Dalam beberapa bulan Amira berubah dari gadis cantik dan periang, menjadi pribadi yang bengis dan tanpa kasihan. Mungkin karena pengaruh bayi manusia harimau yang ia bawa dalam perutnya. Yang tak sampai satu bulan lagi akan dilahirkan ke dunia.“Gilang, kamu yang sabar, ya, sama Amira. Kalau kamu perlu kenaikan gaji tinggal bilang sama saya.” Pak Bondan turut bersuara. “Kenaikan gaji harus melalui persetujuan Amira, Pa. Sebentar lagi juga Papa akan Amira gantikan. Papa, kan, mulai nggak sehat. Mending Papa istirahat,” ucap sang permaisuri tanpa direm lagi. “Amira!” tegur Nyonya Kasih.“Ma, udah, apa yang dibilang Amira itu bener, kok. Papa semakin nggak sehat akhir-akhir ini. Nanti, Nak, setelah kamu melahirkan silakan ambil semua kepempimpinan. Papa cuman ingin di rumah aja main sama cucu. Papa semakin tua.” Pak Bondan menghela napas panjang. Sejak putri semata wayangnya turun dari gunung dan kembali dalam keadaan hamil, kesehatan lelaki itu menurun drastis. Sejak kepulangan Amira
Baca selengkapnya