Semua Bab Ranjang Panas Istri Kedua: Bab 31 - Bab 40

158 Bab

Mangga Muda

Lily terdiam, bibirnya tampak mengerucut. Ia kesal karena terkena sindiran pedas sang Kakak ipar. Tapi Lily tak berani menjawab sepatah katapun.Dafa membantu Senja untuk duduk. Setelah itu, Dafa duduk di samping kanan Senja. Sedangkan Bagas duduk di samping kiri Senja.Si kembar datang dan duduk di kanan dan kiri Lily. Sarapan pun dimulai. Tak banyak perbincangan terjadi. Semuanya hanya mengunyah makanan lalu menelannya begitu saja tanpa ekspresi."Harusnya aku yang menikahi Senja bukan Dafa. Dafa tak bisa apa apa!" Bagas bicara dalam hati."Kak Bagas semakin lama menunjukkan sikapnya yang aneh. Dia seakan menunjukkan kalau dirinya mencintai istriku!" Dafa berpikiran buruk."Kurang ajar kau Senja! Kau menarik simpati dari kedua Kakak beradik ini!" Lily bergumam dalam hati.Selesai sarapan, Dafa mengajak Senja untuk mengantar si kembar berangkat sekolah."Sayang, kita antar anak anak ke sekolah. Kau mau kan?" "Ya!" sahut Senja.Mereka berangkat menuju ke sekolah setelah mengantarkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-04
Baca selengkapnya

Mangga Tetangga

Senja berjalan dengan santai di kawasan perumahan elit tempat tinggal mertuanya. Sementara Bi Sari, juga ikut berjalan mengikuti Senja."Non! Ayo pulang! Non ini mau kemana? Nanti kalau Bapak tahu, Non keluar rumah, bisa gawat!" Bi Sari bicara tegas.Tapi Senja enggan mendengarkan ocehan sang asisten rumah tangganya tersebut. Ia malah asyik melihat ke arah kanan dan kiri."Bibi tenang saja. Ini nggak butuh waktu lama kok!" seru Senja sambil terus mengawasi sekitar."Aduh Non! Ini kita sudah berjalan terlalu jauh!" keluh Bi Sari."Kenapa Bibi lelah? Kalau Bibi lelah, Bibi bisa pulang lebih dulu. Jangan khawatirkan aku. Nanti aku akan menyusul!" seru Senja."Bukan begitu Non! Bibi nggak lelah. Tapi takut kena omelan!" Senja tiba tiba saja berlari agak kencang ke arah sebrang jalan. Bi Sari memandangi wanita muda itu dengan kening mengkerut."Non Senja ini kelihatan aneh sekali! Ada apa sih! Nggak biasanya dia seperti anak kecil gini!" Bi Sari bicara dalam hati.Meski begitu, sang asist
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-05
Baca selengkapnya

Hamil Anak Siapa

Dafa menggendong Senja masuk ke dalam mobil. Si kembar memandangi wajah Ibunya dengan cemas. Sementara Lily masih saja cemburu melihat Senja berada dalam pelukan Dafa.Ayu memegangi bahu Lily. Ia berusaha keras untuk menenangkannya."Aku akan membuatnya menyesal karena telah mendekati suamiku!" Lily bicara dalam hati.Seakan tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Lily, Ayu berbisik pelan ke telinga Lily."Lily, jangan berpikiran yang macam macam. Ingat saja tujuan utama kita!" Lily melirik ke arah Ayu. Lalu melengos ke arah lainnya tanpa menyahuti ucapan sang Ibu mertua.Dafa sendiri sudah masuk ke dalam mobil. Tepat saat mobil Dafa sudah keluar dari pintu gerbang, mobil Bagas baru saja tiba di rumah keluarga Suryaningrat.Bagas secara sekilas melihat mobil Dafa. Ia tak menyadari jika Senja ada di dalam mobil itu.Bagas memarkirkan mobil di halaman. Ia turun dengan santai. Tapi pandangannya langsung menuju ke arah Ayu dan Lily."Ada apa? Kenapa wajah kalian tampak tegang?" tanya Bagas.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-06
Baca selengkapnya

Sumringah

Senja hendak marah, namun ia tak kuasa meluapkan amarahnya kepada Bagas. Senja hanya bisa menatap Bagas lekat lekat. Lalu setelah itu, ia menoleh ke arah lain."Kenapa kau membuang muka? Apa kau membenciku?" tanya Bagas."Bukan seperti itu!" "Lalu kenapa? Kenapa memalingkan wajahmu?""Kau adalah Kakak Iparku. Yang barusan kau lakukan, menurutku kurang pantas."Bagas diam saja ketika Senja mengatakan hal tersebut. "Kakak lebih baik pulang." Senja mengusir Bagas."Tidak! Aku tidak akan pergi kemana mana. Kau tidak boleh sendirian di sini! Kecuali Dafa datang, aku baru akan pulang." Bagas menegaskan.Bagas mengalihkan pandangannya ke arah layar tipis monitor TV. Ia menonton film kartun dan tertawa lepas. Senja diam diam melihat Bagas.*****Sementara itu, Dafa sedang berada di sebuah restoran. Dafa duduk dengan wajah sumringah. Meski restoran saat ini sedang ramai dan Dafa diharuskan mengantre agak lama, Dafa terlihat sabar."KRinG!" Ponselnya berbunyi. Ada sebuah panggilan masuk. Di l
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-07
Baca selengkapnya

Tertangkap Basah

"Lily bertanya soal Senja ya? Jangan katakan apapun pada Lily. Kalau pun memungkinkan, kita harus menyembunyikan kehamilan Senja." Ayu bicara pelan."Kenapa begitu Ma?" Dafa bingung."Lily tak bisa mengendalikan amarahnya. Jika dia sedang marah, perangainya buruk sekali! Mama nggak mau kalau Senja dan cucu Mama sampai kenapa kenapa!" seru Ayu.Suara Dafa dan Ayu yang tengah bicara, membangunkan Bagas dari tidurnya. Bagas melihat ke arah Ayu dan Dafa."Mama! Dafa! Sejak kapan kalian ada di sana?" tanya Bagas."Sejak tadi!" sahut Dafa."Bukan kok! Bukan sejak tadi. Baru saja, kami sampai. Senja gimana? Dia masih pusing?" "Dia kelihatannya baik baik saja kok, Ma. Cuma belum makan. Perutnya kosong!" seru Bagas."Kalau begitu, kamu harus bangunkan istrimu! Jangan biarkan dia tidur dengan perut kosong! Ayo cepat!" Ayu menyenggol bahu Dafa.Dafa pun berjalan mendekati ranjang tempat istrinya sedang berbaring. Ia mengusap lembut kepala Senja. Tak lama kemudian, Senja membuka mata."Mas," uc
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-13
Baca selengkapnya

Trimester Pertama

Ayu melihat ke sana kemari. Ia kebingungan saat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh menantunya tersebut."Ma! Lily lagi ngomong sama Mama. Mama kenapa malah diem!" seru Lily."Mama nggak diem. Mama lagi mengingat ingat, dimana Mama menyimpan kunci lemari." Ayu mencoba untuk mengalihkan pembicaraan."Ma, kita tadi nggak lagi ngomongin itu! Mama nggak usah ngalihin omongan deh! Mending Mama jawab jujur, Mama ke sini karena jengukin Senja kan?" Lily terus mendesak Ayu."Ya!" Ayu menjawab dengan membuang nafas."Mama mau berbohong sama Lily? Mama sekarang mau memperbaiki hubungan Mama dengan Senja?" tanya Lily."Tidak! Mama tidak mau melakukan hal seperti itu! Kalaupun Mama datang ke sini, itu karena Dafa yang memintanya! Bukan karena Senja." Ayu mencoba berbohong."Ehmm! Kalau begitu, Mama bisa antarkan aku ketemu dengan Mas Dafa?" Lily kembali mendesak Ayu untuk melakukan apa yang ia inginkan."Bagaimana ini? Jika Lily masuk ke kamar tempat Senja dirawat, dia pasti akan membuat kekac
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-16
Baca selengkapnya

Suara Erangan

Ayu tampak menelan liurnya sendiri. Bibirnya mendadak kelu. Tapi ia tetap ingin menyembunyikan kehamilan Senja."Ma!" Lily bertanya dengan suara yang lebih kencang."Lily! Kamu kalau bicara yang sopan! Jangan bentak bentak orang tua!" Ayu malah memarahi Lily."Mama pembohong! Lihat saja, apa yang bisa aku lakukan terhadap Mama dan keluarga Mama!" Lily menyingkir dari hadapan Ayu.Ayu menjadi frustasi karena ancaman yang diberikan oleh Lily. "Aku harus apa sekarang!" Ayu menggebrak meja rias yang ada di hadapannya.****Lily masuk ke dalam kamarnya. Ia mengambil ponsel dari atas meja. Lily bersiap untuk menelepon kedua orang tuanya dan mengadukan semua sikap Ayu yang ia anggap tak baik."Aku akan katakan semuanya yang terjadi di sini pada Papa!" seru Lily sembari menggulir layar ponselnya dan mencari nomor telepon sang Ayah tercinta."Tut!" Telepon tersambung ke nomor yang diinginkan.Tepat pada saat ini, Ayu datang ke kamar Lily. Ia meminta Lily untuk mematikan ponselnya."Lily, mati
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-17
Baca selengkapnya

Minggat

Senja kembali ke dalam kamarnya. Hatinya berkecamuk. Pikirannya kacau. Ia tak bisa bayangkan, bagaimana Dafa bermain panas dengan wanita selain dirinya."Kenapa aku tak bisa bersikap biasa saja? Bagaimana pun juga, Lily adalah istri pertama Mas Dafa!" Senja mencoba menenangkan kegundahan yang tengah melanda dirinya.Senja duduk di atas tempat tidurnya, tak lama kemudian, ia bangkit berdiri. Keringat dingin keluar dari dahinya. Keningnya tampak mengkerut. Pikirannya saling beradu hingga menimbulkan gesekan yang menyakiti hatinya sendiri."Aku cemburu! Aku tak bisa melihat Dafa bersentuhan dengan wanita lain!" seru Senja.Senja menutup kamarnya dengan cara membanting pintu. Kemudian ia mematikan lampu. Ia membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur. Mencoba untuk tidur."Aku benci berada dalam posisi seperti ini!" Senja bergumam.Meski ia telah berusaha keras untuk bisa terlelap, tapi usahanya sia sia. Karena pikirannya menyakiti dirinya sendiri. Senja tak bisa tidur. Ia bangkit dari po
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-19
Baca selengkapnya

Berhasil Keluar

Senja terbelalak ketika melihat bayangan sosok lelaki masuk ke dalam kamarnya. Awalnya, ia mengira jika sosok lelaki tersebut adalah Dafa suaminya.Namun, dugaannya salah. Yang masuk ke dalam kamarnya adalah Bagas. Bagas terbiasa datang ke kamar Senja di tengah malam, jika pintu kamar wanita cantik itu tidak dikunci dari dalam."Mas Bagas?" ucap Senja terbata."Aku ke sini, untuk memastikan kau baik baik saja." Bagas menjawab sambil melirik ke arah koper besar yang ada di atas tempat tidur."Rupanya kau memutuskannya dengan cepat! Kalau begitu, aku datang di waktu yang tepat!" Bagas bersemangat."Aku, aku," ucap Senja kebingungan mencari alasan tentang koper besar yang ia keluarkan dari tempatnya."Kau keluar dari sini. Aku akan membantumu. Saat ini, adalah saat yang paling tepat! Kita pergi sekarang!" seru Bagas."Tapi Mas," Senja masih dilanda dilema."Tapi apa? Jika lelaki yang kau cintai, peduli padamu meski hanya sedikit, dia akan kembali ke sini. Apalagi kau tengah mengandung se
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-20
Baca selengkapnya

Detektif

Dafa bangkit dari tempat tidurnya. Dengan langkah gugup, ia menuju ke kamar mandi. Lalu mulai berteriak teriak seperti orang yang kurang waras, memanggil manggil nama istri keduanya."Senja! Senja!" Dafa terus meneriakkan nama Senja. Namun sang pemilik nama, tak jua menjawab panggilan tersebut.Dafa keluar dari kamar, ia dengan cepat turun ke lantai bawah. Dafa pergi menuju ke dapur.Di dapur, ada Bi Sari yang tengah sibuk memasak sarapan pagi. Bi Sari menumis aneka macam bawang bawangan."Bi," ucap Dafa."Ya!" Bi Sari menoleh sembari mematikan kompor."Bibi lihat Senja?" tanya Dafa dengan kerutan di keningnya."Nggak lihat. Non Senja di kamar sejak semalam. Dan belum turun ke dapur!" Dafa dengan wajah kesal, berlalu meninggalkan dapur. Ia mulai berjalan cepat ke halaman rumahnya."Senja!" Dafa kembali berteriak.Tak ada yang nampak, selain beberapa ekor burung yang bermain di halaman rumah keluarga Suryaningrat. Dafa berjalan ke arah pos security. Dengan emosi, ia mengetuk pintu po
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-22
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
16
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status