Home / Pernikahan / Aku Setelah Kau Ceraikan / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Aku Setelah Kau Ceraikan: Chapter 151 - Chapter 160

173 Chapters

Bab. 151. Mukjizat Yang Luar Biasa.

"Astaga, Dokter Nadhira kenapa Pak Nathan?""Aku juga nggak tau Dok! Tiba-tiba saja Nadhira pingsan seperti ini."Dokter Ridwan menyambut kedatangan Nathan yang membawa Nadhira ke rumah sakit. Dia segera melakukan tindakan akan tetapi saat dia memeriksa menggunakan stetoskop dia serasa mendapatkan sesuatu pada diri Nadhira.Terpaksa Dokter Ridwan menjalani serangkaian pemeriksaan untuk memastikan apa yang dia ketahui dan ternyata benar dugaannya, Dokter Ridwan yakin dan berani mengatakan hal itu pada Nathan."Gimana Dok, apa yang terjadi dengan istri saya Nadhira?""Maaf Pak Nathan, apa Pak Nathan tau kapan terakhir istri anda menstruasi?"Nathan memicingkan matanya sambil bertanya-tanya dalam hati kenapa Dokter Ridwan menanyakan hal itu kepadanya, tidak terbesit sama sekali di pikiran Nathan Tentan tanggal datang bulan sang istri oleh karena itu ketika dia di tanya Nathan justru menjawab."Kenapa Dokter menanyakan itu pada saya? Aku tidak ingat kapan Nadhira menstruasi! Memangnya ada
Read more

Bab. 152. Keputusan Yang Bagus.

"Ada apa Mas? Nathan bilang apa?""Lin, Nadhira hamil! Dia sedang di rawat di rumah sakit sekarang.""Oiya? Alhamdulillah ya Allah! Akhirnya Nadhira bisa hamil juga ya Mas. Kita harus sampaikan berita bahagia ini pada Mamah Mas."Tanpa membuang waktu lama Gio masuk menemui mamahnya, sementara Linda meraih dan menggendong Desta sebelum menyusul suaminya ke dalam.Sudah bisa di pastikan kalau mamahnya sangat bahagia bila mendengar berita ini, kamar menjadi tujuan utama mencari keberadaan bu Nina yang kini tinggal bersama putra, menantu dan cucunya."Mah, Mamah!""Mamah dimana?"Mendengar suara Gio berteriak bu Nina yang semula sedang berbaring segera bangun dan menemui putranya itu.Awalnya bu Nina khawatir ada sesuatu yang terjadi pada mereka."Gio, ada apa kamu teriak-teriak Nak? Mamah sampai kaget!""Mah, kita harus ke rumah sakit sekarang! Nadhira ada disana Mah, Nadhira hamil!""Hamil? Nadhira hamil? Alhamdulillah ya Allah, akhirnya Nadhira hamil juga. Apa kata Mamah, Fahri itu sebe
Read more

Bab. 153. Ngidam Sesuatu.

"Alhamdulillah kita sudah sampai di rumah, Sayang kamu istirahatlah, aku keluar dulu supaya kamu bisa tidur dengan nyenyak.""Eh, tidak tidak! Aku mau kamu disini temani aku! Aku rindu dengan kamu, Mas," pekik Nadhira sambil bergelayut manja di lengan kekar Nathan.Suaranya mendayung indah seperti sedang menginginkan setelah tiga hari di rawat di Rumah sakit tanpa Nathan bisa menyentuh bagian pribadinya.Akan tetapi di usia kandungan yang masih muda membuat Nathan was-was kalau harus melakukan itu, dia takut terjadi apa-apa pada si jabang bayi kalau mereka melakukan hubungan sekarang mengingat Nadhira yang lama tak bisa punya anak.Sebisa mungkin Nathan menolak ajakan itu demi kebaikan istri dan calon anaknya."Eh, nggak nggak! Kali ini nggak. Nanti saja kalau kandungan kamu sudah kuat ya Sayang, pasti nanti aku berikan semuanya untuk kamu.""Tapi Mas ...""Sudah! Nurut saja, jangan bawel dan jangan membantah! Lebih baik kamu istirahat sekarang."Nathan membantu Nadhira untuk baring d
Read more

Bab. 154. Kejutan Untuk Mereka.

"Sayang besok aku temani kamu untuk periksa, tapi sebelum ke rumah sakit. Kita ke toko dulu untuk membeli perlengkapan si kecil," ucap Nathan sambil mengusap perut Nadhira yang mulai terlihat membesar mereka sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk calon bayi mereka.Semenjak resign dari rumah sakit Nadhira hanya fokus pada keluarganya, apalagi badannya sekarang sudah semakin sulit untuk bergerak, banyak yang dia rasa dari mulai tidur yang tak bisa lelap, pinggang rang terasa pegal dan tenaga yang cepat lelah.Oleh karena itu saat ini Nathan lebih sering menemaninya di Rumah, untuk berjaga-jaga kalau saja istrinya mau melahirkan."Iya kebetulan sekali aku juga mau beli susu Mas, susu hamilku habis.""Ya Allah, kenapa kamu nggak beri tahu aku! Kalau kamu ngomong aku pasti beliin saat itu juga.""Nggak apa-apa Mas, besok aja sekalian. Untuk saat ini masih ada kok yang di minum, cuma untuk besok habis dan harus beli lagi."Sampai malam hari Nadhira tak bisa tidur dengan nyenyak, dia memb
Read more

Bab. 155. Satu Ucapan Pedas.

"Memangnya kenapa kalau Nadhira hamil? Apa kalian heran?""Kalian pasti berfikir kenapa dia tidak mempunyai anak selama berumah tangga dengan kamu! Iya kan?"Senyum miring membias dari bibir Nathan membayangkan Fahri yang sedang berfikir demikian, laki-laki itu seolah tau apa yang ada dalam pikiran Fahri dan Salsa saat ini.Dan memang benar apa yang sedang mereka pikirkan itu yang di tebak oleh Nathan saat ini."Nadhira, bukankah kamu ...?""Salsa ingat! Kita bukan Tuhan. Kita cuma manusia biasa yang bisa berencana, tapi Allah-lah yang maha segalanya," ungkap Nadhira lembut tetapi justru membuat Salsa kesal.Merasa belum puas membuat wanita itu menyerah, Nathan kembali bicara satu kata special yang membuat mereka terus mengingat ucapannya itu."Apa kamu sudah yakin kalau Nadhira yang bermasalah dengan rahimnya? Apa anda tidak periksakan kondisi anda sendiri, Pak Fahri?"Degh!Fahri memicingkan matanya mendengar ucapan dari Nathan, sedang perasaan Salsa mendadak tersentuh. Memang selam
Read more

Bab. 156. Lama Tak Berjumpa.

"Fah, kamu kenapa? Kok pulang belanja wajahmu murung seperri itu?" tanya Bu Sita sambil menemani cucunya bermain."Fah, sudah yah! Aku minta kamu nggak usah dengerin omongan dia."Salsa masuk ke dalam setelah mengucapkan itu, kini hanya tinggal ibu dan anak duduk santai dengan Maura yang sedang bermain boneka."Aku nggak apa-apa Mah!""Wajah kamu kusut gitu, nggak mungkin kalau nggak ada apa-apa! Cepat cerita sama Mamah, sebenarnya ada apa Fahri?"Rasa penasaran bu Sita semakin menggebu, dia yakin ada yang di sembunyikan dari putranya itu, apalagi larangan Salsa membuat bu Sita yakin kalau mereka ada masalah yang serius.Semula Fahri enggan bercerita, karena kalau dia bercerita tentu akan membuat Mamahnya menertawakan dia, tetapi rasanya Fahri tak kuat menahan beban pikiran sendirian oleh karena itu terpaksa dia menceritakan pada bu Sita."Mamah tau nggak? Tadi aku ketemu dengan Dokter Nathan dan Nadhira! Ternyata Nadhira sedang hamil Mah!""Apa?" gumam bu Sita terkejut."Na-Nadhira ha
Read more

Bab. 157. Kontraksi.

"Awh! Ya Allah perutku sakit sekali!""Mas! Mas Nathan ya Allah perutku sakit sekali Mas!"Nathan yang semula lembur di ruang kerjanya seketika berlari keluar saat mendengar teriakan Nadhira yang baru sampai di depan pintu kamar.Bahkan Nathan tak perduli dengan laptopnya yang masih menyala dia tinggal saja karena khawatir sesuatu terjadi pada istrinya.Awalnya Nadhira berniat untuk turun ke lantai bawah untuk membuatkan kopi untuk suaminya tetapi belum sampai ke dapur, perutnya sudah mulai melilit mulas-mulas."Ya Allah Sayang kamu kenapa? Mamah tolong Nadhira Mah," teriak Nathan panik setelah Nadhira menunduk sambil memegangi perutnya, terlihat cairan bening keluar dari jalan lahir yang membuat Nathan semakin panik padahal di Rumah sakit tak jarang dia melihat perempuan yang akan melahirkan tetapi dengan istrinya justru dia yang merasa takut."Perut aku sakit banget Mas! Sepertinya aku mau melahirkan."Bu Farida dan Pak Atmaja datang berbondong-bondong setelah mendengar panggilan su
Read more

Bab. 158. Anggota Keluarga Baru.

"Alhamdulillah Jeng, akhirnya kita mempunyai seorang cucu," pekik bu Farida pada bu Nina bahagia."Iya Jeng, aku bahagia sekali mendengar tangisan bayi itu! Kira-kira apa jenis kelamin bayi Nathan dan Nadhira yah?"Mereka menebak-nebak bayi yang masih di urus oleh Suster di dalam."Sini Sus, biar saya bawa bayi ini pada orang tuanya."Dengan senang hati Dokter Mita membawa bayi yang masih merah terbungkus kain bedong dan membawanya pada Nathan dan Nadhira.Sebagai seorang ayah baru tentu Nathan begitu antusias menyambut bayinya walau masih takut untuk menggendong tapi dia paksakan untuk memberanikan diri menggendong walau hanya sebentar saja."Selamat Pak Nathan, Nyonya Nadhira bayi anda laki-laki, lihat ! Dia ganteng seperti anda.""Laki-laki? Yes! Anakku laki-laki!"Nathan meloncat sambil tertawa lepas saat Dokter Mita mengatakan kalau anaknya laki-laki karena itu memang keinginannya selama ini.Tapi bukan berarti dia tidak terima kalau saja bayinya perempuan, baginya semua sama lak
Read more

Bab. 159. Cleaning Service Berjasa.

"Pak, Pak Fahri tunggu!"Fahri seketika menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang pada orang yang memanggilnya.Dia mengerutkan alisnya saat melihat ternyata si Cleaning Service tadi yang kini memanggilnya.Sang Cleaning Service secepatnya mendekati Fahri mumpung situasi sedang sepi tanpa ada orang yang melihat mereka berdua bicara."Kamu Cleaning Service yang tadi bukan? Ada apa kamu memanggil aku?""Em, maaf Pak, saya cuma mau memberikan ini sama Pak Fahri! Saya temukan ini di bawah kolong meja Bu Salsa," ujarnya sambil menyerahkan amplop itu."Apa ini?""Bapak buka aja! Sepertinya ini penting untuk Pak Fahri."Dengan rasa penasaran Fahri lalu membukanya sambil sesekali melirik padanya penuh tanda tanya.Degh!Fahri terkejut saat melihat isi dari amplop tersebut ternyata truk pengeluaran dari rekening Salsa ke rekening yang tidak dia kenal dengan jumlah yang begitu besar dan begitu banyaknya.Dadanya mendadak bergemuruh kesal mengingat Salsa yang begitu lihai memainkan sandiwa
Read more

Bab. 160. Menang Tender.

"Selamat datang di rumah Sayang, semoga kamu betah ya tinggal disini dan nggak rewel!"Nadhira menggendong dan mengajak bicara anaknya yang baru saja pulang dari Rumah sakit di temani oleh suami dan kedua mertuanya.Pembantu dan Pak sopir sudah menyambut mereka turut bahagia atas kedatangan anggota baru di rumah ini."Eh, sudah pulang! Masya Allah, tampan sekali bayinya Nyonya, persis kayak Den Nathan," pekik bik Sarti yang mengundang tawa semuanya.Bayi itu terlihat sangat anteng saat Nadhira memangkunya duduk di sofa tengah, semua orang terduduk sembari melepas lelah."Kamu mau beri nama siapa anak kita Mas? Udah punya cadangan nama belum?"Nathan berfikir sesaat mencari nama yang cocok untuk anaknya, karena dia memang belum sempat mencari nama, selama ini dia di sibukkan dengan pekerjaan.Bu Farida dan Pak Atmaja turut memberi saran nama tetapi nama dari mereka tidak ada yang cocok satu pun untuk Nathan."Terus kamu mau kasih nama dia siapa Mas, kalau saran dari Mamah dan Papah tid
Read more
PREV
1
...
131415161718
DMCA.com Protection Status