“Ada apa, Bu?” tanyaku penasaran.“Tekanan darah Pak Johan sangat tinggi.” Bu Erni menyebutkan angka yang membuatku sangat kaget.“Setinggi itu?” Aku mengernyitkan dahi.“Iya, Mbak. Pak Johan harus banyak istirahat, jangan terlalu banyak pikiran. Kalau terlalu tinggi tekanan darahnya, nanti malah bisa stroke. Bukannya saya menakut-nakuti lho?” Bu Erni menjelaskan.“Iya, Bu. Saya tahu.” Aku mengiyakan penjelasan Bu Erni, karena aku memang pernah membaca tentang penyebab stroke.“Apakah Ayah saya baik-baik saja Bu?” tanya Dewi, terlihat sekali kalau ia sangat cemas dengan kondisi ayahnya.“Ayah nggak apa-apa, Dewi, hanya kecapekan saja.” Bang Jo berkata dengan pelan.“Insyaallah baik-baik saja, nanti saya kasih obat. Apa Pak Johan dirawat di klinik saja?” Bu Erni menawarkan pada Bang Jo.“Nggak usah, Bu. Saya dirawat di rumah saja.” Bang Jo ikut berkomentar dengan suara yang pelan.“Pak Johan masih rutin minum obatnya kan?”“Sudah lama nggak minum, Bu,” sahut Bang Jo.“Pak, obat hiperte
Read more