Home / Romansa / Raja yang meludahi mahkotanya / Chapter 11 - Chapter 13

All Chapters of Raja yang meludahi mahkotanya: Chapter 11 - Chapter 13

13 Chapters

11. Setiap orang akan berkembang dengan caranya sendiri.

"Tidak ada yang salah. Dia memang minta padaku untuk dibawakan sate kambing.", Jiuren dengan tegas mengatakan kalau dia memang tidak salah dengar. Itu cukup menjadi kejutan baru bagiku. Karena setahuku, istrinya Jiuren memang tidak suka dengan daging kambing."Jangan bohong! Istrimu minta untuk dibawakan sate kambing. Bukankah itu sesuatu hal yang sangat mustahil?", aku kembali menunjukkan sikap tidak percaya. Kepada apa yang saat ini ada di depan ku. Jiuren langsung tersenyum lebar sambil menepuk pundak ku."Memang seperti itulah seorang wanita. Kamu akan tahu bagaimana rasanya nanti. Kalau kau sudah menikah dengan kesatria itu.", Jiuren kembali mengatakan hal yang bodoh. Dia pikir aku akan menyetujuinya. Jika dia menggodaku seperti itu."Terserah kau saja. Pokoknya aku tidak mau dengar keluhan mu nanti. Kalau ternyata kamu memang salah dengar.", aku mengatakan itu. Agar Jiuren tidak lagi mengungkit masalah ini.Dia juga langsung berdiri dan berj
Read more

12. "Aku harus bisa keluar."

"Tidak ada. Lebih baik anda fokus saja untuk mengistirahatkan diri anda sendiri.", setelah mengatakan itu. Dokter itu pergi meninggalkan aku sendirian di kamar ini. Kesunyian dalam ruangan ini membuat isi kepala ku kosong.Tubuhku yang tiba-tiba terasa lemas segera aku dudukkan ke atas kasur. Habis sudah rencana dan usahaku selama ini untuk menabung uang sebanyak-banyaknya. Semua langsung berakhir hanya untuk satu barang yang ada di kantong plastik itu."Aren.", tiba-tiba aku mendengar suara yang tidak asing memanggil nama ku. Namun begitu aku mencoba untuk mencari sosoknya di sekitar ku. Aku tidak melihatnya sedang berada di tempat ini. Namun suara panggilan itu membuatku mendapatkan suatu ide.Aku segera mencari ponsel ku berada. Aku mencarinya dalam berbagai tas dan tempat yang ada di sekitar ku. Karena aku harus menelpon seseorang yang bisa menolong ku saat ini. Walaupun aku merasa tidak nyaman saat berbicara dengannya. Aku tidak punya waktu banyak untuk memilih-milih solusi saat i
Read more

13. Padahal sudah berusaha.

"Kalau perlu akan aku panggil juga adikmu itu sekarang.", Katira mulai bersikeras untuk ikut campur dalam urusan ku dengan adikku. Entah mengapa aku jadi semakin tidak suka dengan semua yang terjadi saat ini."Tidak usah. Sudah, biarkan saja. Aku ingin sendiri untuk saat ini. Jadi, pulanglah! Aku ingin istirahat sekarang.", memang berat untuk memendam perasaan ini sendiri. Tapi aku harus bisa menguburnya untuk saat ini. Karena aku tidak ingin masalah ini melibatkan lebih banyak orang.Aku berharap dengan sedikit sikap dingin ku itu. Akan membuat kakakku ini, tidak ikut campur lebih jauh lagi. Karena semuanya hanya perlu berjalan seperti biasa. Tidak perlu ada sedikitpun perubahan dalam kondisi kami ini."Kau yakin ingin tetap seperti ini terus?", Katira bukannya pergi meninggalkan ku. Dia justru duduk di kursi yang aku belakangi. Selain itu, dia juga memegang lengan atas ku. Genggaman tangannya menjadi lebih erat. Saat dia menanyai ku dengan pertanyaan itu
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status