Home / Urban / KEBANGKITAN HADES BAKER / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of KEBANGKITAN HADES BAKER: Chapter 51 - Chapter 60

91 Chapters

Bab 51

Zake tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia lekas mematikan panggilan tersebut. Tidak sampai lima menit, orang yang Zake hubungi datang dengan napas terengah-engah. Menilai dari seberapa cepatnya dia menarik napas. Orang itu sepertinya telah berlari untuk sampai ke tempat ini secepat mungkin. Dia menunjukkan senyum sopan tatkala melihat Zake yang sedang menunggunya. “Apa tugas yang akan anda berikan padaku, Tuan! Aku pasti akan melakukannya sebaik mungkin!” Orang itu berkata sambil menepuk dadanya. Zake melambaikan tangannya. “Bukan sesuatu yang besar. Adik perempuanku ingin berbelanja di pasar. Tugasmu adalah mengawalnya dan membawakan barang-barang yang dia beli. Pastikan tidak ada yang berani mengganggu adikku!” Dia berkata dengan nada yang sedikit dikatakan tatkala mengeluarkan paruh kedua perkataannya itu. “Baik, Tuan. Aku dapat menjamin dengan nyawaku sendiri. Tidak akan ada yang berani mengganggu, Nona Muda saat berbelanja.” Orang itu menja
Read more

Bab 52

“A-aku hanya … aku!” Walz tiba-tiba menjadi gugup sekarang. Dia telah melupakan semua kata-kata yang telah disusunnya saat di perjalan. Hingga membuatnya tidak tahu harus menjawab pertanyaan Hades seperti apa. Dia menggaruk belakang telinganya yang tidak gatal. Wajahnya terasa sangat panas. Hades melihat wanita yang salah tingkah itu. Dia ingin marah tetapi, dia tidak tega memarahi wanita itu. Bagaimanapun wanita itu telah menunjukkan perhatian padanya. Dan lagi dia memang membutuhkan pakaian untuk ganti. Dia terdiam sesaat sebelum menghela napas pelan, lalu menunjukkan senyum lembut di wajahnya. “Baiklah, aku tidak akan menyalahkanmu tentang hal ini lagi. Terima kasih karena telah membelikanku pakaian. Aku memang membutuhkan pakaian ini.”“Sebaiknya kamu istirahat dulu saja. Aku yakin kamu pasti sangat kelelahan setelah bekerja keras hari ini. Biar nanti aku suruh Zake untuk membelikan bahan-bahan lainnya yang kuperlukan.” Hades menunjukkan si
Read more

Bab 53

Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat. Langit pun berangsur-angsur gelap. Hades melirik ke segala arah. Memperhatikan setiap tanaman yang baru saja selesai ditanam olehnya. Hades lekas menyudahi aktivitasnya itu. Dia masuk kembali ke manor. Namun, sebelum naik ke kamarnya yang ada di lantai tiga. Dia mem membersihkan dirinya terlebih dahulu di lantai bawah. Tidak lupa dia juga mengganti pakaian dengan yang baru, pemberian dari Walz. Entah kenapa dia merasa senang tatkala menggunakan pakaian pemberian wanita itu. Mbak seorang remaja yang baru pertama kali mendapatkan hadiah dari lawan jenis. “Wanita itu benar-benar pandai memilih pakaian!” Hades bergumam sambil memperhatikan dirinya di depan kaca. Setelah mengganti pakaiannya, Hades turun ke lantai satu. Dia menyuruh Walz membuatkan secangkir kopi untuknya. Lalu kembali ke lantai atas dan duduk di tepi balkon, menikmati indahnya pemandangan langit malam, Kota Brazing. Beberapa menit kem
Read more

Bab 54

Hades memperhatikan semuanya dengan sedikit kerutan di wajahnya. “Syarat pertama yang harus kalian lakukan yaitu berjanji setia padaku. Seperti yang kalian lakukan kali ini. Dan syarat kedua, kalian harus menuruti apapun yang aku perintahkan. Bagi siapapun yang melanggar salah satunya. Aku akan memberikan hukuman yang setimpal.” Nada yang keluar dari setiap kata mengandung ketegasan yang tidak terbantahkan. “Apa kalian sanggup menjalankan kedua syarat tersebut!” “Kami sanggup menjalankan kedua syarat tersebut, Tuan!” Zake menjawab tepat setelah Hades menyelesaikan perkataannya. Mewakili kehendak semua orang. Hades tersenyum puas mendengar perkataan Zake. “Quest, ambilkan aku air satu teko.” Quest menganggukkan kepala lalu bangkit dari tempatnya berlutut. Dia berjalan ke arah dapur setelah membungkuk badannya. Tidak berselang lama dia kembali dengan seteko air dan beberapa gelas diatas nampan. Dia berjalan dengan hati-hati lalu menaruh teko tersebut di atas meja yang ada di hadapa
Read more

Bab 55

Sementara itu di sisi lain tempat. Tepatnya di sebuah bangunan yang terlihat megah. Terlihat sekitar tiga puluh orang pria berpakaian rapi dengan jas hitam yang melekat di tubuh masing-masing sedang mengadakan pertemuan yang sangat besar. Orang-orang itu memasang ekspresi yang sangat serius di wajahnya. “Aku tidak percaya ada orang yang memiliki kekuatan seperti itu di kota ini. Apa kalian sengaja mengarang cerita untuk mengalihkan hukuman dariku!” ucap seorang pria berbadan kekar dengan wajah dingin. “Tuan Yap. Aku mengatakan yang sebenarnya. Orang itu benar-benar memiliki kekuatan yang sangat besar!” ucap orang lain sambil memasang ekspresi ketakutan di wajahnya. Dia mengingat kembali adegan di mana dirinya dibuat tidak berkutik oleh pemuda itu. Dia menunjukkan bekas luka akibat pukulan yang dilancarkan oleh pemuda itu.Mendengar laporan tersebut Yap merenung untuk waktu yang lumayan cukup lama. Dia tidak merasa takut sedikitpun tatkala mendengar laporan dari bawahannya. Dia jug
Read more

Bab 56

Namun sayang semuanya sudah terjadi dan dia tidak bisa mengulangi semuanya lagi. Situasinya telah berkembang ke arah yang tidak diinginkan oleh orang itu. “Jez Morgan!” Victor mengarahkan tatapannya pada orang itu. Dia menatap tajam kearah Jaz Morgan, orang pertama yang menjawab pertanyaan Victor. Andai tatapan bisa membunuh seseorang. Mungkin Jaz Morgan sudah mati sekarang oleh tatapan tajam dari Victor. “Jika, ingatanku tidak salah! Kau adalah saudara sepupu Jeff Morgan. Dan kau adalah pemimpin dunia bawah bagian selatan Kota MyBerry.” Kata yang keluar dari mulut Victor sangat dingin. Dia berhenti sejenak. Salah satu tangannya memainkan pistol. “Jez Morgan! Apa kau tidak tahu siapa dirimu?” tanya Victor dengan makna yang tersimpan di setiap katanya.Jez bergidik ketakutan tatkala mendengar setiap kata yang keluar dari mulut Victor. Dia mengalihkan tatapan pada orang-orang yang mendesaknya. Meminta bantuan pada mereka. Namun, sayang orang-orang itu berpura-pura tidak melihatnya.
Read more

Bab 57

Kard memahami maksud dari perkataan Victor. Dia menganggukkan kepala dengan raut wajah serius. “Baik, Tuan.” Kard adalah tangan kiri Victor. Dia orang kedua yang mendapatkan kepercayaan dari Victor, setelah Jeff Morgan. Karena kondisi Jeff Morgan saat ini sedang terluka dan harus beristirahat. Dia menggantikan posisinya untuk sementara waktu. Dia harus memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Agar dia bisa mendapatkan kepercayaan lebih dari Victor. Meskipun mustahil baginya untuk menggantikan posisi Jeff di mata Victor. Setidaknya posisinya bisa setara dengan Jeff Morgan. Kard memperhatikan kepergian Victor dan rombongannya dengan tatapan dalam untuk beberapa waktu. Ada ambisi besar dalam sorot matanya. Setelah beberapa saat Kard mengalihkan tatapannya. Dia memperhatikan orang-orang yang menundukkan kepala. Ada senyum tipis di wajahnya saat ini. “Aku tahu apa yang ada dalam pikiran kalian semua.” Kard berkata sambil berjalan pelan menghampiri semua orang. Dia terlihat seperti
Read more

Bab 58

“Pergilah dan selesaikan semuanya malam ini juga,” ucap Kard sambil melambaikan tangan. Jez mengangguk dengan sungguh-sungguh. Lalu pergi menjalankan tugas yang Kard berikan. Ini adalah kesempatan terakhir baginya untuk membuktikan diri. Meskipun dia tidak tega untuk melenyapkan seluruh Keluarga Sylva dan Sharon. Namun, dia harus melakukannya. Dia tidak mempunyai pilihan lain saat ini. Kard menyaksikan kepergian Jez dengan santai untuk beberapa waktu. Sebelum mengalihkan perhatiannya pada semua orang. Senyum di wajahnya tidak pudar sedikitpun. “Aku yakin kalian semua mengetahui betapa kejamnya kehidupan dunia bawah. Dan setiap kesalahan dapat mengancam nyawa seluruh keluarga. Itulah konsekuensi yang harus ditanggung oleh seorang penghianat!”“Kalian masih bernapas sampai saat ini bukan karena aku tidak sanggup melenyapkan kalian. Tetapi aku memberi kalian semua kesempatan untuk memperbaiki kesalahan. Jangan harap kalian bisa selamat jika hal seperti ini terjadi kembali.” Kard berka
Read more

Bab 59

Menyuruh mereka untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang telah disampaikan, Tuan Moore. Fin memiliki banyak pertanyaan di benaknya tentang tujuan Tuan Moore menyelamatkan Hades. Meskipun, dia mengetahui bahwa Hades adalah orang yang telah menyembuhkan putri kecil Tuan Moore. Akan tetapi, menilai dari pengorbanan yang Tuan Moore keluarkan. Itu sudah lebih dari cukup untuk membalas budi pada Hades. “Sudahlah, itu semua bukan urusanku.” Fin beranjak pergi dari tempatnya. Dia akan kembali kerumah malam ini. Bagaimanapun dia sudah lama tidak berjumpa dengan istri dan anaknya. Dia juga seorang manusia yang membutuhkan kehangatan keluarga. ***Tidak terbatas waktu berjalan begitu cepat malam berganti pagi dan pagi berganti malam. Tujuh hari telah dilalui oleh seluruh dunia. Termasuk orang-orang yang mendapatkan misi dari Victor. Mereka telah menghabiskan waktunya dalam menjalankan misi tanpa mendapatkan hasil apapun. Meskipun begitu mereka tetap mencari keberadaan Hades k
Read more

Bab 60

Sesampainya di halaman depan. Hades disuguhi oleh pemandangan yang sangat mengerikan. Suasana di sana benar-benar sangat menegangkan. Di mana suara khas patah tulang yang menggema di tempat itu. Dia menyaksikan pertarungan antara dua kubu yang tidak seimbang. Bagaimanapun jumlah orang di salah satu kubu jauh lebih sedikit daripada jumlah kubu pada yang lainnya. Namun, dari kejadian itu ada satu hal yang membuatnya mengerutkan kening. Di saat tiga puluh empat orang anak buahnya sedang bertarung melawan musuh yang menyerang ke markas. Dia melihat salah satu anak buahnya sedang menonton pertempuran tersebut sambil menyilangkan kedua tangannya. Hal itu cukup membuat darahnya mendidih. ‘Sial! Kenapa si bodoh itu hanya menyaksikan teman-temannya dipukuli!’ Hades mengutuk perilaku anak buahnya yang tidak setia kawan itu dalam benaknya. Dia berjalan ke arah pemuda tersebut lalu memukul kepala bagian belakang pria itu. “Ada apa yang sedang kau lakukan disini, Zake!” Hades berkata dengan na
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status