“Kita harus segera menemui Cindy, Nao. Kamu kan bisa bawa dia janjian di mana, nanti biar aku yang bicara,” bujuk Madelo masih tak menyerah. Naomi mengatupkan bibirnya rapat-rapat seraya menatap Madelo dengan kening mengernyit cemas.“Terus apa kita akan paksa dia bicara? Kalau dia mengaku gak ada kejahatan sama sekali gimana?” Naomi balik bertanya.“Aku yakin kita pasti bisa membujuk dia untuk bercerita. Kalo enggak untuk apa dia sampai masuk ke kamar sama Sebastian? Apa mereka punya hubungan?” Madelo semakin terdengar seperti menuding. Suaranya semakin dikecilkan dan Naomi mulai terpengaruh.“Gak mungkin, Mas. Cindy itu setia banget sama suaminya. Bahkan keluarga suaminya gak memperlakukan dia dengan baik, dia masih setia kok!” sahut Naomi protes serta keceplosan. Kedua alis Madelo sama-sama naik dan pandangan yang makin serius pada Naomi. Naomi sedikit membuka mulutnya karena keceplosan. Madelo ikut menaikkan ce
Read more