"Habis dia lucu! Kamu lihat tadi, betapa dia malunya di tertawakan banyak orang."Baru kali ini Nadhira melihat Nathan yang tertawa lepas. Tetapi dia tidak ikut serta menertawakan, Nadhira hanya menggeleng sambil menarik nafas panjang.Mereka kembali fokus pada tamu yang hendak pulang, satu persatu mulai meninggalkan lokasi hingga kini mulai terlihat sepi. Hanya ada kerabat dan keluarga yang turut serta membantu. Sudah tidak ada lagi tamu yang datang dan pergi.Perias menyuruh pasangan pengantin baru untuk beristirahat, melepas semua dandanan Nadhira menggantinya dengan pakaian biasa yang dia kenakan untuk sehari-hari."Alhamdulillah acara kita sudah selesai ya, Sayang! Apa kamu siap untuk nanti malam," tanya Nathan sambil memainkan alisnya.Sungguh tidak Nadhira sangka kalau Nathan bisa merayunya seperti itu, tetapi sepertinya dia masih takut di hadapkan dengan situasi malam pertama."Ehem Nathan, eh, Mas! Aku ...em, aku ..., aku makan dulu, iya aku makan dulu. Perutku lapar sekali,
Read more