Arkana merasa jengkel menghadapi Emeli yang begitu banyak maunya, selain melakukan pekerjaan, perempuan terlihat jelas berusaha merayu Arkana.Waktu selama 45 menit telah mereka habiskan hanya untuk menemani Emeli makan, jika saja bukan karena kontrak dan Jessica yang terus menahannya, Arkana sejak tadi sudah meninggalkan cafe tersebut.“Tomi ayo jalan,” kata Arkana.“Loh, Jessicanya mana tuan?” tanya Tomi mencarinya.“Dia bisa pulang sendiri,” jawab Arkana.Tomi hanya menganggukan kepala, kemudian ia menjalankan mobil, meninggalkan cafe.Arkana baru bisa bernafas dengan lega, ia memejamkan kedua matanya, menyandarkan punggungnya di bangku bangku.“Yasmin,” hatinya tidak bisa berhenti memanggil nama istrinya.Ponsel Arkana tidak berhenti berdering, panggilan masuk dari Jessica berulang kali, Arkana mematikan ponselnya dengan kesal membuang ponsel tersebut ke bangku belakang.Arkana kembali memejamkan kedua matanya, tidak lama kini panggilan itu beralih ke ponsel Tomi. Sebelum Tomi ber
Read more