Sabtu harusnya libur, tapi Amira membuat Aya banyak kerjaan. Putri manusia harimau tersebut mulai diajarkan untuk mengurus kebun teh, kebun kopi, juga kebun tebu. Aya jadi tambah banyak kegiatan dan semakin kenal orang lain. Amira juga mulai memberi tahu nama-nama relasi penting dalam menyambung bisnis. Meskipun sebenarnya Aya tidak tertarik sama sekali. Untung ada Saka yang selalu setia menemaninya seperti iklan deodorant, setia setiap saat. “Rasa-rasa pengen cosplay jadi ultraman giga, tsaahh, tsaah, tsaaaah,” ucap Aya di dalam mobil dengan gaya hero sedang menghancurkan monster. Saka menahan senyuman. Kelakuan sang putri yang random sudah tak terhitung selalu membuatnya tertawa. Pengawal utama itu jadi lupa kapan dia bersikap kaku.“Pak Saka, kok, diem aja?” “Karena saya tidak tahu siapa itu ultraman giga?” “Astagaaah, rungokno yo, Pak.” Aya mengangkat tangannya, ingin menjelaskan siapa itu ultraman. Tapi males, dah, percuma aja. “Kenapa diam, Non Aya.” Padahal Saka sudah mema
Read more