"Aren, jangan lupa untuk membaca ini setiap malamnya. Ya...!!!", dia menyodorkan sebuah plastik yang berisi sebuah buku. Namun aku merasa seperti sedang ditodong dengan senjata api."Jadi, kenapa kamu menolak permintaannya?", Jiuren sudah mulai menanyakan urusan ku. Ini menandakan, kalau kejadian itu sudah tidak menggangu pikirannya lagi. Aku turut bahagia dan gembira atas kembalinya sosok Jiuren yang dulu."Habisnya, aku tidak bisa. Kalau harus menghabiskan waktu ku bersamanya. Terlebih lagi, kelihatannya keluarganya tidak suka denganku.", aku mulai membuat banyak alasan dari berbagai macam masalah."Kau sudah pernah bertemu dengan keluarga kesatria itu?", Jiuren menanyakan hal yang sudah sewajarnya. Dipertanyakan oleh orang yang tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya. Aku mulai bercerita sedikit tentang kedatangan kesatria malam itu."Jadi, karena itu aku tidak bisa menerima permintaan itu. Selain alasan yang dilontarkan oleh banyak orang. Aku sendiri juga sudah tidak mampu untuk b
Read more