“Tentu saja, jika Shanaya mau.”Kirana terlihat memaksakan senyuman, berharap Oriaga akan mengizinkan setelah dia menjawab seperti ini. Namun, di dalam hati gadis itu bersumpah, jika Oriaga masih tidak mengizinkan, maka dia akan melampiaskan kekesalannya pada Shanaya di kampus nanti. Perasaan ini timbul akibat Kirana merasa tersisihkan. Sebelum kedatangan Shanaya di rumah utama hanya dialah satu-satunya tuan putri di sana, Oriaga bahkan selalu menuruti apapun keinginannya tanpa bertanya, tapi sekarang meminta sesuatu ke pamannya saja terasa sangat sulit.“Tapi Shanaya sudah berjanji menemaniku bermain golf Sabtu ini," tukas Oriaga. Kirana yang merasa sang paman akan menarik izin bergegas mengatakan kalau pesta itu akan diadakan di malam hari. "Bukankah Paman bermain golf pagi?" Tanyanya.“Baiklah, kamu boleh mengadakan pesta, dengan catatan tetap menjaga ketertiban dan kenyamanan penghuni lainnya.” Kirana lega dan tersenyum lebar, dia mengucapkan terima kasih berkali-kali ke Oria
Last Updated : 2023-12-21 Read more