“Iya, aku juga kangen sama kamu. Kok kamu gak datang sih? Aku bosan di kamar terus,” ujar Melvin berbicara dalam sambungan telepon. Melvin sedikit menggeser posisi berbaring dengan kaki yang masih tergips tak bisa terlalu digerakkan.“Gak mungkin aku datang lagi, Mas. Aku lihat orang tua kamu mondar-mandir di depan kamar kamu. Aku jadi gak bisa mendekat,” sahut si penelepon. Melvin mendengus pelan dengan kesal.“Ya uda, nanti aja kita ketemu kalau aku sudah keluar dari rumah sakit.”“Kapan kamu pulang? Kamu mau tinggal di mana kalau udah pulang?”“Huh, paling di tempat orang tuaku dulu. Nanti aku cari apartemen baru dulu.”“Kamu gak ngurusin asuransi buat rumah kamu itu?” Melvin mendecap bibirnya lalu sedikit melayangkan pandangan ke atas.“Uda, sedang diurus Papa.”Pembicaraan itu kembali terdiam sampai tiba-tiba pintu kamar terbuka. Buru-buru Melvin
Baca selengkapnya