Kiran menepuk pelan bahu Ranu. “Maaf, ya, kamar Ayahku gak bisa ditempati. Kamu tidur di sini gak apa-apa?” Ranu menoleh, matanya sembab. “Saya bisa tidur di mana saja.” Kiran tidak berani bertanya apa yang membuat dia menerawang kosong ke arah luar. Ria menyahut, “Zaman sekarang sudah biasa laki-laki nginap di rumah perempuan. Lagi pula tampang kamu bukan tipe laki-laki berandal. Kalau kamu macam-macam, bakal kena jurus andalan aku.” “Kalau ada apa-apa, aku jago kabur,” timpal Kiran, menuju kulkas mengambil air dingin untuk mereka. Posisi mereka berganti. Ria yang tadi penuh semangat kini terlihat lesu, bersandar di sofa. Ranu justru tampak larut dalam kenangan, matanya tak berkedip menatap foto-foto lama, terutama foto Kiran saat SMA dan potret ayahnya bersama teman-teman semasa wisuda. “Kok nggak ada foto teman sekolah kamu ya, Kiran?” tanyanya pelan, tersenyum getir. "Gak ada," jawab Kiran singkat. Ranu bertanya lagi, “Kenapa?” "Aku pernah kecelakaan waktu SMA. Jadi,
Last Updated : 2023-10-29 Read more