Beranda / Pernikahan / Aku Setelah Kau Ceraikan / Bab. 142. Cemburu Buta.

Share

Bab. 142. Cemburu Buta.

Penulis: Sang_Dewi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Fahri datang mengenakan Hem batik dengan celana katun berwarna hitam bergandeng dengan Salsa yang mengenakan dress span motif brokat berwarna biru muda sambil menenteng dompet berukuran besar.

Dengan rambut mengombak yang di ikat sembarang ke atas serta make up yang sedikit berani membuat wanita beranak satu itu terlihat segar.

Pandangan Fahri tertuju pada kedua mempelai yang sedang bersalaman dengan tamu undangan yang hendak pulang di atas pelaminan. Senyum bahagia dia lihat dari mantan istri yang kini bersanding dengan laki-laki lain.

Salsa melirik sesaat pada Fahri yang begitu intensnya memandang ke arah depan.

"Cantik ya Fah, mantan istri kamu."

"Apaan sih! Ingat, dia itu sekarang milik Dokter Nathan! Salsa please di sini kamu jangan bikin gara-gara."

"Maksud kamu, aku wanita yang suka buat masalah? Gitu?" gerutu Salsa kesal, bisa-bisanya Fahri mengatakan itu di hadapannya.

"Bukan itu maksud aku! Udah pokoknya kamu jangan bikin suasana jadi nggak enak! Itu aja."

Sesaat menikmati h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab. 143. Malu-Malu Tapi Mau.

    "Habis dia lucu! Kamu lihat tadi, betapa dia malunya di tertawakan banyak orang."Baru kali ini Nadhira melihat Nathan yang tertawa lepas. Tetapi dia tidak ikut serta menertawakan, Nadhira hanya menggeleng sambil menarik nafas panjang.Mereka kembali fokus pada tamu yang hendak pulang, satu persatu mulai meninggalkan lokasi hingga kini mulai terlihat sepi. Hanya ada kerabat dan keluarga yang turut serta membantu. Sudah tidak ada lagi tamu yang datang dan pergi.Perias menyuruh pasangan pengantin baru untuk beristirahat, melepas semua dandanan Nadhira menggantinya dengan pakaian biasa yang dia kenakan untuk sehari-hari."Alhamdulillah acara kita sudah selesai ya, Sayang! Apa kamu siap untuk nanti malam," tanya Nathan sambil memainkan alisnya.Sungguh tidak Nadhira sangka kalau Nathan bisa merayunya seperti itu, tetapi sepertinya dia masih takut di hadapkan dengan situasi malam pertama."Ehem Nathan, eh, Mas! Aku ...em, aku ..., aku makan dulu, iya aku makan dulu. Perutku lapar sekali,

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab. 144. Menantu Yang Sempurna.

    Percikan air yang membasahi tubuh atletis serta bagian yang menetes dari ujung rambut membuat Nathan begitu terlihat segar.Dia mengambil sebuah handuk yang tergantung di hok dan mengelapnya sampai kering. Tidak di pungkiri oleh Nadhira kalau ini adalah pemandangan yang sangat indah.Seseorang yang mempunyai tubuh atletis memandanginya dengan sangat lekat sambil mengelap tubuhnya."Kenapa? Kamu menginginkannya sekarang?""Ah, ti-tidak Nathan! Lebih baik kamu ganti baju sekarang. Bude menunggu kita di depan."Terdengar sampai ke kamar suara orang yang baru saja datang dan Nadhira sangat hafal siapa pemilik suara tersebut yang tak lain adalah budenya, Kakak dari bu Nina yang tinggal di luar kota.Lama memang mereka tak jumpa dari semenjak Nadhira kuliah dulu sampai sekarang bude Mira baru datang kemari."Aku keluar dulu, Mas! Nanti kamu susul aku ke depan."Secepatnya Nadhira pergi dari hadapan Nathan untuk menemui budenya yang datang dengan suaminya."Nah, ini dia pengantin baru! Mana

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab. 145. Romantisnya Pasangan Baru

    "Bude dan Pakdemu pulang dulu! Gio, Bude pesan sama kamu, sebagai anak laki-laki tolong jaga Mamah kamu baik-baik. Jangan biarkan dia merasa kesepian.""Siap Bude, lagian bukannya disini semakin rame dengan kedatangan Nathan di rumah ini?"Setelah berpamitan, bude Mira dan suaminya pulang ke rumahnya yang ada di luar kota. Suasana semakin sepi dengan kepulangan orang tua Nathan meninggalkan putranya tinggal dengan keluarga barunya.Hari semakin malam dimana saatnya mereka untuk beristirahat setelah lelah mengadakan acara.Bu Nina masuk ke kamarnya sendiri, begitu juga dengan Gio dan istrinya pun masuk ke kamar tamu untuk beristirahat.Nathan mengikuti di belakang Nadhira masuk ke dalam kamarnya dan duduk uncang-uncang kaki di atas tempat tidur. Mereka terlihat canggung satu sama lain.Perasaan bingung apa yang harus mereka lakukan sekarang, Nadhira duduk di samping Nathan dengan jarak lumayan lebar.Semula mereka saling lirik satu sama lain tanpa ada sepatah kata pun yang terucap.Mer

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab. 146. Pulang Satu Per Satu.

    "Sayang aku berangkat yah, kamu baik-baik di rumah.""Iya Mas, kamu juga hati-hati! Salam buat kedua temanku di Rumah sakit."Nadhira mengantar Nathan sampai di depan rumah sambil membawakan tas kerjanya yang hendak berangkat ke Rumah sakit.Pagi itu Nathan terpaksa berangkat sendiri karena Nadhira harus mengurus sisa-sisa acara pernikahannya, hari itu juga Gio dan Linda akan kembali ke rumah pribadinya dan hanya tingga bu Nina saja yang ada, oleh karena itu Nadhira memutuskan untuk nanti saja tugas dinas seperti biasanya.Tak lupa Nathan mencium kening sang istri ketika mau pergi dengan mobil yang biasa dia tumpangi.Nadhira hanya bisa memandang sambil melambaikan tangannya sampai mobil itu sudah tidak terlihat lagi."Hai Sayang, ya Allah ganteng banget keponakan Tante! Sini gendong sama Tante."Desta yang begitu tampan berlari menghampirinya diikuti oleh Linda di belakangnya hingga kini mereka berdekatan."Sayang, turun dong! Kasihan Tantenya kan capek pasti. Sini kamu sama Mamah sa

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab. 147. Healing-Nya Pengantin Baru.

    "Sayang aku pulang."Tetapi rumah terlihat sangat sepi, Bu Nina di dalam kamarnya sedang berdzikir, sebenarnya dia mendengar menantunya pulang tetapi dzikir itu belum dia selesaikan.Maka Nathan segera masuk ke kamar tetapi istrinya tidak juga ada di kamar, hanya terdengar gemerincing air dari dalam kamar mandi yang menandakan kalau Nadhira ada di dalamnya.Nathan duduk sambil melepas dasi dan kencing di pergelangan tangannya dan saat itu juga Nadhira keluar hanya memakai handuk berwarna putih sambil mengusap rambut panjangnya yang tengah basah.Melihat pemandangan itu serasa bikin segar mata Nathan yang semula mengantuk jadi tak bisa untuk berkedip."Dudududu," gumam Nadhira bersenandung tak menyadari kalau suaminya kini sedang memandanginya, begitu dia hendak melepaskan handuk, tiba-tiba tak sengaja matanya menyapu pada Nathan yang tersenyum kagum."Aaarrgghhh! M-Mas, sejak kapan kamu ada di situ?"Lagi-lagi Nadhira spontan berteriak yang membuat Nathan tertawa. Wajahnya seketika pu

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab. 148. Satu Minggu Menikah.

    Satu Minggu menikah...Nathan ragu untuk mengatakan sesuatu pada Nadhira, dia yang tengah mengobrol dengan orang tuanya lewat telepon merasa tak enak hati, takut kalau istrinya itu akan tersinggung, akan tetapi pesan dari bu Farida juga harus dia sampaikan apapun keputusan Nadhira nanti.Siang hari dimana hari libur Nathan terlihat lebih banyak diam walau sedang duduk berdampingan dengan Nadhira yang bergelayut manja di lengan kekarnya."Mas, kamu kenapa? Kok sepertinya dari kemaren kamu diam? Ada apa?""Aku bingung Sayang, Mamah meminta kita untuk pindah ke rumahnya! Tapi bagaimana dengan Mamah kamu jika kita pergi dari sini?"Rupanya itu yang sedang Nathan pikirkan, memanglah soal tinggal dimana menjadi hal yang sensitif mengingat orang tua mereka sama² kesepian.Tetapi sebagai seorang istri tentu Nadhira tau kalau dia harus menuruti apa yang di katakan oleh suaminya lalu bagaimana mereka mendapatkan solusi untuk masalah ini."Em, gimana yah! Nanti kita bicarakan sama Kak Gio, siapa

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab. 149. Pindah Rumah.

    "Mas kamu udah siap? Ayok kita keluar sekarang."Nadhira keluar kamarnya lebih dulu sambil menarik koper berukuran besar, Nathan yang melihat istrinya kesulitan pun segera meraih dan menggantikan posisinya walau dasi yang dia kenakan belum terpasang rapi.Hari ini mereka akan pindah ke rumah orang tua Nathan yang lumayan jauh jaraknya dari rumah bu Nina.Dia dan Gio sekeluarga sudah menunggu di depan untuk melepas kepergian mereka dari rumah ini."Sini sini, biar aku yang bawa," ujar Nathan menggantikan posisi Nadhira menarik kopernya."Tunggu Mas! Ya Allah, suamiku kenapa begini pasang dasinya! Sini biar aku rapikan sebentar."Nathan menoleh sedikit ke atas saat Nadhira merapikan dasinya hingga selesai."Dah selesai! Kita temui mereka sekarang?" Bu Nina, Gio dan juga Linda berdiri seketika saat Nathan dan Nadhira mulai terlihat."Kalian sudah siap?""Sudah! Kak, Mah kami pamit sekarang, doakan rumah tangga kami selalu bahagia ya Mah."Bu Nina sudah mulai ikhlas menerima kenyataan, d

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab. 150. Tak Seperti Biasanya.

    Dua bulan tingga di rumah mertua..."Sayang, lebih baik sekarang kamu nggak usah aktif ke Rumah sakit. Biar aku saja yang bekerja, kamu cukup jadi ibu rumah tangga, melayani aku sebaik mungkin."Pagi harinya Nathan menghampiri dan menyentuh lengan istrinya yang sedang bersolek di depan cermin, dia berharap kalau Nadhira mau mendengarkan saran dia untuk resign dari Rumah sakit.Melihat istrinya lelah setiap hari membuat Nathan tidak tega tetapi jawaban Nadhira justru membuat Nathan tercengang."Maksud kamu aku harus berhenti bekerja gitu Mas? Lalu untuk apa aku kuliah dari dulu! Kamu tau Mas kalau dari dulu cita-citaku adalah seorang Dokter?"Entah apa yang merasuki Nadhira saat ini, kenapa Nathan bicara dengan nada rendah sedang dia bicara dengan nada kencang terhadap suaminya.Sungguh tidak Nathan sangka sebelumnya padahal semenjak menikah wanita itu tidak pernah berkata keras terhadap siapa saja, tetapi hari itu serasa bukan Nadhira yang ada di hadapannya."Ma-maksud aku bukan seper

Bab terbaru

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab. 173. Kepulangan Ratna.

    "Ratna, ya Allah kamu pulang Dek? Mah, Ratna pulang Mah."Fahri berteriak memanggil bu Sita setelah membuka pintu dan ternyata adiknya yang pulang dari kota Turki.Mendengar dari sosial media kalau kakaknya telah lepas dari wanita bernama Salsabila Baskara membuat gadis yang sebenarnya sudah lama rindu dengan keluarganya memutuskan untuk pulang.Cukup lama Ratna mencari-cari keberadaan kakak dan ibunya dalam satu rumah yang lama di tinggalin, rumah kenangan pada waktu Fahri masih menjadi suami dari Nadhira tetapi rumah itu sudah berbeda penghuni.Justru orang lain dan mengatakan kalau rumah itu sudah di belinya dan pindah ke rumah lain dari informasi yang pernah dia dengar kalau Fahri tinggal di rumah Salsa pun Ratna mendatangi ruma itu ternyata kosong tanpa penghuni.Tapi Ratna tak putus asa terus mencari dan akhirnya dia menemukan di rumah kontrakan sederhana ini."Iya kak, aku pulang Mamah mana kak.""Ratna, ya Allah Nak kamu pulang."Mereka berpelukan satu sama lain melepas rindu s

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab. 172. Naik Jabatan.

    Semua staf di suruh kumpul di meja rapat oleh Nia Manager di perusahaan milik pak Atmaja.Mereka bertanya-tanya, pasalnya sebelumnya tidak ada tanda-tanda kalau atasan mereka ingin membicarakan sesuatu.Setelah mereka berkumpul kini pak Atmaja datang sendiri ke kantornya di temani oleh Nathan yang membuat semua staf menunduk memberi hormat pada direktur utama mereka.Jarang sekali, bahkan hampir bisa di bilang pak Atmaja datang sendiri ke kantor ini setelah bertahun-tahun lamanya."Selamat pagi semuanya, senang berjumpa dengan kalian lagi disini," sapa pak Atmaja begitu ramah."Selamat pagi Pak," jawab semua Staf serentak."Kalian pasti bertanya-tanya kenapa saya menyuruh untuk kumpul sekarang ini? Ada yang mau saya bicarakan dengan kalian."Semuanya diam siap menyimak apa yang pak Atmaja akan katakan, terkecuali dengan Nathan yang sesekali melirik Fahri dan di balas lirikan itu dengan hati bertanya-tanya."Sengaja saya datang sendiri kesini karena saya mau mengatakan sesuatu, setelah

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab. 171. Hadiah Untuk Fahri.

    Satu bulan berlalu Fahri bekerja di kantor milik Pak Atmaja kini ekonominya perlahan mulai tertata dan mulai terisi sedikit demi sedikit tabungan di rekening pribadinya.Dia sudah mulai merencanakan kehidupannya untuk masa depan agar lebih baik lagi. Pengalaman menjadi guru paling berharga untuknya.Fahri lebih hati-hati dalam mengerjakan sesuatu yang akan membuat dia kembali hancur seperti yang sudah pernah dia rasakan kemaren."Ternyata kinerja teman kamu itu bagus Nathan, perusahaan kita semakin maju pesat," ujar Pak Atmaja sambil melihat-lihat lembaran kertas putih berisi laporan keuangan perusahaannya.Pak Atmaja puas dengan hasil kinerja Fahri yang tidak main-main dan menunjukan kecerdasannya dalam berbisnis."Aku juga merasakan hal yang sama Pah, dia memang cerdas, memang nggak salah jika Pak Baskara memilihnya untuk mengurus perusahaan dia.""Sepertinya Papah mau memberi dia hadiah, ya mungkin dengan cara mengangkat jabatan dia di kantor, Nathan apa kamu setuju?"Nathan terdia

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab. 170. Hari Pertama Kerja Fahri.

    "Jadi hari ini kamu mulai bekerja di perusahaan itu Fah?"Pagi-pagi Fahri sudah berdandan rapi mengenakan atasan Hem berwarna putih lengkap dengan dasi yang berwarna biru Dongker.Dia menghampiri bu Sita yang sedang menyiapkan sarapan di dapur kontrakan yang sangat sederhana."Iya Mah, semoga ini awal yang baik di kehidupan kita ya Mah! Fahri janji akan memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik mungkin.""Aamiin, Mamah doakan semoga kamu betah bekerja di sana ya Nak."Selesai sarapan Fahri berpamitan dan bergegas ke perusahaan milik Pak Atmaja. Tanpa mempunyai kendaraan, Fahri berangkat dengan taksi online yang dia pesan sebelumnya.*****"Selamat pagi Pak, maaf ada yang bisa saya bantu?" ucap Nia si Manager saat Fahri sampai dan menghampirinya.Semula dia menoleh ke kiri dan ke kanan, menelisik ke segala arah kantor mencari dimana Nathan berada karena dia memang berjanji untuk bertemu di kantor. Tetapi sampai sekarang ini dia belum terlihat sosoknya."Maaf Mba, saya mau ketemu sama

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab. 169. Pandangan Sendu Bu Sita.

    "Mas Fahri apa kabar? Sudah lama kita tidak bertemu, bagaimana keadaan Ibu saat ini?""Em, kami Alhamdulillah baik Nad, Ibu juga baik! Kamu sendiri bagaimana? Kelihatannya rumah tangga kalian sangat bahagia?""Alhamdulillah kami baik Mas, rumah tangga kami juga baik-baik saja. Ya seperti yang kamu lihat sekarang, Mas Nathan sangat menyayangi aku dan juga Ryan."Fahri tersenyum kecut mendengar ucapan dari Nadhira, sedikit banyaknya dia sadar kalau dia memang tidak sepenuhnya memberi kebahagiaan pada wanita ini sejak dulu sewaktu masih menjadi istrinya.Profesi yang berbeda dari Nathan, membuat Fahri tak bisa memberikan kemewahan seperti yang dia rasakan saat ini karena saat Fahri menjadi suaminya, dia hanya mempunyai jabatan sebagai seorang staf di kantor.Fahri sendiri tau kalau nada bicara Nadhira sengaja menunjukan betapa bahagia rumah tangganya yang sekarang lengkap dengan hadirnya seorang anak di tengah-tengah mereka."Begini Sayang, kinerja Fahri sangat bagus di perusahaan, dari

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab. 168. Mengajak Fahri Pulang.

    "Assalamualaikum, Sayang aku pulang."Tetapi tidak ada jawaban dari Nadhira, justru pak Atmaja dan bu Faridalah yang muncul menyambut kepulangan Nathan dari proyek itu.Mereka berdua terlihat lega melihat anaknya pulang dengan keadaan baik-baik saja."Nathan, kamu sudah pulang? Bagaimana proyek ya, apa semuanya baik-baik saja?""Alhamdulillah baik Pah, aku juga sudah keliling proyek dengan Pak Zaki tadi siang! Oh iya Pah, Mah, perkenalkan ini Fahri, teman Nathan."Sedangkan pak Atmaja dan bu Farida tak tau kalau Fahri adalah mantan suami dari menantunya kini.Dia mengira kelau Fahri murni hanya teman Nathan dari kenalan atau dari pekerjaannya.Betapa tersentuhnya hati Fahri ketika Nathan menganggapnya sebagai teman di depan kedua orang tuanya, padahal apa masih pantas dia disebut dengan teman setelah apa yang dia lakukan selama ini.Rasanya panggilan itu tak pantas dia dapatkan tetapi Fahri menganggap kalau ini awal yang baik untuk perkenalan mereka."Selamat sore Om, Tante, saya Fahr

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab. 167. Nasib Fahri Saat Ini.

    "Nathan kamu sudah siap? Nanti kamu temui saja Zaki di sana! Papah udah bilang sama dia kalau anak Papah hari ini datang kesana."Pak Atmaja menemui Nathan yang sudah bersiap untuk meninjau proyek miliknya. Di temani oleh istri yang menggendong baby Ryan sambil sesekali Nadhira mengajak Baby Ryan bicara menunjukan sekeliling rumahnya mereka benar-benar seperti keluarga yang sangat harmonis."Iya Pah, yang penting Zaki udah tau kalau aku mau kesana, kalau gitu aku berangkat dulu Pah.""Sayang aku berangkat dulu, jaga Ryan baik-baik.""Iya Mas, kamu juga hati-hati di jalan. Kabari kita kalau udah sampai disana."Tak lupa Nadhira menyalami tangan suaminya sebelum pergi seperti biasanya.Lambaian tangan dari Pak Atmaja dan Nadhira mengiringi kepergian Nathan menuju tengah kota untuk melihat progres disana.Hanya memerlukan waktu kurang lebih satu jam Nathan telah sampai di tempat di mana Zaki sebagai Manager berjalan menghampiri dengan helm yang di pakai di kepalanya.Manager itu terlihat

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab. 166. Kuli Bangunan.

    Bekerja di proyek pembangunan berjalan selama satu Minggu tanpa bu Sita tau apa pekerjaan Fahri yang sesungguhnya.Fahri memang sengaja berbohong dengan mengatakan kalau dia kerja di suatu perusahaan besar agar bu Sita senang, padahal setelah jam pulang dia harus berkemas merapikan diri agar terlihat seperti bekerja di perusahaan sungguhan, berangkat pun dia sengaja mengenakan pakaian formal dan menggantinya di tempat kerja dengan pakaian biasa."Alhamdulillah ya Fah, semenjak kamu bekerja, Mamah sudah bisa menabung sedikit demi sedikit! Semoga kita bisa membeli rumah sendiri nantinya.""Aamiin Mah, yang penting Mamah terus doakan Fahri yang terbaik, supaya Fahri bisa dapat kerjaan yang lebih layak!""Loh yang lebih layak, maksud kamu Fah?"Dia tidak sadar kalau ucapannya justru membuat bu Sita curiga, kenapa Fahri mengatakan yang lebih layak, bukankan sebagai Staf di kantor sudah merupakan pekerjaan yang layak?.Secepat mungkin Fahri mencari alasan yang cocok dengan ucapannya itu"Eh

  • Aku Setelah Kau Ceraikan   Bab. 165. Apapun Pekerjaan Itu.

    Ternyata uang 20rb itu Fahri gunakan untuk membeli bensin supaya mobilnya dapat berjalan tetapi bukan kepergian hari itu Fahri untuk mencari pekerjaan melainkan pada sebuah Show room untuk menjual mobilnya.Fahri tidak punya pilihan lain saat ini, di sisi lain dia harus punya uang untuk menyambung hidup dengan ibunya, dan juga untuk membayar kontrakan yang sudah ditagih oleh si pemilik rumah.Harta berharga satu-satunya dia jual dan berfikir secara optimis bahwa suatu saat nanti dia bisa membelinya dengan yang lebih bagus lagi."Ini Pak Fahri uangnya, mobil ini resmi menjadi milik saya sekarang.""Terima kasih Pak, kalau begitu saya permisi dulu," ujarnya sambil membawa sebuah amplop coklat berisi segepok uang hasil jual mobilnya.Secepat mungkin dia kembali ke rumah sebelum bu Sita kebingungan dari mana dia mendapatkan belanjaan untuk makan mereka.Sesampainya di rumah bu Sita membelalakkan matanya saat Fahri memberikan amplop itu kepadanya, wajahnya terlihat sangat bahagia tanpa sad

DMCA.com Protection Status