Share

Sumringah

Author: Otty A
last update Last Updated: 2023-12-07 23:01:33

Senja hendak marah, namun ia tak kuasa meluapkan amarahnya kepada Bagas. Senja hanya bisa menatap Bagas lekat lekat. Lalu setelah itu, ia menoleh ke arah lain.

"Kenapa kau membuang muka? Apa kau membenciku?" tanya Bagas.

"Bukan seperti itu!"

"Lalu kenapa? Kenapa memalingkan wajahmu?"

"Kau adalah Kakak Iparku. Yang barusan kau lakukan, menurutku kurang pantas."

Bagas diam saja ketika Senja mengatakan hal tersebut.

"Kakak lebih baik pulang." Senja mengusir Bagas.

"Tidak! Aku tidak akan pergi kemana mana. Kau tidak boleh sendirian di sini! Kecuali Dafa datang, aku baru akan pulang." Bagas menegaskan.

Bagas mengalihkan pandangannya ke arah layar tipis monitor TV. Ia menonton film kartun dan tertawa lepas. Senja diam diam melihat Bagas.

*****

Sementara itu, Dafa sedang berada di sebuah restoran. Dafa duduk dengan wajah sumringah. Meski restoran saat ini sedang ramai dan Dafa diharuskan mengantre agak lama, Dafa terlihat sabar.

"KRinG!" Ponselnya berbunyi. Ada sebuah panggilan masuk. Di l
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Tertangkap Basah

    "Lily bertanya soal Senja ya? Jangan katakan apapun pada Lily. Kalau pun memungkinkan, kita harus menyembunyikan kehamilan Senja." Ayu bicara pelan."Kenapa begitu Ma?" Dafa bingung."Lily tak bisa mengendalikan amarahnya. Jika dia sedang marah, perangainya buruk sekali! Mama nggak mau kalau Senja dan cucu Mama sampai kenapa kenapa!" seru Ayu.Suara Dafa dan Ayu yang tengah bicara, membangunkan Bagas dari tidurnya. Bagas melihat ke arah Ayu dan Dafa."Mama! Dafa! Sejak kapan kalian ada di sana?" tanya Bagas."Sejak tadi!" sahut Dafa."Bukan kok! Bukan sejak tadi. Baru saja, kami sampai. Senja gimana? Dia masih pusing?" "Dia kelihatannya baik baik saja kok, Ma. Cuma belum makan. Perutnya kosong!" seru Bagas."Kalau begitu, kamu harus bangunkan istrimu! Jangan biarkan dia tidur dengan perut kosong! Ayo cepat!" Ayu menyenggol bahu Dafa.Dafa pun berjalan mendekati ranjang tempat istrinya sedang berbaring. Ia mengusap lembut kepala Senja. Tak lama kemudian, Senja membuka mata."Mas," uc

    Last Updated : 2023-12-13
  • Ranjang Panas Istri Kedua   Trimester Pertama

    Ayu melihat ke sana kemari. Ia kebingungan saat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh menantunya tersebut."Ma! Lily lagi ngomong sama Mama. Mama kenapa malah diem!" seru Lily."Mama nggak diem. Mama lagi mengingat ingat, dimana Mama menyimpan kunci lemari." Ayu mencoba untuk mengalihkan pembicaraan."Ma, kita tadi nggak lagi ngomongin itu! Mama nggak usah ngalihin omongan deh! Mending Mama jawab jujur, Mama ke sini karena jengukin Senja kan?" Lily terus mendesak Ayu."Ya!" Ayu menjawab dengan membuang nafas."Mama mau berbohong sama Lily? Mama sekarang mau memperbaiki hubungan Mama dengan Senja?" tanya Lily."Tidak! Mama tidak mau melakukan hal seperti itu! Kalaupun Mama datang ke sini, itu karena Dafa yang memintanya! Bukan karena Senja." Ayu mencoba berbohong."Ehmm! Kalau begitu, Mama bisa antarkan aku ketemu dengan Mas Dafa?" Lily kembali mendesak Ayu untuk melakukan apa yang ia inginkan."Bagaimana ini? Jika Lily masuk ke kamar tempat Senja dirawat, dia pasti akan membuat kekac

    Last Updated : 2023-12-16
  • Ranjang Panas Istri Kedua   Suara Erangan

    Ayu tampak menelan liurnya sendiri. Bibirnya mendadak kelu. Tapi ia tetap ingin menyembunyikan kehamilan Senja."Ma!" Lily bertanya dengan suara yang lebih kencang."Lily! Kamu kalau bicara yang sopan! Jangan bentak bentak orang tua!" Ayu malah memarahi Lily."Mama pembohong! Lihat saja, apa yang bisa aku lakukan terhadap Mama dan keluarga Mama!" Lily menyingkir dari hadapan Ayu.Ayu menjadi frustasi karena ancaman yang diberikan oleh Lily. "Aku harus apa sekarang!" Ayu menggebrak meja rias yang ada di hadapannya.****Lily masuk ke dalam kamarnya. Ia mengambil ponsel dari atas meja. Lily bersiap untuk menelepon kedua orang tuanya dan mengadukan semua sikap Ayu yang ia anggap tak baik."Aku akan katakan semuanya yang terjadi di sini pada Papa!" seru Lily sembari menggulir layar ponselnya dan mencari nomor telepon sang Ayah tercinta."Tut!" Telepon tersambung ke nomor yang diinginkan.Tepat pada saat ini, Ayu datang ke kamar Lily. Ia meminta Lily untuk mematikan ponselnya."Lily, mati

    Last Updated : 2023-12-17
  • Ranjang Panas Istri Kedua   Minggat

    Senja kembali ke dalam kamarnya. Hatinya berkecamuk. Pikirannya kacau. Ia tak bisa bayangkan, bagaimana Dafa bermain panas dengan wanita selain dirinya."Kenapa aku tak bisa bersikap biasa saja? Bagaimana pun juga, Lily adalah istri pertama Mas Dafa!" Senja mencoba menenangkan kegundahan yang tengah melanda dirinya.Senja duduk di atas tempat tidurnya, tak lama kemudian, ia bangkit berdiri. Keringat dingin keluar dari dahinya. Keningnya tampak mengkerut. Pikirannya saling beradu hingga menimbulkan gesekan yang menyakiti hatinya sendiri."Aku cemburu! Aku tak bisa melihat Dafa bersentuhan dengan wanita lain!" seru Senja.Senja menutup kamarnya dengan cara membanting pintu. Kemudian ia mematikan lampu. Ia membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur. Mencoba untuk tidur."Aku benci berada dalam posisi seperti ini!" Senja bergumam.Meski ia telah berusaha keras untuk bisa terlelap, tapi usahanya sia sia. Karena pikirannya menyakiti dirinya sendiri. Senja tak bisa tidur. Ia bangkit dari po

    Last Updated : 2023-12-19
  • Ranjang Panas Istri Kedua   Berhasil Keluar

    Senja terbelalak ketika melihat bayangan sosok lelaki masuk ke dalam kamarnya. Awalnya, ia mengira jika sosok lelaki tersebut adalah Dafa suaminya.Namun, dugaannya salah. Yang masuk ke dalam kamarnya adalah Bagas. Bagas terbiasa datang ke kamar Senja di tengah malam, jika pintu kamar wanita cantik itu tidak dikunci dari dalam."Mas Bagas?" ucap Senja terbata."Aku ke sini, untuk memastikan kau baik baik saja." Bagas menjawab sambil melirik ke arah koper besar yang ada di atas tempat tidur."Rupanya kau memutuskannya dengan cepat! Kalau begitu, aku datang di waktu yang tepat!" Bagas bersemangat."Aku, aku," ucap Senja kebingungan mencari alasan tentang koper besar yang ia keluarkan dari tempatnya."Kau keluar dari sini. Aku akan membantumu. Saat ini, adalah saat yang paling tepat! Kita pergi sekarang!" seru Bagas."Tapi Mas," Senja masih dilanda dilema."Tapi apa? Jika lelaki yang kau cintai, peduli padamu meski hanya sedikit, dia akan kembali ke sini. Apalagi kau tengah mengandung se

    Last Updated : 2023-12-20
  • Ranjang Panas Istri Kedua   Detektif

    Dafa bangkit dari tempat tidurnya. Dengan langkah gugup, ia menuju ke kamar mandi. Lalu mulai berteriak teriak seperti orang yang kurang waras, memanggil manggil nama istri keduanya."Senja! Senja!" Dafa terus meneriakkan nama Senja. Namun sang pemilik nama, tak jua menjawab panggilan tersebut.Dafa keluar dari kamar, ia dengan cepat turun ke lantai bawah. Dafa pergi menuju ke dapur.Di dapur, ada Bi Sari yang tengah sibuk memasak sarapan pagi. Bi Sari menumis aneka macam bawang bawangan."Bi," ucap Dafa."Ya!" Bi Sari menoleh sembari mematikan kompor."Bibi lihat Senja?" tanya Dafa dengan kerutan di keningnya."Nggak lihat. Non Senja di kamar sejak semalam. Dan belum turun ke dapur!" Dafa dengan wajah kesal, berlalu meninggalkan dapur. Ia mulai berjalan cepat ke halaman rumahnya."Senja!" Dafa kembali berteriak.Tak ada yang nampak, selain beberapa ekor burung yang bermain di halaman rumah keluarga Suryaningrat. Dafa berjalan ke arah pos security. Dengan emosi, ia mengetuk pintu po

    Last Updated : 2023-12-22
  • Ranjang Panas Istri Kedua   Detektif 2

    "Ma!" Lily berteriak kencang. Ia tak terima diperlakukan kasar oleh sang Ibu mertua."Kau! Sudah berkali kali kusuruh diam! Tapi apa yang kau lakukan? Kau merusak semuanya!" bentak Ayu."Merusak apa? Apa memangnya yang sudah aku rusak!" Lily melotot."Kau apakan Senja?" "Apakan apanya?" Lily bingung."Lily, sikap aroganmu itu sudah ada sejak kau masih gadis belia! Jadi tidak perlu memasang wajah sok polos! Katakan sekarang, kau apakan Senja?" Ayu bertanya dengan nada menyudutkan."Aku benar benar tidak paham dengan apa yang Mama katakan!""Kau membuat wanita hamil kabur dari rumah. Apa kau masih bisa disebut seorang wanita? Ya ampun, Lily! Aku benar benar tidak tahu, apa aku harus mempertahankan dirimu sebagai menantu, atau tidak?" Ayu mengeluh.Sementara Lily hanya bisa melongo kaget mendengar pernyataan Ayu yang ada di depannya."Katakanlah jika Dafa menceraikan dirimu, lalu kau bisa apa? Keluarga mana yang mau menerimamu sebagai seorang menantu dengan kondisimu yang mandul?" Ayu b

    Last Updated : 2023-12-22
  • Ranjang Panas Istri Kedua   Villa

    Dafa menjelaskan sekilas mengenai bagaimana istri cantiknya yang tengah hamil menghilang. Ray menyimak setiap pernyataan yang dikatakan oleh Dafa."Aku akan ke rumahmu sekarang!" ucap Ray."Baiklah! Kau bisa ke rumahku denganku." Dafa menawari Ray untuk menumpang di mobilnya."Tidak! Aku akan menyetir sendiri!" sahut Ray.Dafa dan Ray masuk ke dalam mobil yang berbeda. Dafa menyetir lebih dulu. Ray mengikuti di belakangnya.Sepanjang perjalanan menuju ke rumah keluarga Suryaningrat, Ray tak henti hentinya memikirkan ucapan Dafa soal istri keduanya."Aku heran dengan Dafa, apa tujuannya menikah lebih dari satu kali. Satu istri saja ternyata tak cukup untuk orang kaya!" batin Ray.Perjalanan terbilang cukup lancar. Tak ada kemacetan di jalanan. Ray dan Dafa dapat segera tiba di rumah mewah keluarga Suryaningrat.Sesampainya di sana, Ray turun dari mobil dan pergi menuju ke arah pos satpam."Pak Ray, silahkan masuk!" Dafa menawari Ray untuk masuk ke dalam rumah tapi tawaran itu segera di

    Last Updated : 2023-12-22

Latest chapter

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Ending

    Bagas menyodorkan selembar tissue ke arah Senja. Senja pun lantas melihat ke arah Bagas."Jangan menangis. Aku ada di sini. Entah kau mau menerimanya atau tidak, tapi aku akan tetap ada di dekatmu." Bagas bicara sembari menatap Senja, lekat lekat.Senja melihat ke arah Ethan yang tertidur lelap dalam dekapan Bagas."Dia sudah tertidur, kau juga sebaiknya pergi tidur. Jaga kesehatanmu. Anak anak membutuhkan dirimu. Aku pun sama!" seru Bagas.Mendengar hal ini, perasaan Senja jadi tak karuan. Antara senang dan juga ragu, bercampur jadi satu dalam benaknya.Senja pergi keluar dari kamar anaknya. Ia tidur di kamarnya sendiri.*****Malam ini, Lily duduk terdiam menatap ke arah pintu keluar penjara. Ia sedang meratapi nasibnya.Suasana terasa begitu sepi. Tak ada suara yang terdengar. Polisi yang bertugas untuk menjaga penjara, semuanya sedang tertidur pulas. Narapidana lain juga tampak tertidur pulas."Bisa bisanya mereka tidur senyenyak itu!" Lily menatap benci ke arah para Polisi. Wani

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Wasiat Suami

    Setelah hampir tiga jam mereka menunggu di depan ruangan operasi, akhirnya Dokter keluar."Bagaimana keadaan Dafa?" Ayu bertanya dengan wajah panik."Kami minta maaf. Kami telah melakukan yang terbaik untuk pasien. Tapi kondisi pasien, masih tak ada perubahan dan semakin memburuk."Senja melongo hingga terjatuh ke lantai. Ayu pun sama kagetnya dengan Senja. Dunianya seakan berhenti ketika mendengar penjelasan dari Dokter."Mama. Senja. Kalian harus kuat!" Bagas mencoba untuk menenangkan mereka berdua."Pak Bagas, harapan hidup pasien sangat tipis. Alat bantu bernafas, jika tidak begitu membantu. Jadi semua peralatan medis yang menunjang kehidupan pasien, akan kami lepas.""Tidak!" Ayu berteriak."Jangan! Berapapun biayanya akan aku bayar! Jangan lepas selang infus atau apapun dari tubuh Dafa. Aku yakin, Dafa akan sehat! Dia akan kembali pulih!" Ayu melanjutkan ucapannya."Baik Bu. Tenanglah. Anda harus kuat dan tabah. Semuanya hanya bisa kita pasrahkan kepada sang pemberi kehidupan."

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Jalan Buntu

    Willy baru saja sampai di kantor polisi. Ia bahkan belum memarkirkan mobilnya, tapi seorang kawannya yang berprofesi sebagai seorang Polisi sudah mendatangi dirinya."Pak! Lily ditangkap!""Saya tahu itu! Makanya saya datang ke sini. Kenapa hal ini bisa terjadi? Apa kamu nggak bisa mengatur bawahan kamu?" Willy bicara sembari menyetir pelan dan memarkirkan mobil miliknya.Willy keluar dari mobil. "Saya bisa apa Pak? Mereka mengikuti Lily dan menangkap basah Lily melakukan tindakan pidana." Willy tak banyak bicara. Ia menyerahkan sejumlah uang kepada teman Polisinya tersebut."Ambil uang itu. Mintalah berapapun yang kamu inginkan. Tapi pastikan Lily lolos dari kasus hukum!" "Saya tidak berani berjanji. Tapi saya akan mengusahakannya.""Ingat! Awak media jangan sampai memberitakan mengenai masalah ini!""Sampai sekarang, kami tak mengizinkan awak media masuk ke sini.""Kalau kamu gagal membela anak saya, maka saya akan temui kolega saya yang jabatannya jauh di atas kamu! Dan saya aka

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Darah Terpercik

    Bagas akhirnya melepaskan Lily. Ia berjalan menjauh. Sementara itu, Irwan sudah memanggil ambulans.Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk menunggu, mobil ambulans sudah terdengar. Dafa dan Senja masuk ke dalam mobil ambulans. Begitu juga dengan Bagas. Tangan Bagas terus mengeluarkan darah. Darah juga merembes dari dada Dafa."Maafkan aku. Gara gara aku, kalian berdua jadi terluka." "Tidak ini bukanlah salahmu!" sahut Dafa.Setelah mengatakan hal ini, Dafa pingsan tak sadarkan diri.****Mobil ambulans akhirnya sampai di rumah sakit. Dafa dibawa ke ruangan ICU. Bagas dibawa ke UGD. Semuanya sedang mendapatkan perawatan medis.Sementara itu, Irwan menghubungi rekan kerjanya yang lain untuk membantunya mengamankan lokasi serta membantunya membawa mobil milik para korban dan tersangka.Irwan tak lupa menghubungi Ayu dan mengabarkan kejadian buruk ini."Apa! Dimana? Kenapa bisa seperti itu!" Ayu berteriak karena kaget ketika Irwan menceritakan kronologi yang terjadi."Mereka sudah dibaw

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Terkapar Tak Berdaya

    Kelima lelaki yang berdiri di hadapan Senja, mulai melepas pakaian mereka lalu disusul dengan celana yang mereka kenakan. Kelimanya menyeringai dan tertawa tak jelas melihat Senja yang ketakutan.Sementara itu, Bagas masih ada di luar. Saat ia mengendap masuk ke dalam, seseorang berdiri di belakangnya."PRak!" Lelaki asing itu memukul Bagas menggunakan kayu.Bagas memegangi kepalanya. Ia meringis kesakitan sembari menoleh ke belakang dan menatap wajah si pria."Siapa kau!" si pria berteriak dengan marah."Hai ada penyusup di sini!" si pria memanggil teman temannya yang ada di dalam gudang.Lily yang ada di dalam gudang dan mendengar teriakan si pria, segera keluar dari gudang, untuk memeriksa apa yang terjadi.Namun Bagas tak kalah cekatan dengan si pria. Belum satu orang pun datang ke tempat itu, Bagas meraih balik kayu dari tangan si pria. Ia mengayunkan balik kayu ke kepala si pria."BRak! PRak!" Si pria mengaduh kesakitan. Bagas mengambil pisau kecil yang menyembul di dekat saku

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Gudang Tua

    Dari kejauhan, Bagas yang baru saja keluar dari rumah sakit sesuai menjenguk temannya, terperanjat melihat Lily dan beberapa laki laki yang berdiri menghadap ke arah sebuah mobil."Apa yang mereka lakukan? Kenapa Lily ada di sini? Pasti ada yang tidak beres!" Bagas bicara dalam hati. Ia bersembunyi di balik dinding dan mengamati pembicaraan mereka dengan seksama."Cepat bawa dia ke gudang tembakau kita yang ada di perbatasan kota!" Lily memerintahkan anak buahnya."Siapa yang akan dia bawa ke sana?" Bagas bicara dalam hati.Dua orang lelaki masuk ke dalam mobil. Mereka memindahkan tubuh Senja ke kursi belakang kemudi. "Kami berangkat sekarang!" Dua anak buahnya pamit."Aku akan menyusul!" Lily menjawab.Mobil hitam melaju tepat di hadapan Bagas. Bagas melongo kaget karena ia tersadar jika mobil yang baru saja lewat adalah milik Dafa."Apakah yang di dalam mobil adalah Senja?" Bagas pun berinisiatif untuk mengikuti mobil itu.Ia masuk ke dalam mobil dan dengan lihai mengikuti mobil

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Tipuan Tingkat Tinggi

    "Kualitas sperma pasien, sangat buruk. Hal ini akan menyebabkan, pasien mengalami kesulitan untuk memiliki momongan.""Apa?" Ayu melongo mendengar penjelasan Dokter."Nggak mungkin Dok. Saya pernah cek kesuburan, aman kok! Nggak ada masalah! Sekarang kenapa bisa bermasalah!" Dafa protes."Bisa anda katakan dimana anda melakukan tes itu?""Di Rumah Sakit Goldy Health. Waktu itu saya dan mantan istri saya melakukan tes bersama."Dokter hanya menggelengkan kepalanya sembari menyodorkan selembar kertas berisi catatan medis."Dafa, menurut Mama, Dokter Alin ini lebih bisa dipercaya. Sebab, dulu kamu tes. Katanya Lily yang susah punya anak. Divonis mandul segala macam. Nyatanya? Dia bisa hamil!" seru Ayu."Iya ya." "Sudahlah Mas. Nggak perlu bahas soal anak lagi. Kalau memang tiba waktunya, kita punya momongan, kita pasti akan punya!" seru Senja."Kemungkinannya sangat tipis sekali untuk bisa memiliki momongan." Dokter menyahut.Dafa tampak shock dengan ucapan Dokter. Ia menundukkan wajahn

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Adik Untuk Ethan

    Bangkai tikus itu telah dimasukkan oleh security rumah, ke dalam kantong plastik. Namun meskipun begitu, bau busuknya masih tercium oleh semua orang."Siapa yang berani membuang bangkai ke sini Pak? Perumahan ini dijaga ketat. Kenapa sampai ada orang yang berani keliaran di sini dengan tujuan yang tak baik." Dafa mulai emosi."Setahu saya semenjak Pak Mulyo sudah pensiun dari security perumahan, mereka membebaskan orang orang untuk keluar masuk wilayah ini.""Nggak beres ini! Lama lama perumahan kita akan jadi kumuh." Suara keributan yang terjadi, membuat Ayu ikut keluar dari rumah."Ada apa? Kenapa semuanya berkumpul di sini?""Ada yang melemparkan bangkai tikus ke sini, Ma." Dafa menjawab."Jorok! Itu paling kerjaan orang iseng. Pengangguran yang iri dengan kehidupan orang lain. Sudahlah abaikan saja!" seru Ayu.Ayu melenggang masuk lagi ke dalam rumah. Pak Man mengantarkan Bi Sari berbelanja.Dafa dan Senja juga masuk ke dalam rumah. "Ada apa Ma?" tanya Ethan yang ikut penasaran.

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Teror

    Sembari fokus menyetir, Senja meraih ponselnya dan menelepon Dafa."Mas!" Terdengar suara istrinya yang sedang gemetar karena panik."Ada apa sayang? Kenapa suaramu berubah menjadi seperti orang yang sedang panik?""Mas, aku takut! Ada orang yang sejak tadi mengikuti aku!""Mengikuti? Maksudnya?""Di belakang mobilku, ada orang yang menggunakan sepeda motor. Dia mengejar mobilku. Aku belok ke kanan, dia juga ikut belok ke kanan.""Tenang! Jangan takut dan jangan panik! Kamu fokus melihat ke arah depan saja. Jangan pikirkan orang itu. Dan jangan menyetir ke tempat sepi. Aku akan menyusulmu sekarang. Katakan dimana posisimu!" seru Dafa."Jembatan Helly!" sahut Senja."Baiklah! Di dekat Jembatan Helly ada sebuah pasar yang cukup besar. Menyetir lah ke arah pasar itu. Lalu minta bantuan pada orang orang yang ada di pasar. Penjahat seperti mereka akan berpikir ulang, jika kau sudah ada di dalam pasar.""Baiklah!" Senja menutup ponselnya.Dafa segera masuk ke dalam mobil dan menyusul istrin

DMCA.com Protection Status