Home / Urban / KEBANGKITAN HADES BAKER / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of KEBANGKITAN HADES BAKER: Chapter 1 - Chapter 10

91 Chapters

Bab 1

(Transaksi yang anda lakukan berhasil. Sisa saldo di akun anda sebesar 12000999.09. Setelah dipotong pajak.) Senyum lebar menghiasi wajah tampan milik, Hades. Tatkala melihat pesan yang masuk ke ponselnya. Perasaannya begitu menyenangkan saat memikirkan keberhasilan yang diraihnya. Di tahun 2020 dia mengalami depresi yang sangat berat. Semua harta yang dimilikinya saat itu disita oleh bank. Dia ditipu oleh rekan bisnisnya. Semua modal yang dia pinjam dari bank. Dibawa kabur oleh temannya. Dia tidak sanggup lagi menjalani hidup seperti itu. Dan dia melakukan sesuatu yang bodoh. Saat itu dia menjatuhkan dirinya dari gedung pencakar langit yang ada di Kota MyBerry. Dia ingin mengakhiri hidupnya dengan cara itu. Namun, siapa sangka lelaki itu terbangun di ruang kosong penuh debu. Saat dia mulai sadar, pandangannya menyapu sekitar. Sebuah ruangan yang terbengkalai penuh debu dan kotor tetapi masih layak pakai. Lelaki itu duduk di bangku yang tertutup kain. Tiba-tiba sekelebat memori m
Read more

Bab 2

Dia sangat membenci, Hug Baker dan ayahnya. Bagaimanapun kedua orang itulah yang merebut semua harta keluarga. Menyebabkan dia hidup dalam kemiskinan selama bertahun-tahun. Meskipun dia mengalami dua kehidupan. Namun, rasa benci terhadap paman keduanya tidak pernah pudar. Untuk saat ini dia hanya bisa memendam kebencian itu. Sebelum dia bisa memperkuat dirinya sendiri. Baru menghancurkan musuh-musuhnya dan merebut semua hak-haknya. Hades hanya bisa pasrah sekarang karena melihat waktu, yang semakin tipis untuk mendapatkan benda berharga itu. Dia dengan tidak sabar menunggu taxi muncul. Untung saja tidak berselang lama, taxi berikutnya muncul. "Taxi." Hades melambaikan tangan. Menghentikan taxi yang sedang melaju di hadapannya. "Antar aku ke Jalan Antik."Dia sudah mengalami banyak kesulitan untuk mendapatkan benda itu. Jadi dia tidak akan menyerah begitu saja, untuk mendapatkan barang antik itu. Sekitar tiga puluh menit berlalu. Dia sampai di Jalan Antik. Dia mencari toko yang me
Read more

Bab 3

"Apa kau gila! Menjual barang cacat dengan harga yang tinggi!" Hades memaki si pegawai. Dia melupakan semua kekesalan yang ada dalam dirinya. Berhubung dia mendapatkan kesempatan untuk mengeluarkan unek-uneknya. Kenapa dia tidak memanfaatkan kesempatan itu. "Dasar bodoh. Jika kau tidak tahu barang antik, maka pergilah. Jangan ganggu aku. Aku tidak memiliki waktu untuk melayanimu," ucap si pegawai dengan kesal. Hades yang mendengar hal itu memaki balik si pegawai dengan kata-kata kasar. Dia bahkan mengatakan si pegawai sebagai orang bodoh yang telah ditipu oleh orang lain. Karena menjual benda paling berharga yang ada di patung kucing itu. Dia juga memberi tahu kisaran harga batu, yang dijadikan mata patung kucing itu dengan tepat. Keributan yang dia sebabkan menarik perhatian banyak orang. Bahkan bos di pegawai juga datang menghampiri. Ingin memastikan kebenaran dari ucapannya. Semua orang menatap si Ahli barang antik, yang sedang tersenyum. "Apa yang dikatakan bocah ini benar, T
Read more

Bab 4

Suara erangan yang memekakkan telinga menggema di ruangan sempit itu. Rasa sakit semakin meningkat dari waktu ke waktu. Dia tidak sanggup lagi menahan semuanya. Lambat laun kesadaran mulai menghilang secara perlahan. Entah sudah berapa lama Hades tertidur. Namun ketika dia membuka matanya kembali. Pandangan di depannya benar-benar membuatnya ketakutan. Dia mencoba meraba-raba ke segala arah. Namun dia tidak bisa menyentuh apapun. Dia mulai merasa panik. Ketika pandangan menjadi gelap. Dia berteriak kencang berharap akan ada yang membantu. "Tidak! Tidak mungkin." Hades mendesis lirih, ada kesal yang tersirat di wajahnya. Pemuda itu mengarahkan tinjunya ke sembarang arah, hingga akhirnya dihempaskan pada tanah di sisi kanan kirinya. Kedua tangannya mengepal, meluapkan semua emosinya. Dia tidak terima akan keadaannya saat itu. Hades menyalahkan dirinya sendiri karena melakukan hal yang ceroboh. Dengan sesekali memukul kepalanya. Dia benar-benar tidak bisa menerima semuanya. Dia juga
Read more

Bab 5

Dia tercengang tatkala melihat buku yang dibalut oleh cahaya keemasan. Dia mengambil buku tersebut, memandangnya dengan penuh kekaguman. 'Aku belum pernah melihat buku yang sangat menarik seperti ini. Meskipun aku sudah mengalami dua kali kehidupan.' Hades bergumam dalam pikirannya.Pandangannya dipenuhi oleh kekaguman saat dia memperhatikan setiap detail jilid buku tersebut. "Napas Dewa" Hades membaca pelan judul yang ada di jilid buku tersebut. Rasa penasarannya terhadap isi buku itu, semakin meningkat. Dia membuka setiap lembar yang ada dalam buku itu, membacanya secara perlahan. Semakin lama dia membaca. Semakin tinggi keingintahuannya terhadap isi buku tersebut. "Buku ini sangat menarik," gumam Hadas. Dia benar-benar tenggelam dalam pikirannya tatkala membaca buku dari halaman satu ke halaman lain. Isi buku tersebut benar-benar membuatnya terpesona. Bagaimanapun isi buku tersebut memberinya pengetahuan yang sangat langka. Dimana dia bisa mengetahui cara menyembuhkan penyakit-
Read more

bab 6

Jasmine kembali dibuat terkejut oleh kelakuan Direktur Long. Ketidak senangan tergambar jelas di wajah. Dia berusaha menarik tangannya. Jasmine mundur beberapa langkah ke belakang. Dia memperingati pria itu dengan tatapan tajam. Namun, pria itu nampak tidak menghiraukan ancamannya. "Jangan macam-macam. Atau aku akan berteriak!" teriak Jasmine dengan wajah yang terlihat ketakutan. "Haha! Apa kau bodoh! Kau ingin berteriak? Silahkan," cibir Direktur Long. Direktur Long tertawa terbahak-bahak. Dia memasang ekspresi mengejek di wajahnya. Langkahnya semakin dekat dengan wanita itu."Berhenti di sana. Tolong! Tolong!" teriak Jasmine berharap akan ada seseorang yang menolongnya. Direktur Long kembali meraih tangan Jasmine. Dia mencengkram erat tangan wanita itu. Seringai penuh napsu tergambar jelas di wajahnya. "Diamlah! Percuma kau berteriak. Karena tidak akan ada seorangpun yang akan mendengarnya."Dia menarik tubuh wanita itu ke dalam pelukannya. Namun, lagi dan lagi wanita itu memb
Read more

Bab 7

Kedua orang yang baru datang itu menundukkan kepala. Mereka tidak tahu harus menjawab apa. Ekspresi di wajah kedua orang itu terlihat sangat aneh. Setelah bertukar pandang salah satu dari mereka menjawab dengan ketakutan."Maafkan kami, Tuan. Aku belum menemukan keberadaan Dokter Jasmine.""Sialan! Aku sudah menunggu lama. Namun kalian masih tidak bisa memanggil, Dokter Jasmine. Untuk merawat putriku! Apa kalian sengaja mempermainkanku?" Pria itu berteriak dengan nada tinggi. Kemarahan tergambar jelas di wajahnya."Dengarkan aku. Jika terjadi sesuatu dengan anakku. Aku pastikan kalian akan …."Belum sempat pria itu bisa menyelesaikan perkataannya. Orang lain dengan pakaian rapi dan jas hitam, yang melekat di tubuhnya datang tergesa-gesa. Dia membungkukkan badannya sedikit. "Mohon maafkan aku, Tuan Moore. Karena aku datang terlambat." Pria itu berkata dengan nada yang terdengar penuh penyesalan. "Plak!" Orang yang disebut Tuan Moore itu menampar pria yang baru saja datang. Menggunaka
Read more

Bab 8

Dia melihat seorang pemuda berpakaian rapi dengan jas putih melekat di badannya. Pria itu berlari ke arahnya sambil berkata dengan penuh perhatian."Kamu tidak apa-apa kan?" "Aku baik-baik saja, Dokter Mike," jawab Jasmine.Dia sedikit menyembunyikan tubuhnya di belakang, Hades. Entah kenapa saat melihat tingkah Dokter Mike yang begitu perhatian padanya. Dia merasa sedikit tidak nyaman. Adegan itu berhasil menarik perhatian Dokter Mike. Dia menyeritkan dahi tidak suka terhadap tingkah Jasmine, yang seolah-olah menghindarinya. Apalagi sikap dan tindakan Jasmine barusan begitu mencolok di matanya. Seketika api cemburu kembali berkobar di hati Dokter Muda itu. Dia menatap tajam ke arah Hades. Kedua tangannya mengepal seolah-olah menandakan betapa marahnya dia. "Siapa kau?" tanya Dokter Mike dengan nada tinggi. Hades menatap acuh tak acuh pada Dokter Mike. Sikapnya begitu tenang ketika berhadapan dengan Mike yang berapi
Read more

Bab 9

"Benar apa yang dikatakan oleh Dokter Anton. Kenapa kamu tidak mengeluarkan semua kemampuanmu. Asal kamu tahu saja, jika terjadi sesuatu dengan, Nona Moore. Kami semua tidak akan melepaskanmu." Dokter lain berkata dengan wajah mengancam. Dia berusaha memprovokasi orang lain, agar mengikutinya dan menjadikan Jasmine sebagai kambing hitam. Dia juga memberikan kode pada temannya dengan mengedipkan mata. Hingga membuat orang itu menambahkan garam pada ucapannya. "Aku juga setuju. Kalau terjadi sesuatu dengan, Nona Moore. Kamu harus bertanggung jawab." Teman seperjuangan si dokter segera mengangkat tangannya. Sambil menatap dokter yang lainnya. Memaksa mereka untuk menganggukkan kepala. Sebelumnya semua orang sepakat untuk melemparkan tanggung jawab pada, Jasmine. Karena tidak datang ke rapat yang mereka adakan. Namun, karena kabar insiden yang menimpa wanita itu. Mereka semua mengurungkan niat untuk menjadikan Jasmine sebagai kambing hitam.
Read more

Bab 10

Namun, yang mereka tidak ketahui adalah cara, Tuan Moore melakukan ancamannya. Mungkin di mata mereka semua orang. Selama mereka menemukan seseorang untuk menanggung akibatnya. Maka mereka akan terbebas dari ancaman tersebut. Akan tetapi, kenyataan tidaklah seindah yang mereka bayangkan. Presiden Jack paham lebih baik dari siapapun tentang cara Tuan Moore menangani orang-orang yang membangkang. Bagaimanapun Tuan Moore akan selalu membuktikan ucapannya. Ketika Tuan Moore mengatakan bahwa dia tidak akan melepaskan siapapun. Maka semua orang tidak akan pernah bisa lepas dari dari genggamannya. Bahkan keluarga mereka juga akan menerima imbasnya juga. Oleh karena itu lebih baik baginya untuk menjaga hubungan dengan Jasmine. Dari pada mengikuti keinginan semua orang menjadikan wanita itu sebagai kambing hitam. Bagaimanapun hanya Jasminelah yang bisa mengobati, Nona Moore. Dan selama dia bisa membuat wanita itu mengeluarkan semua kemampuannya, untuk mengobati
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status