Suara dering ponsel berbunyi, membuat Krystal yang tengah tertidur pulas dalam pelukan Kaivan langsung terbangun. Perlahan Krystal mulai mengerjapkan mata beberapa kali. Tepat di saat Krystal sudah membuka mata; dia melihat ponsel milik Kaivan terus berdering.“Kai, bangun. Ponselmu berdering, Kai,” ucap Krystal seraya menggoyangkan bahu Kaivan. Membangunkan suaminya itu.“Biarkan saja, Krys. Ini masih malam.” Kaivan semakin mengeratkan pelukan Krystal. Ya, dia enggan menjawab panggilan telepon itu.Namun, lagi dan lagi dering ponsel Kaivan terus berbunyi. Membuat Kaivan langsung mengumpat kasar ada yang mengganggunya tengah malam seperti ini.“Kai, jawablah. Mungkin itu penting. Kalau tidak penting tidak mungkin berkali-kali ponsel berdering,” ucap Krystal mengingatkan Kaivan dengan nada pelan dan lembut.Kaivan tak henti mengumpat dalam hati. Didetik selanjutnya, Kaivan terpaksa mengambil ponselnya dengan raut wajah yang kesal, dia melihat ke layar—seketika decakan kesal terlontar d
Baca selengkapnya