"Ngalamun aja." Entah kapan Roni datang, aku sama sekali tidak menyadarinya. "Aku bantu apa?" tanyanya kemudian."Udah kok, nggak banyak." Hanya perlengkapan salat, beberapa pasang alas kaki juga beberapa barang pribadi lainnya yang memang sengaja aku tinggal di kantor."Aku nggak tau, harus senang atau sedih," ucap Roni lagi sambil menarik kursi dan kemudian duduk di depan mejaku."Maren chat katanya ikut sedih," celetukku kemudian."Jangan-jangan kau menari di atas lukaku," lanjutku, Roni tertawa."Kayak lagu dangdut," balasnya kemudian. "Tapi, apapun itu seperti yang aku katakan sebelumnya yang terpenting itu semua demi kebaikan kamu. Yah siapa tau suatu waktu ada hikmah dibalik ini semua.""Amin," timpalku kemudian.Setelah Roni tau apa yang terjadi sebenarnya tempo hari, dia langsung menghubungi dan menanyakan keadaanku. "Tuhan menguji manusia sudah sesuai kemampuannya. Dan aku yakin ini cara Tuhan untuk
Read more