tinju ini mengenai sasaran, pasti tubuh orang tersebut akan meledak di tempat!"Eh?"Dengan sorot mata sedikit terkejut, sudut bibir Draco terangkat ke atas.Walaupun dia merasa bocah yang satu ini pandai berpura-pura, tetap
Namun, dari awal hingga akhir, para pembunuh dunia preman itu tidak menemukan tanda-tanda apa pun.Hanya dari cara mereka menyamar dan bersembunyi ini saja, sudah bisa menunjukkan betapa terampilnya Pasukan Pengawal Draco!Saat ini, bahkan Tridon pun sedikit tercengang.Betapa terkejutnya dia ketika dia menyadari sepertinya dia telah masuk dalam perangkap yang telah disiapkan untuknya.Namun, dalam situasi saat ini, banyak bicara pun sudah tidak ada gunanya lagi.Peperangan sudah dimulai, dia sama sekali tidak sempat untuk menghentikan dan menghalangi hal ini terjadi!Anggota Pasukan Drakon tersebar di sekeliling Ardika. Pada saat melindunginya, mereka juga sudah mulai menyerang para pembunuh dunia preman itu.Sementara itu, lapisan luar pembunuh dunia preman juga menyerang tiga ratus orang anggota Pasukan Pengawal Draco pada saat bersamaan.Pembunuh dunia preman yang mendekati sepuluh ribu orang itu, berbalik dikepung, diserang dari lapisan luar dan dalam.Pembantaian yang dibayangkan
Tak lama kemudian, orang-orang yang turun dari tali helikopter ini sudah kian mendekati permukaan tanah.Saat jarak mereka dengan permukaan tanah masih ada sepuluh meter, satu per satu dari orang-orang ini segera melepaskan tali, langsung melompat turun.Ketika menyentuh permukaan tanah, mereka langsung berguling dengan santai, lalu berdiri di hamparan tanah kosong di sekeliling Ardika.Mereka berjumlah tiga puluh orang.Mereka mengenakan setelan taktis berwarna hitam tanpa logo apa pun, helm dan masker taktis kelas atas, hanya kacamata saja yang kelihatan, sehingga terkesan sangat misterius.Di saku-saku mereka, tergantung berbagai jenis senjata, termasuk senjata api, bahkan granat!"Kak Ardika, apa ini adalah Pasukan Drakon yang legendaris itu?!"Di belakang Ardika, Levin menatap orang-orang misterius itu dengan sorot mata agresif, ekspresi bersemangat tampak jelas di wajahnya.Pasukan Drakon!Pasukan Negara Nusantara yang ahli dalam hal menyerang sekaligus legendaris!Masing-masing
"Ya, benar, kalian masih muda, seperti binatang muda yang baru keluar dari perlindungan orang tua.""Sekarang kalian masih belum tumbuh, bukan tandinganku.""Tapi, dengan mempertimbangkan rasa hormatku terhadap sejenis, aku akan membunuh kalian secara pribadi."Musa yang biasanya tidak banyak bicara, hari ini jarang-jarang mengucapkan kata-kata sebanyak ini.Ini menunjukkan kemunculan Tujuh Bilah dan Serigala Ganas, akhirnya telah membangkitkan minatnya.Bahkan minat ini sangatlah kuat.Tridon sendiri juga terkejut bukan main. Kemudian, dia menatap Tujuh Bilah dan Serigala Ganas dengan lekat, lalu berkata dengan dingin, "Musa, kamu harus membunuh mereka!"Mendengar Musa mengatakan kedua orang itu adalah sejenisnya, Tridon sudah ketakutan.Karena hanya dia yang tahu betapa menakutkannya orang seperti Musa.Benar-benar seperti monster.Karena tidak bisa didapatkan, maka monster seperti ini hanya bisa dimusnahkan.Kalau hari ini dia membiarkan dua orang itu lolos, setelah mereka tumbuh ke
Perlu diketahui, keponakan Olin ini sudah sangat terkenal di dunia preman Montawa, dengan mengandalkan kemampuan sendiri.Belasan orang anak buahnya itu juga merupakan anak buah elitenya.Kali ini, Keluarga Dougli mengumpulkan banyak orang dari dunia preman, tetapi bukan hanya dengan identitas sebagai preman saja, sudah memenuhi kualifikasi untuk berada di sini.Orang-orang yang bisa datang ke Kota Banyuli adalah orang-orang ganas dengan kekuatan luar biasa, berani bertarung dan membunuh.Namun, biarpun demikian, Serigala Ganas dan Tujuh Bilah tetap hanya menggunakan satu jurus saja, sudah bisa menyingkirkan belasan orang tersebut. Benar-benar layak disebut sebagai monster!"Nggak disangka di tempat kecil seperti Kota Banyuli ini, masih ada ahli bela diri seperti kalian. Antoine dan Gustav mati di tangan kalian, masih bisa diterima."Tridon menatap kedua orang itu dengan sorot mata agresif. "Bagaimana kalau kelak kalian ikut denganku saja?""Uang dan kekuasaan, wanita cantik, aku akan
Negara Nusantara terdiri dari sembilan wilayah, sebelas provinsi. Setiap provinsi membawahi belasan, dua puluh hingga tiga puluh kota.Selain belasan kota besar yang dibawahi oleh Negara Nusantara langsung, yang memiliki kekuasaan yang besar.Seorang wali kota biasa, benar-benar bukan apa-apa.Olin menatap Ardika dengan tatapan arogan dan berkata dengan dingin, "Sudah takut? Cepat berlutut!""Walau nggak bisa membebaskanmu dari hukuman mati, paling nggak aku bisa membantu memohon pada Tuan Tridon untuk memberimu sedikit keringanan hukuman.""Yah, mengapa di dunia ini selalu saja ada orang bodoh yang terlalu meninggikan diri sendiri seperti kalian?"Semua orang membayangkan Ardika akan langsung berlutut di tanah saking ketakutannya, tetapi berbeda dengan realitanya.Ardika tiba-tiba menggelengkan kepalanya sambil menghela napas, lalu berkata tanpa menoleh ke belakang, "Tujuh Bilah, Serigala Ganas.""Pergilah, beri dua tamparan ke wajah dua orang kodam yang terhormat ini, agar mereka tut
Tepat pada saat ini, Olin melangkah maju, menatap Ardika dengan lekat tanpa ekspresi dan berkata dengan suara dalam, "Cepat berlutut dan bersujud di hadapan Tuan Tridon!"Begitu dia membuka mulutnya, aura wibawanya langsung terpancar dan menekan Ardika.Namun, Ardika bukanlah orang biasa, tentu saja dia tidak akan takut pada wanita itu."Siapa lagi kamu ini?"Melihat Tridon hanya tersenyum tipis tanpa berbicara, Ardika melirik wanita itu dengan sorot mata santai."Dasar lancang!"Olin langsung marah besar. Dengan sorot mata berapi-api, dia berkata, "Kodam Provinsi Hisle Montawa, Olin. Berani-beraninya seorang Wali Kota Banyuli bersikap lancang di hadapanku?!""Berlutut!"Ardika tetap bergeming."Kodam Provinsi Pinam Netawa, Danu."Danu juga melangkah maju, berdiri di samping Olin. Dia berkata dengan nada bicara mengejek, "Pak Ardika, bertemu denganku, masih nggak berlutut juga?""Oh, aku lupa, hari ini acara perpisahanmu itu baru diselenggarakan, sekarang kamu sudah bukan wali kota lag
Mendengar kata-kata tajam Tridon itu, semua orang di lokasi tersebut merinding.Sangat jelas, kali ini Ardika benar-benar sudah menyulut amarah Tridon.Karena itulah, Tridon baru memikirkan cara kejam dan tak berhati nurani seperti ini untuk membalas Ardika.Membuat istri Ardika menikah dengan Yomde.Mati pun, Ardika tidak akan tenang."Tuan Tridon sangat bijaksana!""Kuburkan Ardika!"Saat ini, puluhan ribu pembunuh dunia preman Keluarga Dougli, berteriak dengan marah sambil mengangkat lengan mereka.Ucapan Tridon membuat mereka sangat bersemangat, mereka sudah tidak sabar ingin menghabisi Ardika."Tuan Tridon, kami pamit undur diri dulu!"Orang-orang yang datang dari berbagai daerah untuk memberi penghormatan kepada Yomde, tidak berani berlama-lama lagi di sini, satu per satu dari mereka bergegas pamit undur diri.Walaupun mereka tetap ingin tinggal di sini untuk menyaksikan pertunjukan, tetapi mereka lebih takut diri mereka sendiri terseret dalam bahaya.Karena orang-orang yang cerd
"Apa kalian mengira hanya dengan adanya Ardika si bajingan itu mendukung kalian, kalian sudah berani memprovokasi Keluarga Dougli ...."Sambil berteriak dengan keras, beberapa orang pembunuh dunia preman Keluarga Dougli tersebut sudah melangkah maju, berencana untuk menyerang saat itu juga."Mundur!"Namun, tepat pada saat ini, Tridon tiba-tiba berteriak menghentikan mereka."Tuan Tridon ...."Seorang tokoh hebat dunia preman menunjukkan ekspresi tidak terima.Namun, dia tetap tidak mengutarakan kata-kata yang sudah sampai di ujung lidahnya itu.Musa yang berada di belakang Tridon, tiba-tiba maju dan memukuli dada orang tersebut dengan telapak tangannya."Plak!"Sebenarnya, tokoh hebat dunia preman itu juga merupakan seorang ahli bela diri yang andal, tetapi saat ini dia bahkan tidak sempat bereaksi.Sambil memuntahkan darah, tubuhnya terpental, menghantam tanah dengan keras. Kemudian, tubuhnya berkedut sejenak, lalu dia langsung tewas di tempat.Saat ini, suasana menjadi sangat hening