Home / CEO / Terjebak Gairah Paman Billionaire / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Terjebak Gairah Paman Billionaire: Chapter 91 - Chapter 100

279 Chapters

Bab 91 : Menyadari Sesuatu

"Menjadikanmu Cinderella dan membuat Oriaga semakin tidak bisa berpaling darimu," ucap Isaak. Tatapannya beralih dari sepatu yang kini terpasang apik di kaki Shanaya ke wajah gadis itu.Isaak tak pernah menyangka, apa yang dilakukannya bersama Seruli malam itu menghadirkan seorang putri secantik ini."Bagaimana hidupmu selama ini? Apa kamu bahagia? Kamu pasti menangis tanpa henti saat ibumu pergi selama-lamanya? Maafkan aku Shana! Aku bahkan tidak tahu bahwa kamu ada."Isaak bergumam dalam hati, dia tak pernah menyangka benang takdir akan membawanya bertemu anak yang sama sekali tidak dia sangka-sangka."Paman, ini bagus! Terima kasih sudah membantuku," kata Shanaya. "Apa aku boleh berdiri dan melihatnya di cermin?" Tanyanya karena Isaak masih berlutut satu kaki di depannya.Isaak mengangguk, dia membiarkan Shanaya berdiri untuk mematut diri di depan kaca. Wajah gadis itu yang ceria membuat hati Isaak serasa teriris. Dari Leonel dia tahu bagaimana hidup Shanaya, hal ini membuat Isaak m
last updateLast Updated : 2023-12-25
Read more

Bab 92 : Balasan Untuk Bantuanmu

Shanaya menyadari Isaak berubah sikap setelah menelepon di luar restoran tadi. Pria itu berkata lapar tapi hanya mengaduk-aduk makanan di piringnya tak berselera.Shanaya menduga jika tidak mendapat kabar kurang menyenangkan, mungkin Isaak tidak menyukai makanan yang terhidang."Paman Isaak, apa Paman baik-baik saja?" Shanaya memberanikan diri bertanya dan hanya mendapat balasan senyuman tipis dari pria itu.Isaak merasa dilema, dia senang hari itu mengetahui kenyataan memiliki anak dari wanita yang sangat dicintainya, tapi juga sedih mendengar ucapan Amora. Apalagi putranya juga seperti tidak sungguh-sungguh rindu padanya."Aku baik-baik saja, makanlah! Bukankah setelah ini kita harus pergi ke salon?" Balas Isaak.Shanaya mengangguk pelan tanpa berniat untuk bertanya lagi. Dia cepat-cepat menghabiskan makanannya setelah itu pergi dari sana.Di dalam mobil, Shanaya tiba-tiba berubah pikiran, jika harus ke salon sekarang maka tatanan rambutnya mungkin saja akan berantakan lagi saat dir
last updateLast Updated : 2023-12-25
Read more

Bab 93 : Berciuman Di Depan Banyak Orang

Malam harinya Oriaga pulang agak terlambat. Tak mendengar kabar seharian dari Shanaya membuat Oriaga bertanya-tanya mungkinkah sang istri sangat penurut sampai benar-benar melakukan apa yang dia minta.Oriaga menepis pikiran konyol yang terlintas di kepala kalau Shanaya sangat menikmati waktu bersama Isaak. Lagipula Aditya juga sudah memberinya informasi detail semua yang dilakukan oleh Shanaya dan Isaak. Termasuk Isaak yang membeli sebuah jaket dan melilitkannya ke pinggang Shanaya."Tuan, apa Anda butuh sesuatu?" Tanya Pak Wira sopan. Kepala pelayan itu terlihat kikuk karena sesuatu yang tak seperti biasanya sedang terjadi saat ini. Shanaya tidak menyambut Oriaga di depan, juga tidak ada di kamar. "Aku mau langsung mandi dan pergi menghadiri undangan bersama Shanaya," jawab Oriaga tanpa tahu kalau sang istri tidak berada di kamar.Pak Wira sebenarnya ingin memberitahu apa yang sedang dilakukan Shanaya saat ini, tapi gadis itu sudah mewanti-wanti agar tidak mengatakan apapun ke Ori
last updateLast Updated : 2023-12-26
Read more

Bab 94 : Kejadian Tak Terduga Di Pesta

Shanaya memandang ke luar jendela sesaat setelah Pak Ali menghentikan mobil di depan lobi sebuah hotel bintang lima. Terlihat ramai di luar sana, para pria datang memakai setelan rapi sedangkan para perempuannya mengenakan gaun-gaun indah persis sepertinya dan Oriaga."Mereka bahkan ada yang membawa pengawal," ucap Shanaya dengan nada suara lirih. Oriaga memulas senyum tipis, dia keluar lebih dulu karena Pak Ali sudah membukakan pintu. Namun, Oriaga melarang Pak Ali untuk membukakan pintu istrinya.Setelah merapikan bagian depan jas, Oriaga memutar lewat depan sedan mewahnya dan secara pribadi membukakan pintu Shanaya."Sayang, aku grogi," cicit Shanaya. Tentu saja ini kali pertama baginya menghadiri pesta — di mana semua tamu undangan berasal dari orang-orang kelas atas. Shanaya yakin pasti banyak kolega dan rekan bisnis Oriaga di dalam. Seharusnya dia tadi menanyakan ke pria itu lebih dulu, bagaimana menjawab dan apa yang harus dilakukan jika ada orang yang menanyakan statusnya.
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

Bab 95 : Aku Tahu Anak Siapa itu

Semua orang saling pandang, sedangkan Oriaga tak peduli dengan pemikiran orang lain. Shanaya sendiri buru-buru berjalan cepat menyusul Oriaga yang mengambil alih anak itu dan menggendongnya keluar. Dia takut Oriaga tidak tahu anak itu berkebutuhan khusus dan malah bersikap kasar.Oriaga mengajak si anak ke lobi dan mendudukkannya ke sofa. Oriaga tetaplah Oriaga, berbeda dari Shanaya yang berjongkok agar membuat anak itu nyaman lalu bicara menggunakan nada lembut, dia berdiri menatap dingin sambil berbicara dan suaranya pun tetap lantang."Siapa namamu?" Tanya Oriaga. Diam-diam dia menyadari wajah anak itu sangat mirip Ermanu.Anak itu terdiam masih menunduk dalam."Aku tahu kamu tidak bisu dan tuli, jawab aku atau akan panggilkan Pak Polisi.""Sayang!" Shanaya mencoba mengingatkan Oriaga agar tidak bersikap keterlaluan ke anak itu. Apalagi sampai memberi ancaman yang sejatinya tidak baik untuk psikologis si anak. "Kai."Shanaya menelan ludah, berharap Oriaga yang tidak menyukai anak
last updateLast Updated : 2023-12-28
Read more

Bab 96 : Bersikap Kasar

Hanya sedikit orang yang mengetahui masa lalu Anne. Begitu juga fakta kalau Oriaga adalah anak kandungnya. Sebagai anggota dari keluarga yang sama-sama old money, tak diragukan Anne juga memiliki kekuasaan yang hampir setara dengan Pradipta. Meskipun sudah lama tidak bertemu dan bertegur sapa, tapi Anne sama sekali tak menunjukkan rasa peduli ke sang putra. Kabar atau apapun tentang Oriaga tak penting baginya.Oriaga sudah berdiri di dekat meja Ermanu, bahkan Daru ikut mendekat lantas menyapa dia dan Shanaya lagi. Namun, karena seremonial acara malam itu hendak dimulai, Daru pun mengajak sang istri menuju panggung meninggalkan Oriaga dan Shanaya bersama Anne juga Ermanu. Pria itu mempersilahkan mereka menikmati pesta."Apa Anda tidak membawa pengawal ke sini?" Tanpa basa-basi Oriaga langsung bertanya ke Anne setelah Daru dan istrinya pergi. Oriaga dan wanita yang melahirkannya itu saling melempar tatapan dingin."Apa kita saling kenal?"Tak hanya Oriaga, balasan dari Anne itu membuat
last updateLast Updated : 2023-12-30
Read more

Bab 97 : Jangan Meniduri Wanita Lain!

Shanaya melempar senyuman ke Farah yang bekerja paruh waktu menjadi pelayan di pesta Daru. Namun, balasan yang Farah berikan cukup membuat Shanaya tercenung. Mantan rekan kerjanya di Wonderflo itu memalingkan muka dengan wajah sedikit sinis.Oriaga yang menyadarinya pun sampai mengerutkan alis. Dia mendekatkan wajah ke Shanaya lantas berbisik," Apa kamu mengenal pelayan itu?""Hm ... dia temanku, kami sama-sama bekerja di Wonderflo," jawab Shanaya. Oriaga mengangguk lalu kembali menenggak minumannya. Dia kembali memandang ke arah Farah karena mengingat sesuatu."Gadis itu, bukankah dia PSK yang menipu Aston?" Gumam Oriaga di dalam hati.Shanaya masih tak mengerti apa yang terjadi dengan Farah sampai sangat membencinya. Dia juga tidak berani melakukan apa yang Aston katakan yaitu menanyakannya secara langsung ke Farah atau Oriaga."Mungkinkah?"Shanaya menoleh Oriaga yang kembali berbincang dengan tamu Daru. Pria itu menyadari Shanaya sedang memandang dirinya penuh tanda tanya tapi mem
last updateLast Updated : 2023-12-30
Read more

Bab 98 : Tujuan Hidup

Suara desahan yang sangat erotis terdengar bersahutan dari dalam sebuah kamar, sedangkan di sofa ruang tengah yang berhadapan langsung dengan pintu kamar itu, Isaak tampak bersedekap dada duduk di samping seorang wanita.Wanita itu beberapa saat yang lalu menariknya masuk ke sebuah apartemen dan ternyata hanya untuk menjadi saksi kelakuan mesum salah satu adik Oriaga."Sialan! Ayo pergi dari sini!" Isaak mengatakan itu sambil berlalu. Beberapa menit berselang dirinya dan wanita yang memanggilnya sudah duduk berhadapan di sebuah coffee shop. Isaak tak berhenti meluapkan emosi sejak pelayan memberikan buku menu sampai menyajikan pesanan.“Brengsek kau Arumi! Kenapa memintaku datang hanya untuk menemanimu mendengarkan suara kakakmu yang sedang bercinta?” Arumi malah terkekeh mendapati Isaak kesal. Dia memutar sedotan yang ada di dalam gelas untuk mengaduk cappuccino ice miliknya kemudian menyesapnya sedikit. “Aku ingin Kak Isaak menjadi saksi kalau Masayu itu masih saja berhubungan de
last updateLast Updated : 2023-12-31
Read more

Bab 99 : Kejutan Dari Shanaya

PLAK Tangan Anne melayang ke pipi Triana. Wajah pengasuh Kai itu sampai meneleng ke samping karena kerasnya pukulan. Sementara itu, Elisa yang duduk di sofa hanya bisa memeluk putra pertamanya yang ketakutan. Dia mendekap kepala Kai ke dada sambil menutup telinga bocah itu. "Sudah aku bilang jaga Kai baik-baik, tapi kamu malah kecolongan dan hampir membuat anak itu membongkar aib putraku." Dada Anne naik turun tak karuan. Dia hampir melayangkan pukulan lagi ke wajah Triana, tapi Ermanu memintanya untuk berhenti. “Apa kamu mau membela pengasuh bodoh ini?” Amuk Anne. Dia bahkan hampir memukul Triana lagi jika saja sopir pribadi Ermanu tidak menghentikan sang majikan. “Pergi bawa Kai ke kamar!” Titah Ermanu ke Elisa. Istrinya itu memandang Anne sebelum berdiri mengajak putranya pergi. Berada di sana hanya untuk melihat Triana ditampar jelas bukan keinginan Elisa. Namun, saat hendak pergi membawa Kai masuk tadi, Anne membentak memintanya duduk. “Mama, Kai takut.” Hati Elisa hancur
last updateLast Updated : 2023-12-31
Read more

Bab 100 : Berantakan?

Wajah Shanaya seketika pucat. Dia malah membeku di posisinya sembari memandang wajah Oriaga kemudian Isaak. Shanaya menekuk bibir dan hampir menangis karena malu. Dia pun membanting pintu dengan sangat kencang hingga Oriaga dan Isaak berjengket bersamaan."Kenapa dia itu?" Tanya Isaak seolah tak memiliki dosa. Dia biasa saja karena merasa Shanaya adalah putrinya. Berbeda dari gadis itu yang masih tidak tahu apa-apa."Brengsek! Kamu membuat kejutan darinya berantakan." Oriaga mengamuk, dia mendorong lengan Isaak sampai sahabatnya itu limbung ke samping. "Lagipula untuk apa kamu di sini, Ha? Sana kembali ke kamarmu, atau bermain piano saja di bawah," imbuhnya sambil bersungut-sungut."Astaga, Ori! Kenapa kamu tega mengusirku? Aku sebenarnya ingin berpamitan, aku memutuskan kembali ke Belanda besok."Bahkan perkataan Isaak yang diucapkan menggunakan nada rendah tak membuat Oriaga luluh. Dia tetap meminta pria itu pergi karena harus menenangkan Shanaya yang syok."Sana kembali ke kamarmu!
last updateLast Updated : 2024-01-01
Read more
PREV
1
...
89101112
...
28
DMCA.com Protection Status