Home / Urban / Ranjang Panas Istri Kedua / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Ranjang Panas Istri Kedua: Chapter 21 - Chapter 30

158 Chapters

Ketahuan

"Lily! Lepaskan Senja!" ucap Dafa dengan sorot matanya yang memandang tajam."Mas berani melotot ke arahku?" tanya Lily."Aku suamimu! Hargai aku. Sejak awal pernikahan kita, kau tak pernah menghargai aku. Lama lama aku jadi muak dengan sikapmu ini."Lily terdiam mendengar ucapan Dafa tapi tangannya masih mencengkeram pergelangan tangan Senja dengan kuat."Lily! Aku bilang lepaskan dia! Jangan membuat keributan di sini!" Dafa mempertegas ucapannya."Aku tidak peduli!" Lily balik menantang.Ia menarik rambut Senja hingga Senja meringis kesakitan. Dafa berusaha memisahkan Lily dari Senja."Lily!" "PLak!" Akhirnya Dafa menampar Lily karena tak tahan melihat perilaku Lily yang terlalu arogan.Dessy dan para tenaga pengajar yang ada di sana menutup mulut mereka karena kaget melihat perilaku Dafa."Berhenti! Aku bilang berhenti!" Dafa yang naik pitam menjadi emosi. Security sekolah mendatangi Dafa dan berusaha menenangkan kemarahan Dafa. Lily yang kecewa akan sikap Dafa, masuk ke dalam mo
last updateLast Updated : 2023-11-13
Read more

Cincin Warisan

Lily yang terlanjur panik, mencengkeram leher sang asisten rumah tangga sembari melotot."Jika kau berani bicara macam macam kepada Nyonya Ayu, maka aku tak akan ragu lagi untuk mengh4bisimu!" Bi Sari melongo kaget melihat sikap Lily yang kasar dan mengintimidasi dirinya. Ia tak mengangguk ataupun merespon. Bi Sari hanya diam saja melihat Lily yang tengah memberikan ancaman tegas pada dirinya."Jangan ganggu urusanku, jika kau ingin aman!" Lily kembali memperingatkan.Lily melepaskan cengkraman tangannya sembari mendorong kepala Bi Sari ke belakang. Hingga secara tak sengaja, kepala wanita paruh baya itu terbentur dinding."Aku akan lakukan hal yang lebih buruk lagi, jika kau tidak bisa diam!" Lily menunjuk ke arah wajah Bi Sari. Setelah itu, Lily meninggalkan Bi Sari. Bi Sari menghembuskan nafas dalam dalam. Jantungnya berdegup kencang."Kenapa Non Lily jadi berubah kasar seperti ini?" ucap Bi Sari dalam hati.Sementara Lily berjalan dengan santai menuju ke dalam kamar Ibu mertuany
last updateLast Updated : 2023-11-14
Read more

Digendong Kakak Ipar

"Ma!" Senja berteriak memanggil Ibu mertuanya, tepat ketika sang Ibu mertua hendak masuk ke dalam mobil.Ayu menoleh ke arah Senja. Ia melihat wajah menantunya yang tampak kesal. Sementara Lily tersenyum sinis melihat Senja yang hendak melabrak sang Ibu mertua."Ya! Ada apa?" sahut Ayu."Ma, aku mau bertanya," ucap Senja dengan ragu."Tanya apa? Tanyakan saja!" "Cincin yang ada di jari manis Mama, dimana Mama membelinya?" Ayu melihat cincin bermata mutiara dan tersenyum ke arah Senja."Mama tidak tahu. Mama merasa tidak pernah membelinya. Cincin ini, tiba tiba saja berada di dalam laci lemari. Karena cantik, Mama memakainya." Ayu menjawab sambil tersenyum."Oh begitu," sahut Senja."Aku sudah terlambat. Kita ngobrol lagi nanti!" Ayu masuk ke dalam mobil. Senja pergi masuk ke dalam kamar. Dafa mengikuti di belakangnya. Sebelum Dafa sampai di kamar Senja, Lily membuntutinya dan menarik tangan Dafa."Mas! Aku mau ngomong!" "Ngomong apa lagi? Kamu mau protes soal yang tadi?""Iya!" Li
last updateLast Updated : 2023-11-15
Read more

Operasi

Si kembar turun dengan wajah kebingungan karena melihat Ibunya yang sedang tak sadarkan diri digendong oleh Bagas."Kalian masuk ke dalam ya! Papa akan pergi menyusul mereka!" Dafa memberitahu."Bi Sari, tolong jaga mereka berdua!" Bi Sari mengajak Shanum dan Salsa masuk ke dalam rumah. Sementara Dafa dengan segera mengejar mobil Bagas.Bagas menuju ke arah rumah sakit yang ada di tengah Kota. Sesekali ia melirik ke arah Senja."Kenapa kau bisa terluka seperti ini?" ucapnya bermonolog.Mobil Bagas berhenti tepat di depan rumah sakit. Ia membuka kaca jendela mobil dan melambaikan tangan ke arah security yang kebetulan sedang berdiri di depan."Ada pasien gawat darurat!" seru Bagas.Security berlari ke arah UGD dan memberitahu perawat. Tak butuh waktu lama, perawat pun datang sembari membawa ranjang pasien.Tubuh Senja dipindahkan ke ranjang pasien dan dibawa ke dalam UGD. Bagas masuk ke ruang UGD. Ia menemani Senja."Tolong selamatkan dia!" seru Bagas."Pasti Pak. Kami akan mengusahak
last updateLast Updated : 2023-11-16
Read more

Rahasia Besar

Ayu memeluk Lily dan menenangkannya. Ia mengajak Lily masuk ke dalam kamar dan meminta Lily untuk berhenti menangis. Sementara Dafa, harus meredam emosinya sendiri selama beberapa saat."Jangan khawatir. Aku akan menenangkan kemarahan Dafa. Hapus air matamu!" seru Ayu."Tapi Ma, Mas Dafa," ucap Lily sembari menghapus air matanya sendiri."Mas Dafamu akan tetap bersama denganmu! Mama turun ke bawah untuk bicara dengan suamimu!" Ayu kembali ke ruang tamu. Ia melihat Dafa berjalan mondar mandir ke kanan dan kiri."Dafa!" seru Ayu.Dafa menoleh ke arah Ibunya. Ia ingin marah, tapi hal itu tak mungkin ia lakukan sebab Ayu adalah Ibu kandungnya sendiri."Kenapa Mama membela perilaku Lily yang salah!" Dafa memprotes sikap Ibunya."Karena perusahaan kita masih butuh banyak support dari orang tua Lily." Jawaban menohok yang diberikan oleh Ayu membuat Dafa bungkam. "Bagaimana pun juga, perusahaan kita masih bisa berdiri tegak sampai sekarang karena campur tangan keluarga Lily di dalamnya! Da
last updateLast Updated : 2023-11-17
Read more

Mengancam

"Apa apaan kalian berdua!" seru Ayu yang baru saja masuk ke dalam kamar.Senja menoleh sejenak, namun sorot matanya tetap saja kosong. Seakan ia tidak melihat, jika sang Ibu mertua tengah berjalan mendekatinya."Bagas! Jaga sikapmu. Dan jaga jarak dengan istri dari Kakakmu!" Ayu memperingatkan anak pertamanya.Mendapati teguran cukup pedas dari Ayu, Bagas hanya diam saja. Ia tak begitu menanggapi."Senja, kau ini sudah memiliki suami! Seharusnya kau tidak bersikap seperti tadi!" Ayu memperingatkan.Namun Senja hanya diam saja. Ia terlihat seperti orang yang sedang linglung."Senja! Apa kau mendengarkan aku?" tanya Ayu sembari mengayunkan tangannya tepat di depan wajah Senja."Kenapa Senja tidak merespon?" ucap Bagas."Mana Mama tahu?" Ayu mengangkat kedua bahunya."Senja," ucap Bagas."Mas, Lily memukulku tadi. Aku tidak bisa terus bersama denganmu. Biar aku yang mengalah. Aku dan anak anakku pergi," Senja bicara dengan sorot matanya mengarah ke dinding kamar."Jadi Lily yang melakuka
last updateLast Updated : 2023-11-18
Read more

Ranjang Bergetar

Dafa mendorong tubuh Lily. Menjauhkan Lily dari gunting tajam yang dipegang.Suara keributan kembali terjadi. Lily dan Dafa cekcok. Saling berdebat, berebut siapa yang benar dan siapa yang salah."Suara apa itu? Kenapa berisik sekali?" Ayu mengeluh.Ayu naik ke lantai atas. Suara Dafa dan Lily terdengar makin kencang."Dafa!" bentak Ayu.Dafa menoleh dan terdiam. Sementara Lily terduduk di atas lantai sembari menangis tersedu sedu."Dafa! Mama tadi memintamu untuk minta maaf pada Lily. Apa yang kamu lakukan sekarang? Kenapa sih kamu itu jadi keras kepala seperti ini?" Ayu terlihat jengkel."Aku sudah melakukan apa yang Mama minta. Aku sudah minta maaf tapi Lily tidak mau mendengarkan aku!" Dafa membela diri."Kalau dia tidak mau mendengarkan kamu, ya artinya kamu harus minta maaf lebih baik lagi. Sabarnya diperpanjang lagi."Dafa menggelengkan kepala. Ia menghembuskan nafas lalu melihat ke arah Lily."Dia telah banyak berkorban demi kita. Jangan seperti ini Dafa. Mama tahu, kau telah
last updateLast Updated : 2023-11-20
Read more

Siapakah Dia?

"Permisi!" ucap perawat yang baru saja datang dan berdiri tepat di belakang Dafa.Dafa menoleh, seketika itu juga kemarahannya reda. Sementara itu, perawat berjalan mendekati Senja."Bagaimana Pak? Apa pasien sudah bisa merespon jauh lebih baik sekarang?" tanya perawat kepada Bagas yang sejak semalam menjaga Senja."Sepertinya sudah jauh lebih baik daripada kemarin, saat pertama kali dia sadar. Karena saat dia sadar, dia tidak bisa mendengarkan suara.""Kalau pagi ini, sudah bisa ya Pak?" Suster bertanya lagi."Sudah. Barusan kami ngobrol.""Ibu jangan sedih terus ya Bu. Ibu harus banyak makan. Supaya kondisi Ibu cepat membaik." Suster berusaha untuk mengajak Senja berkomunikasi.Senja tak menjawab dengan kata kata. Ia hanya mengangguk singkat. Suster memeriksa selang infus. Lalu memeriksa denyut nadi Senja. Sementara Dafa sedang terdiam.Tak lama kemudian, Dokter yang bertugas memeriksa kondisi Senja, datang ke kamar. "Permisi!" ucap Dokter.Dokter memeriksa bagian mata Senja. Melih
last updateLast Updated : 2023-11-22
Read more

Selingkuh?

Bagas tanpa basa basi menautkan bibirnya ke arah bibir Senja. Ia kemudian memeluk Senja dengan erat. Senja yang saat itu larut dalam suasana, hanya bisa diam dan menikmati setiap permainan Bagas."Mas Dafa," ucap Senja pelan.Bagas tak menghiraukan ucapan Senja. Ia malah terobsesi dengan tubuh seksi adik iparnya. Bagas memainkan tangannya di puncak bukit kembar. Membuat Senja takhluk dan tak bisa berkata apa apa.Senja diam saja, sebab Senja mengira jika yang sedang bersamanya saat ini adalah Dafa, suaminya.Bagas menggendong Senja. Ia menaruhnya ke atas tempat tidur. Setelah itu, Bagas mengunci rapat pintu kamarnya."Mas, kenapa kamu diam saja sejak tadi?" tanya Senja.Bagas masih tetap diam. Ia tak mungkin menjawab. Sebab jika ia menjawab dan suaranya terdengar oleh Senja, wanita cantik itu akan segera tahu jika dirinya bukanlah Dafa.Bagas mendekati Senja. Lalu meniup pelan bagian tengkuk leher Senja. Hawa hangat nan panas terasa menggelenyar di bagian lehernya. Senja menutup kelo
last updateLast Updated : 2023-11-28
Read more

Digoyang Lagi

Dafa terlihat sedang menyetir mobil dengan wajah serius. Ia enggan bicara dengan Lily ataupun dengan Ibunya. Sebab masih teringat jelas, bagaimana para warga mengepungnya dan menyalahkan Lily karena menyetir dengan ugal ugalan. Namun Lily, seakan tak mau disalahkan."Mas," ucap Lily pelan. Ia ingin bicara dengan suaminya sekaligus meminta maaf atas hal yang baru saja terjadi."Apa?" Dafa menjawab dengan ketus."Mas, aku minta maaf kalau Mas merasa direpotkan dengan kejadian barusan. Orang itu yang tiba tiba." Lily masih membela diri, namun perkataannya segera dihentikan oleh Dafa."Cukup! Jangan banyak bicara! Kau terlalu angkuh untuk mengakui kesalahanmu. Kau selalu merasa benar. Itulah masalahmu!" seru Dafa."Jadi Mas lebih membela orang asing itu daripada aku? Padahal Mama tadi juga lihat kalau orang itu yang salah!" "Cukup! Aku malas bicara denganmu!" Dafa merengut. Sepanjang perjalanan pulang, mereka bertiga tak banyak bicara. Hingga akhirnya, mereka sampai di rumah, Dafa seger
last updateLast Updated : 2023-12-02
Read more
PREV
123456
...
16
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status