All Chapters of Gadis Penakluk Hati Tuan Muda Tampan: Chapter 61 - Chapter 70

96 Chapters

Bab 61. Perkara Dalaman

“Arkana ada pa? Kamu mabuk?” Yasmin mengusap keringat suaminya. Arkana pergi kerumah sakit untuk memeriksa hasil lab begitu lama sampai seharian, dan tiba-tiba pulang dalam keadaan mabuk seperti ini, sampai kedua anak buahnya yang menggendong membawanya ke kamar. “Heh, namamu Tomi kan? ada apa dengan dia?” Tanya Aditya. “Saya tidak tahu, tuan muda nanti akan menjelaskannya.” Jawab Tomi kemudian pergi meninggalkan kamar.“Anak buah macam apa dia? Jagain majikan aja gak becus.” Ujar Aditya marah. “Mami siapkan herbal madu ya, nanti sedikit-sedikit diminum.” Ujar Meli segera pergi ke dapur. Yasmin menganggukan kepala, ia melepaskan pakaian Arkana yang bau alkohol.“Hah nyusahin aja,” ucap Aditya memukul kaki Arkana.“Papi,” ucap Yasmin marah. Aditya hanya menyunggingkan senyumannya, kemudian pergi meninggalkan kamar putrinya tidak ada niatan membantu sama sekali. “Yasmin,” panggil Arkana pelan.“Iya aku disini,” ujar Yasmin sambil membuka kemeja Arkana. Yasmin mengusap wajah Arka
Read more

Bab 62. Mantan Tuan Muda

“Nak, mami lihat kamu belum makan dari pagi. Makan dulu gih mami sudah masakin nasi goreng,” kata Meli menghampiri menantunya yang sedang bekerja dari rumah. Arkana menghentikan pergerakan jarinya, ia menatap ibu mertuanya dan tersenyum lembut. “Terimakasih mam, nanti Arkana makan. Nanggung sebentar lagi selesai,” ujar Arkana. “Ya udah mami kembali ke depan ya,” kata Meli. “Iya mami,” jawab Arkana kembali melanjutkan pekerjaannya. Dari jarak delapan meter, Yasmin memperhatikan kegiatan suaminya duduk di salah satu meja laptopnya setiap hari, kecuali saat sedang bersamanya. Arkana lebih banyak diam setelah berhasil mengadakan konferensi pers secara online dua hari yang lalu, mengenai pengunduran dirinya secara resmi, tetapi banyak pijat yang tidak menyetujui keputusannya itu. Namun, Arkana tetap tidak ingin mengubah keputusannya, hingga mereka kecewa dan mengundang berbagai argumen yang tidak baik mengenai keputusan tersebut. Kini Arkana tidak lagi menyandang status sebagai tuan
Read more

Bab 63. Faramita Melarikan Diri

“Dia emang kayak gitu kalau gak suka,” kata Yasmin memberikan makan peliharaannya alpaca. Arkana mencoba mendekati alpaca jantan, tetapi ia justru diludahi hingga membuat Arkana kesal, ia pun memberikan makanannya kepada pengasuhnya. Arkana beralih mendekati sang istri yang begitu happy memeluk alpaca betinanya sambil memberinya makan.“Kalau meimei emang baik, nih cobain kamu kasih.” Ujar Yasmin memberikan buah anggur kepada Arkana. Arkana tersenyum karena yang dikatakan istrinya benar, hewan itu begitu jinak, tidak meludahinya seperti yang jantan. Arkana mengusap bulu tebal Meimei, tetapi kedua matanya tidak teralihkan untuk melihat istrinya yang sedang memotret Meimei yang cantik, memakai pita merah di atas kepalanya. Drrr drrrPonsel Arkana di atas meja berdering membuyarkan lamunannya, Arkana segera mengambil dan mengangkat panggilan dari Tomi. “Tuan, ibu anda dan pembantu di mention and menghilang.” Ujar Tomi.“Apa? maksud kamu mommy sama bibi Anna?” Kata Arkana. “Iya tua
Read more

Bab 64. Mengungkit Masa lalu Orang Tua Angel

Perjalan Faramita dan bibi Anna seharusnya hanya memakan waktu dua jam untuk sampai di bandara internasional Swedia, namun sudah jam empat pagi mereka tidak kunjung datang. Arkana dan Tomi sudah berpatroli sejak lima jam yang lalu, tidak terlihat tanda-tanda apapun, Arkana semakin khawatir dengan mereka. Keterbatasan Arkana saat ini baru dirasakan, biasanya Arkana dengan mudah memerintah anak buahnya untuk mengerahkan pencarian, sekarang Arkan tidak bisa melakukannya karena sudah tidak memiliki kekuasaan itu. Hanya Tomi dan dua anak buah setianya. “Bagaimana ini Tomi?” Tanya Arkan frustasi.“Saya yakin tuan, tujuan mereka memang negara ini. Karena titik posisi terakhirnya di bandara internasional,” jawab Tomi.“Kita tunggu sebentar tunggu sampai jam enam pagi,” lanjut Tomi. Arkana membuang nafas lelah, harapannya begitu besar ibunya benar-benar pergi untuk menemuinya, karena sudah biasa ibunya melarikan diri kepadanya setelah bertengkar dengan Amijaya suaminya. Mereka memutuskan
Read more

Bab 65. Angel Ingin Mengakhirinya

Aditya mencari-cari ponsel yang berdering di waktu pagi, sebuah panggilan masuk entah kepada ponsel siapa, tetapi sumber suaranya berasal dari lemarinya sendiri. Deringan ponsel itu berulang kali, membuat aktifitas mandi Aditya terganggu karena panggilan tersebut, pria paruh baya itu terpaksa menyelesaikan madinya dengan cepat karena penasaran. Ceklek. Aditya membuka laci dan akhirnya menemukan ponsel berdering itu. “Oh ini ponselnya Yasmin yang dulu,” ujarnya menatap ponsel tersebut. Beberapa pesan dan panggilan baru masuk membuat Aditya penasaran dan membukanya. Salah satu alis Aditya terangkat, foto kedua perempuan sedang sarapan itu adalah bibi Anna dan Faramita yang sedang Arkana cari-cari.“Syukurlah mereka sudah ketemu dan baik-baik saja,” katanya kembali menyimpan ponselnya di laci. “Tapi tunggu, kenapa mengabarinya ke nomor lama? Tadi siapa namanya?” Aditya kembali mengambil ponselnya.Pria itu membaca pesan teks dan juga nama kontaknya, ternyata pengirimnya bukan Arka
Read more

Bab 66. Arkana dan Yasmin masuk IGD

Tangisan begitu menyayat hati Faramita melihat putranya tidak berdaya dengan lumuran darah di punggungnya.Seketika itu Arkana langsung tidak sadarkan diri, Tomi segera mengangkat tubuh Arkana membawanya ke dalam mobil, di ikuti Faramita. Yasmin yang masih pingsan juga dibawa ke rumah sakit, mereka meninggalkan rumah kecil itu, hanya tersisa Angel dan juga Bara yang hanya diam menatap kepergian Tomi beserta yang lainnya. “Angel,” panggil Bara mendekatinya. “Lepas, jika sesuatu terjadi pada Arkana. Aku bersumpah tidak akan pernah menemuimu lagi,” bentak Angel mendorong bahu Bara. Angel menghapus air matanya, ia membuang pistolnya dengan asal, lalu membawa kedua anak buahnya untuk menyusul Arkana ke rumah sakit. Bara membisu di tempatnya, ia tersenyum miris dengan penolakan Angel yang begitu nyata, setelah apa yang dilakukannya ternyata tidak pernah bisa luluhkan hati perempuan itu. Bahkan menembak Arkana sekalipun, tidak pernah membuat Angel teralihkan kepadanya, hanya ada Arkana
Read more

Bab 67. Kondisi Kehamilan Yasmin Sebenarnya

“Mami, Arkana mana? dia baik-baik saja kan mam?” Tanya Yasmin pasca sadar.“Iya Arkana baik sayang, kamu tenang oke. Jangan banyak bergerak dulu oke,” kata Meli menahan Yasmin yang ingin bangun.Yasmin menurut, ia kembali berbaring mengusap perutnya sambil mengatur nafas dengan pelan. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruang kamar, selang infusan mengalir ke tangan kanannya.Yasmin masih berada di rumah sakit, hanya ada Meli yang menemaninya saat ini. “Arkana kemana mam, kenapa dia tidak menemaniku disini?” Yasmin kembali bertanya. “Nanti mami kasih tau, sekarang makan bubur dulu dan minum obatnya ya. Kasihan baby kamu pasti lapar, apalagi mommynya.” kata Meli.Yasmin menganggukan kepala, ia membuka mulut menerima suapan dari maminya, tatapannya memperhatikan raut wajah Meli yang terlihat lelah dengan kantung mata gelap karena kurang tidur. Pastinya Meli sudah berjaga setiap waktu di sampingnya, Yasmin merasakan ada sesuatu dalam pikirannya, tetapi begitu sulit untuk mengingatn
Read more

Bab 68. Keputusan Yasmin

Yasmin harus menelan pahit kenyataan hidupnya, ujian berat sedang melanda rumah tangganya, entah bagaimana ia harus menjalani semuanya tanpa Arkana. Kehamilan yang tidak normal membuat Yasmin sulit untuk mempertahankan janin kembarnya, buah hati yang mereka tunggu, kemungkinan besar akan hilang karena harus diangkat demi menyelamatkan dirinya. Namun, ia tidak putus asa begitu saja. Yasmin sudah membuat keputusan memilih untuk mempertahankan kandungannya sampai persalinan, ia tidak memikirkan apa yang akan dialaminya saat melahirkan nanti sangatlah berbahaya. Meskipun tidak ada yang menyetujui keputusannya, Yasmin tetapi bersikeras tidak akan melakukan operasi pengangkatan janin. Sehebat apapun rasa sakitnya, ia sudah berjanji akan bertahan dan melewati semua prosesnya sampai melahirkan.“Bi mami masih marah ya sama Yasmin,” tanya Yasmin menatap pintu kamarnya menunggu kedatangan Meli. “Nyonya dan tuan pulang kerumah mengambil perlengkapan kamu nak, marahnya seorang ibu itu adalah
Read more

Bab 69. Ancaman Amijaya

Yasmin semakin merasakan perutnya kembali kram setiap malam, ia tidak bisa tidur karena menahan rasa sakit yang begitu hebat. Awalnya tidak ada yang tahu Yasmin mengalami kram perut setiap malam, karena Yasmin menyembunyikannya setiap kali perutnya kambuh, ia berpura-pura tidur dengan nyaman. Padahal dirinya sedang bergejolak menahan rasa sakit. Namun, kali ini Yasmin sudah tidak bisa menahannya lagi, wajahnya pucat dengan keringat dingin membasahi keningnya. Nafasnya sudah mulai terputus-putus, hanya satu kalimat yang terucap dari mulutnya. “Arkana, Arkana, Arkana,” panggilannya berulang kali dengan kedua mata tertutup memegangi perutnya. “Sayang bertahan ya, mami ada disini.” Ucap Meli menangis memegangi tangan putrinya yang lemas. “Bi dokternya mana? Lama banget,” tanya Faramita khawatir. “Mungkin sebentar lagi datang nyonya,” jawab bibi Anna juga panik. “Mas Amijaya mana lagi, kemana dia jabawab panggilannya ya.” Gerutu Faramita berusaha menghubungi suaminya. Malam ini han
Read more

Bab 70. Bara dan Angel Baikan

Sepulang dari rumah sakit, Bara membawa Angel ke hotelnya. Membaringkan tubuh perempuan itu di atas ranjang, sebab Angel pingsan hampir saja kehabisan nafas karena karena Amijaya mencekiknya begitu lama dan sampai Angel terkulai lemas. Bara menyelimutinya, ia memeriksa leher Angel yang merah bekas jemari Amijaya, kemudian Bara menghubungi anak buahnya dan memintanya untuk membelikan salep luka. Cup. Bara mencium kening Angel begitu perhatian, kemudian membelai wajahnya dengan lembut sambil menunggunya sadar. “Engkh,” lenguh Angel. “Sayang,” panggil Bara saat kedua mata Angel terbuka. Angel mengedarkan mata memperhatikan ruangan asing itu, karena itu bukanlah kamarnya, ia pun segera duduk menatap Bara di depannya. “Kenapa kamu melakukannya?” Tanya Angel.“Karena aku mencintaimu,” jawab Bara menatapnya lekat. Angel justru tersenyum miris, ia memutar bola matanya malas setelah mendengar jawaban Bara, selalu seperti itu. “Kamu pikir aku perempuan bodoh? Kamu tidak ada bedanya den
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status