Share

Bab 47. Ancaman Bagi Arkana

Penulis: Sa'adah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Angel apa yang kamu lakukan hah? Kamu sudah gila?” Bentak Arkana menarik tubuh Angel dari bak mandi.

Perempuan itu berusaha menenggelamkan dirinya di bak mandi dalam keadaan tubuh lemah dan pucat, untuk saja Arkana datang tepat waktu, jika tidak perempuan itu sudah kehilangan nyawa karena bunuh diri.

Tubuh Angel yang basah kuyup di balut handuk dan menggendongnya ke atas ranjang. Angel hanya terdiam pasrah, ia sudah tidak memiliki tenaga selain kedua matanya sayu menatap Arkana yang sedang mengeringkan tubuhnya.

“Aku tidak akan pernah memaafkanmu jika terjadi sesuatu,” kata Arkana memarahi Angel.

“Arkana?” Panggil Angel begitu pelan.

“Diamlah, aku akan memanggil dokter untuk memeriksa keadaanmu.” Katanya sambil mengeringkan rambut Angel dengan hair dryer.

Arkana membungkus tubuh Angel dengan selimut tebal, setelah ia menganggukan pakaian basahnya dengan sebuah kaos.

Tidak ada rasa canggung, Arkana berani menggantikan pakaian perempuan itu kecuali pakaian dalamnya.

Air mata pere
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gadis Penakluk Hati Tuan Muda Tampan   Bab 48. Angel Sadar, Yasmin Menghilang

    Angel sudah sadar, namun keadaan psikologisnya belum pulih, dokter memintanya untuk tidak membuat kesalahan sedikitpun yang akan menyebabkan perempuan itu stress. Namun, Arkana harus selalu ada di samping Angel selama pemulihannya dan Arkana harus membantu kesembuhan Angle. “Arkana aku bosan makan obat terus, sampai kapan aku harus meminum obat ini? Kamu tidak lihat aku sudah sehat?” Ucap Yasmin menyingkirkan obat dari hadapannya. “Dokter memberikan obat, itu artinya belum sehat. Jika kamu ingin cepat keluar dari sini, ikuti perintah dokter, karena ini demi kesahan kamu.” Kata Arkana menasehatinya. Angel membuang nafas pasrah, ia pun menerima obat itu dan meminumnya. Rasa pahit obat tersebut memiliki efek samping mengantuk, hingga Angel sering terlelap setiap kali minum obat. Setelah makan malam dan minum obat, Angel menonton televisi ditemani Arkana, ia tidak diperbolehkan bermain ponsel oleh Arkana sehingga membuat perempuan itu cepat bosan. “Kamu mau kemana?” tanya Angel saat

  • Gadis Penakluk Hati Tuan Muda Tampan   Bab 49. Antara Yasmin dan Angel

    “Kalian bagaimana sih, bagaimana bisa pasien hilang. Kalian benar-benar tolol hah.” Teriak Arkana marah. Bugh. Arkana menghajar anak buahnya yang tidak becus menjaga orang sakit seperti Angel. Ia tidak habis pikir Angel bisa menghilang dengan pengawasan kedua anak buahnya. Arkana semakin frustasi, ia stress memikirkan istrinya yang belum di temukan dan sekarang Angel juga menghilang.Rencana Arkana ke Swiss gagal karena mendapat laporan dari rumah sakit jika Angel melarikan diri, keduanya begitu penting bagi Arkana, namun ia harus mendahulukan mencari Angel karena kondisi kejiwaannya yang belum pulih.“Kerahkan semua anak buahmu, jika terjadi sesuatu padanya. Aku pecat kalian semua,” kata Arkana. “Baik tuan,” pria yang mendapat pukulan itu segera melaksanakan perintah tuan muda. Malam ini Arkana tidak bisa tidur, kantung matanya mulai terlihat gelap, wajahnya begitu lusuh dan berantakan.Faramita menangis memikirkan keadaan yang begitu genting, ia khawatir dengan Angel, tapi ia j

  • Gadis Penakluk Hati Tuan Muda Tampan   Bab 50. Yasmin Hanya Menginginkan Hidup Normal

    Terbit matahari Meli dan suaminya sudah bersiap untuk sarapan pagi. Mereka menunggu putrinya yang tidak kunjung datang ke meja makan, sehingga Meli merasa khawatir, dan Aditya sang suami memintanya untuk menyusulnya ke kamar. Meli pun meninggalkan suaminya untuk melihat keadaan putrinya, belum sampai Meli melihat putrinya keluar dari kamar dengan wajah sembab, tetapi masih memperlihatkan deretan giginya yang indah. “Maaf mi aku kesiangan,” katanya memeluk lengan Meli mengajak kembali ke ruang makan. “Tidak apa-apa sayang, mami pikir kamu tidak ingin sarapan.” Jawab Meli. “Aku sangat lapar, babyku juga pasti lapar.” Kata Yasmin mengusap perutnya. “Morning papi,” sapa Yasmin mencium pipi Aditya.“Morning princess papi,” jawab Aditya balas mencium pipi Yasmin. Yasmin duduk didepan kedua orang tuanya. Hanya sekedar menyapa papinya seperti biasa, ia langsung sarapan dengan wajah bengkak tanpa mengatakan apapun. Aditya memperhatikan putrinya begitu lekat, makannya begitu lahap, bicar

  • Gadis Penakluk Hati Tuan Muda Tampan   Bab 51. Teman Sekolah Yasmin

    “Sayang, kenapa gak habisin makanannya? apa gak enak?” Tanya Angel menatap makanan Arkana masih banyak. Arkana tidak menjawabnya, ia sibuk bermain ponsel yang membuatnya terus fokus menunggu informasi dari anak buahnya. Angel berdiri dari kursinya, ia berdiri di belakang kursi Arkana, mengusap punggungnya dengan lembut membuat Arkana sadar. “Ada apa sayang?” Kata Yasmin. “Tidak ada, nafsu makan ku kurang baik. Aku akan ke kantor,” katanya mematikan ponselnya.“Aku ikut,” katanya. Arkana hanya menganggukan kepala tipis, kemudian berdiri dari duduknya dan Angel memberikan hadiah ciuman di pipinya.Perempuan itu begitu manja memeluk lengan Arkana, mengikuti langkahnya meninggalkan meja makan. Bibi Anna dan rekannya yang lain begitu kesal melihat tuannya kembali bersama Angel, mereka benar-benar kecewa karena Arkana telah mengabaikan perasaan Yasmin yang sedang mengandung putranya. Tetapi apa daya? Mereka tidak bisa berbuat apapun selain patuh dan mendoakan kebahagiaan tuannya, kar

  • Gadis Penakluk Hati Tuan Muda Tampan   Bab 52. Benci Tapi Cinta

    “Yasmin, hey mau kemana?” panggil Meli mengikutinya. “Yasmin capek mom, papi bohong. Katanya papi gak akan pernah memaksa Yasmin tentang apapun, tapi papi sudah mengingkari janjinya.” Jawab Yasmin sambil menghentakkan kakinya kesal. Pembicaraan Aditya dan Dimas di pantai membuat Yasmin emosi, ia meninggalkan mereka karena jengkel mendengar papinya yang tidak berhenti menjodohkannya dengan Dimas. Meli juga sama kesalnya, makanya ia memilih mengikuti putrinya dan meninggalkan suaminya di pinggir pantai bersama Dimas. Tiba di penginapan Yasmin segera membersihkan diri dari pasir, merendam tubuhnya di bak mandi, ia memejamkan kedua matanya menenangkan pikirannya yang memanas karena papinya. Tok tok tok. “Nak, jangan lama-lama nanti ketiduran.” Kata Meli. “Iya mom,” jawab Yasmin dalam kamar mandi. Peringatan Meli pun Yasmin hiraukan, jika sudah nyaman dan tertidur pulas, ia sulit untuk bangun. Pintu kamar mandi yang tidak dikunci, membuat siapapun bisa masuk. Kamar yang begitu sep

  • Gadis Penakluk Hati Tuan Muda Tampan   Bab 53. Janin Kembar

    Mata Arkana berkaca-kaca menatap janin kembar yang tumbuh dalam istrinya, pergerakan mereka membuat hati Arkana menghangat, memperhatikan tangan dan beberapa anggota tubuh yang mulai terbentuk. Tetesan air mata meluncur membasahi pipinya, pria itu menangis penuh haru dan bahagia untuk pertama kali melihat pertumbuhan buah hatinya, ia sampai tidak sadar Yasmin membuka kedua matanya. Air mata Arkana menyadarkan Yasmin yang ikut menatap monitor pergerakan janin dalam perutnya. “Ke kenapa ada dua?” Kata Yasmin. “Sayang, kamu sudah sadar.” Ujar Arkana mencium kening Yasmin. “Janin anda kembar,” ujar dokter. Tangan Yasmin mengusap perutnya, ia menangis bahagia, hal yang tidak pernah diharapkannya justru hadir memberikan harapan yang begitu luar biasa yang tidak pernah ia duga. Arkana mencium seluruh wajah istrinya yang basah dengan air mata, dan berkata. “Terimakasih sayang,” ujar Arkana. “Berterima kasihlah kepada tuhan hiks, tuhan sudah menitipkan mereka kepadaku, semoga aku bisa

  • Gadis Penakluk Hati Tuan Muda Tampan   Bab 54. Akhirnya Arkana Mengaku

    Pulang dari pantai Yasmin tidaklah happy, ia justru memikirkan Arkana karena setelah pulang dari rumah sakit pria itu menghilang tanpa kabar. Yasmin begitu risau, ia merasa bersalah sudah menampar Arkana, tangan yang ia gunakan untung menampar Arkana menjadi bayang-bayang penyesalan. Dalam hati ia meminta maaf saat mengusap perutnya dan berkata. “Maaf, mommy sudah kasar kepada Daddy kalian, habisnya mommy kesal sudah fitnah mommy kayak gitu. Padahal mommy tidak memiliki hubungan apapun dengan Dimas,” gumamnya. Yasmin menghela nafas panjang, ia kembali menatap telapak tangannya dan merasa kesal tangan itu sudah menampar Arkana. “Pasti sakit,” ujarnya mengusap pipinya sendiri membayang pipinya setelah ditampar. “Hei ngapain melamun disini? Jangan kebanyakan melamun banyak setan,” ujar Meli menghampiri Yasmin yang bersantai di taman belakang.“Ihh mami jangan asal bicara, takut tahu.” Kata Yasmin. “Ya, makanya ayo masuk. Waktu berjemurnya sudah habis, di depan ada tamu.” Kata Meli.

  • Gadis Penakluk Hati Tuan Muda Tampan   Bab 55. Amijaya Tidak Menyetujuinya

    “Menantu mami gak ikut?” Tanya Faramita dari tadi mencari Yasmin. “Tidak mom, aku gak mau dia kecapean.” Kata Arkana melepaskan jasnya.Arkana tiba dengan selamat, ia langsung istirahat di rumah orang tuanya, bukan rumahnya. Karena ia tahu Angel pasti sedang menunggunya, Arkana butuh waktu yang tenang.Faramita menatap putranya yang langsung memejamkan kedua mata, tampaknya begitu lelah sampai ke kamar mandi. “Mommy siapkan makanan ya,” katanya. “Heem,” dehem Arkana. Faramita menutup pintu kamar putranya, ia menaiki lift sampai di lobi ia meminta para pembantunya menyiapkan makan malam untuk Arkana dengan menu yang sudah ia berikan. Tidak lama suami dan putranya yang lain pulang dari kantor. Faramita menyambut suaminya dan memberitahukan kepulangan Arkana. Bara dan Marcel saling melemparkan tatapan, diam-diam mereka mendengarkan pembicaraan kedua orang tuanya. Tidak sabar Bara ingin menemui Arkana yang baru pulang menjenguk Yasmin. “Mikirin apa Lo?” Kata Marcel menegur saudaran

Bab terbaru

  • Gadis Penakluk Hati Tuan Muda Tampan   Kebahagiaan Tuan Muda Dan Nona Muda

    Yasmin akhirnya memiliki teman dalam keluarga Amijaya, yaitu Bela. Marcel mendapatkan restu setelah Arkana kembali dan resmi kembali menjadi Tuan Muda, meskipun kehamilan palsu Bela terungkap, Amijaya tetap merestui pernikahan mereka. Begitu bahagia, Marcel akhirnya bisa menikahi Bela, pria itu sampai mengajak Arkana berlomba untuk mendapatkan anak. Padahal Yasmin dan Bela tidak ingin terburu-buru memiliki anak. Namun harapan Yasmin telah hilang, karena perempuan itu telah hamil lebih dulu akibat Arkana termakan ucapan Marcel. “Sayang bangun yuk, kita berjemur.” Ujar Arkana membangunkan istrinya dengan lembut. “Aku masih ngantuk,” rengek Yasmin memeluk guling.Arkan menarik guling sang istri, kemudian mengangkat tubuh Yasmin ke dalam gendongannya, membawanya ke kamar mandi.Seperti anak kecil yang susah dibangunkan, Arkana membasuh wajah istrinya di kamar mandi, tidak lupa menggosok gigi dalam keadaan Yasmin yang masih memejamkan mata.Setelah itu Arkana mengikat rambut Yasmin, m

  • Gadis Penakluk Hati Tuan Muda Tampan   Bab 95. Ingatan Yasmin Kembali

    Satu minggu lagi Arkana dan Yasmin akan segera pindah, segala persiapan dan penyelesaian yang sudah Arkana mulai tinggal menunggu kabar Jessica yang belum memberikan keputusan apapun, bahkan kabarnya tiba-tiba menghilang setelah pembicaraan dengan Arkana.Yasmin berusaha menghubunginya, tetapi tidak mendapatkan jawaban. Arkana sangat berharap Jessica akan kembali saat perayaan sekaligus peresmian pergantian Arkana nanti.Disamping itu Yasmin tidak sabar ingin bertemu Bela dan juga mertuanya, yang sudah menghubunginya beberapa kali, sedangkan Meli merasa sedih karena mereka akan meninggalkan rumahnya.Sebetulnya, Meli sangat berat harus berpisah dengan putrinya, ia begitu takut kejadian dulu terulang kembali.Namun, melihat antusias dan keceriaan putrinya, ia merasa sedikit lega, berusaha membuang pikiran negatifnya.“Mami dan papi ikut Yasmin aja, pindah kesana.” Pinta Yasmin.“Nanti Mami dan Papi mau tinggal dimana? rumah yang dulu sudah dijual sama Papi,” kata Meli dengan wajah cemb

  • Gadis Penakluk Hati Tuan Muda Tampan   Bab 94. Tanda Cinta

    “Yasmin sudah aku bilang, aku gak ada hubungan apapun sama Emeli.” Ujar Arkana dengan nada tinggi. “Kalau gak ada hubungan apapun, kenapa kamu kemarin perhatian sama dia? Udah aku bilang jangan terlalu dekat sama dia,” teriak Yasmin membalasnya. “Kamu tahu dia rekan kerja satu kantor, bagaimana bisa aku tidak dekat dengannya? Kerjasama itu membutuhkan hubungan yang baik, selain karena pekerjaan aku tidak ada hubungan apapun dengannya.” kata Arkana berusaha menahan emosinya. Pagi hari Yasmin dan Arkana sudah memulai pertengkaran hebat, teriakannya sampai terdengar ke lantai bawah, kedua orang tua Yasmin sampai khawatir karena dari kemarin hubungan Yasmin dan Arkana tidak baik-baik saja. Belum lagi Yasmin sedang terbakar api cemburu yang belum reda, hati dan pikirannya masih terbakar karena kedekatan Arkana dan Emeli. Yasmin kembali menangis, ia masih belum terima dengan kejadian di restoran, ia masih marah diliputi kecemburuan yang hebat. Sudah beberapa kalinya Yasmin menangis, m

  • Gadis Penakluk Hati Tuan Muda Tampan   Bab 93. Kebohongan Marcel

    Api cemburu semakin membakar emosi Yasmin yang menyaksikan kedekatan suaminya dengan Emeli. Yasmin berusaha menahan diri untuk tidak menyerang perempuan itu, jika saja tidak ditemani Jessica, mungkin Yasmin sudah membuat kesalahan untuk kedua kalinya. Walaupun begitu, Yasmin tidak tahan untuk meluapkan emosinya dan menangis merasakan sakit dalam dadanya. Jessica mengantarkan Yasmin pulang dalam keadaan dibanjiri air mata, tangisannya berlanjut sampai rumah membuat Meli terkejut dan menanyakannya kepada Jessica. “Anak tante sedang dilanda kecemburuan, jangan terlalu khawatir nanti juga sembuh kalau sudah baikan dengan suaminya.” Kata Jessica. “Memangnya cemburu karena apa?” Kata Meli penasaran.“Tadi di restoran, saya dan Yasmin secara diam-diam mengikuti Arkana makan siang bersama Emeli dan juga salah satu klien perusahaan, entah itu disengaja atau tidak. Arkana terlihat perhatian dan begitu dekat dengan Emeli,” jawab Jessica. “Untung dia bisa menahan emosi, tidak melabrak perem

  • Gadis Penakluk Hati Tuan Muda Tampan   Bab 92. Tidak Mungkin Arkana Selingkuh

    Semenjak Dimas datang, Yasmin sering bermain ponsel dan begitu sering mengabaikan kehadiran Arkana.Arkana begitu kesal setiap kali istrinya main ponsel saat bersamanya, bahkan sekarang pun perempuan itu masih bermain ponsel, tidak peduli suaminya memperhatikannya sejak tadi. “Iya halo, ada apa Emeli?” Ujar Arkana menjawab panggilannya. Pria itu berdiri melangkahkan kaki ke walk in closet melepas pakaiannya satu persatu, sambil membicarakan pekerjaan bersama Emeli. “Tidak perlu, besok Tomi yang akan menyiapkannya.” Ujar Arkana. Di balik cermin, bayangan Yasmin sedang mengintip di balik pintu, hal itu membuat senyuman di wajah Arkana. Ternyata panggilan Emeli bisa mengalihkan istrinya, yang tadi sibuk bermain ponsel dan mengabaikannya, kini perempuan itu penasaran dengan pembicaraannya dengan Emeli. “Jika kamu tidak keberatan, kamu bisa ikut makan siang bersama klien dari Inggris, kita bisa berangkat bersama setelah melakukan meeting.” Ujar Arkana dengan suara agak keras. Yasmin

  • Gadis Penakluk Hati Tuan Muda Tampan   Bab 91. Bela Jatuh Sakit

    Malam ini terasa begitu panjang dan melelahkan bagi Bela, begitu banyak pelanggan yang datang memenuhi cafe tempatnya bekerja, tidak seperti malam biasanya Bela masih bisa bersantai.Pekerjaan baru di Cafe Starla cukup membantu perekonomian Bela untuk menambah pemasukan dan mencukupi keperluannya sehari-hari.Meskipun lelah bekerja, itu sudah menjadi suatu kewajiban yang harus dilakukannya, karena tidak hanya untuk mencukupi kehidupan pribadinya, Bela harus mengirim uang untuk adik-adiknya agar tidak putus sekolah.Bekerja keras memanglah tidak mudah, di usia muda Bela yang harus kuliah dan bekerja sudah menjadi rutinitasnya setiap hari.Rasa sakit kepala atau demam tidak pernah Bela manjakan, apalagi cuti bekerja, Bela selalu masuk dan memaksakan diri untuk tetap kuat dan tegar.Namun, kali ini Bela tidak bisa menahan rasa sakit di perutnya yang begitu melilit, wajahnya semakin pucat membuat rekan kerjanya khawatir dan meminta Bela untuk istirahat.“Bela lebih kamu istirahat, biar ak

  • Gadis Penakluk Hati Tuan Muda Tampan   Bab 90. Calon Menantu Amijaya Kedua

    “Maag ku kambuh karena telat makan, bukan karena aku hamil.” Ujar Yasmin. Awalnya Yasmin terkejut saat Arkana mengatakan dirinya sedang hamil, namun setelah dipikir-pikir lagi itu tidak mungkin karena baru saja kemarin Yasmin datang bulan.Mual dan sakit kepala memang sering terjadi saat maag kambuh, ditambah datang bulan, emosi juga tidak terkontrol karena hormon perempuan saat datang bulan tidak stabil. Wajah Arkana berubah, ia nampak kecewa mendengarnya.“Kamu marah, karena aku tidak hamil?” Ujar Yasmin saat Arkana meninggalkannya. “Tidak,” jawab Arkana. Yasmin merasa tidak enak, ia mengurungkan niatnya dan meletakan kembali ponselnya di tempat semula, ia menyusul suaminya yang berubah murung. Arkana duduk di sofa masih menggunakan handuk, berelanjang dada sambil memeriksa laptopnya. Yasmin menghampirinya lalu duduk di samping suaminya dan berkata. “Jangan terlalu dekat dengan perempuan itu, apalagi kamu bertemu tanpa mengajakku.”Arkana justru tersenyum melihat istrinya mem

  • Gadis Penakluk Hati Tuan Muda Tampan   Bab 89. Kecurigaan Arkana

    “Gimana? semua yang aku suruh kamu lakukan kan?” kata Jessica.Yasmin menganggukan kepala, kemudian ia menyeruput minuman coklate hangatnya penuh kenikmatan.Secara diam-diam Yasmin kembali bertemu dengan Jessica di apartemen pria berkedok perempuan itu, hubungan Yasmin dan Jessica semakin dekat semenjak perempuan itu mengundurkan diri dari perusahaan Arkana.Yasmin tahu Arkana sedang mencari Jessica, tetapi perempuan muda itu sengaja tidak memberitahukan untuk memberikan pelajaran, jika Jessica sangatlah penting bagi Arkana.Rencana yasmin berhasil, suaminya kewalahan menangani masalah di kantor saat Jessica pergi, pria itu bahkan terlihat stres dan sering sakit karena tidak ada yang membantunya.Meskipun Yasmin selalu ada dan mensupportnya, tentu saja Arkana sangat membutuhkan sekretaris seperti Jessica, karena yasmin tidak bisa membantu Arkana dalam menangani perusahan.“Udahlah kamu cepetan balik lagi, kasihan suamiku sering begadang.” kata Yasmin membujuk Jessica.“Gak semudah i

  • Gadis Penakluk Hati Tuan Muda Tampan   Bab 88. Marcel Patah Hati

    Matahari mulai muncul dari ufuk timur, semua burung diatas ranting berkicauan bak bersiul menyambut pagi. Air embun membuat tanaman tumbuh segar dan sehat. Yasmin dan keluarga menikmati embun pagi di taman, sambil melakukan peregangan otot dengan olahraga seperti menggerakkan tubuh, ataupun berlari mengelilingi taman. Tubuh yang tidak biasa melakukan olahraga pagi memang berat, belum sampai satu putaran saja Yasmin dan Aditya sudah merengek meminta minum. “Papi ngapain sih ikut-ikutan,” kesal Yasmin karena Aditya merebut minumannya. “Papi haus, seret banget nih tenggorokan.” Katanya meneguk minuman Yasmin sampai habis.Tidak lama Meli juga datang meminta minum, dengan nafas ngos-ngosan, ia langsung membaringkan tubuhnya di atas tikar. “Papi ambilin minum,” ujarnya. “Iya Papi ambilin,” katanya segera berdiri. “Mami kepala aku pusing,” ucap Yasmin memegang kepalanya.Meli langsung duduk mendekati putrinya, dilihat dari wajah Yasmin pucat, Meli memeriksa suhu tubuhnya.“Badan kamu

DMCA.com Protection Status