All Chapters of Gadis Penakluk Hati Tuan Muda Tampan: Chapter 71 - Chapter 80

96 Chapters

Bab 71. Keadaan Berbalik

Semua orang tengah berkumpul di depan ruangan persalinan, waktu yang tidak tepat membuat mereka khawatir dengan keselamatan Yasmin yang sedang berjuang di dalam sana. Tidak ada hentinya mereka berdoa untuk keselamatan bayi dan ibunya, walaupun secara medis tingkat keselamatan Yasmin sangat rendah, tetapi mereka sangat berharap keajaiban doa saat ini. Satu jam telah berlalu, belum ada tanda apapun dari ruangan persalinan. Tiba-tiba Marcel berlari menghampiri keluarganya yang sedang bersitegang. “Daddy, mommy, kita harus segera keruangan Arkana.” Ujarnya dengan nafas tersengal-sengal.“Ada apa? Jangan bikin kita semakin panik Marcel,” kata Amijaya membuat mereka semua menatap Marcel. “Iya nak, tenang dulu.” Ujar Faramita. Marcel mengambil nafas panjang, kemudian mengeluarkannya secara perlahan, ia menatap kedua orang tuanya dengan senyuman tipis.“Arkana sudah melewati masa komanya,” ujar Marcel. Air mata Faramita jatuh, mendengar kabar bahagia itu ia langsung memeluk suaminya me
Read more

Bab 72. Cinta Adalah Obat Segala Penyakit

Dua perawat dan satu dokter mengawal Arkana untuk menemui kedua janin istrinya yang tidak bisa diselamatkan.Baru saja membuka kedua matanya, Arkana langsung teringat dengan kondisi istrinya dan memaksa mereka semua untuk mempertemukannya, walaupun dalam keadaan masih lemah. Arkana berada di kursi roda dengan selang infusan dan juga oksigen yang dipegang oleh kedua suster. Menuju ruangan inkubator kedua janinnya. “Maafkan Daddy nak, Daddy tidak bisa menjaga kalian dengan baik.” Ucap Arkana begitu pelan mencium tabung inkubator.Air mata Arkana menetes, dada mulai kembali sesak menahan kesedihan melihat janin yang tumbuh dalam perut istrinya, belum berkembang dengan sempurna harus lahir secara prematur. “Tolong jangan ajak mommy kalian pergi hiks, doakan mommy kembali sehat. Daddy sangat mencintainya,” ucap Arkana semakin deras dengan air mata. “Tuan, anda harus segera kembali. Ini sudah terlalu lama,” ujar dokter. Arkana menganggukan kepala, ia menghapus air matanya saat suster m
Read more

Bab 73. Menantu Kesayangan Faramita

Kondisi Arkana semakin hari semakin membaik, tubuhnya sudah terbebas dari peralatan oksigen dan juga infusan, bahkan kini ia mulai bisa makan untuk menambah nutrisi dan mengembalikan kebugaran tubuhnya.Keluarganya begitu perhatian dan merawatnya dengan baik. Namun, disisi lain Yasmin belum kunjung sadar dan masih kritis. Masih dalam ruangan yang sama, Arkana tidak pernah meninggalkannya sedetikpun, ia selalu berada disampingnya sampai Yasmin sadar suatu saat nanti.Dalam keadaan seperti itu, rasa cinta Arkana kepada Yasmin justru semakin besar. Arkana mengajaknya berinteraksi dan bahkan membersihkan tubuh istrinya yang hampir selama satu bulan tidak bergerak. “Sayang, hanya aku yang boleh melakukan hal seperti ini sampai kapanpun oke!” Ujar Arkana mengelap tubuh Yasmin dengan kain basah. Senyuman di wajah terbit, ia mencium punggung tangan istrinya, kemudian merapikan kembali pakaian Yasmin seperti semula. Aroma wangi dan ciri khas parfum yang biasa Yasmin kenakan membuat Arkana
Read more

Bab 74. Ancaman Jessica

“Saya tidak akan pernah menandatanganinya tanpa bertemu langsung dengan orangnya, jika kalian serius dengan proyek besar ini. Seharusnya secara langsung dia yang turun tangan, bukan mengutus kalian sebagai perantara.”“Bukankah tuan Arkana sudah menjelaskan hal ini kepada nona?” Tanya Jessica menaikan salah satu alisnya penasaran. “Ya, dia memang mengatakan akan mengirim orang untuk mengurus berkasnya. Tapi, secara tidak langsung dia tidak menghargai saya yang sudah berusaha meluangkan waktu untuk mengurus proyek ini,” ujarnya. “Saya mengerti nona, tuan Arkana tidak bisa datang bukan tanpa alasan, dia harus menjaga istrinya yang sedang kritis.” Kata Jessica. Perempuan muda itu tertegun mendengar perkataan Jessica, ia mengerjapkan matanya beberapa kali melihat Jessica dengan serius. “Jadi dia sudah punya istri?” Katanya dengan pelan. “Iya, tuan Arkana sudah menikah.” Jawab Jessica memperhatikan mimik wajah perempuan itu terkejut mendengar jawabannya. Perempuan itu menghembuskan n
Read more

Bab 75. Yasmin Sadar

Arkana merasa jengkel menghadapi Emeli yang begitu banyak maunya, selain melakukan pekerjaan, perempuan terlihat jelas berusaha merayu Arkana.Waktu selama 45 menit telah mereka habiskan hanya untuk menemani Emeli makan, jika saja bukan karena kontrak dan Jessica yang terus menahannya, Arkana sejak tadi sudah meninggalkan cafe tersebut.“Tomi ayo jalan,” kata Arkana.“Loh, Jessicanya mana tuan?” tanya Tomi mencarinya.“Dia bisa pulang sendiri,” jawab Arkana.Tomi hanya menganggukan kepala, kemudian ia menjalankan mobil, meninggalkan cafe.Arkana baru bisa bernafas dengan lega, ia memejamkan kedua matanya, menyandarkan punggungnya di bangku bangku.“Yasmin,” hatinya tidak bisa berhenti memanggil nama istrinya.Ponsel Arkana tidak berhenti berdering, panggilan masuk dari Jessica berulang kali, Arkana mematikan ponselnya dengan kesal membuang ponsel tersebut ke bangku belakang.Arkana kembali memejamkan kedua matanya, tidak lama kini panggilan itu beralih ke ponsel Tomi. Sebelum Tomi ber
Read more

Bab 76. Hilang Ingatan

“Mami,” panggil Yasmin menangis ketakutan setiap kali Arkana mendekatinya.Arkana menyingkir dari hadapan Yasmin, ia memberikan tempat untuk dokter menenangkannya.“Nona tenang ya, ini suami Nona.” Ujar dokter. Yasmin menggelengkan kepala, air matanya semakin berlinang mencari keberadaan Meli. “Mami,” panggilnya lagi. “Sepertinya ingatan nona Yasmin ada hilang, lebih baik sekarang tuan panggil orang tua nona Yasmin untuk menenangkannya. Saya akan membantunya dengan menyuntikan obat penenang,” ujarnya. Arkana menganggukan kepala, ia memundurkan langkahnya menatap istrinya dengan nanar. Arkana segera mengambil ponsel, ia menghubungi mertuanya. Jantung Arkana berdetak dengan cepat, ia membuang nafas panjang merasa lega istrinya sudah sadar, tetapi disisi lain ia sedih melihat Yasmin tidak mengenalinya. Tidak lama Meli dan Aditya datang dengan tergesa-gesa menghampiri Arkana. “Bagaimana Yasmin?” Tanya Meli. “Dokter sedang memeriksanya,” jawab Arkana.Mereka menunggu di depan ruang
Read more

Bab 77. Pulang Kerumah

Kondisi Yasmin semakin hari semakin baik, tidak perlu menggunakan infusan atau alat lain, ia sudah mulai makan dengan normal dan bahkan diperbolehkan untuk berobat jalan untuk memeriksa ingatanya yang hilang.Begitu cepatnya Yasmin pulih, karena sifat dan jiwa semangatnya begitu besar, sangat membantu pemulihan lebih cepat ketimbang minum obat.Hari ini ia sudah siap kembali ke rumah bersama kedua orang tuanya. Yasmin tidak sabar ingin melihat rumah baru seperti yang diceritakan oleh maminya.“Mami memangnya aku pingsan berapa lama? kenapa barangnya banyak sekali?” tanya Yasmin terkejut melihat begitu banyak koper besar.“Satu bulan lebih kamu disini, tidak hanya barang kamu, tetapi ini barang suamimu juga.” jawab Meli mengambil tas selempangnya.“Bibi telepon tuan dulu ya nyonya,”ujar bibi Anna.“Iya bi, jangan lupa ajak Jessica.” ujar Meli.Mendengar nama Jessica disebut. Yasmin memutar bola matanya, dengan wajah cemberutnya merubah moodnya menjadi jelek.Meli tersenyum tipis memper
Read more

Bab 78. Serpihan Ingatan Yasmin

Yasmin menikmati makanan yang begitu enak, terlihat dari cara makannya begitu bersemangat dan lahap, mulutnya tidak berhenti mengunyah dan memasukan setiap makanan yang ada di piringnya.Arkana dan Jessica yang berada di sampingnya hanya menyaksikan gadis itu makan, memberikan dan menambah porsi makan Yasmin setiap kali memintanya.“Memangnya di rumah sakit tidak diberi makan?” tanya Jessica.“Jangan diajak bicara, nanti tersedak.” kata Arkana tidak berhenti mengusap rambut Yasmin.“Minum,” kata Yasmin.Arkana segera mengambilkannya. yasmin menyandarkan punggungnya di banku, kedua tangannya mengusap perut sambil mengatur nafasnya, perutnya begah karena kekenyangan.Tangan Arkana ikut mengusap perut Yasmin, membuatnya teringat saat Yasmin masih mengandung dan sering mengalami kram perut hampir setiap malam, ekspresi wajahnya mulai berubah menjadi muram dengan tatapan kosong.Yasmin menyingkirkan tangan Arkana dari perutnya, kemudian berdiri tetapi Arkana menahannya dan membuat Yasmin ke
Read more

Bab 79. Black Card Arkana

“Halo bi ada apa?” ujar Arkana menjawab panggilannya. “Tuan, pulanglah. Nona Yasmin pingsan,” ujar Bibi Anna terbata-bata. Arkana mendengar suara tangisan mertuanya, sesuatu telah terjadi, tanpa menjawab apapun ia memutuskan panggilannya. Arkana menatap Jessica yang berada disampingnya, ia memberikan isyarat kepada perempuan itu untuk membaca pesan yang dikirimkannya. Semua mata di ruangan meeting itu tertuju menatap Arkana, mengangkat panggilan di saat meeting berlangsung sudah melanggar etika dan aturan saat meeting. Arkana berdiri, ia membalas semua tatapan mereka satu persatu dan berkata. “Saya minta maaf, karena saya harus pulang.” Ujarnya meninggalkan ruangan tersebut. “Arkana, berhenti. Kamu tidak bisa seenaknya meninggalkannya begitu saja,” teriak salah satu college marah. “Maaf tuan, tapi ini sangat darurat. Istri tuan Arkana sedang dalam masalah, jika bersedia saya yang akan menggantikannya.” kata Jessica berusaha menenangkan mereka. “Kamu pikir kamu siapa? Disini ka
Read more

Bab 80. Bayi Besar Arkana

“Arkana?” panggil seorang pengunjung mengenalinya.Perempuan cantik nan sexy itu menghampiri meja Arkana, diikuti dengan kedua lelaki yang mengenakan pakaian serba hitam membawa bag belanjaan.Perempuan itu membuka masker, terlihatlah wajah cantik Emeli berdiri dibelakang Arkana mengusap pundaknya dan berkata. “Mereka keluargamu?” kata memperhatikan ketiga perempuan satu mea bersama Arkana.Arkana menyingkiran tangan Emeli yang bertengger di pundaknya, lalu mengambil minuman milik Yasmin dan meminumnya.“Ish, itukan minumanku,” kesal Yasmin merebut minumannya.“Aku tidak menyangka kamu punya adik perempuan yang menggemaskan,” ujar Emeli memperhatikan Yasmin.Tanpa ada yang mempersilahkan, Emeli memindahkan bag yang berada di atas kursi, kemudian ia duduk disamping Arkana.“Ngapain kamu disini?” tanya Arkana.“Makan bersama kalian,” katanya dengan santai meneguk air bekas Arkana.Yasmin, Meli dan bibi Anna menatapnya tidak suka dengan penampilan Emeli yang terbuka dan sikapnya yang tid
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status