Semua Bab Aku Setelah Kau Ceraikan: Bab 101 - Bab 110

173 Bab

Bab. 101. Hampir Ketahuan.

"Apaan sih! Iya iya nanti aku transfer! Tapi ingat ini untuk yang terakhir kalinya. Sesudah itu kamu harus pergi dari kehidupanku untuk selamanya."Dimas hanya tersenyum puas saat Salsa mengatakan itu sambil berlalu masuk ke dalam rumah. Sambil berjalan dia membuka M-banking di ponselnya.Dalam sekejap uang 10 Jt berhasil pindah ke rekening milik Dimas. Laki-laki itu tertawa lepas saat bunyi notifikasi masuk dan ternyata bunyi saldo yang masuk."Aku tau kau akan memberi uang ini sayang! Enak juga mengenal wanita bodoh sepertimu!" gumamnya sambil tertawa lepas, masih di halaman rumah Salsa.Setelah mendapatkan uang itu, Dimas bergegas untuk pergi, sementara Salsa di dalam ketar ketir dengan apa yang selama ini dia perbuat. Dia terpaksa mengorbankan suaminya agar Dimas tutup mulut.Sedang papahnya sudah mulai curiga, Salsa sangat mengenal bagaimana watak papahnya dia tidak akan tinggal diam walau perusahaan itu sudah dia wariskan pada anaknya jika memang perusahaan itu sedang dalam masa
Baca selengkapnya

Bab. 102. Terkejut.

"Makasih yah, kamu sudah menemani aku sampai saat ini. Kalau begitu kita pulang sekarang."Nathan mengantar Nadhira untuk mengambil mobilnya yang masih terparkir di taman cukup lama mereka berada di kafe sampai mood Nathan kembali membaik.Wanita muslimah itu berhasil membuat si kulkas dingin menjadi tertawa."Sama-sama Dokter, ayok kita pulang sekarang."Mobil mereka melaju pelan dengan posisi Nathan mengikuti di belakang untuk mengawal Nadhira memastikan kalau wanita ini selamat sampai tujuan.Sesampainya di rumah, Nathan yang lebih dulu sampai di rumahnya masuk me dalam begitu juga dengan Nadhira akan tetapi dia berhenti turun saat melihat kakaknya sedang mengobrol dengan seseorang di depan rumah yang tak lain adalah Reyhan teman lamanya.Entah apa yang mereka bicarakan angan Gio menunjuk seakan mengatakan kalau Nadhira sudah pulang."Selamat malam kak! Kakak kok ada di sini? Nanti kak Linda cariin gimana?""Aman Dek, kakak ipar kamu jam segini udah tertidur lelap. Kamu sendiri hab
Baca selengkapnya

Bab.103. Terserah Kalian Saja!.

"Bagaimana ini Tante, kita gagal membujuk Nathan untuk pulang, lalu apa rencana Tante selanjutnya?" Sambil merengek Evelyn bergelayut manja di lengan Bu Farida. Mereka duduk di ruang tengah depan televisi. Pak Atmaja yang sudah duduk lebih dulu melirik kan matanya di balik koran yang sedang dia baca.Tanpa bisa berfikir panjang Bu Farida hanya duduk sambil mengusap keningnya yang terasa pusing.Bagaimana mungkin mamahnya sendiri gagal menyuruh dia untuk pulang, sedikit banyaknya Bu Farida tau kalau putranya itu memang sedikit keras kepala."Tante juga bingung Eve, bagaimana cara Nathan supaya mau bertunangan dengan kamu."Suasana hening seketika, mereka bertiga sibuk dengan pikirannya masing-masing."Kan sudah Papah katakan! Lebih baik kalian batalkan saja perjodohan ini. Dan kamu Eve, kamu bisa berteman dengan Nathan sama seperti kalian waktu kecil!"Gadis itu mengerucutkan bibirnya sebal, karena saran dari Pak Atmaja tidak sesuai dengan keinginannya. Dia berfikir kenapa Pak Atmaja
Baca selengkapnya

Bab. 104. Hanya Mengaku Saja.

"Sudah, jangan banyak bicara! Pokonya saya ikut saja kemana Anda pergi. Kebetulan hari ini saya tidak ada kerjaan di rumah.""Ya udah lah, terserah Dokter saja."Di ikuti Nathan membuat gerak Nadhira merasa tidak bebas, seperti ada yang sedang mengawasi padahal Nathan sendiri tak mau melarang apa yang akan di lakukan oleh Dokter wanita itu.Mereka berhenti di sebuah toko buku. Semula bukan tempat ini yang menjadi tujuan utama Nadhira, dia hanya mau berbelanja harian tetapi laki-laki itu minta ikut oleh karena itu terpaksa dia mengalihkan tujuannya ke toko buku.Sesampainya di sana pun Nadhira bingung apa yang mau di beli, karena dia sendiri tidak terlalu suka dengan buku."Kamu pilih-pilih saja! Aku tunggu di sini."Nathan duduk di sebuah kursi sambil memainkan ponselnya menunggu Nadhira yang bingung mau beli buku yang mana.Tanpa sadar dia memilih dua buku, satu buku masakan dan buku lagi cerita yang berjudul Hijrah Dalam Cinta, dua buku itu dia bawa ke kasir untuk di bayar.Nathan s
Baca selengkapnya

Bab. 105. Mencoba Meyakinkan.

"Nad, Nad tunggu, dengar dulu aku mau bicara!"Di Rumah sakit Nathan mengejar Nadhira yang baru sampai. Dia sengaja berangkat lebih awal agar punya waktu bicara sebelum Nadhira melakukan tugasnya.Dia tak perduli jika banyak Dokter lain yang memperhatikan yang dia inginkan saat ini hanyalah Nadhira bisa mengerti. Baru saja Nathan merasakan warni nya hidup semenjak dekat dengan wanita itu dan kini harus jauh kembali seakan dia tidak mampu untuk itu."Iya, ada apa Dokter?"Kalau hanya masalah pekerjaan mungkin Nadhira mau mendengarkan dia tetapi jika memang soal apa hubungannya dengan Evelyn dia nggak mau terlalu banyak ikut campur.Hidupnya sudah cukup rumit, di saat kebebasan dia, Nadhira tak mau terbebani dengan hal yang menurutnya tidak penting."Saya mau bicara dengan anda! Duduk sebentar."Maka Nadhira menurut untuk duduk, memberi Nathan sedikit waktu untuk bicara."Saya mau minta maaf," ucap Nathan dengan tatapan sendunya."Maaf? Untuk apa?""Mungkin kemaren Evelyn tidak sopan te
Baca selengkapnya

Bab. 106. Kekeh.

"Eh, Tante apa kabar? Mari silahkan duduk Tante!"Anita dan Siska mundur seketika karena merasa ada sesuatu yang tidak beres di lihat dari wajah Bu Farida.Mereka bertanya-tanya dalam hati, ada apa? Pasalnya Nadhira nggak pernah cerita tentang dia.Apakah kedatanganya kesini ada hubungannya dengan Dokter Nathan, lalu ada apa dengan Dokter itu.Banyak sekali pertanyaan menaungi otak ke dua perawat yang kini saling senggol di ruang periksa."Tidak perlu! Saya mau bicara dengan anda! Tolong jauhi anak saya Nathan! Saya mengira kalau anda orang baik! Tapi ternyata anda sengaja memanfaatkan anak saya supaya dekat dengan anda. Betul kan?"Mereka bertiga tercengang dengan ucapan Bu Farida terutama Anita dan Siska karena mereka tau kalau Nadhira bukan sosok yang seperti itu. Jangankan untuk memperalat, untuk dekat dengan laki-laki saja rasanya Nadhira kapok.Kenapa Bu Farida bicara yang tidak dia tau yang sesungguhnya, hanya bermodal cerita karangan dari Evelyn lantas dia menganggap wanita ya
Baca selengkapnya

Bab. 107. Dicoret Dari Daftar Waris.

"Kalau kamu kekeh dengan keinginan kamu, Jagan salahkan mamah kalau mamah hapus kamu dari daftar warisan papah!"Degh!Bagaikan terjatuh dari atas gedung bertingkat, ucapan itu begitu mengejutkan untuk Nathan, bagaimana bisa mamahnya yang selama ini dia kenal sebagai wanita yang lembut bisa mengatakan seperti itu pada putra semata wayangnya.Bu Farida mengatakan itu dengan dada bergemuruh sangat kesal pada Nathan yang begitu keras kepala.Dia berharap dengan ancaman itu Nathan mau menurut tetapi apa yang terjadi justru semakin membuatnya yakin kalau mamahnya kini menjadi wanita yang sangat egois, dia mementingkan dirinya sendiri tanpa mengetahui bagaimana perasaan Nathan saat ini."Kenapa Mamah bicara seperti itu? Kalau itu memang maunya mamah, ok silahkan! Kalau pun Mamah meminta aku untuk meninggalkan rumah sakit ini, akan aku lakukan agar Mamah puas!""Mamah tidak mengatakan seperti itu! Mamah cuma mau kamu pulang dan nurut untuk bertunangan dengan Evelyn!""Mamah beri waktu kamu s
Baca selengkapnya

Bab. 108. Operasi Sesar.

"Fah, kamu kenapa? Kenapa terlihat pusing sekali hari ini?"Sepulang dari kantor Fahri terlihat begitu suram, setelah mendapat tekanan dari mertuanya dia begitu kerja keras mencari tau siapa koruptor di kantornya.Tetapi sampai sekarang ini usaha itu terasa sia-sia karena belum ketemu siapa pelakunya. Pencuri itu terlihat begitu lihai dalam melakukan aksi itu.Sedang papahnya pasti akan kembali mendatangi dia lagi untuk menanyakan masalah itu.Fahri bingung jawaban apa yang akan dia berikan pada mertuanya itu."Aku belum menemukan siapa koruptor di kantor! Aku nggak enak sama Papah kamu! Papah kamu mengira kalau aku nggak becus kerja!"Tanpa Fahri ketahui Salsa menyembunyikan senyumnya saat dia menoleh ke samping. "Kalau belum ketemu ya sudah! Kamu nggak usah terlalu memikirkan soal itu Fah, biar nanti aku yang bicara sama Papah!"Tetap saja sebagai imam dan kepala rumah tangga mana mungkin Fahri melemparkan tanggung jawabnya pada istrinya."Aku tetap akan cari tau siapa pelakunya, s
Baca selengkapnya

Bab. 109. Penyesalan Bu Sita.

"Fah, mana bayi kamu, kenapa tidak kunjung di bawa kemari?""Mungkin besok Mah, ya kan mamah tau kalau ini sudah larut malam?"Bu Sita mengangguk tapi batinnya menolak ucapan dari Fahri, dengan rasa penasaran, diam-diam dia keluar menemui Nadhira yang sedang beristirahat bersama Dokter Nathan dan para suster.Semula mereka bercanda di sela-sela waktu istirahatnya tetapi seketika terdiam saat melihat Bu Sita yang sudah berdiri di ambang pintu."Dok!" ujar Suster sambil melirikkan matanya pada Bu Sita.Semua pasang mata pun menoleh pada orang yang Suster itu tunjuk, begitu juga dengan Nadhira, dia segera bangun dari duduknya dan menghampiri Bu Sita."Ibu, ya Allah apa kabar ibu, maaf kalau Nadhira tadi kurang menghiraukan ibu. Tapi keadaan Salsa jauh lebih penting.""Nggak apa-apa Nak, Mamah tau itu."Panggilan yang semula Mamah kini berubah menjadi ibu, tapi tak membuat Bu Sita mengubah panggilannya menjadi ibu, dia tetap saja menyebutnya dengan sebutan Mamah pada Nadhira.Tak lupa Nad
Baca selengkapnya

Bab. 110. Kecelakaan.

"Kamu pasti ngiri sama aku kan Nadhira? Lihat! Aku dan Fahri sudah punya anak, sedangkan kamu laku aja belum!"Nadhira hanya tersenyum sambil menarik nafas panjang, meladeni omongan Salsa juga rasanya percuma. Bukannya bilang terima kasih dia justru mengejek Nadhira bahkan mengatakan kalau Dokter wanita itu tidak laku.Kalau saja Nadhira tidak datang di malam hari siapa yang akan membantunya melahirkan bayi itu. Salsa bak manis sepah di buang, begitu dia dan bayinya selamat dia tidak ingat siapa yang menolongnya."Huzh! Kamu tidak boleh bicara seperti itu Salsa! Nadhira udah bela-belain datang buat menyelamatkan kamu! Seharusnya kamu berterima kasih sama dia!" ucap Bu Sita sambil menggendong bayi yang sudah di keluarkan dari inkubator."Oh bagus! Jadi sekarang ibu belain dia. Belain mantan menantunya!""Ya nggak gitu juga Salsa! Ibu cuma ... !""Sudah! Selamat ya Salsa, Mas Fahri selamat. Akhirnya kamu menjadi seorang Ayah! Sekarang kalian bisa mengurus formulir dan kepulangan, saya p
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
18
DMCA.com Protection Status