“Kai…”Suara lembut Krystal memanggil Kaivan ketika dirinya dan Kaivan telah memasuki kamar mereka. Ya, sepulang dari rumah orang tua Kaivan; Kaivan langsung membawa Krystal pulang. Tampak wajah Kaivan yang masih kesal dan marah. Bahkan sepanjang perjalanan Kaivan tidak berbicara sepatah kata pun pada Krystal. Pun Krystal memilih diam. Namun, lain halnya ketika tiba di rumah. Krystal tidak bisa jika Kaivan hanya diam.“Gantilah baju, Krys. Setelah itu istirahat. Aku ingin ke ruang kerjaku.” Kaivan berucap dengan nada dingin dan raut wajah tanpa ekspresi. Didetik selanjutnya, Kaivan hendak meninggalkan Krystal. Namun dengan cepat Krystal menahan lengan Kaivan. Mencegah suaminya itu untuk pergi.“Kai, kamu marah, ya?” ucap Krystal pelan. Dia menggigit bibir bawahnya, sedikit takut melihat raut wajah Kaivan yang tampak menyeramkan jika marah.Kaivan mengembuskan napas kesal. Meredakan amarah dalam dirinya. “Kenapa kamu hanya diam ketika ibuku mengatakan itu padamu, Krys? Harusnya kamu me
\“Krystal, jadi benar Kaivan dan Livia bercerai? Lalu kabar perselingkuhan Livia itu benar atau tidak? Astaga, Krystal seluruh Ballerina membicarakan gossipmu ini. Namamu hangat menjadi bahan pembicaraan. Telingaku dan Nadia sampai sakit namamu selalu disebut-sebut.” Maya berujar dengan nada yang mencerca Krystal agar menjawabnya. Bukan hanya Maya, tapi Nadia pun mencerca Krystal. Bagaimana tidak? Berita tentang Krystal adalah istri simpanan telah sukses menyita perhatian banyak orang. Banyak orang yang menghujat Krystal tanpa mau tahu kebenaran apa yang terjadi di antara Kaivan, Krystal, dan Livia.Kini Krystal, Maya, dan Nadia baru saja selesai latihan balet. Mereka sedang berada di ruang istirahat. Menjauh dari para Ballerina lain yang sejak tadi tak henti membicarakan Krystal. Jika Krystal terlihat sabar dan tenang ketika menjadi bahan olokan, lain halnya dengan Maya yang selal naik darah tiap kali ada yang menjelek-jelekan Krystal. Well, tak dipungkiri istri simpanan akan sela
“Krystal, kenapa kakakku belum pulang? Tadi dia bilang satu jam lagi. Tapi kenapa sudah malam kakakku belum datang juga? Menyebalkan sekali.”Felicia menggerutu seraya melihat jam dinding. Waktu menunjukan pukul delapan malam tapi malah Kaivan belum juga datang. Padahal tadi kakaknya itu akan mengatakan satu jam lagi akan pulang. Kenyataannya hingga detik ini kakaknya belum juga datang.“Hm, Felicia. Sabar, ya. Mungkin Kaivan sedang meeting. Sebentar aku akan menghubungi Kaivan dulu.”Krystal segera mengambil ponselnya yang terletak di atas meja, lalu mulai menghubungi nomor Kaivan. Namun, satu, dua, hingga tiga kali Krystal menghubungi nomor Kaivan tidak ada satu pun jawaban dari suaminya itu.“Bagaimana, Krys? Apa kakakku menjawab?” tanya Felicia yang tak sabar. Tatapannya tak lepas menatap Krystal.“Tidak, Felicia. Mungkin Kaivan sedang sibuk,” jawab Krystal pelan. Jujur saja, Krystal pun bingung. Padahal tadi sore Kaivan bilang akan pulang dalam waktu satu jam lagi. Tetapi hingga
Saat mobil yang dilajukan Kaivan mulai memasuki halaman parkir, Kaivan langsung menolehkan kepalanya ke samping melihat Krystal. Namun, baru saja dia hendak meminta Krystal untuk turun; istrinya itu sudah tertidur begitu lelap. Ya, malam semakin larut. Jelas saja Krystal begitu mengantuk. Pasalnya, Krystal sangat jarang tidur larut malam. Didetik selanjutnya, Kaivan turun dari mobil seraya membopong tubuh Krystal gaya bridal. Dan ketika Kaivan hendak masuk ke dalam rumah, tatapan Kaivan teralih pada mobil Aryan yang baru saja memasuki halaman parkir. Kaivan menghentikan langkahnya. Menatap dingin Aryan dan Felicia yang baru saja turun dari mobil.“Masuk kamar, Felicia,” tegas Kaivan dengan tatapan yang menyorot pada adiknya itu.Felicia memutar bola matanya malas. Kakaknya ini begitu berlebihan. Padahal ini masih sore. Apa salahnya ke klub malam? Duduk bersantai menikmati musik dan minum alkohol. Itu adalah hal normal yang biasa Falicia lakukan selama di Amerika jika jenuh dengan kuli
Krystal mengerjapkan matanya beberapa kali ketika merasakan sinar matahari menembus jendela, menyentuh kulit wajahnya. Dan ketika mata Krystal telah benar-benar terbuka. Dia menoleh ke samping mencari keberadaan Kaivan. Sayangnya, Krystal harus menelan kekecewaan kala suaminya tidak ada di sampingnya.“Kaivan di mana?” Krystal bergumam pelan. Namun, tiba-tiba ingatan Krystal mengingat tentang kejadian tadi malam. Senyuman di wajah Krystal langsung mengembang mengingat kejadian tadi malam. Sentuhan Kaivan yang memuja keindahan tubuhnya membuat Krystal melambung tinggi ke angkasa. Ya, lagi dan lagi sentuhan Kaivan selalu sukses menyihir Krystal. Baik Kaivan dan Krystal tak pernah bosan melakukan pergulatan panas.Ketika Krystal bangit dari ranjang, dia meringis perih di inti bagian bawahnya. Bagaimana tidak? Kaivan tadi malam bermain dengan liar. Membuat Krystal benar-benar kewalahan. Kalau akan seperti ini, lain kali dia tidak mau menggoda singa yang kelaparan.“Lebih baik aku berendam
“Siapa yang mengajari liar seperti tadi malem, hm? Apa karena menonton ini?”Suara Kaivan berbisik di telinga sang istri dengan nada yang menggoda. Film dewasa yang menyajikan adegan ranjang kini telah disetel di laptop yang ada di pangkuan Kaivan. Jika Kaivan menontonnya dengan senyuman misterius, lain halnya dengan Krystal yang memilih memejamkan mata tidak mau menonton film dewasa itu. Sungguh, Krystal sangat malu. Bahkan sejak tadi Krystal bersembunyi di lengan Kaivan. Tidak mau melihat film yang sudah diputar suaminya itu. Ya, harusnya Krystal melenyapkan flashdisk itu tapi malah dia menyembunyikannya saja. Alhasil flashdisk itu ditemukan oleh suaminya. Dan kini film-nya malah diputar. Astaga, Krystal ingin sekali berlari ke kutub utara. Kaivan telah sukses membuatnya malu. Seumur hidup, ini adalah hal yang memalukan yang pernah Krystal alami dalam hidupnya.“Kamu belum menjawab pertanyaanku, Krys,” bisik Kaivan di telinga Krystal.Wajah Krystal semakin memerah. “Kai, matikan fil
“Apa aku mengganggu kalian?”Suara bariton memasuki ruang makan, sontak membuat Kaivan, Krystal, dan Felicia langsung mengalihkan pandangan mereka pada sumber suara itu.Seketika semua orang yang ada di sana terkejut melihat sosok pria yang melangkah masuk ke dalam. Tampak sorot mata Kaivan begitu dingin melihat sosok yang berada di hadapnnya.“Untuk apa kamu ke sini, Aryan?” Suara Kaivan terdengar dingin dan tatapan mata tajam.Ya, yang ada di hadapan Kaivan ini adalah Aryan. Entah apa yang membuat temannya ini datang ke rumahnya tiba-tiba seperti ini. Padahal Kaivan tidak mengundang Aryan untuk datang di weekend ini.“Aku kebetulan lewat rumahmu ini. Itu kenapa aku memutuskan mampir,” jawab Aryan dengan santai. Lalu dia menarik kursi dan duduk di samping Felicia tepat di hadapan Krystal. “Hi, Krys. Apa makanan ini kamu yang masak?” tanyanya yang menduga. Pasalnya Aryan hafal dengan aroma masakan Krystal.Krystal tersenyum hangat. “Hi, Aryan. Iya aku yang masak. Ayo makan bersama,” a
“Kai, apa kamu tidak sarapan dulu? Nanti kalau sudah di kantor pasti kamu lupa untuk sarapan karena terlalu sibuk dengan pekerjaanmu itu.”Suara Krystal menegur Kaivan yang sejak tadi sibuk dengan iPad yang ada di tangannya. Sejak tadi Krystal mengajak Kaivan untuk sarapan bersama, tapi malah sang suami mengatakan belum ingin makan. Well, ini yang membuat Krystal kesal. Bahkan saat baru saja mereka bangun tidur, ponsel Kaivan sudah berdering lebih dari sepuluh kali.“Krys, aku tidak bisa sarapan di rumah. Aku harus berangkat ke kantor sekarang. Nanti aku akan sarapan di kantor,” ucap Kaivan seraya mengambil kunci mobilnya yang ada di atas meja dan memberikan kecupan di kening Krystal.Krystal mendesah pelan. “Tunggu sebentar, aku akan merapikan dasimu,” jawabnya yang segera merapikan dasi Kaivan yang tadi sedikit berantakan. “Jangan lupa sarapan, Kai. Aku tidak mau kamu sakit,” lanjutnya mengingatkan sang suami.“Iya.” Kaivan mencium hidung Krystal. “Kamu jam berapa ke rumah sakit?” t
Beberapa bulan kemudian … Madrid, Spain. Krystal melangkah menelusuri kota Madrid bersama dengan sang suami yang selalu ada di sisinya. Tampak tatapan Krystal dan Kaivan menatap Kenard dan Kaindra yang tengah berlari-lari menikmati keindahan kita Madrid. Ya, usia kandungan Krystal saat ini memasuki minggu ke dua puluh sembilan. Perutnya kian membuncit. Dia bersama dengan suami sekaligus anak-anaknya tengah menikmati liburan sekaligus babymoon di Madrid. Kandungan Krystal sehat bahkan sangat sehat. Dokter pun mengizinkan Krystal untuk berpergian ke luar negeri. Itu yang membuat Kaivan membawa istri dan anak-anaknya pergi berlibur.“Kai … Kenard dan Kaindra senang sekali setiap kali kita ajak mereka berlibur,” ujar Krystal seraya memeluk lengan sang suami. Sesaat Krystal memejamkan matanya kala embusan angin menyentuh kulitnya.Kaivan tersenyum kala mendengar ucapan sang istri. “Aku juga senang jika melihat anak-anak kita menikmati liburan mereka.”Krystal mengalihkan pandangannya, me
“Papa … Mama … hari ini kita mau ke mana?” Suara Kenard dan Kaindra bertanya seraya menatap Kaivan dan Krystal. Tampak kedua bocah laki-laki itu sudah tampan dan rapi. Celana pendek dan kaus berwarna hitam dengan logo LV membuat Kenard dan Kaindra begitu menggemaskan.“Hari ini kalian akan melihat adik kalian, Sayang. Apa kalian mau?” Krystal mengelus lembut kedua pipi Kenard dan Kaindra. Ya, hari ini adalah hari di mana Krystal sudah dijadwalkan memeriksa kandungannya. Tentu Krystal sudah tak sabar ingin tahu bayi yang ada di kandungannya itu laki-laki atau perempuan. Sebenarnya Krystal hanya penasaran saja. Mengingat selama ini Kaivan begitu yakin kalau bayi yang ada di kandungannya ini adalah perempuan. Fokus utama Krystal memeriksakan kandungannya karena memang dirinya ingin tahu tumbuh kembang bayinya. Dan apa pun jenis kelamin anaknya nanti tetap membuat Krystal bersyukur.“Hari ini kami melihat adik?” Kenard dan Kaindra bertanya dengan kompak. Kedua bocah laki-laki itu begitu b
Barcelona, Spain. Suara tangis bocah perempuan sontak membuat Maya yang baru saja menuruni tangga—dan langsung mempercepat langkahnya menghampiri putrinya yang ada di taman. Tampak wajah Maya panik mendengar tangis putrinya yang keras.“Rania? Sayang kamu kenapa?” Maya menghampiri putrinya yang duduk di taman sambil menangis.“Nyonya.” Sang pengasuh menyapa Maya dengan sopan.“Ada apa dengan putriku? Kenapa Rania menangis seperti ini?” Maya bertanya seraya duduk di samping putrinya yang masih terus menangis. Maya pun segera memeluk erat putri kecilnya itu.“Maaf, Nyonya. Nona Rania menangis karena tangannya digigit semut. Tapi saya sudah memberikan minyak kayu putih di tangan Nona Rania, Nyonya,” ujar sang pengasuh sopan.Maya mengembuskan napas panjang kala mendengar ucapan sang pengasuh. “Kamu boleh pergi sekarang. Biar aku yang menenangkan putriku.”“Baik, Nyonya. Kalau begitu saya permisi.” Sang pelayan menundukan kepalanya, lalu pamit undur diri dari hadapan Maya.“Mama … sakit,
Pantai Matira, Pulau Bora-bora “Darwin … Daisy … berenangnya jangan jauh-jauh, Sayang. Pelan-pelan, Nak.”Suara Felicia menegur kedua anak-anaknya itu yang berenang semakin jauh darinya. Tampak Felicia mulai mendengkus sebal. Kedua anak-anaknya itu sangat keras kepala. Seperti saat ini ketika Felicia mengatakan jangan berenang jauh malah kedua anak-anaknya itu berenang semakin jauh. Sungguh, setiap hari Felicia harus memiliki stock kesabaran yang banyak.“Sayang … biarkan Darwin dan Daisy berenang. Mereka hebat dalam berenang. Kamu tidak perlu khawatir, Sayang.” Arya merengkuh bahu Felicia sembari memberikan kecupan di puncak kepela istrinya itu.Ya, kini Aryan dan Felicia tengah berlibur ke Pantai Matira, Pulau Bora-bora. Mereka berdua berenang bersama dengan kedua anak-anak mereka. Felicia yang memakai bikini seksi dan Aryan bertelanjang dada. Mereka berdua berjemur di bawah sinar matahari sekaligus berendam di air.Darwin Mahendra Dwitama adalah anak laki-laki pertama Aryan dan Fe
Lima tahun berlalu … “Mama … itu Papa … yeay! Papa ada di televisi. Papa … Papa … Papa …”Suara Kenard dan Kaindra memekik kegirangan melihat Kaivan tengah di wawancarai. Tampak kedua bocah laki-laki itu begitu bangga sekaligus senang setiap kali melihat ayah mereka berada di televisi.Ya, Kenard Bastian Mehendra anak pertama laki-laki Kaivan dan Krystal ini kini berusia enam tahun. Sedangkan Kaindra Bastian Mehendra anak kedua laki-laki Kaivan dan Krystal berusia tiga tahun. Well, tak hanya itu saja tapi saat ini Krystal pun tengah hamil lima belas minggu. Bagi Krystal kehamilan yang ketiga merupakan kecolongan. Pasalnya Krystal hanya menginginkan dua anak saja tapi kenyataannya Krystal kecolongan hamil anak ketiga. Alasan bisa kecolongan karena Krystal lupa minum pil KB. Pun Kaivan selama ini setiap kali melakukan hubungan suami istri dengannya tidak pernah memakai pengaman. Kaivan selalu bilang kalau pria itu tidak melarat jadi tidak masalah memiliki anak banyak. Sedangkan Krystal
Beberapa bulan kemudian …“Makanan apa ini? Kenapa membuatku mual sekali?” Suara Felicia berseru kala baru saja memakan udang bakar—yang dia minta pelayan untuk membuatnya.“Nyonya, ini menu udang bakar yang biasa Anda makan. Bumbunya masih tetap sama, Nyonya. Tidak ada yang saya ganti,” jawab sang pelayan dengan sopan.Felicia menyingkirkan piring yang berisikan udang bakar itu. “Aromanya membuatku mual. Kamu pasti menambahkan bumbu yang berbeda.”Sang pelayan menggarukan kepalanya tak gatal. Tampak wajah sang pelayan menjadi bingung. Pasalnya dia tidak menambahkan bumbu yang berbeda. Udang bakar yang dia sajikan adalah udang bakar yang sama seperti biasa disajikan.“Ada apa ini?” Aryan melangkah masuk ke dalam kamar. Pria itu mendengar seperti suara sang istri tengah kesal.“Tuan.” Sang pelayan segera menundukan kepalanya kala melihat Aryan datang.Felicia mengalihkan pandangannya, menatap Aryan yang baru saja datang. “Sayang, pelayan ini memberikanku udang bakar dengan bumbu berbed
Suara tepuk tangan riuh terdengar di ballroom hotel. Tampak para tamu undangan semuanya menatap Hans dan Maya yang tengah berciuman di altar. Ya, kini Hans dan Maya telah resmi menjadi sepasang suami istri. Semua keluarga serta para tamu undangan pun turut berbahagia atas pernikahan Hans dan Maya.Kilat kamera memenuh ballroom hotel. Menyorot pada dua insan yang tengah berbahagia. Tak hanya menyorot pada Hans dan Maya saja tetapi juga menyorot pada Aryan dan Felicia serta, Kaivan dan Krystal. Lebih tepatnya para wartawan itu begitu banyak menyorot Kaivan dan Krystal. Pasalnya, sejak tadi memang Kaivan dan Krystal banyak mengundang perhatian para wartawan. Terutama Kenard yang berada digendongan Kaivan. Tentu, tak heran jika Kenard menjadi sorotan. Pasalnya pernikahan Kaivan dan Krystal banyak sekali memiliki masalah sampai menjadikan mereka berdua menjadi sebuah berita yang hangat diperbincangkan.Pernikahan Hans dan Maya terbilang sangat mewah dan meriah. Beberapa rekan bisnis Hans d
Sebuah gaun berwarna pastel membalut tubuh Krystal tampak sangat indah dan memukau. Make up flawless di wajah Krystal membuatnya sangat cantik dan terlihat fresh. Ya, kini Krystal baru saja selesai dirias. Gaun yang membalut tubuhnya sangat anggun dan menawan. Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh semua orang. Di mana hari ini Hans dan Maya akan melangsungkan pernikahan.Terkadang jodoh memang datang secara tiba-tiba dan tak disangka-sangka. Seperti kali ini Krystal tak menyangka kalau kejadian waktu di mana Kenard diculik—membuat Hans dan Maya semakin dekat. Hubungan Hans dan Maya masih terbilang baru. Tapi nyatanya Hans dan Maya ingin segera meresmikan hubungan mereka ke sebuah jenjang menuju kebersamaan masa depan. Tentu Krystal bahagia. Karena memang Krystal berharap Maya mendapatkan jodoh yang terbaik. Setelah luka yang didapatkan Maya pada akhirnya, takdir membawa Maya pada seorang pria yang baik dan bertanggung jawab. Dan Krystal bisa melihat dari mata Hans; pria itu
Menjelang pernikahan Hans dan Maya, Krystal pun sibuk membantu persiapan pernikahan teman baiknya itu. Bukan hanya Krystal yang membantu persiapan pernikahan Hans dan Maya tetapi Felicia juga turut membantu. Well, tentunya jika berurusan dengan Felicia hal mudah akan menjadi sulit. Seperti contoh model gaun yang dipakai oleh Felicia harusnya bermodel kemben. Tapi tiba-tiba Felicia merubah model gaunnya ingin menjadi one of shoulder. Ya, dalam hal ini Krystal dan Maya sudah tidak lagi terkejut. Karena memang baik Krystal atau Maya sudah mengenal sifat Felicia. Terutama Krystal, dia sangat mengenal baik adik iparnya itu. Kejadian ini sama seperti Felicia menikah dengan Aryan. Dulu, Felicia sampai memesan banyak gaun pengantin akibat Felicia yang tiba-tiba merubah model gaun pengantinnya.“Nyonya Krystal.” Seorang pelayan menghampiri Krystal yang tengah sibuk pada iPad di tangannya. Pagi ini Krystal disibukan membaca email dari manager restoran. Selama ini memang yang memeriksa laporan k