“Angel,” panggil Arkana. Perempuan cantik itu menatap Arkana dengan wajah sembab, sepanjang malam ia menangis karena ucapan Arkana yang akan membatalkan pernikahannya.Tentunya Angel marah besar dan tidak terima akan hal itu, tetapi itu tetap tidak akan merubah keputusan Arkana, meskipun ia memaksanya. “Sekali lagi aku minta maaf,” ujar Arkana dengan pelan. Di bawah meja tangan perempuan itu mengepal dengan kuat, kekecewaan Angel masih membara, meskipun segudang penjelasan apapun tidak akan masuk ke dalam kepalanya. “Kamu bilang orang tuamu tidak merestui pernikahan kita, lalu kenapa waktu itu kamu diam saja. Kamu menyetujui semua persiapan pernikahan dan menyebarkan undangan, kamu ingin mempermalukanku?” Ujar Angel. “Tidak Angel, aku tidak pernah ada niatan seperti itu, ini demi kebaikan kita. Aku tidak ingin melakukan hal yang sama, menyakiti kamu hanya karena obsesiku.” Jawab Arkana menatap perempuan itu dengan lekat. “Oh, jadi selama ini kamu hanya terobsesi padaku? Kamu tid
Read more