Semua Bab Wanita Pemuas Untuk Presdir: Bab 131 - Bab 140
158 Bab
Berebut Cucu
Raymond dan Rara saling pandang, sejak kapan Mama dan Papanya mengakui anak yang dikandung Rara sebagai cucu.Namun meskipun begitu Rara dan Raymond tetap memberikan anak mereka untuk digendong."Ini Ma anak kami."Melihat bayi mungil menangis dalam gendongannya membuat Mama Raymond menitikkan air mata, sudah lama sekali dia tidak menggendong seorang bayi."Lucu sekali." Senyumam tersungging di bibirnya.Wanita itu teringat Raymond dulu, sungguh wajah cucunya sangat mirip. Kenangan masa itu kembali menyeruak masuk ke dalam pikirannya. Saat itu dia begitu tega mempercayakan sang buah hati pada pengasuh.Sayup-satup terdengar suara tangis dan perlahan suara tangis itu semakin kentara membuat semua orang yang ada disana terdiam."Mama kenapa?" Akhirnya Rara yang tak kuat menahan diri sehingga dia melemparkan pertanyaan."Maafkan Mama Raymond, selama ini sudah egois dan hanya memikirkan bisnis," ujarnya.Ucapan itu bagai angin yang berhembus di gurun tandus, Raymond yang selama ini yang s
Baca selengkapnya
Apa Mau Kamu!
Kedua nyonya besar itu terus saja berdebat dan bertengkar sehingga membuat mereka yang di sana sedikit was was terlebih para suami mereka.Hingga akhirnya Raymond, Jessica dan Rara merencanakan sesuatu supaya membuat mereka berbaikan."Kita harus merencanakan sesuatu untuk membuat mereka berdua berbaikan Mas," kata Rara."Betul, aku pusing melihat mereka selalu bertengkar," sahut Jessica.Raymond nampak berpikir, rencana apa yang bisa membuat mereka mau berbaikan, setelah berpikir akhirnya dia menemukan cara yang tepat untuk membuat mereka berbaikan.Meski cara mereka terbilang cukup ekstrim tapi tidak ada cara lain selain membuat keduanya saling membutuhkan hingga akhirnya sadar.Pagi itu rencana dimulai, Jessica meminta mamanya untuk datang ke kamar Rara begitu pula dengan Rara meminta mamanya untuk datang ke kamarnya Hingga terjadilah sesuatu di dalam, mereka berteriak meminta pertolongan namun tidak ada yang menolong hingga mau nggak mau Nyonya Richard dan Nyonya Corner saling me
Baca selengkapnya
Berharap Semua Ini Hanya Kebohongan
"Ray, bisa kita bicara lagi." Wanita itu memohon."Bukankah di rumah sakit sudah aku bilang untuk tidak menggangguku." Raymond enggan berbicara tapi wanita itu tetap bersikeras."Please Ray."Pria itu menghela nafas sembari kedua netranya melihat sekeliling lobi. "Baiklah, ayo ke ruanganku." Akhirnya Raymond mengajak wanita itu ke dalam ruangannya, jika mereka berbicara di lobi takutnya ada yang mendengar pembicaraan mereka."Cepat bicara, setelah itu pergi dari sini," ujarnya setelah mereka masuk.Air mata wanita itu mengucur deras, entah darimana dia harus memulainya. Dia sangat bingung sekarang.Raymond yang melihat mantan teman ranjangnya menangis semakin membuatnya muak padahal dia tidak ingin berlama-lama dengan wanita itu."Aku nggak butuh tangisan kamu, cepat bicaralah!" Dia sudah mulai kehilangan kesabaran.Wanita yang bernama Via itu berusaha menghentikan tangisnya, dia menghela nafas dalam-dalam. "Rawatlah anak kita Ray!"Ucapan wanita itu bak petir yang menyambar, dengan
Baca selengkapnya
Rawat Kania
"Tidak salah lagi Tuan David."David cemas memikirkan sang tuan jika sampai anak ini adalah anak Raymond dengan wanita lain maka akan ada prahara besar dan pasti ujung-ujungnya dia yang susah.Anak Via menangis meminta ingin menemui sang mama namun Reyhan melarangnya mengingat keadaan Via yang belum memungkinkan untuk dijenguk."Tuan David biar dia bersama saya, anda bisa pergi ke kantor.""Baiklah, terima kasih Reyhan. Jika ada apa-apa segera hubungi aku."David mengelus kepala anak kecil itu kemudian pergi meninggalkannya."Mama." Anak itu terus memanggil mamanya.Dengan jongkok di depan anak itu, "Mama sedang tidur, kamu sama om ya."Anak itu mengangguk, dia seolah mengerti dan menurut apa yang Reyhan ucapkan.Beberapa waktu kemudian, Reyhan kembali untuk melihat keadaan Via."Kamu tunggu disini dulu ya." Reyhan meminta anak Via untuk menunggu diluar sebentar.Dokter muda itu sangat iba melihat keadaan via begitu lemah, tidak ada perubahan sama sekali, keadaannya masih sama.Saat m
Baca selengkapnya
Kasian Kania
Tentu David menyarankan Raymond agar merawat Kania mengingat Kania tidak memiliki siapa-siapa selain Raymond."Tapi bagaimana dengan Rara?""Yang jelas Nona Rara pasti marah," ujar David kemudian.Raymond nampak mengusap rambutnya dengan kasar, dia berharap jika Kania bukanlah anaknya.Saat bersamaan Reyhan menghubungi David, dia melaporkan jika Kania sakit, 'Kania terus memanggil mamanya'David segera melaporkan hal itu pada Raymond, tapi Raymond enggan untuk peduli."Di rumah sakit banyak suster dan dokter, apa mereka tidak bisa menjaga satu orang anak kecil."Respon Raymond membuat David merasa kasian pada Kania, tentu tidak mudah beradaptasi dengan orang-orang baru apalagi Kania baru saja ditinggal satu-satunya orang yang dekat dengannya."Kamu urus dulu saja Reyhan." Akhirnya David memerintahkan Reyhan untuk mengurus Kania.Hasil test DNA telah keluar, Raymond, David serta Reyhan menunggu cemas. Setelah Dokter membacakannya, Raymond terlihat begitu shock ternyata memang benar jik
Baca selengkapnya
Bertemu Rara
Berbagai pengasuh silih berganti, David dan Reyhan nampak bingung menghadapi Kania yang selalu mencari Mamanya, setiap hari selalu menangis sehingga sering keluar masuk rumah sakit."Reyhan bagaimana ini?" David sangat khawatir dan cemas dengan keadaan Kania."Anak ini Malang sekali, seandainya aku sudah berkeluarga aku akan mengadopsinya." Raut wajahnya begitu sedih.Reyhan yang seorang dokter bedah penyakit dalam harus mengurusi Kania yang seharusnya urusan dokter anak.Kehilangan orang tua memang sangat menyedihkan, dia yang sudah besar saja masih teringat sampai sekarang, apalagi Kania yang usianya masih sangat kecil."Meski papamu tidak mau merawatmu, masih ada om disini," bisiknya.#####Hari-hari berlalu begitu cepat, anak Rara yang sudah tiga bulan sudah bisa ditinggal ke rumah sakit, dia mempercayakan anak kesayangannya kepada pengasuh.Untuk keselamatan sang buah hati, Rara dan Raymond memasang CCTV dimana-mana, dia tidak ingin kecolongan sedikit pun."Jaga anak kami dengan
Baca selengkapnya
Anak Siapa Ini?
David memutuskan untuk kembali ke kantor begitu pula dengan Reyhan akan kembali mengurusi pasien, mereka tidak bisa terus mencari Kania di saat mereka masih harus bekerja.Di kantor David melaporkan apa yang terjadi kepada Raymond, ada rasa cemas dan khawatir namun Raymond cukup gengsi untuk mengakui hal itu sehingga dia mengekspresikan wajahnya secara datar."Besok juga pasti akan ketemu," ktanya yang seolah tidak peduli."Apa perlu kita melaporkan kepada pihak kepolisian tuan?"Spontan Raymond menatap personal asistennya tersebut dengan tajam, jika mereka melapor polisi otomatis berita ini akan tersebar dan akhirnya setiap orang akan tau jika Raymond memiliki anak lahi dari wanita yang bukan istrinya."Kamu ingin orang mengetahui semuanya?" Suaranya begitu dingin dan tegas membuat David menunduk."Tidak Tuan, maafkan saya." Suara lirih mencuat dari bibirnya."Perintahkan anak buah kita saja yang mencari, bukankah akan buah kamu sangat banyak," sahutnya.David mengangguk paham, dia i
Baca selengkapnya
Kalian Saling Kenal?
Karena lelah, Raymond langsung tidur saja tanpa melihat anak yang berada di sampingnya.Di pagi harinya, Rara terbangun karena baby Shane menangis, dia segera bangun untuk mengeceknya."Kamu buang air ya sayang." Rara segera mengganti pokok sang buah hati.Pergerakan Rara membuat Kania membalikkan badan, hingga bocah kecil ini memeluk Raymond yang tidur di sampingnya."Pemandangan yang indah, besok kalau Shane udah besar pasti seperti ini." Rara memberikan baby Shane ke pengasuhnya karna dia harus menyiapkan sarapan untuk suami tercintanya.Ketika Rara di dapur, Kania terbangun dia sungguh terkejut melihat seorang pria memeluknya.Bocah kecil itu mengucek matanya sekali lagi mencoba melihat Raymond dengan waktu yang cukup lama."Bukannya ini om waktu itu," gumamnya.Kania menjadi takut karena memang sikap Raymond selama ini begitu ketus padanya apalagi sikapnya begitu dingin berbeda dengan David dan Reyhan yang cukup hangat terhadapnya.Kania turun dari ranjang, dia berusaha dengan k
Baca selengkapnya
Sikap Egois Raymond
David bingung ingin menjawab apa jelas tidak mungkin memberitahu yang sebenarnya kepada Rara.Asisten itu menatap atasannya, sangat terlihat jelas bila sang atasan merasa takut jika rahasianya terbongkar."Aku pernah bertemu dengannya di rumah sakit Nyonya, anak ini keluar masuk rumah sakit," jawab David."Oh, begitu," sahut Rara yang percaya saja dengan jawaban David.Tak ingin ditanyai oleh sang istri, Raymond mengajak David berangkat terlebih dahulu dan meminta Rara untuk berangkat dengan sopir."Iya Mas, kamu hati-hati ya." Pikiran Raymond berkecamuk tak karuan, anak yang ingin dia rahasiakan kini malah akrab dengan istrinya."Segera perintahkan pengasuh itu ke rumah sakit!" "Baik Tuan." Setibanya di kantor David segera menghubungi Reyhan dan menceritakan ke mana Kania kemarin.Mendengar cerita-cerita David membuat Reyhan tak menyangka jika Rara lah yang membawa Kania."Aku sungguh tak menyangka." Setelah menghubungi Reyhan, David menghubungi pengasuh Kania dia minta pengasuh
Baca selengkapnya
Aku Yakin Kamu Tak Setega Itu
'Yang kamu umpat suami kamu sendiri Ra' batin Reyhan sambil menahan tawa.Rara benar-benar tak habis pikir dengan ayah Kania, bisa-bisanya meninggalkan anak seimut dan secantik Kania.Karena sudah tidak ada pekerjaan Rara memutuskan menunggui Kania, dia tidak tega melihat Kania yang sakit seperti ini."Sadarlah Kania, ibu Dokter disini." Rara terus mengelus pipi Kania.Seolah merasakan elusan Rara, bocah kecil itu membuka matanya, melihat Rara dia langsung tersenyum."Ibu Dokter." Dia begitu antusias."Sudah jangan bangun, tiduran saja." Rara menahan tubuh Kania yang hendak bangun.Kania bercerita jika dia sangat sedih ketika pengasuhnya tak membawanya kemari, padahal dia ingin bertemu dengan Rara."Mama pergi meninggalkan Kania, dan sekarang ibu pengasuh tidak membawa Kania kemari." Rara segera melemparkan tatapannya pada pengasuh Kania.Pengasuh Kania hanya menunduk, dia hanya melakukan perintah dari orang yang membayarnya."Kenapa? aku tahu kamu hanya pengasuh tapi kenapa tega memb
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status