All Chapters of Wanita Pemuas Untuk Presdir: Chapter 121 - Chapter 130
158 Chapters
Perubahan Rara
Semua orang menyambut dengan bahagia kepulangan Raymond dan Rara, di kantor semua staf memberikan kejutan untuk presiden mereka, meskipun hanya kejutan kecil tapi hal ini membuat Raymond cukup terharu.Di rumah sakit Rara juga mendapatkan kejutan dari beberapa partner kerjanya, semua turut bahagia dengan apa yang Rara rasakan."Selamat ya Dokter Rara, semoga cepat mendapatkan momongan." Semua turut mendoakan Rara, mereka semua berharap ada malaikat kecil yang hadir diantara Rara dan Raymond.Waktu berlalu dengan cepat, tak terasa sudah sebulan Rara dan Raymond pulang dari bulan madu.Hari ini Rara nampak begitu lelah, dia merasa kurang enak badan sehingga meminta ijin pada Reyhan untuk pulang cepat."Pak Rey saya ijin pulang cepat ya." Suaranya lirih nampak sekali jika dia tidak baik-baik saja."Ra kamu nampak pucat sekali, aku periksa dulu ya." Reyhan sangat khawatir dengan keadaan Rara.Dokter wanita itu segera menggeleng, dia tidak ingin merepotkan Reyhan, lagi pula yang dia butu
Read more
Terima Kasih Sayang
Hingga pagi hari Raymond belum juga pulang hal ini membuat Rara sangat marah kepada suaminya, rencana indah ingin memberitahu kabar gembira pupus sudah yang ada hanya keinginan memarahi suaminya.Ketika Rara bersiap untuk berangkat ke rumah sakit, terdengar suara langkah kaki masuk ke dalam, dan sudah dipastikan itu adalah suaminya."Bagus, pagi baru pulang," katanya ketus sambil menatap marah sang suami.Raymond yang lelah tidak menggubris ucapan istrinya, dia melepas sepatutnya lalu merebahkan diri sejenak."Mas! aku tuh bicara sama kamu!" Dia sudah tidak bisa menahan emosinya.Berkata apa-apa Raymond mengambil guling, dia segera menutup wajahnya dengan guling tersebut.Amarah Rara meletup-lepas melihat sikap suaminya, "Keterlaluan kamu Mas!" Tangannya mengepal.Dengan langkah cepat dia segera mengambil guling yang digunakan Raymond untuk menutup wajahnya dan membuangnya."Aku tuh lagi bicara sama kamu!" teriaknya."Apa sih mau kamu, aku tuh lelah baru pulang bukannya disambut denga
Read more
Ngidam Makan Nasgor Abang-Abang
Tak ingin berdebat dengan menantunya, Nyonya Richard menerobos masuk ke dalam, betapa terkejutnya dia melihat sang buah hati berbaring dalam keadaan setengah telanjang. "Apa yang telah dilakukan suami kamu?" Melihat sang Mama, Rara segera menutup tubuhnya dengan selimut, dia tidak percaya jika mama yang keberadaannya ribuan mil kini berdiri di depannya. "Mama, ada urusan apa datang kemari?" tanyanya dengan malu. Nyonya Richard menghela nafas, tentu kedatangannya untuk melihat keadaan putri tercintanya. "Sayang kamu kan sedang hamil jadi Mama kesini untuk melihat keadaan kamu dan calon cucu Mama," jawabnya. "Rara baik-baik saja Ma, nggak perlu dikhawatirkan kan sudah ada Raymond." Raymond ikut duduk diatas tempat tidur. Melihat menantunya membuat emosi wanita paruh baya itu perlahan naik, dia merasa kesal karena Raymond mengajak Rara bercinta padahal Rara baru saja dinyatakan hamil. "Memangnya kamu bisa menjaga Rara, lihatlah kalian habis ngapain, kalau sampai terjadi apa-apa d
Read more
Makan Nasi Goreng
Dalam waktu yang tak lama, Rara sudah memegang lima porsi nasi goreng di tangannya, dia sudah tidak sabar untuk melahap nasi goreng tersebut."Ayo Mas lajukan mobilmu, aku sudah tidak sabar ingin memakan nasi goreng ini." Pria itu menuruti kemauan sang istri, dia segera melajukan mobilnya." Singkat cerita kini mereka telah tiba di rumah, Rara mengambil piring dan membawanya ke kamar."Baunya harum banget Mas, kamu nggak mau?" Rara menawari suaminya yang kini duduk disampingnya."Kamu makan sendiri saja." Matanya melirik Rara sedikit."Nggak mau ya sudah padahal enak banget loh nasi gorengnya." Meski mulutnya bilang tidak mau tapi saliva Raymond terus mengucur, bau smoky dari nasi goreng yang dimakan oleh Rara menusuk hidungnya sehingga membangkitkan keinginan untuk makan.Lagi-lagi gengsinya lebih besar dari keinginannya sehingga dia tersiksa sendiri."Mas yakin kamu nggak mau, coba deh beneran enak nasi gorengnya." Rara menyodorkan sesendok nasi goreng.Raymond menjauhkan wajahnya
Read more
Tessa Diminta Kembali
Tak hanya di rumah, di rumah sakit pun Rara merasa stres karena semua rekan dokter memperlakukannya seperti orang sakit, semua pekerjaannya dihandle rekan dokter sedangkan dia hanya boleh duduk."Pak Rey, ada apa sih sebenarnya?" protesnya."Kamu lagi hamil Ra, jadi kami harus menjagamu.""Aku hanya hamil Pak Rey bukannya sedang sakit keras!" Reyhan tidak menggubris ucapan Rara, dia melakukan ini karena ada aturan baru yang dibuat oleh pemilik rumah sakit yang tak lain adalah suami Rara sendiri."Pak Rey!" Rara menarik tangan Reyhan karena dokter itu mengabaikannya."Sudahlah Ra, menurut saja, ini semua adalah peraturan baru dari rumah sakit ini." Rara sudah menduga jika ini adalah kelakuan suaminya, karena jika Raymond tidak memberikan titah maka semua dokter akan bersikap biasa terhadapnya karena dia bukanlah satu-satunya dokter yang tengah hamil.Tanpa berpamitan dan berkata apa-apa Rara mengambil tasnya dan pergi ke kantor sang suami dia ingin protes dengan apa yang terjadi di r
Read more
Raymond Marah
Hari perpisahan telah tiba, Nyonya Richard harus segera kembali ke negaranya namun sebelum pergi, dia sudah mewanti-wakti Raymond agar membuat aturan terkait Rara."Kehamilannya baru trimester pertama jangan mengambil resiko dengan membiarkannya bekerja." Raymond hanya mengangguk meski dia sendiri bingung harus bagaimana.Kepulangan mertuanya membuat Raymond bisa bernafas lega, akhirnya tekanan yang membelenggu dirinya berkurang.Seperti biasa tengah malam Rara ngidam kembali, kali ini yang diinginkan benar-benar tidak ada di ibukota."Lihat food vlogger di sosial media membuat aku ingin makan rujak cingur Mas." Suaminya melongo mendengar permintaan istrinya, setaunya rujak cingur adalah makanan khas kota Surabaya yang jarang dijual di ibukota."Kamu yang benar saja Sayang, kita tinggal di ibukota bukannya Surabaya," ujar suaminya frustasi."Aku pengennya makan rujak cingur Mas." Entah bagaimana lagi menghadapi istrinya yang tidak jelas, tengah malam mencari makanan khas daerah lai
Read more
Gara-gara Penetrasi
Raymond duduk di kursi kebesarannya dengan wajah yang kesal dia merasa jika Rara telah mempermainkannya, merasa jika ngidam adalah akal-akalan wanita untuk membuat susah pria."Kesal sekali aku."Hingga malam tiba Raymond masih menyimpan rasa kesalnya, dia enggan pulang karena pasti malam ini istrinya akan menyiksanya kembali."Anda tidak pulang Tuan?" tanya David yang masih heran karena Raymond tidak bersiap pulang."Malas pulang."Personal asisten itu mengerutkan alisnya, entah ada masalah apalagi dengan atasannya tersebut."Kalau Nona Rara ngidam malam-malam bagaimana?"Raymond yang dirundung rasa kesal tidak menanggapi pertanyaan David, dia meminta David untuk membooking hotel untuknya.Sesampainya di kamar hotel, David menyiapkan segala keperluan sang Tuan baru setelahnya dia pamit pulang karena tugasnya hari ini selesai sampai disini."Tuan apa ada keperluan lain?" tanyanya meyakinkan Raymond sebelum dia pergi."Nggak ada kamu pulang saja."David berlalu pergi tapi sebelumnya di
Read more
Menjalin Hubungan Baik dengan Rara
Tessa meraung dan meronta tapi pihak kepolisian Internasional tidak melepaskannya, mereka segera membawa Tessa ke bandara.Sebelum mereka pergi, pihak-pihak kepolisian ini berterima kasih kepada kepolisian tanah air karena tidak menyulitkan meraka dalam membawa pulang salah satu warga negara asing.Pesawat telah lepas landas, kini Tessa benar-benar pulang ke negaranya, dia cukup kecewa dengan keluarganya, entah mengapa tidak menggunakan cara baik-baik untuk membawanya pulang, mengapa malah melibatkan interpol.Tanpa Tessa hari-hari Reyhan sangat gelap, untuk pergi ke rumah sakit dia sangat enggan, sepanjang hari dia terus memikirkan bagaimana caranya agar bisa bersatu bersama kekasihnya.Rara yang melihat Reyhan terus murung mulai tidak sanggup menahan rasa ingin tahunya. Waktu itu saat jam makan siang datang, Rara datang ke ruangan Reyhan untuk makan siang bersama."Pak Rey, saya bawakan makanan, ayo makan bersama?" Reyhan yang duduk di hadapannya tidak bergeming, dokter itu masih m
Read more
Sama Halnya Dengan Ibu Kandung
Tiga hari di tanah air membuat Mama Raymond tersentuh, sikap hangat serta perhatian Rara membuat hati keras wanita itu melunak, hingga pagi sekali dia memutuskan untuk kembali. "Kenapa buru-buru ma, baru juga tiga hari." Rara nampak tidak setuju dengan keputusan mama mertua yang ingin kembali secepat ini. "Gak papa sayang, biar saja mama pulang." Rara menatap suaminya dengan ekspresi kesal, sikap Raymond ini bisa membuat sang mama malah ingin cepat-cepat pulang padahal Rara berusaha mencegahnya. Tanpa berkata apa-apa, Mama Raymond dan asistennya keluar, sang asisten menunduk hormat kepada Rara dan Raymond. "Jaga mama ya," teriak Rara. Berita kunjungan mama Raymond terdegar di telinga Mama Rara, wanita paruh baya itu tersenyum devil dia seolah paham tujuan Mama Raymond mengunjungi calon cucunya. "Kamu pikir aku tidak tahu tujuan kamu Nyonya Corner." Setelah Mama Raymond kembali dari tanah air, Mama Rara meminta asistennya untuk menjadwalkan pertemuan dengan besannya tersebut
Read more
Lahiran
Waktu berlalu dengan cepat, kehamilan Rara sudah memasuki bulan ke sembilan yang artinya dia akan segera melahirkan.Semua sudah Raymond dan Rara siapkan mulai kamar bayi, pakaian dan lain-lainnya. Kelahiran sang buah hati sangat mereka tunggu.Untuk jenis kelamin, Rara sengaja meminta Dokter untuk tidak memberitahunya, biar jenis kelamin anaknya menjadi suprise.Pagi itu Rara yang sudah mendapatkan cuti memasak di dapur, dia ingin menyiapkan sarapan untuk Raymond."Nyonya, jangan memasak biar saya saja." Salah satu pelayan meminta Rara agar tidak melakukan apapun."Akan melahirkan harus rajin biar cepat proses lahirannya."Rara tidak menggubris para pelayan dan koki, dia hanya tidak ingin malas, apalagi kini dia sudah cuci jadi tidak ada kegiatan.Semua makanan sudah siap, saat hendak menatanya di meja makan tiba-tiba perut Rara sakit, dia berdiri sambil memegangi perutnya hingga masakan yang dia bawa terjatuh.Semua pelayan segera mendatangi Rara, mereka sangat panik ketika tau jika
Read more
PREV
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status