Semua Bab Gadis Penakluk Hati Tuan Muda Tampan: Bab 81 - Bab 90

96 Bab

Bab 81. Pertengkaran Dengan Jessica

“Gue udah coba yang terbaik untuk semua ini, gue tau Lo atasan gue. Tapi bisa gak Lo hargain gue sedikit aja, Lo tuh egois Arkana, egois.” teriak Jessica marah. “Sebenarnya Lo ada masalah apa sih? Kenapa Lo ngotot banget dengan masalah proyek ini? Kalo udah gak sanggup kerja sama gue, gak usah kerja lagi.” balas Arkana sama-sama emosi. “Oh oke, kalau itu mau lo. Mulai sekarang gue berhenti jadi budak Lo,” kata Jessica melempar berkas ke lantai. Jessica meninggalkan kantor Arkana dengan semua barang-barangnya, para karyawan sungguh terkejut melihat Jessica meninggalkan kantor setelah terjadi pertengkaran besar dengan Arkana pimpinannya. Para karyawan sangat menyayangkan kepergian Jessica, apalagi jika sampai benar-benar berhenti bekerja, karena mereka tahu kinerja dan pengaruh Jessica di perusahaan sangat besar dan berjasa.Selain Jessica, tidak ada karyawan yang lebih baik dan lebih sabar menghadapi Arkana. Hampir 15 tahun Jessica mendampingi Arkana dari awal menjadi seorang pemim
Baca selengkapnya

Bab 82. Uang 7 Triliun

Setelah kejadian semalam Yasmin tidak bisa berhenti memikirkan permasalahan Arkana di perusahaan, kerugian 7 triliun bukanlah hal yang sedikit, bahkan Yasmin sendiri belum pernah melihat uang 1 milyar pun. Seperti biasa Arkana berangkat bekerja, seperti tidak ada masalah apapun, pria itu terlihat santai menjalani aktifitas dan memasang wajah tampan dan mempesona. Yasmin tidak habis pikir dengan mental Arkana, yang katanya sakit kepala karena kurang istirahat dan kurang tidur, Arkana justru mengajaknya berhubungan. Bagi Yasmin itu adalah malam pertama karena tidak menguntungkan kapan ia pernah melakukannya, ia pikir Arkana sakit kepala karena memikirkan uang 7 triliun, nyatanya dia biasa saja. “Kamu melamunkan apa sih nak?” Tanya Meli mengagetkan Yasmin. “Ish, mami bikin jantungan aja.” Yasmin mengusap dadanya. “Ada apa? Cerita sama mami?” Kata Meli duduk menghadap putrinya. “Mami pernah melihat uang 7 triliun gak? Menurut mami uang 7 triliun itu untuk apa?” Katanya penasaran. M
Baca selengkapnya

Bab 83. Menemui Jessica

Jam 20;22 malam, Yasmin belum juga pulang, keluarganya begitu khawatir karena ponselnya tidak bisa dihubungi. Arkana memerintahkan anak buahnya untuk mencarinya, namun sampai sekarang belum juga ada kabar.Salah satu dari mereka tidak ada yang tahu Yasmin ke luar rumah, dan ini untuk pertama kalinya asmin pergi sendirian setelah pulang dari rumah sakit.Mereka begitu khawatir karena Yasmin belum sehat total, terutama mengenai ingatan dan juga mentalnya. Aditya sudah menelpon kerabat, maupun saudara yang lain menanyakan putrinya dan tidak ada satupun dari mereka yang dikunjungi Yasmin, bahkan di rumah kakek dan neneknya juga tidak ada.“Bagaimana di makam si kembar, apa sudah mencarinya kesana?” tannya Meli kepada Arkana.“Tidak ada,” ujar Arkana. “Ya tuhan, kita harus mencarinya kemana lagi? kamu kemana nak?” ucap Meli frustasi.Sakit kepala Arkana semakin kuat, ia terus memijat kepalanya mencoba untuk menguatkan diri, otaknya terus berusaha memikirkan keberadaan Arkana. Kedua matan
Baca selengkapnya

Bab 84. Bertemu Angel

“Kenapa mereka menatapku seperti itu?” bisik Yasmin.“Karena kamu cantik,” jawab Arkana. Pertama kalinya Yasmin ke kantor membuat para karyawan heboh dan penasaran siapa perempuan yang digandeng Arkana begitu mesra di hadapan mereka semua.Meskipun Arkana terbilang pimpinan baru mereka, tetapi pengaruh dan pesona Arkana begitu besar diperusahaan xxx, kurang dari satu tahun Arkana sudah membuat perubahan bagi perusahaan. Di ruangan, Yasmin di sediakan kursi di samping suaminya yang tengah bekerja, ia ikut memeriksa grafik laporan ekonomi yang ada di layar komputer suaminya. Tidak hanya itu, Yasmin ikut berpikir dengan keras cara membaca grafik tersebut sampai Arkana memeriksanya dengan teliti, kedua matanya mulai menyipit bergerak ke sana kemari melihat Arkana dan balik lagi melihat komputer. “Kenapa sayang, mulai bosan ya?” Kata Arkana tertawa kecil dengan gemas memeluk istrinya dari samping dan menciumi pipinya.Yasmin menganggukan kepala, dengan manja ia membalas pelukan Arkana
Baca selengkapnya

Bab 85. Rencana Lembur

“Aku tidak menyangka kamu seorang tuan muda,” kata Yasmin menetap Arkana tanpa mengedipkan matanya. Keterkejutan Yasmin mengetahui Arkana setelah pembicaraannya dengan Angel dan dan Marcel, membahas dokumen yang dikirimkan daddy-nya yang memintanya untuk kembali menjadi tuan Muda keluarga Amijaya. Bahkan Amijaya menawarkan sejumlah uang untuk menyelesaikan biaya pinalti perusahaannya. Namun, Arkana menolaknya dengan alasan yang tidak bisa disampaikannya di depan istrinya.Arkana tidak ingin kejadian yang sudah berlalu terulang kembali, ataupun di ingat oleh Yasmin, karena baginya itu adalah mimpi buruk yang bisa membuat Yasmin akan membencinya. Cup. “Kamu pasti lelah ya, maaf.” Ujar Yasmin mencium pipi Arkana. Kedua mata Arkana terbuka, dengan cepat tangannya bergerak menahan tangan Yasmin yang akan menuruni ranjang, ia menarik pinggang istrinya sampai menindih tubuhnya. Yasmin mengerjapkan kedua mata menahan diri yang dengan kedua tangannya menempel di atas dada Arkana. “Aku p
Baca selengkapnya

Bab 86. Yasmin Adalah Segalanya

Rencana Arkana untuk lembut di kantor bersama istrinya gagal karena kedatangan Emeli yang mengganggunya. Yasmin marah besar sampai tidak terkendalikan menyerang Emeli, mencakar dan menjambak rambutnya hingga rontok, yang jelas rambut Emeli berantakan dengan wajah merah dan baju acak-akan. Malam itu, Arkana berusaha menenangkan istrinya hingga meminta bantuan petugas untuk memisahkan Emeli. Keadaan Emeli membuat Arkana terkejut ternyata istrinya begitu tangguh, meskipun tubuh Emeli lebih besar darinya, justru Yasmin memenangkan pertarungannya dengan Emeli. Namun, kini Arkana harus menyelesaikan masalah yang lebih besar, karena Emeli menuntut istrinya ke pengadilan atas kekerasan yang dilakukan Yasmin yang membuat Emeli harus mendapatkan perawatan dokter. “Mami bilang apa? Jangan membuat masalah, lihat akibatnya. Perempuan itu menuntut kamu, dan membuat masalah suamimu semakin besar.” Ujar Meli memarahi putrinya. “Sudahlah Mam, tidak ada gunanya marah-marah. Semuanya sudah terjadi
Baca selengkapnya

Bab 87. Liburan Singkat

“Arkana,” ujar Yasmin menahan tangan Arkana yang ingin membuka ikat pinggang.“Kenapa bengong, katanya mau kesana.” ujar Arkana.“Seriusan mau ganti baju disini?” katanya melirik kesana kemari takut ada yang melihatnya.“Aman sayang, ini kan kacanya gelap. Dari luar tidak kelihatan, cuman kamu dan aku yang bisa lihat.” Kata Arkana sambil melorotkan celananya.Yasmin membuang nafas pasrah, ia memalingkan wajahnya ke arah lain menunggu Arkana menyelesaikannya. Kini giliran Yasmin, tadinya Arkana tidak ingin keluar dan membantu istrinya memakaikan lotion, tapi Yasmin mengusirnya karena Yasmin juga harus mengganti pakaiannya.Dres putih Yasmin senada dengan pakaian Arkana yang serba putih. Teriak matahari masih moncong berada diatas kepala, untuknya Arkana menyiapkan kacamata dan juga penutup kepala sehingga bisa menangkalnya. Keduanya memakai sandal jepit, dengan tangan yang tidak lepas dari genggaman Arkana, Yasmin menarik tangan suaminya agar mau mendekati air, hingga mereka diterjan
Baca selengkapnya

Bab 88. Marcel Patah Hati

Matahari mulai muncul dari ufuk timur, semua burung diatas ranting berkicauan bak bersiul menyambut pagi. Air embun membuat tanaman tumbuh segar dan sehat. Yasmin dan keluarga menikmati embun pagi di taman, sambil melakukan peregangan otot dengan olahraga seperti menggerakkan tubuh, ataupun berlari mengelilingi taman. Tubuh yang tidak biasa melakukan olahraga pagi memang berat, belum sampai satu putaran saja Yasmin dan Aditya sudah merengek meminta minum. “Papi ngapain sih ikut-ikutan,” kesal Yasmin karena Aditya merebut minumannya. “Papi haus, seret banget nih tenggorokan.” Katanya meneguk minuman Yasmin sampai habis.Tidak lama Meli juga datang meminta minum, dengan nafas ngos-ngosan, ia langsung membaringkan tubuhnya di atas tikar. “Papi ambilin minum,” ujarnya. “Iya Papi ambilin,” katanya segera berdiri. “Mami kepala aku pusing,” ucap Yasmin memegang kepalanya.Meli langsung duduk mendekati putrinya, dilihat dari wajah Yasmin pucat, Meli memeriksa suhu tubuhnya.“Badan kamu
Baca selengkapnya

Bab 89. Kecurigaan Arkana

“Gimana? semua yang aku suruh kamu lakukan kan?” kata Jessica.Yasmin menganggukan kepala, kemudian ia menyeruput minuman coklate hangatnya penuh kenikmatan.Secara diam-diam Yasmin kembali bertemu dengan Jessica di apartemen pria berkedok perempuan itu, hubungan Yasmin dan Jessica semakin dekat semenjak perempuan itu mengundurkan diri dari perusahaan Arkana.Yasmin tahu Arkana sedang mencari Jessica, tetapi perempuan muda itu sengaja tidak memberitahukan untuk memberikan pelajaran, jika Jessica sangatlah penting bagi Arkana.Rencana yasmin berhasil, suaminya kewalahan menangani masalah di kantor saat Jessica pergi, pria itu bahkan terlihat stres dan sering sakit karena tidak ada yang membantunya.Meskipun Yasmin selalu ada dan mensupportnya, tentu saja Arkana sangat membutuhkan sekretaris seperti Jessica, karena yasmin tidak bisa membantu Arkana dalam menangani perusahan.“Udahlah kamu cepetan balik lagi, kasihan suamiku sering begadang.” kata Yasmin membujuk Jessica.“Gak semudah i
Baca selengkapnya

Bab 90. Calon Menantu Amijaya Kedua

“Maag ku kambuh karena telat makan, bukan karena aku hamil.” Ujar Yasmin. Awalnya Yasmin terkejut saat Arkana mengatakan dirinya sedang hamil, namun setelah dipikir-pikir lagi itu tidak mungkin karena baru saja kemarin Yasmin datang bulan.Mual dan sakit kepala memang sering terjadi saat maag kambuh, ditambah datang bulan, emosi juga tidak terkontrol karena hormon perempuan saat datang bulan tidak stabil. Wajah Arkana berubah, ia nampak kecewa mendengarnya.“Kamu marah, karena aku tidak hamil?” Ujar Yasmin saat Arkana meninggalkannya. “Tidak,” jawab Arkana. Yasmin merasa tidak enak, ia mengurungkan niatnya dan meletakan kembali ponselnya di tempat semula, ia menyusul suaminya yang berubah murung. Arkana duduk di sofa masih menggunakan handuk, berelanjang dada sambil memeriksa laptopnya. Yasmin menghampirinya lalu duduk di samping suaminya dan berkata. “Jangan terlalu dekat dengan perempuan itu, apalagi kamu bertemu tanpa mengajakku.”Arkana justru tersenyum melihat istrinya mem
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status