Share

Bab 2

Author: M-studio
last update Last Updated: 2023-09-28 00:07:58

Dia sangat membenci, Hug Baker dan ayahnya. Bagaimanapun kedua orang itulah yang merebut semua harta keluarga. Menyebabkan dia hidup dalam kemiskinan selama bertahun-tahun.

Meskipun dia mengalami dua kehidupan. Namun, rasa benci terhadap paman keduanya tidak pernah pudar. Untuk saat ini dia hanya bisa memendam kebencian itu. Sebelum dia bisa memperkuat dirinya sendiri. Baru menghancurkan musuh-musuhnya dan merebut semua hak-haknya.

Hades hanya bisa pasrah sekarang karena melihat waktu, yang semakin tipis untuk mendapatkan benda berharga itu. Dia dengan tidak sabar menunggu taxi muncul. Untung saja tidak berselang lama, taxi berikutnya muncul.

"Taxi." Hades melambaikan tangan.

Menghentikan taxi yang sedang melaju di hadapannya. "Antar aku ke Jalan Antik."

Dia sudah mengalami banyak kesulitan untuk mendapatkan benda itu. Jadi dia tidak akan menyerah begitu saja, untuk mendapatkan barang antik itu.

Sekitar tiga puluh menit berlalu. Dia sampai di Jalan Antik. Dia mencari toko yang menjual barang tersebut. Menurut ingatannya, barang tersebut dijual oleh toko yang ada di ujung.

Hades segera menghampiri toko itu. Mencari-cari barang yang di maksud. Setelah menghabiskan waktu tiga puluh menit. Akhirnya dia menemukan benda itu.

Benda tersebut adalah sebuah cincin yang memiliki batu berwarna hitam. Sekilas cincin tersebut terlihat biasa-biasa saja. Tidak ada sedikitpun hal yang menarik dari batu cincin itu.

Meskipun cincin itu di taruh di pinggir jalan. Mungkin tidak akan ada orang yang mau mengambilnya. Bagaimanapun penampilan cincin itu sungguh buruk.

"Berapa harga cincin ini?"

Hades mengajukan penawaran pada pemilik toko.

Mendengar itu, mata si pemilik toko berkilau. Dia tersenyum lembar sebelum berkata dengan nada menyanjung.

"Anda benar-benar memiliki mata yang bagus, Tuan. Benda itu koleksi ayahku. Ayahku bilang, benda itu memiliki sejarah yang dalam. Rumor mengatakan benda itu milik seorang patih di tahun 1560."

Pemilik toko berkata dengan sungguh-sungguh. Dia mengarang cerita tentang asal usul cincin itu. Meskipun, dia hanya mengarang saja. Akan tetapi, cerita yang dia buat terdengar begitu nyata.

Hades segera melambaikan tangan, untuk menghentikan si pemilik toko. Dia tidak ingin mendengar ceritanya. Karena dia menyadari si pemilik toko hanya bualan semata.

Yang dia inginkan adalah secepatnya membeli cincin itu. Oleh karena itu dia mengulangi perkataannya.

"Yang aku tanyakan berapa harga benda ini."

Melihat ketidak puasan yang tergambar di wajah Hades. Pemilik toko segera menghentikan ceritanya. Dia sedikit gugup sekarang, takut kehilangan pelanggannya. Dia tidak membuang lebih banyak waktu lagi.

Dia segera memberikan harga untuk cincin itu.

"Karena, Tuan adalah pelanggan awalku. Maka aku akan menjual cincin itu di harga lima ratus dolar padamu." Pemilik toko tersenyum ramah ketika dia mengatakan itu.

Lima ratus dolar bukan uang yang banyak menurut Hades, yang tahu tentang kegunaan cincin tersebut. Akan tetapi, harga tersebut sangat tinggi bagi orang-orang yang tidak mengetahuinya. Bahkan mereka yang ada di sana sangat terkejut ketika mendengar harga tersebut.

Karena dia sangat menginginkan cincin itu. Dia tidak perlu berpikir lagi. Dia segera membayar cincin itu seharga lima ratus dolar.

Tidak lama setelah dia membayar cincin. Iring-iringan mobil mewah melintas tidak jauh darinya. Semua orang yang awalnya ingin mencibir Hades, mengalihkan pandangan.

Mereka semua secara serempak melihat k arah iring-iringan itu. Mereka penasaran tokoh besar seperti apa yang datang berkunjung ke sini. Bagaimanapun di mata semua orang, Jalan Antik terkenal dengan sebutan. "Kumpulan barang tiruan".

Jadi mereka penasaran ketika melihat rombongan mobil yang datang ke sana. Berbeda dengan Hades. Dia masih terlihat seperti biasa, sikapnya terlihat santai. Bagaimanapun dia sudah mengetahui siapa tokoh besar yang ada dalam iring-iringan mobil itu. Dan dia juga mengetahui tujuan kedatangan mereka ke sini.

Hades bersyukur karena dia bergerak lebih cepat. Andai saja dia telat lima menit saja. Mungkin cincin ini tidak akan menjadi miliknya.

Hades tidak tinggal lebih lama lagi. Dia berniat untuk segera pulang, mencari tahu misteri yang ada dalam cincin itu. Dia menerobos kerumunan yang menonton tokoh besar turun dari mobil.

Meskipun dia bersikap acuh tak acuh. Akan tetapi, ketika dia melewati toko yang sedang dikunjungi oleh Dokter Lin. Dia tidak bisa tidak mengalihkan pandangannya.

Dia melihat salah satu anak buah Dokter Lin sedang bernegosiasi dengan pemilik toko. Dia mencuri-curi pandang ke arah mereka. Dengan telinga yang sengaja difokuskan. Agar dapat mendengar perbincangan mereka.

"Berapa harga mata yang ada di patung itu?"

Anak buah Dokter Lin yang berpakaian seperti seorang ahli barang antik bertanya. Hingga membuat pegawai toko tertegun.

"Maafkan aku, Tuan. Aku tidak mengerti apa yang kamu maksud." Si pegawai bertanya dengan heran.

"Aku ingin membeli mata yang ada di patung kucing itu," ucap si ahli barang antik.

"Maafkan aku, Tuan. Tapi patung ini tidak dijual matanya saja. Kalau, Tuan mau. Tuan bisa membayar patung itu di harga lima ratus ribu dolar." Si pegawai memasang ekspresi aneh di wajah.

"Aku tidak membutuhkan patung itu, yang aku butuhkan hanya matanya saja. Aku akan membayar seratus ribu dolar untuk mata patung itu."

Si ahli barang antik terdiam sesaat. Dia memasang senyum misterius sebelum melanjutkan perkataannya.

"Bukankah setelahnya kamu masih bisa menjual patung itu pada orang lain seharga empat ratus lima puluh ribu dolar. Bagaimana menurutmu!"

Si ahli barang antik itu mengeluarkan jurusnya. Dia mengeluarkan kata-kata yang membuat si pegawai merasa untung. Sehingga si pegawai menjual mata yang ada di patung kucing seharga satu juta dolar.

Hades yang berada tidak jauh dari sana hanya menyaksikan saja. Dia tidak memiliki niat sedikitpun untuk mengganggunya. Namun, secara tiba-tiba sebuah ingat di kehidupan sebelumnya muncul.

Dia ingat di tahun 2018 seseorang memposting sebuah patung kucing, yang terbuat dari emas tanpa mata. Postingan itu sempat viral untuk beberapa waktu. Dan menurut informasi yang tertera dalam postingan tersebut.

Mata kucing itu dibeli oleh seorang kolektor, yang memiliki hubungan dekat dengan Dokter Lin. Hades yakin, patung yang ada di depannya adalah patung emas yang akan menggemparkan dunia maya di masa depan.

"Berapa harga patung itu?" tanya Hades seraya memeriksa patung kucing yang ada di hadapannya.

"Lima ratus ribu dolar." Si pegawai toko menjawab dengan acuh tak acuh.

Berbeda dengan sebelumnya saat berhadapan dengan anak buah Dokter Lin. sikap si pegawai toko kali ini sama sekali tidak bersahabat. Mungkin karena penampilan Hades yang biasa-biasa saja. Jadi si pegawai memandang rendah dia.

Awalnya Hades berniat untuk membantu si pegawai, dengan cara membeli patung itu di harga tinggi. Akan tetapi, setelah melihat sikap si pegawai. Dia mengurungkan niatnya.

Related chapters

  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 3

    "Apa kau gila! Menjual barang cacat dengan harga yang tinggi!" Hades memaki si pegawai. Dia melupakan semua kekesalan yang ada dalam dirinya. Berhubung dia mendapatkan kesempatan untuk mengeluarkan unek-uneknya. Kenapa dia tidak memanfaatkan kesempatan itu. "Dasar bodoh. Jika kau tidak tahu barang antik, maka pergilah. Jangan ganggu aku. Aku tidak memiliki waktu untuk melayanimu," ucap si pegawai dengan kesal. Hades yang mendengar hal itu memaki balik si pegawai dengan kata-kata kasar. Dia bahkan mengatakan si pegawai sebagai orang bodoh yang telah ditipu oleh orang lain. Karena menjual benda paling berharga yang ada di patung kucing itu. Dia juga memberi tahu kisaran harga batu, yang dijadikan mata patung kucing itu dengan tepat. Keributan yang dia sebabkan menarik perhatian banyak orang. Bahkan bos di pegawai juga datang menghampiri. Ingin memastikan kebenaran dari ucapannya. Semua orang menatap si Ahli barang antik, yang sedang tersenyum. "Apa yang dikatakan bocah ini benar, T

    Last Updated : 2023-09-28
  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 4

    Suara erangan yang memekakkan telinga menggema di ruangan sempit itu. Rasa sakit semakin meningkat dari waktu ke waktu. Dia tidak sanggup lagi menahan semuanya. Lambat laun kesadaran mulai menghilang secara perlahan. Entah sudah berapa lama Hades tertidur. Namun ketika dia membuka matanya kembali. Pandangan di depannya benar-benar membuatnya ketakutan. Dia mencoba meraba-raba ke segala arah. Namun dia tidak bisa menyentuh apapun. Dia mulai merasa panik. Ketika pandangan menjadi gelap. Dia berteriak kencang berharap akan ada yang membantu. "Tidak! Tidak mungkin." Hades mendesis lirih, ada kesal yang tersirat di wajahnya. Pemuda itu mengarahkan tinjunya ke sembarang arah, hingga akhirnya dihempaskan pada tanah di sisi kanan kirinya. Kedua tangannya mengepal, meluapkan semua emosinya. Dia tidak terima akan keadaannya saat itu. Hades menyalahkan dirinya sendiri karena melakukan hal yang ceroboh. Dengan sesekali memukul kepalanya. Dia benar-benar tidak bisa menerima semuanya. Dia juga

    Last Updated : 2023-09-28
  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 5

    Dia tercengang tatkala melihat buku yang dibalut oleh cahaya keemasan. Dia mengambil buku tersebut, memandangnya dengan penuh kekaguman. 'Aku belum pernah melihat buku yang sangat menarik seperti ini. Meskipun aku sudah mengalami dua kali kehidupan.' Hades bergumam dalam pikirannya.Pandangannya dipenuhi oleh kekaguman saat dia memperhatikan setiap detail jilid buku tersebut. "Napas Dewa" Hades membaca pelan judul yang ada di jilid buku tersebut. Rasa penasarannya terhadap isi buku itu, semakin meningkat. Dia membuka setiap lembar yang ada dalam buku itu, membacanya secara perlahan. Semakin lama dia membaca. Semakin tinggi keingintahuannya terhadap isi buku tersebut. "Buku ini sangat menarik," gumam Hadas. Dia benar-benar tenggelam dalam pikirannya tatkala membaca buku dari halaman satu ke halaman lain. Isi buku tersebut benar-benar membuatnya terpesona. Bagaimanapun isi buku tersebut memberinya pengetahuan yang sangat langka. Dimana dia bisa mengetahui cara menyembuhkan penyakit-

    Last Updated : 2023-09-28
  • KEBANGKITAN HADES BAKER   bab 6

    Jasmine kembali dibuat terkejut oleh kelakuan Direktur Long. Ketidak senangan tergambar jelas di wajah. Dia berusaha menarik tangannya. Jasmine mundur beberapa langkah ke belakang. Dia memperingati pria itu dengan tatapan tajam. Namun, pria itu nampak tidak menghiraukan ancamannya. "Jangan macam-macam. Atau aku akan berteriak!" teriak Jasmine dengan wajah yang terlihat ketakutan. "Haha! Apa kau bodoh! Kau ingin berteriak? Silahkan," cibir Direktur Long. Direktur Long tertawa terbahak-bahak. Dia memasang ekspresi mengejek di wajahnya. Langkahnya semakin dekat dengan wanita itu."Berhenti di sana. Tolong! Tolong!" teriak Jasmine berharap akan ada seseorang yang menolongnya. Direktur Long kembali meraih tangan Jasmine. Dia mencengkram erat tangan wanita itu. Seringai penuh napsu tergambar jelas di wajahnya. "Diamlah! Percuma kau berteriak. Karena tidak akan ada seorangpun yang akan mendengarnya."Dia menarik tubuh wanita itu ke dalam pelukannya. Namun, lagi dan lagi wanita itu memb

    Last Updated : 2023-10-07
  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 7

    Kedua orang yang baru datang itu menundukkan kepala. Mereka tidak tahu harus menjawab apa. Ekspresi di wajah kedua orang itu terlihat sangat aneh. Setelah bertukar pandang salah satu dari mereka menjawab dengan ketakutan."Maafkan kami, Tuan. Aku belum menemukan keberadaan Dokter Jasmine.""Sialan! Aku sudah menunggu lama. Namun kalian masih tidak bisa memanggil, Dokter Jasmine. Untuk merawat putriku! Apa kalian sengaja mempermainkanku?" Pria itu berteriak dengan nada tinggi. Kemarahan tergambar jelas di wajahnya."Dengarkan aku. Jika terjadi sesuatu dengan anakku. Aku pastikan kalian akan …."Belum sempat pria itu bisa menyelesaikan perkataannya. Orang lain dengan pakaian rapi dan jas hitam, yang melekat di tubuhnya datang tergesa-gesa. Dia membungkukkan badannya sedikit. "Mohon maafkan aku, Tuan Moore. Karena aku datang terlambat." Pria itu berkata dengan nada yang terdengar penuh penyesalan. "Plak!" Orang yang disebut Tuan Moore itu menampar pria yang baru saja datang. Menggunaka

    Last Updated : 2023-10-09
  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 8

    Dia melihat seorang pemuda berpakaian rapi dengan jas putih melekat di badannya. Pria itu berlari ke arahnya sambil berkata dengan penuh perhatian."Kamu tidak apa-apa kan?" "Aku baik-baik saja, Dokter Mike," jawab Jasmine.Dia sedikit menyembunyikan tubuhnya di belakang, Hades. Entah kenapa saat melihat tingkah Dokter Mike yang begitu perhatian padanya. Dia merasa sedikit tidak nyaman. Adegan itu berhasil menarik perhatian Dokter Mike. Dia menyeritkan dahi tidak suka terhadap tingkah Jasmine, yang seolah-olah menghindarinya. Apalagi sikap dan tindakan Jasmine barusan begitu mencolok di matanya. Seketika api cemburu kembali berkobar di hati Dokter Muda itu. Dia menatap tajam ke arah Hades. Kedua tangannya mengepal seolah-olah menandakan betapa marahnya dia. "Siapa kau?" tanya Dokter Mike dengan nada tinggi. Hades menatap acuh tak acuh pada Dokter Mike. Sikapnya begitu tenang ketika berhadapan dengan Mike yang berapi

    Last Updated : 2023-10-09
  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 9

    "Benar apa yang dikatakan oleh Dokter Anton. Kenapa kamu tidak mengeluarkan semua kemampuanmu. Asal kamu tahu saja, jika terjadi sesuatu dengan, Nona Moore. Kami semua tidak akan melepaskanmu." Dokter lain berkata dengan wajah mengancam. Dia berusaha memprovokasi orang lain, agar mengikutinya dan menjadikan Jasmine sebagai kambing hitam. Dia juga memberikan kode pada temannya dengan mengedipkan mata. Hingga membuat orang itu menambahkan garam pada ucapannya. "Aku juga setuju. Kalau terjadi sesuatu dengan, Nona Moore. Kamu harus bertanggung jawab." Teman seperjuangan si dokter segera mengangkat tangannya. Sambil menatap dokter yang lainnya. Memaksa mereka untuk menganggukkan kepala. Sebelumnya semua orang sepakat untuk melemparkan tanggung jawab pada, Jasmine. Karena tidak datang ke rapat yang mereka adakan. Namun, karena kabar insiden yang menimpa wanita itu. Mereka semua mengurungkan niat untuk menjadikan Jasmine sebagai kambing hitam.

    Last Updated : 2023-10-10
  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 10

    Namun, yang mereka tidak ketahui adalah cara, Tuan Moore melakukan ancamannya. Mungkin di mata mereka semua orang. Selama mereka menemukan seseorang untuk menanggung akibatnya. Maka mereka akan terbebas dari ancaman tersebut. Akan tetapi, kenyataan tidaklah seindah yang mereka bayangkan. Presiden Jack paham lebih baik dari siapapun tentang cara Tuan Moore menangani orang-orang yang membangkang. Bagaimanapun Tuan Moore akan selalu membuktikan ucapannya. Ketika Tuan Moore mengatakan bahwa dia tidak akan melepaskan siapapun. Maka semua orang tidak akan pernah bisa lepas dari dari genggamannya. Bahkan keluarga mereka juga akan menerima imbasnya juga. Oleh karena itu lebih baik baginya untuk menjaga hubungan dengan Jasmine. Dari pada mengikuti keinginan semua orang menjadikan wanita itu sebagai kambing hitam. Bagaimanapun hanya Jasminelah yang bisa mengobati, Nona Moore. Dan selama dia bisa membuat wanita itu mengeluarkan semua kemampuannya, untuk mengobati

    Last Updated : 2023-10-11

Latest chapter

  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 91

    Julian menghindari serangan itu dengan sedikit memiringkan tubuhnya ke samping. Dia mengerahkan semua kekuatan yang ada di dalam tubuh, mengumpulkannya di tangan kanan yang sudah mengepal kencang. Dia menyerang Gribson menggunakan semua kekuatan yang telah terkumpul. Hingga membuat pria itu terpental beberapa meter ke depan. Tubuh Gribson melayang di udara untuk beberapa waktu sebelum menabrak dinding diiringi suara gedebuk kencang. Adegan tersebut membuat semua orang yang ada di sana tercengan. Mereka semua diam membatu dengan mulut yang terbuka lebar, untuk beberapa saat. Sebelum salah satu dari mereka berteriak panik setelah kembali sadar ke akal sehatnya. “Tuan!”“Tuan Gribson!”Semua orang lekas menghampiri Gribson yang memuntahkan seteguk darah segar. Raut wajah mereka semua terlihat sangat panik. Ada sebuah ketakutan di sorot mata orang-orang itu. Mereka takut Gribson terluka parah karena serangan barusan.“Tuan … apa kau baik-baik saja?” tanya salah satu anak buah Gribson d

  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 90

    Julian menunjukkan seringai dingin di wajah tatkala menatap tajam ke arah pria yang menendangnya itu. Dia bangkit dari tempatnya tergeletak. Lalu menyerang para pria itu. Dia mengerahkan semua kekuatannya. Berniat melumpuhkan salah satu lawan dengan sekali serangan. “Mati-lah kau sialan!” Orang yang dikunci tidak sempat menghindari serangan Julian. Bagaimanapun Julian menyerang pria itu dengan kecepatan yang sangat tinggi. Pergerakan Julian benar-benar sangat lincah dan cepat serangannya juga sangat kuat. Hingga menyebabkan pria itu terpental beberapa meter ke belakang. Tubuh pria itu berhenti mundur setelah menabrak tembok yang ada di luar kamar. Pria itu ambruk ke lantai lalu memuntahkan seteguk darah segar. Sesaat dia menatap ngeri ke arah Julian sebelum kehilangan kesadarannya.Adegan tersebut mengejutkan semua orang yang ada di sana. Mereka sedikit merasa takut sekarang. Namun, ketakutan itu hanya terjadi beberapa saat. Salah satu dar

  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 89

    Namun, siapa sangka rencana indahnya harus tertunda untuk waktu yang tidak ditentukan. Dia sudah menyetujui bergabung dengan Hades. Dia tidak tahu Hades akan membiarkannya pensiun kapan dan dia juga tidak tahu berapa besar uang yang akan diterimanya nanti.Saat ini di dalam rumah, Julian sedang mengemasi barang-barangnya ke dalam tas. Dia hanya memasukan beberapa pakaian yang diperlukan saja. Tidak lupa dia juga memasukan senjata yang miliknya ke dalam tas. Dia sudah selesai memgemas barang-barangnya dan bersiap pergi meninggalkan rumah ini secepat mungkin. Dia sudah merasakan kejanggalan di tempat ini. Oleh karena itu dia yakin bahaya akan menyimpanya, jika terlalu lama tinggal di tempat ini. Namun, ketika dia akan melangkahkan kakinya. Sudut matanya secara tidak sengaja melihat sebuah foto seorang wanita muda berusia dua puluh lima tahun bersama seorang anak kecil berusia tiga tahun. Foto itu terlihat sangat kusam, seolah-olah foto itu diambil sudah sejak lama.

  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 88

    Di belahan bumi lain. Terlihat sebuah rumah sederhana nan nyaman dengan halaman depan yang lumayan cukup luas. Sekiranya muat untuk di tepati dua mobil. Tidak jauh dari sana sebuah kendara beroda empat melesat dengan kecepatan yang sangat tinggi. Mobil itu secara tiba-tiba berhenti melaju tepat di halaman depan rumah sederhana itu diiringi dengan suara decitan ban yang menggema di sana. Tidak berselang lama. Seorang pria berusia dua puluh sembilan tahun dengan wajah yang lumayan cukup tampan dan pakaian yang rapi turun dari mobil tersebut. Pria muda itu tidak lain adalah Julian. Penampilannya saat ini sangat jauh berbeda. Berbanding terbalik saat dia berada di Manor Baker. Julian terlihat bagaikan seorang ceo muda yang sangat sukses. Dia terlihat sangat keren dan tampan. Dia mendapatkan mobil mewah dan baju mahal itu tadi saat meninggalkan Manor Baker. Di perjalanan dia secara tidak sengaja melihat beberapa tuan muda yang sedang menindas seora

  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 87

    Setelah beberapa saat berjalan ketiganya melihat sebuah kedai sederhana. Kedai itu terbilang cukup sepi pengunjung, hanya ada sekitar sepuluh orang yang sedang menikmati makanan di sana. Menilai dari pakaian yang dikenakan oleh para pengunjung itu. Ben dan kedua orang lainnya dapat menilai bahwa orang-orang yang sedang makan itu adalah warga sekitar.Ketiga berjalan masuk ke dalam kedai lalu memesan enam belas porsi makanan bungkus dan tiga porsi untuk mereka santap di sana. Tidak butuh waktu lama makanan yang Ben pesan di sajikan di depan meja. Lalu ketiganya menyantap makanan itu dengan sangat lahap. Beberapa saat kemudian ketiga orang itu telah selesai memakan makanan mereka. Lalu mereka bangkit dan membayar semua makanan yang mereka pesan. Mereka bertiga tidak tinggal di sana lebih lama lagi. Mereka kembali melanjutkan perjalan dengan tergesa-gesa. Bagaimanapun teman-teman mereka sedang menunggu kedatangan makanan itu. Perjalanan yang Ben dan dua tem

  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 86

    Sekitar tiga puluh menit kemudian, ketiganya mulai kelemahan. Mereka berjalan cukup jauh dari tempat sebelumnya. Namun, mereka masih belum menemukan satupun kedai makan di sekitar sana. Hal itu membuat ketiganya merasa kesal dan putus asa. Saat mereka akan memutuskan untuk kembali ke tempat. Salah satu dari ketiganya melihat sekelompok orang yang sedang berbincang tidak jauh dari sana. “Ben, coba lihat kesana!” ucap orang itu sambil menunjuk ke arah orang-orang yang sedang berkumpul itu.Ben dan satu orang lagi melihat ke arah yang di maksud. Pandangan keduanya mengikuti kemana arah jari teman mereka. Seketika mereka berdua menjadi bersemangat. Mereka terlihat seperti seseorang yang berjalan di padang pasir dengan suhu panas delapan puluh derajat dan melihat sungai yang airnya sangat jernih. “Sebaiknya kita tanyakan pada mereka di mana kedai makan terdekat.” Ben berkata sambil tersenyum bahagia.“Itu yang kumaksud!” ucap orang per

  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 85

    Dia sama sekali tidak khawatir Julian akan melarikan diri dari genggamannya. Dia yakin pria itu akan kembali ke manor secepat mungkin. Bagaimanapun sebelumnya dia sudah membuat pengaturan untuk menjadikan Julian dan teman-temannya yang lain sebagai buronan Sakte King. Hades yakin setelah informasi dagang Sakte King dibocorkan ke dunia luar dan Zake melakukan semuanya sesuai dengan apa yang dia perintahkan. Saat itu juga Sakte King akan bergerak cepat memburu semua orang yang mengungkapkan informasi tersebut. Bagaimanapun di sana terdapat salah satu informasi yang sangat sensitif bagi Sakte King. Informasi tersebut yaitu tentang keluarga-keluarga yang menjadi target Sakte King berikutnya. Hades percaya dengan bocor informasi tersebut ke publik. Sakte King akan membersihkan para penghianat itu. Mereka akan memburu Julian dan yang lainnya.Dan setelah Julian mendengar tentang semua informasi tersebut. Julian pasti akan merespon dengan cepat. Dia a

  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 84

    Hades menyadari kecanggungan yang Julian rasakan saat ini. Dia berjalan santai ke arah pria itu lalu menepuk pelan pundaknya. “Percayalah bergabung denganku bukanlah pilihan buruk!” Dia berkata dengan santai untuk memecahkan kecanggungan saat ini. Julian hanya mengangguk-anggukkan kepala tanpa mengatakan sepatah katapun. “Ikutlah denganku. Aku akan mengajakmu menyaksikan betapa kuatnya pasukan yang kumiliki. Meskipun sekarang mereka tidak dapat dibandingkan dengan Sakte King. Akan tetapi, cepat atau lambat. Mereka akan mengungguli sakte itu.” Hades berkata dengan penuh keyakinan. Dia berjalan ke tempat di mana anak buahnya sedang berlatih. Dengan Julian yang mengikutinya dari arah belakang. Sejauh ini Julian tidak berkomentar apapun. Dia hanya mengikuti Hades sambil memperhatikan sekeliling. Dia memperhatikan dekorasi mewah pada bangunan ini. Meskipun manor itu tidak semewah dan semegah Sakte King. Akan tetapi, manor i

  • KEBANGKITAN HADES BAKER   Bab 83

    Zake sangat bersemangat sekarang. Dia yakin dapat mengalahkan Sakte King dengan memanfaatkan informasi ini. Bagaimanapun informasi tersebut sangat lengkap. Berkas itu tidak hanya memberikan informasi tentang struktur Sakte King. Akan tetapi, keluarga dan kekuatan keluarga yang mendukung dan menjadi musuh Sakte King juga tercatat dalam berkas tersebut. Zake siap menerima perintah Hades untuk mengumpulkan semua keluarga yang menjadi musuh Sakte King. Dan membujuk keluarga-keluarga itu untuk bergabung dengan Hades. Menjatuhkan sakte itu dari puncak kejayaannya di kota ini. “Aku siap melakukan apapun yang Anda perintahkan, Tuan. Aku memiliki hubungan yang baik dengan tuan muda dari keluarga-keluarga yang menjadi musuh Sakte King.” Zake berkata dengan raut wajah berseri-seri.Hades hanya menunjukkan senyum tipis tatkala mendengar perkataan Zake yang penuh semangat. Dia hanya diam tanpa mengatakan sepatah katapun, untuk beberapa waktu. Namun, tersirat sebuah kekecewaan dari sorot matanya

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status