Home / Pernikahan / Aku Setelah Kau Ceraikan / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Aku Setelah Kau Ceraikan: Chapter 91 - Chapter 100

173 Chapters

Bab. 91. Salah Paham.

"Selamat siang. Aku periksa dulu yah."Sekitar pukul 2 siang Nadhira dan kedua perawat itu mendatangi kamar VIP dimana Salsa masih di rawat.Fahri yang sedang menggenggam tangan istrinya seketika melepaskan saat tau kalau Nadhira datang. Dia terlihat salah tingkah sedang Nadhira pura-pura tidak melihat.Padahal jika melihat pun tidak jadi masalah karena memang itu sudah bukan urusannya.Wajah Salsa sudah terlihat segar seperti sudah tidak ada rasa sakit yang kemaren muncul pada kandungannya.Dia terlihat benar-benar sudah sehat seperti sedia kala."Heh kenapa muka kamu? Kamu pasti habis di labrak sama istri orang gara-gara mendekati suami orang bukan?"Malas rasanya menanggapi omongan yang tidak masuk akal itu, Nadhira hanya menggeleng sedang kedua temannya itu terlihat gemeretak tetapi tangan Nadhira menahan mereka agar tidak bersuara.Merasa tidak ada perlawanan dari Nadhira membuat Salsa bangga, dia serasa menang setelah berhasil menghinanya."Kondisi kamu sekarang sudah baik-baik
Read more

Bab. 92. Pertama Kali Memanggil Nama.

"Maaf Dokter Nathan, sebenarnya bukan Reyhan pelakunya! Dia justru mengembalikan dompet milik saya. Lihat ini."Nathan terperangah dengan ucapan Nadhira, ternyata dia salah menduga, orang yang dia anggap preman jahat ternyata justru memiliki niat yang baik.Dia hanya melihat dari penampilan Reyhan yang urakan cenderung preman oleh karena itu dia mengira kalau Reyhan bakal mengganggu Nadhira.Dia menyesal karena berhasil memukulnya. Seharusnya dia tanya, atau cari tau dulu siapa laki-laki yang mengobrol dengan Nadhira itu.Siapa pun dia sebenarnya juga bukan urusan dia selama Nadhira terlihat baik-baik saja.Tetapi entah mengapa Nathan tak bisa mengontrol emosinya sehingga datang-datang main pukul saja."Jadi bukan dia yang membegal anda tadi pagi?"Nadhira menggeleng di sertai sedikit senyuman yang membuat Nathan merasa malu."Sial! Aku minta maaf. Aku kira dia mau mengganggumu.""Lagu pula kenapa kalau dia menggangguku Dok? Apa Dokter akan semarah ini sama dia?""Aku cuma tidak mau a
Read more

Bab. 93. Lebih Dulu Mengenal.

"Astaga, wajah kamu kenapa Nak? Kenapa biru memar seperti ini?"Sudah Nadhira duga kalau Mamahnya bakal sepanik ini dan benar saja. Belum juga masuk ke rumah, dia sudah di berondong banyak pertanyaan yang membuat kepala dia terasa pusing.Kekhawatiran orang tua memang tidak ada batasnya apalagi melihat kondisi putrinya seperti ini tentu tak membuat Bu Nina diam saja."Nggak apa-apa Mah, Nadhira baik-baik saja. Ini hanya luka kecil Mamah nggak perlu khawatir.""Nggak apa-apa gimana? Wajah kamu sampai memar gitu! Apa yang terjadi sama kamu Nak?"Dari pada melihat Mamahnya terus khawatir karena belum mendapatkan jawaban darinya, maka mau tidak mau Nadhira menceritakan semuanya pada mamahnya."Ya Allah, untung saja kamu tidak apa-apa Nak, awas saja kalau perampok itu ketemu Mamah, Mamah akan habisi dia!"Padahal itu tidak mungkin, mana mungkin orang setua Bu Nina bisa melawan dua perampok itu. Mustahil baginya."Iya Mah sudah! Yang terpenting Nadhira baik-baik saja. Untung ada orang baik
Read more

Bab. 94. Nasi Goreng Keberuntungan.

"Reyhan! Rey ini kamu Reyhan?" Laki-laki itu spontan menoleh pada orang yang memanggil namanya."Gi. Kamu ada di sini? Ya Tuhan ternyata ini kamu!"Rupanya Gio sudah mengenal Reyhan lebih dulu. Mata Nadhira membelalak sempurna saat orang yang kakaknya panggil ternyata orang yang menolongnya kemaren. Pas Reyhan menoleh pada wanita yang duduk di samping Gio ternyata wanita ini yang dia tolong tadi pagi.Reyhan mengira kalau wanita ini adalah istrinya Gio.Sungguh tidak meraka sangka sebelumnya kalau bakal bertemu lagi di sini."Sialan! dari mana saja kamu Gi? Lama kamu tidak kelihatan?""Aku tinggal dengan istri dan anakku di kampung sebelah! Kamu sendiri dari mana aja?""Aku nggak kemana-mana! Aku ada di rumah. Ya kan kamu tau sendiri apa pekerjaanku Gi. Oiya apakah ini istri kamu?" ujar Reyhan sambil tangannya menunjuk ke arah Nadhira yang membuat Gio tertawa lepas."Astagfirullah, jadi kamu belum kenal dia? Dia ini Nadhira, adikku!""Adikmu? Adikmu yang mana? Oh adikmu yang suka pip
Read more

Bab.95. Gadis Manja Menyebalkan.

"Jadi Salsa sudah boleh pulang Fah? Apa dia sudah sembuh total dari penyakitnya?""Enak saja penyakit! Aku tuh nggak penyakitan Ibu. Buktinya sekarang aku baik-baik aja!""Nadhira mengatakan kalau Salsa sudah boleh pulang Mah, tidak ada yang perlu di khawatirkan padanya."Fahri berusaha menghargai perasaan Bu Sita."Nadhira?" gumam Bu Sita lirih. Dia teringat dengan menantu yang pernah di sia-siakan dan sekarang wanita itu justru membantu menantunya yang sekarang.Sedikit lupa Bu Sita kalau Nadhira adalah seorang Dokter yang bekerja di Rumah sakit paling dekat dengan rumahnya.Dan setelah Fahri menyebut namanya, dia mendadak teringat kalau Nadhira memang bekerja di sana."Jadi Nadhira yang menangani kamu?""Iya! Kalau memang iya kenapa?""Hush!" sentak Fahri pada Salsa yang terus mengomel dengan nada sebal pada Mamahnya.Sebagai seorang anak tentu dia tidak terima istrinya kasar terhadap Mamahnya tetapi dia juga tidak berani memarahi yang kemungkinan membuat Salsa kesal. Karena jika i
Read more

Bab. 96. Keceplosan.

"Dokter Nadhira tunggu!"Pagi-pagi hari Nathan mencegat Nadhira sebelum berangkat ke Rumah sakit, Nadhira terpaksa menghentikan langkahnya saat Dokter muda itu mengejar. Entah apa yang mau di katakan bukankah bisa di bicarakan nanti saja di sana.Tapi Nadhira tetap berhenti untuk menghargai perasaan atasannya itu."Iya Dokter Nathan, ada apa?""Em, anu ... !"Belum sempat Nathan berbicara, dari arah lain Reyhan datang dengan lagaknya yang seperti preman, sebatang lidi korek api dia mainkan di dalam mulutnya.Melihat mereka yang sedang berdua tak lantas membuat Reyhan merasa canggung, dia justru menghampiri dan mengajak ngobrol Nadhira tanpa memandang perasaan siapa yang sedang bersamanya.Dia berharap kalau Nadhira merespon omongannya dan mengacuhkan pria yang ada di hadapannya saat ini. Akan tetapi apa yang ada di dalam otaknya tak seperti pada kenyataannya."Selamat pagi Dokter cantik. Mau berangkat yah? Mari biar aku temani." ujar Reyhan sambil melirik ngeledek pada Nathan.Melihat
Read more

Bab. 97. Cemburu Tak Jelas.

"Eh, Nad kamu belum bercerita sama kita siapa Mas Reyhan itu. Gimana orangnya, ganteng nggak?"Siang hari di kantin Rumah sakit Siska yang statusnya masih jomblo sangat antusias dengan nama yang sempat di sebut oleh Nadhira, merasa belum mendapatkan jawaban dia menanyakan kembali siapa Reyhan itu.Kenapa nama itu membuat dia penasaran pasalnya Reyhan salah satu nama yang masuk dalam kategori pria terfavorit untuknya.Siska berfikir jika laki-laki itu bernama Reyhan pasti orangnya cakep, baik dan tentu perhatian tanpa dia melihat bagaimana sosok aslinya."Cie Siska penasaran tuh Nad! Mending kamu beri tahu aja siapa tuh si Reyhan, mungkin nanti dia jadi jodohnya Siska, bener nggak Sis?""Tepat! Itu maksud aku Nit! Kamu memang pintar!"Nadhira hanya mengenal nafas kasar dia menyesal kenapa harus menyebut nama yang membuat mereka jadi kepo setengah mati.Untuk membahas soal laki-laki rasanya malas untuk Nadhira mengingat statusnya yang sudah bukan gadis lagi. Sementara kedua temannya itu
Read more

Bab. 98. Skenario Tuhan.

Tok!Tok!"Masuk."Begitu pintu di buka, reaksi wajah Nathan menjadi malas seketika saat tau siapa yang datang.Dia mengira kalau Suster atau Dokter yang datang membutuhkan sesuatu darinya dan ternyata tamu itu membuat dia malas."Mamah.""Nathan mamah mau bicara sama kamu!"Bu Farida datang dengan Evelyn yang terlihat begitu manjanya dengan wanita paruh baya itu.Dia sengaja ikut agar mendengar sendiri bagaimana Bu Farida membujuk putranya untuk pulang. Yang Evelyn takutkan kalau Bu Farida termakan omongan Pak Atmaja yang menyuruh untuk membatalkan perjodohan dengan Nathan."Kamu kenapa lari-larian seperti ini? Dewasalah sedikit Nathan, ingat kalau lari itu tidak akan menyelesaikan masalah!""Mamah minta kamu pulang ke rumah, kamu nggak bisa meninggalkan Papah dan Mamah seperti ini!"Pemuda itu hanya diam saat Bu Farida terus saja bersuara. Padahal di lubuk hatinya gemeretak ingin bicara banyak hal tetapi Nathan tahan mengingat dia sedang bicara dengan siapa.Tidak pantas jika dia bi
Read more

Bab. 99. Berteriaklah Maka Kamu Merasa Lega.

"Tunggu!""Maksud Dokter?"Nadhira berhenti sesaat menunggu apa yang mau di sampaikan oleh Nathan tetapi pemuda itu tak juga bicara.Ternyata Nathan menunggu Dokter wanita itu membalikkan badan menghadapnya."Temani aku di sini."Degh!"Te-temani Dokter? Maksudnya?""Iya temani aku mengobrol di sini! Aku sedang butuh teman untuk ngobrol."Nadhira merasa atasannya itu semakin aneh tetapi sebagai bawahan tentu Nadhira tak berani melanggar perintahnya oleh karena itu dia kembali duduk seperti semula."Sebenarnya apa yang sedang Dokter pikirkan saat ini? Cerita saja, siapa tau saya bisa membantu?" tanya Nadhira penasaran.Kenapa begitu sulit Nathan bercerita mungkin dengan bercerita, Nadhira tau dan bagaimana cara membantunya.Tapi dia lebih memilih untuk diam menyimpan semuanya sendirian."Tidak ada! Aku hanya butuh teman untuk saat ini.""Baiklah, aku temani Dokter! Tapi izinkan aku untuk menghubungi Mamah. Aku takut Mamah khawatir kalau aku tak jua pulang."Nathan hanya mengangguk meng
Read more

Bab. 100. Sengketa Uang Perusahaan.

"Fahri, Fahri kamu dimana?"Pagi-pagi Pak Baskara datang ke rumah sambil marah-marah memanggil Fahri begitu kencangnya hingga seisi rumah berhamburan keluar dari dalam kamar, Bu Sita, Salsa yang keluar sambil mengusap perutnya yang mulai membuncit.Fahri keluar menyusul saat semuanya sudah berkumpul menyambut kedatangannya kini."Papah, ada apa papah pagi-pagi datang kesini? Marah-marah lagi!""Mana suami kamu, panggil dia sekarang! Fahri kamu dimana, keluar kamu."Suara itu terdengar mengerikan oleh Bu Sita yang semakin terlihat tua. Dia takut putranya di apa-apakan oleh besannya ini.Padahal sepertinya Fahri tidak melakukan apa-apa pada Salsa tapi kenapa Pak Baskara datang marah-marah."Em, maaf Pak Baskara, ada apa yah? Apa yang terjadi sama anak saya Fahri?"Namun sepertinya pria tua yang masih kelihatan gagah itu acuh dengan pertanyaan Bu Sita, dia kekeh menunggu Fahri yang kini mulai terlihat batang hidungnya.Merasa seseorang memanggil namanya dia menuruni tangga rumah masih de
Read more
PREV
1
...
89101112
...
18
DMCA.com Protection Status