Share

Sial

“Kok nggak percaya sama saya, nanti saya bayar, jangan khawatir.” Suara itu masih berusaha meyakinkan Bik Yani.

Aku ragu, mau muncul di hadapan mereka atau enggak. Takut nanti malah membuat suasana menjadi semakin heboh. Karena yang datang dari itu adalah Bik Cici, aku hafal betul suaranya. Teringat ketika ia ngomel-ngomel mau pinjam uang nggak aku kasih.

Drtt…drtt…ponselku berdering. Bakal ketahuan Bik Cici kalau aku ada disini. Aku pun keluar dari persembunyianku.

“Halo?” Aku menerima panggilan dari Bang Jo.

“Dimana, Dek?” tanya Bang Jo.

“Belanja di warung Bik Yani sama anak-anak.”

“Oh, ya sudah. Abang sudah di rumah.”

“Oke, bentar lagi aku pulang.” Aku pun mengakhiri panggilan itu.

“Oh, ternyata ada Nova? Kok tadi diam saja, sengaja menguping pembicaraan kami ya?” Bik Cici berkata sambil melihat ke arahku.

“Saya sudah dari tadi disini, lagi nyari barang, Bik.” Aku menghampiri Bik Cici.

“Betul, Mbak Nova sudah dari tadi disini.” Bik Yani menimpali ucapanku.

“Oh.” Bik Cici memandangk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status