Semua Bab Aku Setelah Kau Ceraikan: Bab 131 - Bab 140

173 Bab

Bab. 131. Kembali Ke Rumah Orang Tua.

Melihat Nathan yang sibuk sendiri berkemas untuk pindah ke rumah orang tuanya mana mungkin Nadhira diam begitu saja.Dia yang semula hendak berangkat ke Rumah sakit lalu menyempatkan diri untuk menghampiri berniat untuk membantunya.Jelas saja Nathan merasa senang karena di datangi oleh wanita yang dia cinta, dia semakin bersemangat memasukkan barang bawaannya ke dalam bagasi mobil."Jadi pagi ini Dokter kembali ke sana?"Entah mengapa pertanyaan Nadhira terdengar berat jika harus berjauhan dengan pria itu."Iya, tapi aku akan sering-sering ke sini untuk temui kamu, dan juga mamah kamu.""Kamu sendiri kenapa jam segini belum berangkat? Apa kamu tidak takut dapat peringatan dari si pemilik Medical Center?"Padahal Nathan lagi membicarakan dirinya sendiri yang pernah memperingatkan Nadhira dulu, omongannya spontan membuat mereka berdua tertawa."Aku baru saja mau berangkat! Tapi lihat Dokter berkemas, aku mampir dulu sebentar.""Ya sudah, kalau begitu lebih baik kamu berangkat denganku
Baca selengkapnya

Bab. 132. Maura Kecelakaan.

"Tunangan? Untuk apa tunangan! Dokter Nathan bukan pria pertama dalam hidupku, dulu aku pernah merasakan bagaimana rasanya bertunangan jadi untuk apa di lakukan lagi?""Maksud kamu? Jadi kamu mau langsung menikah saja dengan dia gitu?"Nadhira tersenyum pilu sambil mengangguk pelan. Tanpa harus di jelaskan Anita tau apa yang dia maksudkan."Ide yang bagus Nad, jadi nggak perlu menunggu lama kamu akan menyandang sebagai Nyonya Adipraja nanti," ujar Anita sambil bercanda yang spontan mengundang tawa mereka."Udah ah, yuk mulai kerja. Bercanda mulu!"*****Di tempat lain Bu Sita sudah menduga sebelumnya saat dia membuatkan ramuan untuk Salsa, dia meninggalkan Maura sendirian di dalam kamar. Di usianya yang sedang aktif membuat wanita paruh baya itu terlihat cemas dan ternyata apa yang dia khawatirkan kini menjadi kenyataan.Suara benturan dan tangis keras dari dalam kamar terdengar sampai ke dapur. Ramuan yang semula belum jadi terpaksa Bu sita tinggalkan untuk melihat kondisi cucunya. B
Baca selengkapnya

Bab. 133. Donor Darah Untuk Maura.

"Sa, kamu ..., bukankah darah kamu sama dengan Maura B-? Kamu aja yang donorkan darah untuk Maura," pinta Fahri cemas."Aku? Nggak ah! Aku nggak mau. Kamu mau aku kelihatan pucat setelah mendonorkan darah untuk dia Fah?""Ya Allah Sa! Kamu turunkan egomu sebentar saja, kasihan Maura di dalam! Dia sedang berjuang untuk hidup!""Nggak! Pokoknya aku nggak mau. Aku sudah cukup mengeluarkan banyak darah saat melahirkan dia dan sekarang aku nggak mau!"Masih saja wanita itu mementingkan egonya sendiri, di situasi seperti sekarang ini pun Salsa tak kasihan pada anak kandungnya sendiri.Bu Sita dan Nadhira semakin pusing mendengar perdebatan suami istri itu. Keduanya tidak ada satu pun yang mau mengalah, sama-sama bicara dengan nada tinggi sambil menunjuk-nunjuk ke arah wajahnya."Jangan egois kamu Sa! Kalau saja darahku cocok aku pasti akan donorkan untuk Maura sekarang, ayok dong Sa!""Nggak! Pokoknya kalau aku bilang nggak ya nggak! Kamu kok maksa gitu sih Fahri?""Kamu!"Ucapan Salsa sema
Baca selengkapnya

Bab. 134. Nggak Tau Diri.

"Eits, kamu mau ngapain? Udah baringan aja dulu.""Bangun! Aku bosan tiduran terus. Aku harus mulai kerja! Siska dan Anita sudah menunggu di sana."Ingin rasanya Nathan membantu Nadhira untuk bangun tetapi dia tau kalau wanita ini pasti menolak kalau dia sentuh, Nathan hanya bisa bicara cukup keras agar Nadhira mau mendengarkan tetapi dia rasa keadaannya sudah membaik jadi Nadhira putuskan untuk bangun.Di kondisinya yang masih pucat masih saja memikirkan soal pekerjaan dan tanggung jawabnya terhadap pasien yang dia tangani."Eh, nggak! Hari ini kamu nggak bole kerja! Kamu harus banyak istirahat. Sekarang aku antar kamu pulang saja, ayok.""Tapi Nathan, aku nggak bisa pulang begitu saja! Sudah banyak yang menunggu aku di sana. Percayalah kalau aku akan baik-baik saja."Tidak mau di katakan sebagai kekasih over protektif Nathan tak bisa membantah keputusan Nadhira tetapi dia juga tidak membiarkan wanita itu bekerja terlalu full hari ini karena bisa berpengaruh dengan kesehatannya.Seme
Baca selengkapnya

Bab. 135. Bertemu Teman Lama.

"Sayang, nanti malam aku datang ke rumahmu! Aku mau mengajakmu makan malam di luar!"Di dalam mobil dalam perjalanan pulang Nathan mengatakan itu, satu kali mendapat penolakan dari Nadhira tak juga membuat Nathan menyerah, dia kembali mengajak makan malam yang kemungkinan besar akan mendapat penolakan kembali tetapi rasanya tidak puas jika belum mencoba."Makan malam? Makan malam di mana?""Mas, aku nggak enak ninggalin mamah sendirian di rumah.""Kalau begitu aku ajak sekalian mamah kamu untuk makan malam dengan kita! Bagaimana?"Nadhira tertawa lirih membayangkan bagaimana seandainya mamahnya ikut makan malam di tengah-tengah mereka berdua, bagaimana cara mereka bicara di depan Bu Nina kalau itu memang terjadi."Maaf, aku kayaknya nggak bisa Mas, mungkin lain kali aja.""Nggak! Pokoknya kamu nggak boleh menolak. jam 7 malam nanti aku jemput di rumah."Nadhira hanya terdiam pasrah bagaimana jadinya nanti malam. Kalau pun harus pergi dengan si Dokter dingin mungkin ini bagian dari ske
Baca selengkapnya

Bab. 136. Ku Kira Gagal.

"Astagfirullah! Udah jam berapa ini?"Setelah Nathan melihat jam yang tertempel di dinding waktu menunjukan pukul 19.30 malam, lelah membuat dia tertidur pulas sampai tak ingat waktu.Sementara di tempat lain Nadhira mengira kalau Nathan tak jadi untuk mengajaknya makan malam, karena waktu yang di janjikan pukul 19.00 malam sampai sekarang pria itu belum juga terlihat.Dia yang semula sudah bersiap memakai pakaian special terpaksa mengganti dengan baju yang lebih santai. Masih ada tugas Rumah sakit yang harus dia kerjakan di rumah salah satunya mengecek laporan kondisi pasien rawatnya.Bib!Bib!Namun Nadhira seketika bangun dari duduknya saat suara klakson mobil terdengar sampai ke dalam kamarnya.Dan benar saja Nathan begitu terlihat tampan keluar dari dalam mobil mengenakan atasan hem dengan celana jeans yang membalut tubuh atletisnya "Astagfirullah, aku kira Nathan nggak jadi kesini, taunya dia datang juga," gumamnya sambil mengintip dari gorden jendela kamar."Assalamualaikum."
Baca selengkapnya

Bab. 137. Makan Malam Romantis.

"Kita makan malam disini aja! Buat apa makan nasi goreng di emperan jalan raya!" Nadhira hanya tersenyum saat Nathan membawanya ke sebuah Restoran ternama tidak begitu jauh dari rumahnya.Mereka masuk dan memesan makanan serta minuman yang sama. Menikmati menu yang sudah tersedia 15 menit kemudian. Sesekali Nathan melirik Nadhira yang masih menunduk sambil menikmati makananya."Makanan di sini enak Mas, memangnya kamu suka makan di sini?" tanya Nadhira tetapi matanya tak menoleh sedikit pun pada Nathan yang kini memandangnya dengan sangat lekat."Nggak! Aku pun sama, aku baru pertama kalinya makan di restoran ini. Kamu habiskan saja makanannya."Pelan-pelan tangan Nathan merayap mendekati tangan Nadhira yang tergeletak menyentuh meja.Nadhira seketika memandang saat tangan itu mulai menempel di atas punggung tangannya, ingin rasanya Nadhira tepis genggaman itu tetapi cengkeramannya semakin kuat hingga dia tak bisa lepas."Mas!""Kenapa? Aku cuma mau tanya satu hal sama kamu! Maukah k
Baca selengkapnya

Bab. 138. Satu Minggu Lagi.

Satu Minggu kemudian Nathan sengaja menyuruh Nadhira untuk absen dari Rumah sakit karena kedua orang tuanya hari itu akan datang untuk menentukan tanggal pernikahan mereka.Sekitar pukul 14.00 keluarga Pak Atmaja tiba disambut hangat oleh Bu Nina, Gio dan juga Nadhira sendiri yang sudah berdiri sejajar pada saat mobil itu mulai berhenti di halaman rumahnya.Raut wajah semuanya terlihat begitu ramah dan menyenangkan dari dua keluarga yang sama-sama mendukung hubungan Nathan dan Nadhira.Terutama Bu Farida yang merasa bersalah karena sempat meragukan kebaikan Nadhira."Astaga, jauh juga rumah Nadhira ya nak! Jadi setiap hari dia laju dari sini ke Rumah sakit?" tanya Bu Farida sambil menggerakkan badan yang terasa pegal karana cukup lama duduk di dalam mobil."Itu dia yang membuat aku salut sama dia. Walau jauh tetapi Nadhira selalu tanggung jawab dengan pekerjaannya. Bahkan dalam kondisi apapun dia tetap ingat dengan keadaan pasiennya.""Ayok kita ke sana sekarang, lihat! Mereka sudah m
Baca selengkapnya

Bab. 139. Undangan Untuk Fahri.

Dari semenjak kepulangan, mereka sibuk mempersiapkan segala sesuatunya dari mulai fitting baju pengantin, dekorasi bahkan undangan pun sudah mereka sebar.Persiapan sudah hampir 80% hanya tinggal menunggu hari H-nya tiba.Dari lantai atas Bu Farida begitu bahagia melihat Nathan yang turun tangan Mengatur semuanya di bawah.Perasaannya mendadak tersentuh mengingat bayi yang dulu dia kandung kini sudah dewasa dan sebentar lagi menjadi kepala rumah tangga. "Alhamdulillah ya Allah, sebentar lagi putraku akan menikah. Semoga pernikahan mereka bahagia sampai kakek nenek nanti." ujar Bu Farida.Tidak hanya di rumah Nathan, di rumah Nadhira pun sama. Persiapan hampir selesai dengan dekorasi bernuansa warna putih dan hijau dengan bunga warna-warni indah memanjakan mata.Nadhira memilih rumah untuk menggelar acara sakralnya, karena di pernikahan yang ke dua ini bukan waktunya dia untuk bermewah-mewahan yang ujungnya hanya berakhir dengan perceraian seperti saat pernikahannya dengan Fahri dulu.
Baca selengkapnya

Bab. 140. Pernikahan Mereka.

"Masya Allah, cantik sekali Adikku ini, sebentar lagi Nathan pasti datang. Penghulu sudah menunggu di depan."Linda yang baru saja datang menggandeng putranya betapa takjub dengan kecantikan Nadhira yang memakai gaun panjang berwarna putih.Taburan blink-blink dan Swarovski serta mahkota yang menempel di hijab berwarna senada semakin membuat dia terlihat seperti bidadari yang turun dari kayangan.Wajah cantik dengan polesan make up natural membuat siapa saja pangling melihatnya.Lama menjanda membuat Nadhira seperti pengantin baru di pernikahan yang ke dua ini."Ya Allah Kak, aku deg degan sekali ini Kak! Semoga tidak ada halangan sampai selesai ya Kak.""Aamiin."Sebagai wali nikah Gio ingin melihat adiknya untuk yang terakhir kali dalam statusnya sebagai singgel parents, karena sebentar lagi adiknya itu akan menyandang status baru sebagai istri orang yang tak lain adalah Jonathan Adipraja, si pemilik Medical Center.Sama halnya dengan Linda, bahkan mata Gio berkaca-kaca melihat keca
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
18
DMCA.com Protection Status