Semua Bab Aku Setelah Kau Ceraikan: Bab 121 - Bab 130

173 Bab

Bab. 121. Mulai Aktif Kembali.

Tiga hari berlalu...Dimana Nadhira sudah mulai bekerja seperti biasanya, banyak tugas yang di gantikan oleh Dokter lain selama dia masih di rawat kemaren. Nathan sengaja meminta pada temannya sesama Dokter dari Rumah sakit lain agar Dokter specialis kandungannya bekerja pada dia untuk sementara waktu dan kini Dokter itu sudah kembali Karana Dokter Nadhira mulai aktif."Selamat datang Dokter Nadhira!" ucapan kedua temannya itu membuat dia kaget. Mereka sengaja menyiapkan kejutan untuk menyambut kedatangannya.Mata Nadhira membulat sempurna dengan tangan spontan menutup mulutnya saat sebuah dekorasi kecil-kecilan sengaja mereka buat dalam ruang kerja hingga kini ruangannya penuh dengan bunga warna-warni.Tak perduli jika itu akan menggangu kerjanya yang terpenting sekarang semangat Nadhira jauh lebih penting."Ya Allah, kalian sengaja nyiapin semua ini untukku?""Iya dong, kalau bukan untuk kamu, lalu siapa lagi! Kami senang kamu sudah kembali Nad!""Gimana Nad, apa kamu suka?"Betapa
Baca selengkapnya

Bab. 122. Ada Apa Dengan Sinta.

"Em, Pak, Tante kalau gitu Nadhira balik dulu kerja yah, masih banyak tugas yang harus saja kerjakan sekarang.""Oh, iya kalau begitu kamu hati-hati yah, jangan terlalu capek! Ingat kamu baru sembuh dari sakit, Nak!""Iya Tante, terima kasih untuk makan siangnya. Permisi."Nadhira hanya melirik dan mengangguk sesaat seolah minta izin untuk kembali bekerja pada Nathan, di angguki olehnya sambil menyantap makanan yang baru habis setengah porsi.Wanita itu semakin menjauh dari pandangan mereka tapi entah apa yang membuat Nathan tiba-tiba bangun, mengusap bibir dengan tisu dan segera mengejarnya.Bu Farida dan Pak Atmaja hanya menggeleng melihat sikap anak muda itu."Dokter Nadhira tunggu!"Nadhira spontan menghentikan langkahnya dan menoleh pada orang yang kini berlari menghampirinya."Iya Dok, ada apa?""Em, malam nanti aku mau mengajak kamu untuk makan malam, gimana apa kamu mau?"Jujur dalam hati Nadhira masih enggan menerima ajakan itu, dia sudah tau kalau Nathan bakal mengutarakan i
Baca selengkapnya

Bab. 123. Nasehat Bu Nina.

"Nak, apa kamu tidak mau berumah tangga lagi? Sudah cukup lama kamu menjanda. Fahri aja udah punya anak!"Sambil menyiapkan makan malam, Bu Nina berusaha menasehati putrinya, mereka hanya tinggal berdua serasa sepi. Bu Nina berfikir kalau seandainya Nadhira mempunyai keluarga baru tentu mereka tidak akan kesepian seperti ini. Apalagi usianya semakin kesini semakin tua, siapa yang akan mendampingi putrinya ini jika Bu Nina meninggal nanti. Sebelum pergi Bu Nina ingin melihat Nadhira berumah tangga dengan laki-laki yang tepat, yang bisa membuat dia bahagia."Aku belum siap Mah! Aku masih ingin sendiri. Aku masih trauma dengan rumah tanggaku yang dulu.""Kalau kamu takut, mana ada perubahan! Nak, setiap orang itu berbeda-beda, kamu nggak bisa samakan semua laki-laki seperti Fahri. Cobalah buka sedikit hati kamu buat laki-laki lain. Kalau kamu nggak coba, mana tau seperti apa!"Sambil mengunyah makanan Nadhira terdiam, entah dia sedang memikirkan ucapan mamahnya atau membantahnya dalam h
Baca selengkapnya

Bab. 124. Menjadi Inspirasi.

"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu!""Iya, mau ngomong apa Mas?""Aku, aku ... !"Belum sempat Reyhan bicara sebuah mobil yang sangat dia kenal mulai memasuki halaman rumah. Kedua pasang mata mereka spontan memandang siapa yang baru datang itu.Tenggorokan Reyhan berasa kering seketika saat melihat siapa yang turun dari mobil itu. Nadhira secepatnya bangun dari duduknya dan berlari saat Gio datang bersama anak dan istrinya.Sudah cukup lama Nadhira tak berjumpa dengan Linda dan juga Desta oleh karena itu dia begitu rindu dengan mereka."Ya Allah sayang, kenapa kesini-nya malam-malam seperti ini?"Digendong lah anak kecil itu sambil di cium oleh Aunty-nya."Ya Aunty, kami baru aja pulang berlibur! Rencananya malam ini kita mau nginep disini.""Wah, asik! Aunty jadi ada yang menemani. Ayok masuk! Kita tengok omah di dalam."Kedatangan mereka tentu menggagalkan rencana Reyhan yang kini mendengus kesal di dalam hati. Dia berfikir kenapa momennya mendadak tidak tepat, padahal semula hanya
Baca selengkapnya

Bab. 125. Misi Rahasia.

"Aku tidak boleh berdiam diri seperti ini! Aku harus secepatnya bilang ke Nadhira kalau aku cinta, sebelum di dahului oleh manusia bernama Reyhan itu! Kelihatannya dia juga suka sama Nadhira."Sendirian di dalam kontrakan tak bisa membuat Nathan melupakan sosok wanita yang menjadi pujaan hatinya. Perubahan sikap Bu Farida terhadap Nadhira membuat dia memutuskan untuk kembali pulang ke rumah mengingat di sana hanya ada kedua orang tua dengan sopir dan Asisten rumah tangga.Tapi sebelum itu, Nathan ingin tau bagaimana perasaan Nadhira terhadapnya saat dia mengutarakan perasaannya nanti. Nathan berfikir keras bagaimana caranya mengambil kesempatan bicara dengannya sedangkan di ajak makan malam pun Nadhira menolak."Aha, aku punya ide."Dia segera mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.Anita begitu terkejut saat ponselnya berdering dan tampak sebuah nama Dr. Nathan di layar ponselnya dia bertanya-tanya dalam hati, ada apa Dokter Nathan menelepon.Di geser lah tombol hijau hingga
Baca selengkapnya

Bab. 126. Red Karpet.

"Mau kemana Nadhira dan temannya malam-malam seperti ini. Aku harus mengikutinya, bahaya kalau mereka cuma pergi berdua."Begitu mobil Anita melaju pelan keluar dari halaman rumah Nadhira, mobil Reyhan mengikuti di belakangnya. Dia bermaksud untuk memberikan perlindungan agar Nadhira dan Anita selamat sampai tujuan.Dari jarak yang lumayan jauh, Reyhan mengikuti kemana pun mobil itu berjalan."Loh Nit, kita mau kemana? Rumah Siska bukan arak ke sini Nit!""Kita lewat sini Nad, kebetulan aku juga mau mampir untuk beli sesuatu."Arah yang di tuju Anita sekarang justru berlawanan dengan arah rumah Siska, tetapi dia mencoba percaya saat Anita mengatakan kalau akan membeli sesuatu.Sekitar 10 menit tanpa hentinya mobil itu terus berjalan membuat Nadhira semakin bingung apa yang sebenarnya di cari oleh temannya ini."Ini sebenarnya kita mau kemana sih Nit? Kamu nggak ngerjain aku kan?""Udah kamu ikut aja! Acaranya ada di sana kok!"Dari sini Nadhira murai curiga, jangan-jangan temannya ini
Baca selengkapnya

Bab. 127. Jadian.

"Nadhira! Dokter Nadhira, sejak pertama kali aku melihat dan mengenalmu, aku yakin kalau kamulah wanita yang Allah tunjukan untukku.""Dimalam ini! Di hadapan mereka semua, aku mau mengungkapkan perasaan kalau aku cinta sama kamu! Maukah kamu menikah denganku?"Bucket bunga itu Nathan sodorkan pada Nadhira berharap kalau dia mau menerimanya dengan senang hati.Semua orang yang datang merasa gemas menunggu jawaban dari Nadhira yang sempat terdiam karena ragu.Dia justru menggeleng seperti orang bingung dengan bulir air mata yang mulai menetes dalam diamnya."Tidak! Tidak aku tidak bisa! Aku belum siap untuk itu!"Degh!Ucapan Nadhira spontan membuat semua orang tercengang terutama Bu Farida dan Pak Atmaja yang sudah berharap banyak darinya.Sedang Nathan hanya bisa menghela nafas panjang lalu menghembuskannya secara kasar, sedikit banyaknya dia sudah menduga kalau inilah yang bakal terjadi, tetapi dia tidak akan menyerah sampai Nadhira mengucapkan iya.Di tempat yang berbeda seseorang
Baca selengkapnya

Bab. 128. Takut Kehilangan.

Suasana sudah terlihat sepi, satu persatu tamu undangan sudah mulai pulang hingga tingga ke dua keluarga saja yang tersisa."Apa sekarang kita boleh pulang? Lihat! Desta sepertinya sudah mengantuk, dia sudah mulai rewel!"Kehangatan mereka begitu terasa oleh kedua keluarga yang saling rukun menghargai satu sama lain. Dua orang yang baru saja jadian kini duduk berdampingan di sebuah meja makan yang sangat besar sengaja Pak Atmaja pesankan khusus untuk keluarga mereka.Di sela-sela makan malamnya Gio bicara demikian yang membuat tawa semuanya."Silahkan, silahkan Mas, biar nanti Nadhira pulang denganku saja." pekik Nathan sambil menoleh sesaat pada Nadhira yang sempat meliriknya."Ok, ya sudah, Mamah ayok kita pulang! Biarkan mereka bersenang-senang sekarang!"Keluarga Nadhira pulang setelah berpamitan dengan keluarga Nathan, kini Pak Atmaja dan Bu Farida yang menyusul untuk pulang. Nathan dan Nadhira tak mau cuma berdua saja di tempat itu maka mereka mengikuti di belakang orang tuanya
Baca selengkapnya

Bab. 129. Apa Yang Mau Dimas Lakukan.

Kring!Kring!Di meja kerja Fahri tiba-tiba saja telepon berdering, Fahri mengira itu dari salah satu kolega bisnisnya, dengan penuh semangat dia mengangkatnya. Akan tetapi justru suara memakinya begitu keras di telepon yang membuat moodnya hancur seketika."Iya halo!""Fahri kamu gimana sih! Kenapa tender Pak Rusti bisa lolos! Harusnya kamu Pepet dia, kamu presentase yang bagus supaya tender itu jatuh ke tanganmu!""Em, itu Pah, Salsa meminta untuk dia aja yang berangkat meeting dengannya, aku nggak tau bagaimana mereka di sana Pah!"Tangan Fahri bergetar saat mendapat ocehan dari papah mertuanya. Dia tak segan bicara kasar dengan siapa saja yang menurutnya salah dan merugikan perusahaanya termasuk dengan menantunya sendiri."Apa, jadi kamu sengaja memanfaatkan Salsa untuk meeting? Seharusnya kamu larang dia! Kamu tau kalau itu proyek penting! Aku sudah mengimpikannya sejak dulu!""Kalau begini terus perusahaanku bisa gulung tikar gara-gara kamu yang tak becus bekerja!"Pak Baskara t
Baca selengkapnya

Bab. 130. Memasukkan Buaya Ke Sarangnya.

"Sayang, sedang apa kamu di sini?""Eh sayang, perkenalkan dia teman baruku, namanya Dimas! Dia punya pengalaman kerja yang sangat luar biasa. Rencananya aku mau ngajak dia kerja di kantor kita, gimana menurut Kamu?""Hah, apa? Fah kamu jangan main-main deh!""Loh, memangnya kenapa? Bukannya itu bagus! Dari pada kita harus cari kolega bisnis sendiri mending kita percayakan pada Dimas untuk menggaet klien kita. Bagus kan?"Sebelum Salsa keluar, Dimas sempat menceritakan pengalam kerjanya di kantor yang membuat Fahri terkesan yang merasa cocok. Pria matre itu diam-diam tersenyum saat Fahri mengatakan akan mengajaknya bekerja dalam satu kantor pada Salsa yang jelas membuat dia khawatir.Diam-diam Salsa membalas lirikan itu dengan wajah yang tak bersahabat, sebisa mungkin dia akan mencegah apa yang Fahri katakan tadi."Tapi kan kamu baru mengenal dia Fah, mana mungkin dengan mudahnya kamu mengajak dia untuk kerja di sini? Bisa saja dia seorang buronan, atau ... !""Sayang, pokoknya kamu n
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
18
DMCA.com Protection Status