“Gak perlu berteriak, toh gak akan ada berani menolong kamu,” bisik Sebastian di dekat telinga Cindy. Ia kemudian menghirup sejenak wangi tubuh Cindy sebelum akhirnya mencium ujung daun telinganya dan itu malah membuat Cindy tidak nyaman. Ia terus melawan dan mencoba melepaskan diri.“Jangan terlalu banyak bergerak Cindy, gak ada gunanya,” tambah Sebastian lagi lalu melanjutkan aksinya. Ia menyeringai jahat dan mulai hendak ingin mencium leher Cindy.“Tolong berhenti, jangan ganggu saya, Pak,” ujar Cindy sambil berusaha melepaskan pegangan Sebastian di pinggangnya. Tapi Sebastian makin mengeratkan pelukannya bahkan mendesak ke depan sehingga Cindy terus menunduk.“Kenapa aku harus berhenti, aku bisa melakukan apa pun sama kamu selama kamu jadi sekretarisku, aku bebas ngelakuin apa pun.” Sebastian mulai mencium leher Cindy lagi. Apa yang sudah terjadi padaku, apa yang sudah Cindy lakukan padaku, kenapa aku sanga
Baca selengkapnya