Home / Urban / Ranjang Panas Istri Kedua / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Ranjang Panas Istri Kedua: Chapter 41 - Chapter 50

158 Chapters

Detektif 2

"Ma!" Lily berteriak kencang. Ia tak terima diperlakukan kasar oleh sang Ibu mertua."Kau! Sudah berkali kali kusuruh diam! Tapi apa yang kau lakukan? Kau merusak semuanya!" bentak Ayu."Merusak apa? Apa memangnya yang sudah aku rusak!" Lily melotot."Kau apakan Senja?" "Apakan apanya?" Lily bingung."Lily, sikap aroganmu itu sudah ada sejak kau masih gadis belia! Jadi tidak perlu memasang wajah sok polos! Katakan sekarang, kau apakan Senja?" Ayu bertanya dengan nada menyudutkan."Aku benar benar tidak paham dengan apa yang Mama katakan!""Kau membuat wanita hamil kabur dari rumah. Apa kau masih bisa disebut seorang wanita? Ya ampun, Lily! Aku benar benar tidak tahu, apa aku harus mempertahankan dirimu sebagai menantu, atau tidak?" Ayu mengeluh.Sementara Lily hanya bisa melongo kaget mendengar pernyataan Ayu yang ada di depannya."Katakanlah jika Dafa menceraikan dirimu, lalu kau bisa apa? Keluarga mana yang mau menerimamu sebagai seorang menantu dengan kondisimu yang mandul?" Ayu b
last updateLast Updated : 2023-12-22
Read more

Villa

Dafa menjelaskan sekilas mengenai bagaimana istri cantiknya yang tengah hamil menghilang. Ray menyimak setiap pernyataan yang dikatakan oleh Dafa."Aku akan ke rumahmu sekarang!" ucap Ray."Baiklah! Kau bisa ke rumahku denganku." Dafa menawari Ray untuk menumpang di mobilnya."Tidak! Aku akan menyetir sendiri!" sahut Ray.Dafa dan Ray masuk ke dalam mobil yang berbeda. Dafa menyetir lebih dulu. Ray mengikuti di belakangnya.Sepanjang perjalanan menuju ke rumah keluarga Suryaningrat, Ray tak henti hentinya memikirkan ucapan Dafa soal istri keduanya."Aku heran dengan Dafa, apa tujuannya menikah lebih dari satu kali. Satu istri saja ternyata tak cukup untuk orang kaya!" batin Ray.Perjalanan terbilang cukup lancar. Tak ada kemacetan di jalanan. Ray dan Dafa dapat segera tiba di rumah mewah keluarga Suryaningrat.Sesampainya di sana, Ray turun dari mobil dan pergi menuju ke arah pos satpam."Pak Ray, silahkan masuk!" Dafa menawari Ray untuk masuk ke dalam rumah tapi tawaran itu segera di
last updateLast Updated : 2023-12-22
Read more

Insiden Kolam Renang

Ray berlari masuk ke dalam rumah mewah keluarga Suryaningrat, dan meninggalkan Lily begitu saja di pos satpam."Tunggu! Kau mau pergi kemana?" ucap Lily namun tak dihiraukan oleh Ray.Ray menemui Dafa yang saat ini sedang duduk termenung di ruang tamu. Tatapannya terlihat kosong sangat kosong, hingga ia tak menyadari jika sang detektif ada di hadapannya."Pak Dafa!" ucap Ray.Ray memegang bahu Dafa, membuat pria itu tersadar dari lamunannya."Ya! Ada apa? Apa kau menemukan sesuatu?" tanya Dafa penuh harap."Saat ini masih belum. Aku masih berusaha. Sedikit petunjuk, sudah aku temukan. Mungkin," tutur Ray agak ragu."Sedikit petunjuk? Apa itu?" Dafa penasaran."Sebelum ada hasilnya, akan lebih baik kalau kau duduk diam di sini dan menghibur dirimu dengan serangkaian pekerjaan. Tapi sebelum itu, apa aku boleh meminta nomor ponsel Kakakmu Bagas? Nomor ponselnya terhapus dari handphone ku!" Ray beralasan.Tanpa ragu, Dafa memberikan nomor ponsel sang Kakak pada Ray. Setelah mendapatkan no
last updateLast Updated : 2023-12-23
Read more

Nyaman

Bagas tanpa pikir panjang, segera melompat ke dalam kolam renang. Ia berenang hingga ke dasar dan membawa Shanum ke permukaan air.Bagas membawa Shanum berenang, hingga ke tepi kolam. Saat sudah sampai di tepian kolam, Senja melihat kulit anak gadis kesayangannya tampak putih pucat.Shanum juga hanya memejamkan matanya. Ia tak sadarkan diri. Hal ini, membuat Senja makin khawatir."Shanum! Bangun Nak!" ucap Senja dengan panik."Jangan khawatir!" Bagas memegangi bahu Senja.Bagas segera memberikan pertolongan pertama kepada Shanum. Ia mulai menekan bagian dada tengah lalu memberikan udara melalui mulut.Beberapa detik berlalu, tapi pertolongan yang diberikan oleh Bagas seakan tak menuai hasil apapun. Semua orang mulai khawatir.Namun setelah beberapa detik Bagas berusaha, Shanum memuntahkan air dari mulutnya. Dan perlahan lahan, ia membuka mata. Senja segera memeluk Shanum."Sayang, kau membuatku khawatir!" ucap Senja."Buatkan minuman hangat untuknya!" titah Bagas."Ya!" Senja mengangg
last updateLast Updated : 2023-12-23
Read more

Obat Pembangkit Gairah

"KrinG!" Suara telepon terdengar nyaring. Bagas mengangkat telepon dari nomor asing yang tidak dikenalnya."Ya hallo!" ucap Bagas."Hallo Bagas. Apa kabar?" "Ini siapa ya?" "Aku Ray. Wah saking lamanya kita tidak bicara, kau jadi lupa dengan suaraku!" Ray tertawa kecil."Ray! Detektif terkenal seantero jagad raya! Bagaimana kabarmu?" Bagas menyambut dengan baik."Aku baik! Apa kita bisa bertemu dan bicara?" Ray mulai memancing."Tidak! Aku sedang sangat sibuk!" Ray dan Bagas terus berbincang bincang. Ray mengubah ubah topik pembicaraannya agar Bagas tak merasa curiga. Sembari bicara dengan target, Ray mulai mencari dimana posisi Bagas saat ini menggunakan jaringan telepon yang Bagas gunakan."Baiklah! Terima kasih untuk waktunya. Kapan kapan, kita harus mengobrol!" Ray mengakhiri pembicaraan, ketika ia sudah mendapatkan lokasi pasti dimana Bagas berada.Ray duduk dan mengamati komputer yang ada di depannya. "Dia ada di sebuah villa. Aku akan ke sana untuk menyelidikinya!" ucap Ray
last updateLast Updated : 2023-12-23
Read more

Satu Kamar

Ray mengerutkan keningnya. Namun meskipun begitu, ia tak fokus mengartikan apa yang dikatakan oleh Lily.Ray melakukan mobilnya dengan pikiran melayang layang. "Kita harus menginap semalam di sini!" ucap Ray."Menginap? Tapi kenapa?" Lily bertanya tegas.Ray tak menanggapi, ia fokus mengemudikan mobil. Membawa mobil itu menuju ke arah hotel.Ray turun dari mobil. Ia meminta Lily juga segera turun dari mobilnya."Turunlah! Aku akan ke resepsionis sebentar!" Ray meminta."Tapi aku tak bisa menginap. Apa yang harus aku katakan pada Dafa, jika aku menginap di sini?" sahut Lily."Urusan itu bukanlah urusanku!" Ray berlalu dari hadapan Lily. Meninggalkan Lily di dalam mobil.Ray pergi menuju ke meja resepsionis. Ia akan memesan kamar untuk beberapa malam."Aku mau pesan dua kamar suite room," ucap Ray dengan cepat."Baik Pak, akan saya periksa terlebih dahulu!" Resepsionis melihat komputer yang ada di depannya."Mohon maaf Pak, untuk suite room nya hanya tinggal satu kamar saja!" "Apa? Sa
last updateLast Updated : 2023-12-25
Read more

Lepas Kontrol

"Kenapa melihatku dengan tatapan seperti itu?" tanya Lily yang sadar jika Ray tak berkedip saat menatapnya.Ray membuang muka. Ia menatap ke arah yang lain. Suasana di dalam kamar terasa dingin, sebab hujan di luar terus turun dan kabut juga ikut turun.Lily merasa kedinginan, hingga bibirnya terlihat gemetaran."Kau kedinginan? Tidur saja di sana! Kita akan pergi ke villa, jika hujan sudah selesai!" ucap Ray.Ray juga merasa kedinginan. Ray lantas mematikan mesin pendingin ruangan dan menyalakan mesin penghangat.Namun entah kenapa, meski mesin penghangat sudah dinyalakan, Ray masih tetap merasa kedinginan. Lily juga merasakan hal yang sama."Kau juga kedinginan kan? Kenapa malah duduk di sofa? Selimuti tubuhmu! Jangan membiarkan tubuhmu kedinginan seperti itu!" ucap Lily.Keduanya tidur di atas tempat tidur yang sama. Menggunakan selimut yang sama dan sama sama melihat ke arah langit langit kamar.Lily yang kedinginan, makin meringkuk. Hingga secara tak sengaja tangannya menyentuh t
last updateLast Updated : 2023-12-25
Read more

Curiga

"Seharusnya begitu!" Ray menyahut sembari melihat ke arah sekeliling Villa."Jika Senja benar benar berada di sini, maka aku harus segera membawa Ray menjauh dari sini!" Lily bicara dalam hati."Ada apa? Kenapa malah diam saja? Ayo tekan bel pintu nya! Senja pasti senang melihatmu datang dan menjemputnya pulang!" seru Ray."Aduh!" Tiba tiba Lily mengeluh kesakitan sembari memegangi bagian perut bawahnya."Sakit sekali!" Lily merintih sambil membungkukkan badan. Melihat hal ini, Ray pun jadi panik. Ray meminta Lily untuk masuk kembali ke dalam mobil."Masuk ke mobil!" Ray membantu Lily naik ke mobil.Setelah itu dengan perasaan cemas, Ray membawa Lily pergi ke klinik terdekat."Sejak kapan kau merasa sakit? Apa karena yang kita lakukan semalam?" Ray makin panik.Lily hanya diam sambil memegangi perutnya. Sementara Ray, terlihat menyetir dengan kecepatan tinggi."Aku harus menyelidikinya sendiri! Aku harus pastikan apakah Senja ada di dalam atau tidak!" Lily bermonolog dalam hati.Sebe
last updateLast Updated : 2023-12-26
Read more

Tamu Istimewa

Dafa pergi ke kantor, dan menemui staf kepercayaan Kakaknya. "Siang Pak! Tumben Bapak ke sini? Pak Bagas kan sedang keluar kota!""Ya! Saya tahu itu! Untuk itulah saya ke sini. Saya mau tahu, Pak Bagas pergi ke Kota mana dan untuk urusan bisnis yang mana?" Dafa memberikan pertanyaan yang membuat staf lelaki tersebut gemetaran."Saya juga tidak tahu Pak. Sebab tugas itu diberikan langsung oleh Pak Komisaris.""Aneh, jika tugas itu diberikan langsung oleh Ayah, kenapa Ayah tidak memberitahu aku?" Dafa bicara dalam hati."Untuk urusan itu, saya juga kurang paham."Dafa berlalu dari sana. Ia menuju ke ruangan Komisaris untuk bertemu dengan Ayahnya."Ayah," ucap Dafa dengan wajah serius."Ada apa? Tumben kamu masuk kerja? Biasanya kamu hanya akan sibuk mengurusi kedua istrimu!" sindir sang Ayah."Aku mau tanya soal Bagas. Ayah menugaskan Bagas kemana?" Sang Ayah menatap Dafa dengan kerutan di keningnya. Sebab ia merasa bingung dengan ucapan Dafa."Kenapa menatapku seperti itu?""Kau ini
last updateLast Updated : 2023-12-26
Read more

Canggung

Dafa menunggu dengan tidak sabar. Sementara Senja terlihat bingung. Ia tak tahu, apakah ia harus membuka pintu atau tidak."Om Bagas kemana? Minta tolong Om Bagas saja untuk membukakan pintunya!" Senja bicara pada Shanum."Om Bagas masih mandi, Ma!" sahut Shanum."Om Bagas kalau mandi, bisa berjam jam lamanya!" Salsa ikut bicara.Mereka berdua sudah hafal dengan kebiasaan mandi Bagas yang cukup lama. Pria tampan itu akan berendam di dalam bathtub selama beberapa saat. Hal inilah yang membuatnya agak lama berada di dalam kamar mandi."Ting! Tong!" Bel pintu kembali terdengar. Dafa memencet bel berkali kali.Merasa risih dengan bunyi bel, Senja pun memutuskan untuk keluar dan membuka pintu.Saat Senja membuka pintu, ia terkejut mendapati sang suami tengah berdiri di hadapannya."Senja! Kau pergi kemana saja sayang?" Dafa langsung memeluk Senja. Ia bahkan tak memarahi Senja sedikitpun."Maafkan aku jika aku banyak salah!" Dafa bicara lagi."Aku aku," ucap Senja terbata bata."Aku apa? Ke
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more
PREV
1
...
34567
...
16
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status