Home / Urban / KEBANGKITAN HADES BAKER / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of KEBANGKITAN HADES BAKER: Chapter 11 - Chapter 20

91 Chapters

Bab 11

Sementara itu di dalam bangsal. Terlihat seorang wanita di penuhi oleh keringat tubuhnya dipenuhi oleh peralatan kedokteran. Wanita itu berusaha sekuat tenaga menyembuhkan pasiennya. Namun, setelah sekian kali mencoba kondisi pasiennya semakin melemah. Bahkan detektor jantung mulai menunjukkan garis lurus. Wanita itu dengan panik mengeluarkan alat pemacu jantung. Namun, lagi dan lagi usahanya gagal. Hingga membuat Dokter wanita itu nampak tidak berdaya."Maafkan aku. Aku sudah berusaha semampuku," ucap Jasmine dengan raut wajah sedih. Mendengar ucapan dokter wanita itu jantung Tuan Moore berdetak kencang napasnya terasa sesak. Dia memegangi dadanya pandangan matanya terasa buram. Dia hampir saja jatuh ke lantai untung saja, Presiden Jack sigap menangkap tubuhnya. "Tuan Moore. Apa kau baik-baik saja," ucap Presiden Jack ketakutan. "Tidak apa-apa! Aku baik-baik saja." Tuan Moore melambaikan tangan. Dia mengatur napas
Read more

Bab 12

"Kalau begitu ayo kita buat surat perjanjian. Lebih cepat lebih baik," ucap Hades dengan acuh tak acuh. Meskipun dia bersikap acuh tak acuh. Namun, nada yang keluar dari mulutnya terdengar begitu mendesak. Sehingga membuat Tuan Moore tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain mengangguk dan mengikuti peraturan yang dibuat olehnya. Setelah menyelesaikan prosedur yang diperlukan. Hades kembali melakukan akupunktur. Menyembuhkan kaki, Nona Muda Keluarga Moore. Semuanya berjalan begitu lancar. Bahkan gerakan yang Hades lakukan jauh lebih baik dari sebelumnya. "Kamu luar biasa," ucap Jasmine setelah keduanya meninggalkan bangsal. Dia menatap Hades dengan sorot mata penuh kekaguman. Bagaimanapun penampilan Hades beberapa saat lalu sungguh di luar nalar. Dia berhasil menguasai seluruh rumah sakit. Tempat dimana dia bekerja hanya dalam kurun waktu beberapa jam saja. Bagi seorang wanita yang telah menghabiskan separuh waktunya untuk bekerja. Pria
Read more

Bab 13

Satu minggu kemudian. Hades yang telah melewati hari-hari sibuk karena mengurus bisnis barunya. Dibangunkan oleh nada dering dari ponselnya yang sangat mengganggu. Dia melihat nomor yang tidak dikenal melayang di layar ponsel. Karena dirasa tidak penting dia mematikan panggilan tersebut, lalu melemparkan ponselnya ke samping. Dan melanjutkan tidurnya kembali. Namun sebelum dia bisa memejamkan matanya. Nomor yang tidak dikenal itu kembali mengganggunya. Dia sedikit mengerutkan kening tatkala memperhatikan ponselnya. 'Siapa pagi-pagi sekali yang menggangguku?' Karena merasa penasaran dengan pemilik nomor tersebut. Hades mengangkat panggilan itu. "Halo. siapa?" ucap Hades tepat setelah mengangkat panggilan sambil menguap. "Halo, Tuan Baker. Ini aku, Graham Moore." Terdengar suara bersemangat dari sisi lain panggilan. "Oh iya aku ingat. Ada apa Tuan Moore menghubungiku pagi-pagi sekali?" ucap Hades dengan sikap santai. Hades ti
Read more

Bab 14

"Aku tidak menyangka anda akan menjemputku secara pribadi, Tuan Moore. Aku benar-benar merasa terhormat," ucap Hades sambil mengulurkan tangannya. "Maafkan aku karena membuatmu menunggu lama," lanjut Hades seraya menunjukkan wajah menyesal. Tuan Moore menggelengkan kepala. "Tidak apa-apa lagipula aku memiliki waktu senggang hari ini jadi aku bisa menjemputmu," balas Tuan Moore sambil membalas uluran tangan Hades. "Mari!" tambah Tuan Moore. Hades mengangguk pelan lalu masuk ke dalam mobil milik Tuan Moore. Setelahnya mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi. Meskipun begitu orang-orang yang ada di dalam mobil sama sekali tidak merasakan apa-apa.Sekitar tiga puluh menit kemudian. Mobil mewah berwarna hitam yang mengaspal jalanan Kota Myberry, telah sampai di depan sebuah gedung bertingkat. Kedatangannya manaring beberapa pasang mata yang ada di sana. Sebagian besar dari mereka mulai bertanya-tanya tentang siapa pemilik mobil mewah itu.
Read more

Bab 15

"Beraninya kau …!" Hug Luwis menggeram marah ketika mendapatkan tamparan dari seseorang. Namun saat dia akan membalas tamparan tersebut. Dia menyadari bahwa orang yang menamparnya adalah orang yang tidak bisa diprovokasi olehnya. Dia menarik kembali tangannya dengan cepat. "Tu-tuan Moore. Kenapa? Kenapa anda menampar saya?" tanya Hug Luwis sambil menundukkan kepala. Dia tidak memiliki keberanian untuk mengangkat kepalanya tinggi-tinggi tatkala melihat tatapan tajam dari Tuan Moore. Bulu kuduknya berdiri saat Hug merasakan hawa dingin dari sorot mata orang itu. "Karena kau telah menghina tamu Keluarga Moore." Tuan Moore berkata dengan nada dingin. Hingga membuat Hug Luwis bergidik ngeri saat mendengarnya. Dia masih tidak mengerti dengan apa yang dimaksud oleh Tuan Moore. Dia memikirkannya untuk beberapa saat. Setelah menghabiskan beberapa waktu untuk berpikir. Dia menyadari bahwa dia pasti telah salah berbicara hingga membuat Tuan Moo
Read more

Bab 16

Selama harganya masih ada dalam jangkauan finansial mereka. Mereka akan memperjuangkannya. Mereka semua yakin bahwa harga barang itu akan kembali naik dalam beberapa tahun saja. Selain itu mereka juga yakin dapat menjualnya kembali dengan sangat mudah. Saat semua orang sibuk dengan pikirannya masing-masing. Hades yang ada di bangku barisan depan menatap lekat ke arah nampan itu. Dia sedikit memicingkan matanya. Saat menggunakan kekuatan tembus pandang yang di ajari oleh Leo beberapa hari lalu. Dia menggunakan kekuatan itu untuk melihat benda seperti apa yang ada di sana.Setelah beberapa saat memperhatikan nampan itu. Hades mengerutkan keningnya. Karena barang tersebut hanya barang antik biasa yang tidak memiliki kekuatan spiritual apapun di dalamnya."Mungkin barang bagus belum dikeluarkan." Hades bergumam dengan suara pelan. Dia menghela napas panjang setelah menutup mata tembus pandangnya. Awalnya dia berpikir akan mendapatkan
Read more

Bab 17

Karena barang-barang yang berikutnya di lelang masih barang-barang biasa. Hades tidak berniat untuk mengajukan penawaran. Dia menunggu barang yang menurutnya memiliki nilai tinggi.Meskipun barang-barang yang di lelang memiliki nilai antik dan harga tinggi. Akan tetapi, yang Hades anggap bernilai yaitu sesuatu yang memiliki kekuatan spiritual. Di matanya barang-barang tersebut baru barang berharga. Saat ini Mc yang ada di atas panggung berkata, "barang berikutnya yang akan kami lelang yaitu sebuah batu yang masih belum diketahui nilainya. Dikatakan bahwa batu itu berasal dari letusan gunung berapi satu setengah abad yang lalu di salah satu Negara bagian Asia Tenggara." Mc terdiam sesaat menarik napas panjang lalu menghembuskannya secara perlahan sebelum melanjutkan perkataannya. Dia melirik sesaat ke arah batu berwarna hitam mengkilat itu. Lalu kembali menatap para tamu terhormat yang hadir di acara pelelangan. "Sebelum kami mula
Read more

Bab 18

"1000 Dollar Seril." Saat semua orang sibuk dengan pikirannya masing-masing. Hug Luwis yang sejak awal memiliki dendam terhadap Hades mengangkat papan nomor secara tiba-tiba. Menaikan harga barang tersebut berpuluh-puluh kali lipat. Hingga membuat semua orang menjadi lebih penasaran. Bagaimanapun Hug lah yang menyatakan bahwa benda itu sama sekali tidak berharga. Meskipun Hug sendiri yang menyatakan bahwa benda itu tidak memiliki nilai seni sedikitpun. Akan tetapi, ketika menyadari bahwa orang yang mengajukan penawaran itu adalah orang yang membuatnya mendapatkan masalah beberapa saat lalu. Dia tidak bisa membiarkan pemuda itu mendapatkan barang yang diinginkannya dengan mudah. Dia harus memberinya sedikit pelajaran untuk membalaskan dendam lama saat di Jalan Antik. Dan dia juga berniat untuk membalaskan kekesalannya karena ditampar oleh Tuan Moore. Bagaimanapun hal itu benar-benar melukai harga dirinya sebagai pemimpin barang antik Kota MyBerry. H
Read more

Bab 19

Bab 19Namun sayangnya Hug Luwis salah menangkap maksud dari tatapan peringatan dari, Tuan Moore. Dia mengartikan tatapan itu sebagai peringatan bahwa dia hampir mengacaukan bisnis Keluarga Moore. Bagaimanapun barang yang Hades beli berasal dari rumah lelang Keluarga Moore. Dan jika dia terus mengatakan bahwa itu hanyalah sampah. Maka nama baik Rumah Lelang Moore akan tercoreng karena menjual barang sampah. "Maafkan aku, Tuan Moore. Aku tidak bermaksud untuk menghina Keluarga Moore. Aku hanya ingin membuktikan pada semua orang bahwa sampah itu tidak memiliki sedikitpun keahlian dalam menilai barang," ucap Hug sambil menunjukkan jarinya ke arah Hades. Hal itu kembali menyulut api amarah di dalam diri Graham Moore. Dia bersiap untuk memanggil para penjaga menyuruh mereka untuk memukuli Hug Luwis. Namun, sebelum dia sempat untuk melakukan hal itu. Hades secara tiba-tiba menghentikannya dengan perkataan yang membuatnya terpana di tempat. "Apa kau y
Read more

Bab 20

Meskipun mereka berdua melakukan perbincangan dengan suara pelan dan saling membisikkan kata. Akan tetapi, kata-kata yang keluar dari mulut kedua orang itu masih bisa didengar oleh orang-orang yang ada disekitar mereka. Hal itu berhasil menarik perhatian sebagian orang. Lalu menyebarkannya ke orang lain yang ada di sana. Informasi itu menyebar hanya dalam beberapa detik saja. Dan orang-orang yang mendapatkan informasi tersebut merasa tertekan. Kebanyakan dari mereka memasang ekspresi menyesal di wajahnya. Karena telah kehilangan kesempatan untuk mendapatkan barang berharga dengan harga yang sangat murah. Dan semua orang menyesal karena tidak memperjuangkan benda itu. Andai saja mereka bisa mengulang waktu ke beberapa menit yang lalu. Mereka pasti tidak akan melepaskan benda itu. Meskipun ada orang yang menodongkan pistol tepat di kepala mereka. Mereka semua akan tetap memperjuangkan barang tersebut sampai batas tertentu.Hal yang sama di rasaka
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status